Nah lho ... sampe saat ini, ternyata kita masih binun enaknya kita smua pada pindahan ke Liwa kaga?. Beberapa hari yg lalu Ina sengaja ketemuan ma kepala kepegawaian di kantor Ina untuk bertanya bagaimana cara pengsulan mutasi dan sekaligus meminta pertimbangan atas kepindahan Ina. Secara garis besar beliau memberitahu kalo prosesnya tidak semudah membalikkan tangan, lumayan panjang dan ribet, dan semua itu harus dilakukan Ina sendiri. Terlebih dahulu Ina harus survey ke kantor tujuan mutasi, setelah mendapat persetujuan darisana barulah bisa diproses dari Kantor Pusat. Iseng2 Ina tanya bisa gag ya suatu saat nanti Ina balik lagi ke kantor ini, si bapaknya menjawab bahwa blm tentu bisa balik tergantung kebutuhan, katanya hari gini aja yg daftar antri mutasi ke pusat lumayan banyak. Jadi begitu Ina mutasi, berati kesempatan daftar antrian bisa masuk. Begitulah. Yang melelahkan lagi adh kalopun Ina sudah menyelesaikan proses mutasi yg panjang itu, nanti toh ketika Ina masih berusaha adaptasi dg kantor baru, mungkin Ina harus mengusulkan permohonan mutasi baru ke daerah lain lagi sesuai penempatan kantor suami.
Beliau bilang , ternyata di bagian Kerja Sama, adapula pegawai yg istrinya bekerja di Lampung. Wah, kami jadi pikir2 lagi deh. Binun nih ...
Ya Rabb berikan kami yg terbaik dan sesuai dg ridloMU ... Amiiin ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment