Teringat ketika beberapa tahun yang lalu, ketika sedang mengikuti blok Uropoetika kira-kira semester 4. Awalnya memang ga menyangkan kalau akan menderita DBD, gejalanya memang tidak spesifik. Awal berangkat kuliah tidak pernah merasakan kalau akan sakit. Waktu itu memang aktivitas lagi banyak-banyaknya. Apalagi habis menghadiri Munas FULDFK di Palembang.
Waktu mau lihat hasil praktikum di Lab Mikro eh mendadak perasaan lemas, lemah dan demam. Wuih kok perasaanku jadi kayak gini, langsung aja membatalkan puasa dan makan nasi goreng lalu pulang. Perasaanku berkata sakitku akan sembuh kalau aku istirahat sebentar sambil minum obat. ternyata setelah bangun tidur keadaan tidak berubah malah tambah parah. Demam semakin tinggi dan lemaas sekali.
Ketika mau ambil makan didapur, sontak pandangan kabur byar pet hitam semua dan keseimbanganku goyah. Aku pingsan..
Kira-kira 5 menit pingsan, tanpa ada yang membantu akhirnya bangun sendiri. Aku tensi sendiri ternyata memang TD ga seperti biasanya, sedikti turun 1oo mmHg, padahal ga pernah tensiku turun sampai segitu. Aku bilang ke bude, kalau aku pingsan didapur trus bude bilang suruh bawa ke RS. Tanpa berpikir panjang ternyata aku putuskan berangkat ke RS ditemani bude.
Langsung aja sampe sana diterima perawat ditensi masih sama drop namun ada yang mengganjal ketika pemeriksaan darah dilakukan. Trombositku ternya turun, suspek DB,, akhirnya diputuskan kalau aku harus mondok. Sampai beberapa hari mondok di RS, kadar trombosit semakin menurun dan hematokrit juga semakin tinggi menandakan adanya kebocoran plasma.
Sampai akhirnya trombosit 80.000, belumada gejala bleeding eh keesokan harinya ketika BAB ternyata bleeding. Waduh bleeding pikirku, takut banget?! aku lapor sama perawat kalau bleeding.
Keesokan harinya semakin menurun dan menurun, sampai suatu malam ketika kadar trombosit berjumlah "hanya" 5.000. Mama membangunkanku dan berkata, "San, mama ke PMI dulu ya cari trombosit, sambil mengusap keningku.. Setengah sadar aku jawab Ya Ma..
Di transfusi 5 botol dan keesokan harinya hanya naik 2.000, jadi keesokan harinya kadar trombosit 7.000, sore semakin naik terus naik dan naik sampai akhirnya dua hari kemudian mencapai 20.000..
Waktu mau lihat hasil praktikum di Lab Mikro eh mendadak perasaan lemas, lemah dan demam. Wuih kok perasaanku jadi kayak gini, langsung aja membatalkan puasa dan makan nasi goreng lalu pulang. Perasaanku berkata sakitku akan sembuh kalau aku istirahat sebentar sambil minum obat. ternyata setelah bangun tidur keadaan tidak berubah malah tambah parah. Demam semakin tinggi dan lemaas sekali.
Ketika mau ambil makan didapur, sontak pandangan kabur byar pet hitam semua dan keseimbanganku goyah. Aku pingsan..
Kira-kira 5 menit pingsan, tanpa ada yang membantu akhirnya bangun sendiri. Aku tensi sendiri ternyata memang TD ga seperti biasanya, sedikti turun 1oo mmHg, padahal ga pernah tensiku turun sampai segitu. Aku bilang ke bude, kalau aku pingsan didapur trus bude bilang suruh bawa ke RS. Tanpa berpikir panjang ternyata aku putuskan berangkat ke RS ditemani bude.
Langsung aja sampe sana diterima perawat ditensi masih sama drop namun ada yang mengganjal ketika pemeriksaan darah dilakukan. Trombositku ternya turun, suspek DB,, akhirnya diputuskan kalau aku harus mondok. Sampai beberapa hari mondok di RS, kadar trombosit semakin menurun dan hematokrit juga semakin tinggi menandakan adanya kebocoran plasma.
Sampai akhirnya trombosit 80.000, belumada gejala bleeding eh keesokan harinya ketika BAB ternyata bleeding. Waduh bleeding pikirku, takut banget?! aku lapor sama perawat kalau bleeding.
Keesokan harinya semakin menurun dan menurun, sampai suatu malam ketika kadar trombosit berjumlah "hanya" 5.000. Mama membangunkanku dan berkata, "San, mama ke PMI dulu ya cari trombosit, sambil mengusap keningku.. Setengah sadar aku jawab Ya Ma..
Di transfusi 5 botol dan keesokan harinya hanya naik 2.000, jadi keesokan harinya kadar trombosit 7.000, sore semakin naik terus naik dan naik sampai akhirnya dua hari kemudian mencapai 20.000..
Panik tapi ga aku omongin ke semua yang jaga pada waktu itu, yang ada hanya senyum tipis ketika setiap orang menjenguk. Padahal dalam hati selalu berdoa Ya Allah berilah hamba kekuatan. Apapun yang terjadi, kadar trombosit 5.000 ga pernah kubayangkan sebelumnya.
Fatal sebenarnya, dengan kadar segitu dapat terjadi bleeding dimana mana, dan yang paling akau khawatirkan jika terjadi bleeding di otak (naudzubillah..), kalau bleeding diotak pastinya tidak sadar atau bahkan koma. Ya Allah terimakasih telah memberiku nikmat kesehatan yang tidak terhingga.
Tapi alhamulillah dengan doa yang kuat dan tanpa mengenal lelah, Allah mendengar dan mengabulkan doaku, Allah masih memberiku kesempatan untuk memberikan yang terbaik untuk semuanya. Semangat ya..??!!
Fatal sebenarnya, dengan kadar segitu dapat terjadi bleeding dimana mana, dan yang paling akau khawatirkan jika terjadi bleeding di otak (naudzubillah..), kalau bleeding diotak pastinya tidak sadar atau bahkan koma. Ya Allah terimakasih telah memberiku nikmat kesehatan yang tidak terhingga.
Tapi alhamulillah dengan doa yang kuat dan tanpa mengenal lelah, Allah mendengar dan mengabulkan doaku, Allah masih memberiku kesempatan untuk memberikan yang terbaik untuk semuanya. Semangat ya..??!!
No comments:
Post a Comment