Buku yang berjudul Marmut Merah Jambu ini ditulis oleh Raditya Dika si Kambing jantan. Saya tertarik untuk beli, karena testimony para pembaca yg dipublish di blog dika, hmm … akhir2 ini saya memang baca blog nya karena ada hal2 positif yg dipost ttg tips tulis menulis dan karena pengen cari bahan tertawaan. Ga perlu lama untuk menghabiskan cerita di tiap chapternya. Hmmm overall setelah baca siih lumayan lah buat yg pengen ketawa haha hihi. Kalau about ruh yg ditiupkan di buku ini yaitu ttg cinta dan pengalaman pacaran2nya, mungkin ga begitu kerasa untuk saya *or ga tersentuh?*. Mungkin dah bukan masanya kali ya?, maklum dah emak2 wkwkwk. Dan saya kan termasuk penganut paham pacaran after married hehe …
Well, sebenarnya buku-buku raditya dika narsis banget siih. Semuanya menulis tentang dirinya sendiri, seperti yang juga diungkapkannya sendiri di buku MMJ ini. Tapi yang ditulisnya adalah ttg hal2 bodoh. Bahkan disiini diungkapkan tentang saran seorang temannya, agar dika menulis sesuatu yang serius karena dia capable untuk itu. Bener juga siih, kalo dipikir2, ngapain juga nulis sesuatu ttg kebodohan diri sendiri. Namun, yang berhasil dia lakukan disini adalah meramu kebodohan2 itu menjadi sesuatu yg lucu yg bisa ditertawakan rame2. Yang akhirnya kita bisa berkaca dari pengalamannya untuk bisa jadi lebih baik.
Jadi yang bisa saya ambil dari buku ini adalah, bagaimana kita bisa menertawakan dan have fun dengan kesalahan / kekeliruan / kekurangan yang kita miliki. Bukan berarti kita ga tahu diri dan ga punya malu. Cuman, ketika kita suatu saat ga sengaja bikin kesalahan, kita jangan terlalu terpekur , tertegun dan merenungi nasib hingga depresi mpe mau bunuh diri *tuuuh kan mulai jadi terpengaruh lawakan hiperbolis raditya dika*. Hal tersebut bisa dijadikan pengalaman untuk lebih baik, ga perlu sembunyi akan kesalahan tersebut, bahkan kita bisa memamerkannya *baca- mengungkapkannya* lewat sebuah cerita di blog yang akhirnya malah bisa dijadikan novel seperti punya raditya dika. Tentu saja dengan tujuan agar kita bisa lebih baik di waktu yang akan datang.
Hikmah yang lain yang bisa saya ambil juga adalah, tentang kekompakan dan curahan kasih sayang sebuah keluarga. Walo sang tokoh sangat slenge-an, cuek be bek bin sableng tapi sangat perhatian dengan adik2nya bahkan sang kucing, sampe2 si kucing di bikin tokoh utama di part terakhir, bahkan yg lebay lagi sampe 'memanusiakan' kucing. Disini juga diceritakan sang mama yg sangat khawatir dg sunatan edgar-adik bungsu dika-, berharap segalanya berjalan lancar, lagi2 semuanya dikemas dengan komedi hiperbolis. Lalu tentang royalty buku2 dika yg diperuntukkan adik2nya. Cerita ttg ayahnya yg kayaknya cuek tapi ternyata perhatian pada dika dg ngasih 'bingkisan' lewat orang suruhan ayahnya di detik2 terakhir di bandara ketika dika mau shooting di Oz.
Ada juga cerita tentang sebuah perjuangan dan konsistensi. Di buku ini, diungkapkan mengenai proses pembuatan buku kambing jantan hingga menjadi sebuah film. Awalnya dika ditawari oleh sebuah PH ternama yg bukan merupakan PH yg akhirnya menjadikan film kambing jantan terwujud. Sang produser meminta agar alur cerita kambing jantan dibuat lebih dramatis fantastis. Kalo perlu prolog film dibuat terjun dari pesawat, tapi setting film cukup di dalam negeri saja. Setelah ditimbang2 - mungkin sampe berton2 jadi berat - dika akhirnya menolak. Dan karena dia tidak berhenti begitu saja, alhasil pada akhirnya terealisasilah fim kambing jantan walo dalam waktu yang cukup panjang dari pertama dibukukannya kambing jantan. Well, mungkin kalau diliat dari segi keartisan, dika termasuk 'wow,kok bisa' ga punya background acting, bukan seleb tapi bs shooting pilem di luar. Ya, tapi berhubung saya bukan artis, ya saya gag 'wow' hehehehe …
Oh ya ada satu lagi, kalo yang ini bisa dipastikan kebanyakan para pembaca MMJ ga setuju. Yaitu hikmah secara eksplisit, bahwa pacaran itu ga penting banget. Di buku ini disebutkan bahwa dengan pacaran, si cowok merasa tertindas dengan ceweknya, merasa serba salah untuk menghadapi perilaku si cewek -kalo ini ditulis dengan sangat pro cowok siih-. Nah daripada pusing2 kan ga usah pacaran ajah :D
Sekian.
No comments:
Post a Comment