Banyak sudah bahasan mengenai hal ini, terlebih lagi setelah munculnya kasus dimana seorang ibu telah membunuh ke-3 anaknya dengan tangannya sendiri. Banyak dugaan dilontarkan hal itu terjadi karena si ibu mengalami gangguan kejiwaan. Bisa juga hal tersebut merupakan dampak jangka panjang dari Baby blues. Wah itu sekedar dugaan, yang jelas dari kejadian itu, semoga kita dapat mengambil hikmahnya dan selalu berhati2 dalam bertindak, serta yang paling penting adalah untuk selalu dzikrulloh. Apa sih Baby blues ituh?
Owkeh.. Ina sedikit copas dr Kompas yaa ... hehe.. gpp kan..:)
Baby Blues adalah perasaan negatif yang berlangsung selama beberapa pekan setelah melahirkan.
Umumnya, wanita merasakan kebahagiaan ketika hamil, namun kegembiraan berganti kesedihan tanpa sebab, justru setelah bayi dilahirkan. Depresi pasca kelahiran terjadi pada 10-15 persen wanita yang baru melahirkan. Dan banyak lagi wanita yang tak masuk dalam jenis depresi ini, tetapi mengalami simptom-simptom mirip dengan simptom post-partum depression. Ini yang dikenal dengan baby blues, dialami bahkan oleh sekitar 80 persen wanita yang baru melahirkan.
Simptom gangguan itu antara lain kehilangan selera makan, susah tidur atau tidur tidak nyenyak, kehilangan minat terhadap bayi, dan kurang minat terhadap hal-hal rutin sehari-hari. Jika sudah lebih dari enam minggu perasaan itu tak juga berakhir apalagi bertahan sampai beberapa setelah melahirkan, itu merupakan gejala depresi.
Wanita-wanita yang mengalami depresi sering mendengar suara yang mengatakan untuk mencelakakan bayinya. Banyak media melaporkan seorang ibu yang membunuh bayinya, entah dengan melemparkannya dari apartemen atau peristiwa tragis lain yang dipicu depresi setelah melahirkan.
Kalau begitu, siapakah ibu? Apakah dia seorang malaikat yang sempurna? Yang selalu lemah lembut, penuh kasih sayang, sabar dan memanjakan? ternyata tak selalu begitu ya, ibu bukanlah malaikat, dia seringkali lelah, bisa jengkel, teledor, bahkan putus asa.
Umumnya, wanita merasakan kebahagiaan ketika hamil, namun kegembiraan berganti kesedihan tanpa sebab, justru setelah bayi dilahirkan. Depresi pasca kelahiran terjadi pada 10-15 persen wanita yang baru melahirkan. Dan banyak lagi wanita yang tak masuk dalam jenis depresi ini, tetapi mengalami simptom-simptom mirip dengan simptom post-partum depression. Ini yang dikenal dengan baby blues, dialami bahkan oleh sekitar 80 persen wanita yang baru melahirkan.
Simptom gangguan itu antara lain kehilangan selera makan, susah tidur atau tidur tidak nyenyak, kehilangan minat terhadap bayi, dan kurang minat terhadap hal-hal rutin sehari-hari. Jika sudah lebih dari enam minggu perasaan itu tak juga berakhir apalagi bertahan sampai beberapa setelah melahirkan, itu merupakan gejala depresi.
Wanita-wanita yang mengalami depresi sering mendengar suara yang mengatakan untuk mencelakakan bayinya. Banyak media melaporkan seorang ibu yang membunuh bayinya, entah dengan melemparkannya dari apartemen atau peristiwa tragis lain yang dipicu depresi setelah melahirkan.
Kalau begitu, siapakah ibu? Apakah dia seorang malaikat yang sempurna? Yang selalu lemah lembut, penuh kasih sayang, sabar dan memanjakan? ternyata tak selalu begitu ya, ibu bukanlah malaikat, dia seringkali lelah, bisa jengkel, teledor, bahkan putus asa.
Alhamdulillah, masa2 pasca melahirkan telah Ina lewati dengan mulus , insyaAlloh. Walo melahirkan di Tangerang, hanya didampingi suami dan sedikit teman. Tapi proses melahirkan sangat cepat, bayangkan jam 23.00 baru dibawa ke RS, jam 23.30 langsung melahirkan, tak henti2nya Ina bersyukur kpd Allah. Begitu tahu Ina melahirkan, pagi sekali bule nya Ina yg di Bekasi datang, dia bawa segala macam perlengkapan bayi yang dibeli di market tak jauh dari RS. Geli dan lucu kalo inget, sebab prediksi dokter, kelahiran masih 2 minggu lagi. Rencana Ina dan suami baru akan pulang 2 minggu sebelum kelahiran. Malam waktu Ina melahirkan, barang2 sudah dipacking, siap untuk pulang ke rumah Ibu keesokan harinya. Bahkan karena melahirkan lebih cepat, Ina berarti ijin satu hari sebelum cuti bersalin dimulai *welleh..*.
Subhanalloh, jadi Ina benar2 di rumah 3 bulan merawat sang dedek tercinta *eh enggak .. sebab dipotong 2 minggu , gara2 musti prajab, dan si dedek di bawa di asrama prajab beserta mbak Tun-nya :)*.
Owkeh, kembali ke pokok cerita yaitu masa2 pasca melahirkan. Alhamdulillah .. banget Ina lewati dg penuh suka cita, walo capek tapi banyak yg bantu, special to my mom, ibuku tercintah, seriing banget bangun malam. Tak jarang Ina disuruh untuk tidur, dan bliau yang sibuk mengendong2 si dedek Nabila. lalu dimanakah suamikyu berada? maklum bliaunya baru diklat. Namun ketika dia pulang pun, di tengah2 keletihannya dg diklatnya, teteup berusaha untuk merawat Nabila kecil, hiks hiks jadi terhayu. So insyaAlloh baby blues jauh2 deh dari Ina. Walo memang kadang rasa khawatir muncul namun masih dalam taraf yang wajar. Seperti Ina ga berani mandiin Nabila kecil, takut mrucut kata orang jawa. Dan Ibu pun dg suka cita memandikan Nabila mpe 1 bulan *semakin sayang dirikyu ma Ibunda tercinta jadinya ..*. Pokoqna tak henti2nya dirikyu bersyukur lah intinya... Semoga ketika tiba saatnya nanti kelahiran anak kedua *kapan ya..*, Ina sudah bisa menangani sendiri dengan baik, maksudna tidak dengan bantuan ibu lagi..
Buat para ibu2.. bravo deh... Insyaallah ada balasan yang tak terkira untuk perjuangan dan pengorbananmu ini...
No comments:
Post a Comment