Pages

Thursday, 7 January 2010

Resensi buku : "Lelaki Terindah"


Oleh: Hesti Pratiwiafwiani

Lelaki Terindah adalah buku ke-4 dari Andrei Aksana. Penulis yang juga dikenal dengan julukan The Singing Author ini membongkar sebuah realita kehidupan percintaan yang menentang norma dalam masyarakat dan mengangkatnya menjadi sebuah cerita yang mengharukan.

Lelaki Terindah mengisahkan tentang kehidupan percintaan antara dua pria. Kisah cinta yang diawali tanpa sengaja. Seperti kata salah satu tokoh dalam novel tersebut 'Bukankan selalu ada awal yang baru?'

Rafky adalah sosok lelaki yang nyaris tanpa cacat. Tubuh yang atletis, wajah yang rupawan, dan kecerdasan yang di atas rata-rata. Ia adalah lelaki yang menarik perhatian hampir setiap orang. Sosok yang begitu memikat sampai satu hari seorang lelaki jatuh cinta padanya.


Pertemuannya dengan Valent di pesawat menuju Thailand tanpa sengaja merupakan awal dari kisah mereka. Valent yang tampan dan lembut menarik perhatian Rafky. Undangannya untuk tinggal bersamanya selama di Thailand diterima Rafky walau ia agak keberatan dengan gaya hidup Valent yang kelewat mewah.

Valent yang kehilangan ayah sejak kecil selalu merindukan sosok lelaki dewasa. Ia tahu sejak kecil ia selalu tertarik pada lelaki lain tetapi ia selalu menolak kehadiran perasaan itu. Tawaran ibunya untuk menikahinya dengan wanita pilihan ibunya ia terima dengan harapan ia bisa hidup normal seperti lelaki lain.

Tapi keberadaan Rafky di sisinya selama libutran di Thailand itu telah menjebol pertahanannya. Hingga satu hari mereka saling jatuh cinta.

Melihat sekilas pada novel terbaru Andrei Aksana ini, yang terlintas dalam pikiran adalah bahwa novel ini pasti akan banyak mengeksploitasi adegan-adegan seks seperti novel-novel lain karya penulis-penulis muda yang marak belakangan ini.

Tapi dari halaman pertama hingga habis, adegan-adegan kemesraan dan percumbuan ternyata dilukiskan Andrei dengan bahasa yang halus dan indah. Bukan bahasa vulgar yang murahan, sehingga tidak ada kesan jijik pada setiap adegan yang disuguhkan.

Tidak hanya sekedar prosa, dalam novel ini, Andrei juga menyelipkan puisi-puisi yang merupakan lompatan-lompatan dari alam pikiran atau perasaan tokoh-tokohnya.

Lelaki terindah tidak hanya menceritakan perasaan-perasaan Rafky dan Valent yang notabene di sebut gay oleh masyarakat, tetapi juga perasaan-perasaan kecewa orang-orang yang berada di sekeliling mereka.

Membaca novel ini kita akan ditujukan pada sebuah kesadaran bahwa percintaan itu bersifat universal. Walau ada semacam kutipan 'Ketika cinta tak memilih jenis kelamin, Cinta pun menjadi terlarang'.

Aku mencintaimu, karena aku mencintaimu.
Tak perlu alasan lain...

Sumber: www.sriti.com




No comments:

Post a Comment