Pemberian terapi cairan Infus yang cermat merupakan salah satu hal yang sangat perlu mendapat perhatian dalam penerbangan. Perubahan tekanan udara mempengaruhi aliran cairan intravena. Tekanan udara berubah terus karena sesuai ketinggian.pesawat.
Pengaruh dari Tekanan Barometrik. Ada sistem pemberian intravena yang kurang berfungsi apabila dipengaruhi oleh perubahan tekanan barometrik, keadaa-keadaan yang mungkin timbul dan dapat merupakan bahaya potensial bagi pasien adalah :
• Terjadinya suatu aliran cairan yang besar dan mendadak yang tidak teratur kearah pasien.
• Berkurangnya cairan yang mendadak, sehingga menyebabkan ketidak cermatan dalam pemberian cairan pada pasien.
• Timbulnya gelembung-gelembung udara dalam tube penyaluran.
• Container (botol). Botol plastic cairan infuse adalah yang paling cocok untuk evakuasi medik udara, karena tidak bisa pecah dan tidak mengandung udara lebih ysng dapat bereaksi terhadap perubahan barometric. Ruang penetesan harus diusahakan sekurang-kurangnya setengah. Frekuensi tetesan harus dievaluasi kembali apabila ketinggian menjelajah telah tercapai dan sering-sering dievaluasi selama penerbangan.
Perangkat pemberian cairan IV yang dapat dilipat/dibengkokkan tidak banyak menimbulkan masalah selama pesawat naik (ascent), dekompresi dan kompresi dibandingkan dengan tekanan udara ground level.
Botol yang terbuat dari plastic yang kaku tidak memuaskan karena terjadinya perubahan tempo tetesan pada waktu ascent dan mengembangnya udara, apabila terjadi dekompresi yang cepat (rapid decompression), cairan dan gelembung udara udara akan masuk ke dalam tubuh pasien. Botol ini tidak dianjurkan untuk dipakai didalam penerbangan. Botol Infus yang terbuat dari plastic yang lemas tidak memrlukan lubang udara. Semua botol IV plastic yang keras atau botol gelas memrlukan lubang udara sebagaimana diutarakan dibawah ini( dengan menggunakan tehnik aseptic):
a. Set penetesan yang diberi lubang udara:
1. Masukkan jarum 1 g 9gauge) menembus tutup botol kedalam tangkai udara integral dari botol.
2. Bukalah penutup dari lubang udara pada set penetesan.
3. Masukkan jarum suntikan 2 cc yang steril ke dalam tabung udara.
4. Kencangkan alat suntik dan plunger ke dalam tabung udara dengan melekatkan plester diatas plunger pada leher botol IV. Apabila udara didalam botol mengembang, udara akan keluar dari botol melalui jarum yang dimasukan kedalam saluran udara. Alat suntik akan berfungsi sebagi sumbatan yang tetap ditempat karena plester tersebut mencegah cairan keluardari botol.
b. Set Penetesan Tanpa Saluran Udara. Apabila menggunakan set seperti ini, perlu memasukkan jarum kedalam saluran udara integraldari botol I.V.
c. Volutrole. Ruang pengukur diisi dan dijepit antara botol dan ruang pengukur. Ruang pengukur mengempis apabila kosong, sehingga udara tidak akan masuk atau mengembang dalam ruang pengukur.
d. Set Penetesan dengan Ukuran. Sistem udara dengan ventilasi udara pada bagian pengukuran dari set penetesan, memungkinkan udara masuk kedalam saluran bila terjadi rapid decompression, sebaiknya tidak digunakan.
e. Botol infus dari gelas. Botol-botol IV tanpa lubang udara yang integral tidak memungkinkan udara yang yang mengembang dapat dikeluarkan. Pengembangan udara akan menyebabkan cairan dikeluarkan dari botol atau IV nya tidak akan menetes lagi. Botol tanpa saluran udara yang integral sebaiknya jangn dibawa terbang.
f. Botol infus dari plastik. Botol cairan dari plastik lebihbaik untuk penggunaan da;am penerbangan karena mudah digunakn, aman, mengembang dan mengempis sesuai dengan tekanan barometric. Alat penetesan yang tidak diberi ruang udara sebaiknya dipakai dengan botol infus plastik.
Akibat-akibat Yang mungkin terjadi setelah Rapid Decompression.
1. Botolnya pecah.
2. Set penetesan mencuat keluar.
3. Darah kembali kedalam saluran.
4. Udara dan cairan mengalir kebadan pasien.
Tindakan awal Perawat Udara setelah terjadi Rapid Decompression apabila aman
Untuk beranjak :
1. Jepit saluran infus, periksa keadaan pasien, botol dan saluran infus.
2. Bersihkan saluran infuse dari udara dan teruskan pemberian infuse apabila tidak tersumbat atau terinfiltrasi.
Penenpatan pasien dan Observasi.
Pasien yang dievakuasi dengan pesawat komersial, ditempatkan diposisi belakang dibagian ekor pesawat, dan telah disediakan stretcher khusus untuk penumpang sakit., botol infuse ditempatkan ditempat tiang infuse sehingga aman selama penerbangan. Perlu sering mengawasi kecepatan aliran intravena untuk memonitor karena sering terjadi perubahan tekanan barometric.
Pengaruh dari Tekanan Barometrik. Ada sistem pemberian intravena yang kurang berfungsi apabila dipengaruhi oleh perubahan tekanan barometrik, keadaa-keadaan yang mungkin timbul dan dapat merupakan bahaya potensial bagi pasien adalah :
• Terjadinya suatu aliran cairan yang besar dan mendadak yang tidak teratur kearah pasien.
• Berkurangnya cairan yang mendadak, sehingga menyebabkan ketidak cermatan dalam pemberian cairan pada pasien.
• Timbulnya gelembung-gelembung udara dalam tube penyaluran.
• Container (botol). Botol plastic cairan infuse adalah yang paling cocok untuk evakuasi medik udara, karena tidak bisa pecah dan tidak mengandung udara lebih ysng dapat bereaksi terhadap perubahan barometric. Ruang penetesan harus diusahakan sekurang-kurangnya setengah. Frekuensi tetesan harus dievaluasi kembali apabila ketinggian menjelajah telah tercapai dan sering-sering dievaluasi selama penerbangan.
Perangkat pemberian cairan IV yang dapat dilipat/dibengkokkan tidak banyak menimbulkan masalah selama pesawat naik (ascent), dekompresi dan kompresi dibandingkan dengan tekanan udara ground level.
Botol yang terbuat dari plastic yang kaku tidak memuaskan karena terjadinya perubahan tempo tetesan pada waktu ascent dan mengembangnya udara, apabila terjadi dekompresi yang cepat (rapid decompression), cairan dan gelembung udara udara akan masuk ke dalam tubuh pasien. Botol ini tidak dianjurkan untuk dipakai didalam penerbangan. Botol Infus yang terbuat dari plastic yang lemas tidak memrlukan lubang udara. Semua botol IV plastic yang keras atau botol gelas memrlukan lubang udara sebagaimana diutarakan dibawah ini( dengan menggunakan tehnik aseptic):
a. Set penetesan yang diberi lubang udara:
1. Masukkan jarum 1 g 9gauge) menembus tutup botol kedalam tangkai udara integral dari botol.
2. Bukalah penutup dari lubang udara pada set penetesan.
3. Masukkan jarum suntikan 2 cc yang steril ke dalam tabung udara.
4. Kencangkan alat suntik dan plunger ke dalam tabung udara dengan melekatkan plester diatas plunger pada leher botol IV. Apabila udara didalam botol mengembang, udara akan keluar dari botol melalui jarum yang dimasukan kedalam saluran udara. Alat suntik akan berfungsi sebagi sumbatan yang tetap ditempat karena plester tersebut mencegah cairan keluardari botol.
b. Set Penetesan Tanpa Saluran Udara. Apabila menggunakan set seperti ini, perlu memasukkan jarum kedalam saluran udara integraldari botol I.V.
c. Volutrole. Ruang pengukur diisi dan dijepit antara botol dan ruang pengukur. Ruang pengukur mengempis apabila kosong, sehingga udara tidak akan masuk atau mengembang dalam ruang pengukur.
d. Set Penetesan dengan Ukuran. Sistem udara dengan ventilasi udara pada bagian pengukuran dari set penetesan, memungkinkan udara masuk kedalam saluran bila terjadi rapid decompression, sebaiknya tidak digunakan.
e. Botol infus dari gelas. Botol-botol IV tanpa lubang udara yang integral tidak memungkinkan udara yang yang mengembang dapat dikeluarkan. Pengembangan udara akan menyebabkan cairan dikeluarkan dari botol atau IV nya tidak akan menetes lagi. Botol tanpa saluran udara yang integral sebaiknya jangn dibawa terbang.
f. Botol infus dari plastik. Botol cairan dari plastik lebihbaik untuk penggunaan da;am penerbangan karena mudah digunakn, aman, mengembang dan mengempis sesuai dengan tekanan barometric. Alat penetesan yang tidak diberi ruang udara sebaiknya dipakai dengan botol infus plastik.
Akibat-akibat Yang mungkin terjadi setelah Rapid Decompression.
1. Botolnya pecah.
2. Set penetesan mencuat keluar.
3. Darah kembali kedalam saluran.
4. Udara dan cairan mengalir kebadan pasien.
Tindakan awal Perawat Udara setelah terjadi Rapid Decompression apabila aman
Untuk beranjak :
1. Jepit saluran infus, periksa keadaan pasien, botol dan saluran infus.
2. Bersihkan saluran infuse dari udara dan teruskan pemberian infuse apabila tidak tersumbat atau terinfiltrasi.
Penenpatan pasien dan Observasi.
Pasien yang dievakuasi dengan pesawat komersial, ditempatkan diposisi belakang dibagian ekor pesawat, dan telah disediakan stretcher khusus untuk penumpang sakit., botol infuse ditempatkan ditempat tiang infuse sehingga aman selama penerbangan. Perlu sering mengawasi kecepatan aliran intravena untuk memonitor karena sering terjadi perubahan tekanan barometric.
Bila Artikel ini berkenan bagi Anda
Silahkan DownLoad
Disini
No comments:
Post a Comment