Finally ... (part 2)
Akhirnya ... kita nonton Ayat Ayat Cinta hari Sabtu kemaren, rame bo. Awalnya suami dah males saja untuk antri dan berebutan bersama sorak sorai para abg. Palagi sepupu sempet nawarin CD bajakan AAC yang dia punya, duh baru beredar kok dah ada bajakannya? Say No to piracy! special indonesian product hehe. Tapi demi sang istri tercuintah :D. Akhirnya bliawlah yg ngantri, dan daku cukup mensupportnya dari samping di tempat antri film laen yg kebetulan ga banyak peminatnya.
Di sepanjang film, sebenernya mulut saya tak sabaran untuk mengomentari segala macam yg ada di layar lebar tersebut. Namun demi alasan etika, saya tutup rapat mulut ini dan cukup berbisik2 kecil pada sang suami. Well, kalo mau mengkritisi film ini dibandingkan novelnya sepertinya banyaaaak sekali. Kalo boleh dibilang ibaratnya ada alur yang sepertinya menodai kesucian novel Habiburrahman El Shirahzy ini. Film ini lebih banyak ditonjolkan kisah percintaan di banding nilai agamanya. Kekecewaan itu juga saya dapat dari adik saya yang di sana. Cukup satu yang adik saya bilang, kok ceritanya beda?. Tentu saja itu amat sangat dimaklumi karena agar lebih bisa menarik nikmat pasar *pasar baru kalee :D*. Disini saya tidak akan menceritakan secara detil kisah2 dan alur dalam film tersebut. Saya bisa ditonjokin sama yg penasaran pengen nonton dan ingin dibuat surprice oleh ceritanya disana. Biar pada makin penasaran buat nonton gitu :D.
Namun bila dilihat dari sisi lain, tidak untuk membandingkan alur novel sejatinya, ini merupakan film bagusss. Secara kita tahu sendiri perfilm-an di Indonesia. Film ini adalah sesuatu hal yang baru. Ada hal-hal di film tersebut yang membuat saya meneteskan air mata haru, senang dan sedih. Saat senang adalah ketika ... kasih tahu ga ya .. :). Ah saya tidak tahan untuk tidak menuliskannya. Saat membahagiakan adalah ketika akad nikah usai, Fahri pun melihat Aisyah dari kejauhan. Senyuman pun menghias wajah Aisyah dari balik cadar, bersamaan dengan tebaran-tebaran bunga mawar dari langit langit balkon. Sedangkan saat sedih adalah ketika ... wah jadinya malah saya ntar menceritakan keseluruhan kisah ini, jadi ga surprice. Udah ya .. ga usah saja hehe. Yang jelas saya rekomendasikan film ini untuk anda. Tidak sekedar melihat tontonan bertema cinta abangan tapi yang mendidik dan syarat akan agama. Oke deh, saatnya giliran anda, ayo jangan sampai ketinggalan. Jangan nunggu sampe di puter di TV ya .. :)
No comments:
Post a Comment