Pages

Thursday, 5 March 2009

"Senyum tak berbalas.."

"Awal cerita 5 tahun yang lalu..."

Tidak pernah terpikirkan sebelumnya ketika pertama kali bertemu seorang wanita yang cantik jelita ketika awal masuk kuliah. Seperti biasa bagi mahasiswa baru sebelum menjadi mahasiswa dari pihak kampus membuat berbagai macam kegiatan mulai dari pembinaan keagamaan sampai kemahasiswaan.

Awalnya ketika itu aku mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan oleh pihak kampus, bersama-sama teman yang lain kita berangkat bersama. Sesampainya disana tepat pukul 7.30 dan kita harus sudah didalam ruangan untuk mengikuti materi. Selang beberapa menit kemudian muncul sesosok wanita kecil nan mungil yang datang terlambat seketika itu juga dia langsung duduk dikursi paling depan. Semua mata menatap paras ayunya dan ada beberapa orang maba yang nyeletuk dan bahkan ada yang bersiul.. Suasana ruangan menjadi riuh..

Lambat lau baru aku ketahui nama wanita itu. Sosok seorang wanita yang putih, kecil nan imut membuat bebarapa maba terkesan dengan dia. Dalam ruangan kita sering berinteraksi dengan dia. Ternyata anaknya asyik juga..

Tiga hari tidak terasa, sepertinya baru kemarin. Serasa ingin mengikuti kegiatan itu lagi. Bukan karena apa-apa, tapi karena sosok wanita yang sempat membuat hati ini terpesona. Ketika acara selesai sempat terbesit untuk tetap intens berkomunikasi dengan dia tapi apa daya tangan tak sampai karena beda fakultas.

Setelah acara tersebut, terkadang kita masih sering bertemu dijalan. Saling melempar senyum dan bahkan pernah dia teriak keras memanggil namaku dijalan.

Setelah sekian lama tidak bertemu, kurang lebih 1 tahun ga ketemu. Aku dapat informasi bahwa dia ternyata sudh berubah drastis. Dia berubah menjadi seorang wanita yang sebenarnya dengan pakaian yang cenderung tertutup rapat tanpa dempul wajah yang menor dan tanpa pakaian yang ketat. Aku penasaran dengan cerita temanku itu sampai akhirnya aku berusaha untuk cari tahu sendiri. Awalnya misscall2, eh ternyata dia tau nomorku.. (jadi salting nich)

Sampai suatu aku ketemu dijalan, bertemu dia dengan wajah yang arum, menenangkan , meneduhkan dan tampak adem dihati. Sosok wanita yang sangat sempurna untuk dijadikan seorang istri. Paras ayunya semakin tambah ayu ketika dia tersenyum tipis memamerkan inner beauty yang tidak pernah aku liat sebelumnya. Ketika dijalan kita berselisihan kemudian dia tersenyum simpul membuat hati ini sebenarnya gundah.

Kita sudah beberapa kali satu forum dari yang sifatnya lokal sampai yang sifatnya nasional. Ketika kita megikuti kajian pagi, kadang aku sms dia sekedar tanya tentang materi dan ustadnya siapa. Kadang dia juga sms konsul tentang praktik dokter yang ada disekitar kota tempat tinggalku. Khasnya setiap akhir smsnya selalu diselipin tulisan ;) (maksudnya apa ya????)

Pernah suatu ketika ketika dia mengantar undangan ke kampusku. Dia datang sore sekitar jam 17.30. Segaja aku bisa hadir jam segitu karena siangnya harus ada acara. Akhirnya aku tunggu sampai jam 17.30. Dia bela-belain datang ke kampus hanya untuk mengantar undangan.

Ketika hendak main ke rumah teman, ternyata temanku yang satu ini pengagum beratnya. Fotonya ukuran 12 R terpampang dibalik pintu kamarnya. Bukan cuma itu dia bentuk komunitas khusus fansnya.. Dalam hati ku berkata, bahwa wanita ini adalah wanita luar biasa, auranya mampu membawa hidayah bagi siapa saja yang melihatnya. Dia bukan hanya milik komunitasnya akan tetapi juga miliki semuanya.

Sore itu tampak aura wajahnya yang bersinar terang mengalahkan surya yang malu untuk tenggelam. Aura wajahnya yang bersih suci semakin menambahkan rasa dalam diri akan kekuatan cinta Allah.

Asa yang sempat melambung tinggi turun drastis mendengar kabar dia bersama dengan yang lain. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tak ada yang perlu disesali, toh semua sudah ada garisnya. Allah sudah mengatur semuanya.

Dua bulan sebelum aku mendapat kabar tentnag dia, untuk terakhir kalinya aku satu forum dengan dia. Ku lihat dia sibuk dengan pekerjaaannya. Aku kaget ketika dalam ruangan tersebut ada dia, dengan pakaian khasnya yang semakin membuat anggun. Dari jauh dia melihat aku, sambil melemparkan simpul senyumnya yang terakhir untukku, tapi senyum itu tak berbalas karena ke egoisanku. Aku melihat senyum itu dan aku tau senyum itu untukku. Tapi aku pura-pura tidak tau, pura-pura acuh yang akhirnya aku sadari bahwa itu adalah bumerang yang membakarku.

"Seandainya aku tahu senyum itu adalah senyum terakhirnya untukku, niscaya dan yakinlah bahwa akan kuberikan senyuman yang paling tulus yang pernah kuberikan, dibanding tulusnya senyumnya padaku"

Aku menyadari kekuranganku, kelemahanku dan ketidakberdayaanku. Tapi dengan segala kekurangan yang ada aku berusaha menyayangi karen Allah, mencintai karena Allah tentunya dengan cara yang sempurna walaupun dia tidak sempurna.

Subhanallah.. melihat perjuangan mujahidah seperti beliau dengan konsistensinya dalam beragama Islam dan tidak pernah secuilpun menggadaikan Aqidah untuk kenikmatan dunia sesaat. Sosok wanita inspiratif, motivatoris yang aku yakin jika dia ada dibelakangku pasti aku menjadi lebih hebat dari saat ini. Bukan hanya untuk saat ini tetapi juga masa yang akan datang, dunia dan akhirat.

Perjalanan hidup seorang mujahidah yang awalnya dia bukan apa-apa, dia hanya wanita biasa yang dikelilingi dengan kegersangan dalam berIslam, sampai timbul kemantapan hati dan keteguhan Iman bahwa Islam adalah Rahmat bagi semesta Alam.

She's nothing and now everything than anything...

Selamat jalan, semoga kau menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini..

No comments:

Post a Comment