Gempa dahsyat yang mengguncang Jepang beberapa hari yang lalu dengan kekuatam 9 SR dan menimbulkan tsunami mengguncangkan dunia. Bahkan, gempa tersebut merupakan gempa terbesar abad ini mengalahkan gempa Aceh yang menewaskan 100.000 orang. Gempatersebut selain meruntuhkan bangunan-bangunan di negera Akihito tersebut juga merusak system pendingin nuklir di Fukushima dan Daichi. Sampai saat ini, pemerintah jepang sedang sibuk mencari cara untuk mendinginkan reactor nuklir tersebut. Radiasi yang ditimbulkan, membuat Naoto Kan, memberlakukan darurat nuklir di Jepang. Radiasi yang mengancam penduduk sekitar sangat membahayakan kelangsungan penduduk sekitar.
Masih ingat dalam ingatan kita ketika bulan April 1986, reactor nuklir di Chernobyl, beberapa kilometer dari ibukota Ukraina, Kiev meledak sampai 1400 meter ke udara, sedangkan dampak radiasi yang ditimbulkan sangat masif, sekitar 300 km dampak radiasi masih dapat dirasakan. Ledakan nuklir Chernobyl di kiev bahkan memiliki daya ledak 200 kali Bom Atom Nagasaki Hiroshima tahun 1945. Sampai saat ini, tidak ada tumbuhan bahkan hewan renik yang hidup didaerah tersebut. Kalaupun ada yang hidup, bentuk fisiknya mengalami mutasin genetic. Korban radiasi nuklir tersebut ada yang mengalami kanker sekitar setahun kemudian. Anak-anak yang dilahirkan mengalami teratogenik sehingga lahir cacat.
Tragedy yang sungguh mengerikan dan mengancam sejarah peradaban umat manusia di bumi. Bisa dibayangkan jika nuklir tsersebut meledak, bukan tidak mungkin efeknya bisa dirasakan hingga jarak ribuan kilometer. Hancurnya peradaban dan mutasi genetic yang terjadi dapat menyebabkan perubahan struktur manusia. Mungkin ini yang dikatakan dalam teori sejarah, bahwa sejarah dapat terulang seperti sebuah spiral yang alurnya memiliki kesamaan namun susunannya berbeda.
Sejarah umat manusia yang diawali dari ketiadaan hingga mencapai ada merupakan contoh riil dari proses dekonstruksi peradaban manusia. Jika kita lihat bahwasanya meteor raksasa pernah menghantam bumi dan menghancurkan isi bumi hingga membunuh peradaban dinosaurus. Hal yang sama yang terjadi pada saat ini, ketika teknologi semakin canggih dengan nuklir sebagai media propaganda. Atas nama peradaban, efek patologis ini mengancam nyawa umat manusia. Sepertinya, apa yang dicita-citakan Francois Bacon dengan Knowledge to Power, impian membangun Negara dengan teknologi canggih mendekati kenyataan. Namun yang menjadi tumbal adalah kemanusiaan. Sepertinya inilah tanda-tanda akhir dari peradaban..
Wallahualam..
Masih ingat dalam ingatan kita ketika bulan April 1986, reactor nuklir di Chernobyl, beberapa kilometer dari ibukota Ukraina, Kiev meledak sampai 1400 meter ke udara, sedangkan dampak radiasi yang ditimbulkan sangat masif, sekitar 300 km dampak radiasi masih dapat dirasakan. Ledakan nuklir Chernobyl di kiev bahkan memiliki daya ledak 200 kali Bom Atom Nagasaki Hiroshima tahun 1945. Sampai saat ini, tidak ada tumbuhan bahkan hewan renik yang hidup didaerah tersebut. Kalaupun ada yang hidup, bentuk fisiknya mengalami mutasin genetic. Korban radiasi nuklir tersebut ada yang mengalami kanker sekitar setahun kemudian. Anak-anak yang dilahirkan mengalami teratogenik sehingga lahir cacat.
Tragedy yang sungguh mengerikan dan mengancam sejarah peradaban umat manusia di bumi. Bisa dibayangkan jika nuklir tsersebut meledak, bukan tidak mungkin efeknya bisa dirasakan hingga jarak ribuan kilometer. Hancurnya peradaban dan mutasi genetic yang terjadi dapat menyebabkan perubahan struktur manusia. Mungkin ini yang dikatakan dalam teori sejarah, bahwa sejarah dapat terulang seperti sebuah spiral yang alurnya memiliki kesamaan namun susunannya berbeda.
Sejarah umat manusia yang diawali dari ketiadaan hingga mencapai ada merupakan contoh riil dari proses dekonstruksi peradaban manusia. Jika kita lihat bahwasanya meteor raksasa pernah menghantam bumi dan menghancurkan isi bumi hingga membunuh peradaban dinosaurus. Hal yang sama yang terjadi pada saat ini, ketika teknologi semakin canggih dengan nuklir sebagai media propaganda. Atas nama peradaban, efek patologis ini mengancam nyawa umat manusia. Sepertinya, apa yang dicita-citakan Francois Bacon dengan Knowledge to Power, impian membangun Negara dengan teknologi canggih mendekati kenyataan. Namun yang menjadi tumbal adalah kemanusiaan. Sepertinya inilah tanda-tanda akhir dari peradaban..
Wallahualam..
No comments:
Post a Comment