Analisa Olahraga Sepak Takraw
Olahraga sepak takraw merupakan olahraga yang lebikh cenderung menggunakan sistem energi anaerobik, karena pada olahraga ini memerlukan intensitas tinggi dalam waktu singkat contohnya pada saat melakukan, samhs berputar, berlali menjangkau bola, servis dan menendang.
Pola Latihan
Semua kegiatan tersebut membutuhkan
tenaga, kecepatan dan kelenturan yang sangat bagus. Maka sistim pelatihan
olahraga ini lebih difokoska pada gerakan-gerakan yang cepat dan bertenaga,
seperti:
1.
Melatih gerakan cepat, seperti :
·
Lari sprint(melatih kecepatan dan
power otot)
·
Latihan gerakan samba dan zig-zak
(melatih kelentukan, dan kelincahan)
2.
Gerakan yang melatih kekuatan otot
·
Sepring ( melatih kemampuan untuk
melompat tinggi)
·
lompat-lompat(lompat dengan satu kaki
dan lompat dengan dua kaki)
3.
. Gerakan kelenturan
·
Split (melatih kelentukan pada bagian
kaki)
·
Cium lutut(melatih kelentukan pada
punggung)
Efek terhadap otot
pada jenis latihan ini lebih
menekankan kecepatan, kekuatan dan kelincahan, yang dominan dimiliki oleh otot
putih, sehingga:
a.
Otot menjadi lebih besar
b.
Kekuatan otot lebih meningkat
c.
Glycogenya meningkat
d.
Namun menjadi cepat lelah, dan mudah
terjadi kram otot.
Penanganan Kelelahan
Pada olahraga sepak takraw atlit
sangat dituntu untuk dapat melompat tinggi agar bisa mencetak scoor dengan cara
smahs. Namun tak mudah untuk melakukan hal tersebut sehingga perlu latihan dan
tenaga yang sangat besar untuk bisa melakukan smahs. Sehingga tak ayal atlit
mengalami kelelahan saat bertanding. Tapi hal tersebut akan sangat sebentar
karena dengan tubuh yang sudah terlatiah , hanya dengan mengambil nafas dan
mengistirahatkan tubuh sekian detik, asam laktat akan cepat dipecah kembali.
No comments:
Post a Comment