Pages

Friday, 30 April 2010

Selamat Berpilkada

Momentum 2010 ini merupakan suatu momentum yang sudah ditunggu-tunggu oleh sebagian pencari kekuasaan untuk dapat bertarung dalam sebuah arena yang disebut pilkada. Berdasarkan data yang terhimpun oleh KPU diseluruh Indonesia terdapat lebih dari 130 pilkada provinsi kabupaten dan kota seluruh Indonesia (Klik disini). Dari sekian momentum pilkada yang menarik adalah pilkada did aerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

               

Secara de facto, Kabupaten Kutai Kartanegara adalah kabupaten pertama yang menjalankan pemilihan secara langsung pasca reformasi. Berdasarka fakta itu, muncullah harapan yang cukup besar dipundak bupati terpilih saat itu. Momentum kebangkitan Kerajaan Kutai Modern dengan pembangunan –pembangunan supra dan infrastruktur secara komprehensif. Fakta hanyalah tinggal fakta semata, dibalik mewahnya pergelaran pesa demokrasi itu ternyata output hasil pilkada itu hanya tinggal cerita dibalik layar belaka. Bupati terpilih saat itu H.Syaukani HR dan H.Syamsuri Aspar, keduanya teribat vis a vis dengan KPK sehingga semuanya harus berakhir di bui.

                Seluruh mata dunia internasional dibuat berdecak kagum dengan keberhasila pilkada langsung yang dilaksanakan oleh pemerintah, namun dibalik semua itu ternyata masih meninggalkan sisa puing-puing kebijakan yang masih berserakan. Cerita masa lalu yang hanya dapat dikenang oleh memori-memori yang tersisa kini pada tanggal 1 Mei 2010 berrtepatan dengan hari buruh sedunia dilaksanakan pilkada untuk memilih pemimpin yang memiliku karakter kuat dalam memimpin, sense of belonging yang tinggi, senses of leadership yang tanggung serta menguasai medan adalah kriteria absolute untuk memilih calon pemimpin di kutai kartanegara.

                Sungguh beruntung memang memimpin kabupaten terkaya di Indonesia, dengan sumber daya alam yang melimpah dan APBD nyaris 5 triliun (terbesar di Indonesia) harusnya aspek people wefare dapat tercover dengan baik. Cernati, apakah permasalahan kesehatan masih marketable bagi cabup untuk dapat menarik simpati masa, apakah program pendidikan gratis bukan hanya kualitas yang diperbaiki akan tetapi kuantitas juga harus merata, apakah penegakan supremasi hukum masih dapat ditegakkan dengan mengedepankan aspek praduga tidak bersalah? Semua pasti bicara kecap nomor satu, tidak ada kecap nomor dua. Namun dengan kecap nomor satu itu bagaimana bisa diolah menjadi makanan yang siap saji sehingga seluruh rakyat dapat menikmati hasilnya.

                Support program untuk meningkatkan mikro ekonomi dan stabilisasi makro ekonomi sangat penting agar laju perekonomian dapat mencapai 5% lebih pertahun dan semakin ditingkatkan daru tahun ke tahun. Proses pendampingan bagi ekonomi mikro harus beriringan dan sejajar agar ekonomi mikro tidak tergerus oleh arus globalisasi yang semakin memakan korban. Ingat. Alokasi APBD tahun 2010 nyaris 5 triliun itu hampir mendekati APBD Kaltim seharusnya aspek-aspek diatas tadi dapat terpenuhi. Momentum 1 Mei ini adalah momentum untuk Kukar bangkit, bangkit dari keterpurukan dan bangkit dan ketertindasan. Siapapun pemimpinnya, konsep solus populis supremalex harus dapat dipertanggung jawabkan dihadapan Sang Khaliq.

 

Sani Rachman Soleman, S.Ked

Aktivis HMI MPO Cabang Yogyakarta



Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Tetanus

1. Pengertian

Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, bermanifestasi sebagai kejang otot paroksismal, diikuti kekakuan otot seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu tampak pada otot masseter dan otot-otot rangka.



2. Etlologi

Clostridium tetani adalah kuman berbentuk batang, ramping, berukuran 2-5 x 0,4 - 0,5 milimikron. Kuman ini berspora termasuk golongan Gram positif dan hidupnya anaerob. Spora dewasa mempunyai bagian yang ber bentuk bulat yang letaknya di ujung, penabuh genderang (drum stick). Kuman mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik. Toksin ini (tetanospasmin) mula-mula akan menyebabkan kejang otot dan saraf perifer setempat. Toksin mi labil pada pemaanasan, pada suhu 650C akan hancur dalam 5 menit. Di samping itu dikenai pula tetanolisin yang bersifat hemolisis, yang perannya kurang berarti dalam proses penyakit.


Epidemiologi
Kuman ini tersebar di :

* Tanah terutama tanah garapan
* Dijumpai pada tinja manusia dan hewan


Faktor pencetus :
Perawatan luka yang tidak baik merupakan faktor pencetus tersering

Patogenesis
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan keadaan anaerob yang disukai untuk tumbuhnya kuman tetanus antara lain ;

* Luka tusuk yang dalam misalnya kena paku atau duri
* Luka karena kecelakaan baik lalu lintas maupun kacelakaan kerja
* Luka ringan seperti luka gores dan excoriasi


Hipotesa bekerjanya toksin :

1. Toksin diabsorbsi pada ujung syaraf motorik dan melalui sumbu silindris menuju cornu anterior CNS
2. Toksin diabsorbsi oleh sistem limfe masuk ke dalam sirkulasi darah arteri kemudian masuk ke dalam CNS


Gejala klinis :

* Masa inkubasi tetanus 2 – 21 hari
* Timbulnya gejala klinis biasanya mendadak yang bisa berupa :
* Spastisitas otot terutama pada leher dan rahang
* Kesukaran membuka mulut
* Kaku kuduk
* Kejang sepanjang ruas tulang belakang
* Bila kejang tonik sedang berlangsung maka pada daerah muka nampak berwajah seperti kera ( Rhesus sardonicus )
* Serangan timbul paroximal dapat dicetuskan oleh rangsangan suara, cahaya, maupun sentuhan tetapi dapat timbul spontan
* Karena kontraksi otot yang kuat dapat terjadi aspirasi dan cyanosis, retensio urine dan bahkan fractura columna vertebrae
* Pada anak terkadang djumpai demam ringan


Pemeriksaan

* Pada anamnesa biasanya didapatkan riwayat luka
* Pada pemeriksaan fisik didapatkan kekakuan otot menyeluruh dan kejang
* Laboratorium biasanya dijumpai leukositosis


Prosedur penatalaksanaan tetanus

SARANA

* Oksigen
* Suction aparatus


PENATALAKSANAAN

1. Penderita diterima di penerimaan awal
2. Penderita dibaringkan di triage untuk diseleksi dan pemeriksaan awal
3. Penderita dibawa ke ruang kartu merah untuk pemeriksaan lebih lanjut
4. Penderita dilakukan pemeriksaan laboratorium
5. Berikan oksigen
6. Dilakukam penghisapan lendir dengan suction
7. Pasang infus RL
8. Penderita di MRS kan

Pada dasarnya, penatalaksaannya tetanus bertujuan untuk :
1. Eliminasi Kuman

* Debridement

Untuk meghilangkan suasana anaerob, dengan cara membuang jaringan yang rusak, membuang benda asing, merawat luka / infeksi umbilicus, membersihkan liang telinga / mengobati otitis media

* Antibiotika

Penicilline procaine 50.000 – 100.000 IU / kg / hari IM, 1 – 2 kali sehari minimal selama 10 hari.
Antibiotika lain ditambahkan sesuai dengan penyulit yang timbul.

2. Netralisasi Toksin :

* Toksin yang dapat dinetralisir adalah toksin yang belum melekat di jaringan.
* Dapat diberi TIGH 500 KI (neonatus) – 6000 KI i.m atau ATS 5000 KI – 100.000 KI.

3. Perawatan Suportif :
Perawatan penderita tetanus harus intensif dan rasional.
a. Nutrisi dan Cairan :

* Pemberian cairan IV disesuaikan jumlah dan jenisnya dengan keadaan penderita, seperti sering kejang, hiperpireksia dan sebagainya.
* Beri nutrisi tinggi kalori, bila perlu dengan nutrisi parenteral.
* Bila sonde nasogastric telah dapat dipasang (tanpa memperberat kejang), pemberian makanan per oral hendaknya segera dilaksanakan.

b. Menjaga agar pernapasan tetap efisien :

* Pembersihan saluran napas dari lendir.
* Pemberian zat asam tambahan.
* Bila perlu, lakukan tracheostomi (tetanus berat).

c. kekakuan dan mengatasi kejang :

* Antikonvulsan diberikan secara titrasi, disesuaikan dengan kebutuhan dan respons klinis.
* Pada penderita yang cepat memburuk (serangan kejang makin sering dan makin lama), pemberian antikonvulsan dirubah seperti pada awal terapi, yaitu dimulai lagi dengan pemberian bolus, dilanjutkan dengan dosis rumatan yang lebih tinggi.
* Bila dosis maksimal telah tercapai namun kejang belum teratasi, harus dilakukan pelumpuhan otot secara total dan dibantu dengan pernapasan makanik (ventilator).
Bila Artikel ini berkenan bagi AndaSilahkan DownLoadDisini

Tuesday, 27 April 2010

STANDAR DAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN




A. Perubahan Paradigma Pelayanan

Paradigma merupakan sekumpulan asumsi atau anggapan yang memungkinkan seseorang menciptakan realitasnya sendiri (Tjiptono 1997) Pelayanan pada masyarakat di masa datang itu hendaknya : makin lama makin baik (better), makin lama makin cepat (faster), makin lama makin diperbaharui (newer), makin lama makin murah (cheaper) dan makin lama makin sederhana (more simplel).
W.Edwards Deming telah mengembangkan apa yang disebut "Total Quality Management” (Manajemen Mutu Terpapu) (Gaspersz, 19970.Total Q uality Managemen (TQM) telah berhasil mengatasi berbagai permasalahan diperusahaan sehingga dapat meningkatkan mutu dan sekaligus menekan biaya serta mengatiasi permasalahan lainnya.
Pada awalnya TQM diterapkan didunia usaha. Oleh karena keberhasilannya, maka instansi pemerintah kemudian mencoba menerapkannya, misalnya TQM diterapkan di Angkatan udara Amerika Serikat (Creech, 1996). Total Quatity Management merupakan paradigma baru dalam manajemen yang berusaha memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas mutu barang, jasa, manusia dan lingkungan organisasi. TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan hal -hal berikut ini( Tjjptono19 97) :




1) Berfokus pada pelanggan yang menentukan mutu barang dan jasa adalah pelanggan eksternal. Pelanggan internal berperan d alam menentukan mutu manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan barang atau jasa.
2) Obsesi terhadap mutu. Penentu akhir mutu adalah pelanggan internal dan eksternal. Dengan mutu yang ditentukan tersebut organisasi harus berusaha memenuhi atau melebihi yang telah ditentukan.
3) Pendekatan ilmiah.Terutama untuk merancang pekerjaan dan proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dirancang tersebut.
4) Komitmen jangka panjang. Agar penerapan TQM dapat berhasil, dibutuhkan budaya.
5) KerjasamaTim. Untuk menerapkan TQM, kerjasama tim ,kemitraan dan hubungan perlu terus menerus dijalin dan dibina, baik antar aparatur dalam organisasi maupun dengan pihak luar (masyarakat).
6) Perbaikan sistem secara berkesinambungan. Setiap barang dan jasa dihasilkan melalui proses-proses di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar mutu yang dihasilkan meningkat.
7) Pendidikan dan pelatihan dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatlhan merupakan faktor fundamental. Disini berlaku prinsip belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.

B. Pelayanan Mengacu pada Kepuasan Pelanggan/Klien

Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandignkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Oleh karena itu, maka tingkat kepuasan adalah perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dengan demikian apabila dikaitkan dengan pelanggan/klien, maka pelanggan dapat merasakan hal-hal sebagai beriku :
1) Kalau kinerjanya dibawah harapan, pelanggan akan merasa kecewa.
2) Kalau kinerjanya sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas.
3) Kalau kinerjanya melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Bagi perawat, pelayanan yang perlu mendapat perhatian adalah orang yang sangat puas akan mempunyai ikatan emosional dengan suatu pelayanan atau jasa dan ini menyebabkan loyalitas klien menjadi tinggi. Oleh karena itu, perawat selaku pemberi pelayanan dihadapkan pada tantangan membangun budaya organisasi, yaitu agar semua orang yang berada dilingkungan institusi perawatan bertujuan memuaskan kepuasan klien.
Kepuasan klien merupakan tujuan utama pelayanan prima. Oleh karena itu setiap perawat pemberi pelayanan berkewajiban untuk berupaya memuaskan kliennnya. Kepuasan klien dapat dicapai apabila perawat mengetahui siapa kliennya, baik klien internal maupun klien eksternal. Dengan mengetahui siapa kliennya, maka perawat akan dapat mengidentifikasi apa keinginan kliennya.
Kepuasan pelanggan/klien dapat dicapai apabila keinginan atau harapan pelanggan dapat terpenuhi. Mengenai mutu, Tjiptono (1997) menyalakan bahwa sedikitnya ada tiga level (tingkat) harapan pelanggan/klien, yaitu :
1) Harapan pelanggan/klien yang paling sederhana dan berbentuk asumsi "must have" atau "take it for granted". Misalnya (a) saya berharap perawatan saya sampai selesai dan sembuh, atau (b) saya berharap perawat dapat melayani saya dengan aman dan menangani penyakit saya dengan benar.
2) Pada level kedua, kepuasan pelanggan/klien dicerminkan dalam pemenuhan persyaratan dan atau spesifikasi terertentu. Misalnya (a) saya berharap dilayani dengan ramah oleh perawat, atau (b) saya pergi ke rumaha sakit dan perawatnya ternyata sangat ramah, informalif dan suka menolong saya.
3) Pada level ketiga ini pelanggan menuntut suatu kesenangan (delightfulness) atau jasa yang demikian bagusnya, sehingga membuat pelanggan tertarik. Misalnya (a) perawat memberi semua pasien pelayanan yang sama tanpa membedakan kaya dan miskin, pejabat atau jelata dan sebagainya. Contoh lain adalah (b) semua perawat melayani saya dengan penuh respek dan menjelaskan sesuatunya secara cermat. Akan tetapi yang paling mengesankan saya adalah ketika mereka menelepon saya di rumah hari berikutnya dan menanyakan apakah saya baik-baik saja.
Sumber :

Sutopo, Drs,MPA, Suryanto, Adi, Drs,M.Si, 2003, Pelayanan Prima Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III (Edisi Revisi I), Jakrata : Lembaga Administrasi Negara RI

Bila Artikel ini berkenan bagi AndaSilahkan DownLoadDisini

Monday, 26 April 2010

demoralisasi generasi ulil albab

Momentum kelulusan asalah momentum yang cukup lama ditunggu-tunggu oleh banyak siswa khususnya siswa SMA setelah penantian selama 3 tahun menempuh studi pada jenjang SMA. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa perayaan demi perayaan akan dilakukan untuk dapat melampiaskan hasrat mudanya yang bebas dan lepas untuk dapat menunjukkan eksistensi hasil studi selama 3 tahun.  Sebagian beranggapan bahwa, kelulusan identik dengan hedonism, eudomonisme dan liberalism. Mereka melupakan altruism. Seakan akan dengan pelampiasan sifat-sifat tersebut mereka merasa memenangkan sebuah pertandingan besar yaitu ujian nasional.


Luapan emosional setelah mengetahui proses kelulusan itu diluapkan dengab berbagai macam cara, dan cara yang klasik dan selalu saja terulang adalah coret-mencoret baju sekolah yang merupakan tradisi yang tak akan pernah lekang. Bukan Cuma itu saja sebuah tradisi budaya barat sudah merasuk dan membuat disparitas yang lebar antara budaya ketimuran dan budaya kebarat-baratan. Budaya yang sama sekali tidak menujukkan eksistensi sebagai tunas muda bangsa Indonesia yang berbudi luhur. Budaya setan yang merusak tatanan moral dan menyebabkan infeksi moral yang sistemik yang sedikit demi sedikit menggerogoti jati diri budaya timur Indonesia. Kissing, Necking, Petting dan Intercourse seolah-olah bukan lagi hal yang tabu yang dapat dipertontonkan pada khalayak umum. Hal yang seharusnya hanya dapat dilakukan pada meraka yang sudah dimata hukum, baik hukum duniawi maupun hukum akhirat. Budaya yang saat ini lazim dikenal dengan istilah KNPI itu sudah merusak tatanan moral yang mengikis sendi-sendi kehidupan.

Apakah wajar jika melihat budaya kissing dsb dalam proses kelulusan. Bahkan itu dilakukan terang-terangan didepan umum? Apakah seperti ini calon-calon penerus generasi muda Indonesia? Apakah ini yang dikatakan bung Karno, “Jika saya diberi 10 orang pemuda maka niscaya akan ku cabut semeru dari urat nadinya” Apakah seperti ini??.!!! Siapakah yang dapat menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang muncul ini.. Mungkin para founding fathers bangsa ini akan menangis menyesakkan dada melihat generasi penerus, sebuah generasi ulil albab yang digadang-gadang akan muncul seorang ratu adil yang mampu membawa perubahan bangsa ini dari bangsa jahiliyah menjadi bangsa yang bermartabat.

Bila Artikel ini berkenan bagi AndaSilahkan DownLoadDisini

Bila Artikel ini berkenan bagi AndaSilahkan DownLoadDisini

Thursday, 15 April 2010

Nikola Tesla




Nikola Tesla was born on July 10, 1856 in Smiljan, Lika , which was then part of the Austo-Hungarian Empire, region of Croatia . His father, Milutin Tesla was a Serbian Orthodox Priest and his mother Djuka Mandic was an inventor in her own right of household appliances. Tesla studied at the Realschule, Karlstadt in 1873, the Polytechnic Institute in Graz, Austria and the University of Prague. At first, he intended to specialize in physics and mathematics, but soon he became fascinated with electricity. He began his career as an electrical engineer with a telephone company in Budapest in 1881. It was there, as Tesla was walking with a friend through the city park that the elusive solution to the rotating magnetic field flashed through his mind. With a stick, he drew a diagram in the sand explaining to his friend the principle of the induction motor. Before going to America, Tesla joined Continental Edison Company in Paris where he designed dynamos. While in Strassbourg in 1883, he privately built a prototype of the induction motor and ran it successfully. Unable to interest anyone in Europe in promoting this radical device, Tesla accepted an offer to work for Thomas Edison in New York. His childhood dream was to come to America to harness the power of Niagara Falls.

Young Nikola Tesla came to the United States in 1884 with an introduction letter from Charles Batchelor to Thomas Edison: “I know two great men,” wrote Batchelor, “one is you and the other is this young man.” Tesla spent the next 59 years of his productive life living in New York. Tesla set about improving Edison's line of dynamos while working in Edison's lab in New Jersey. It was here that his divergence of opinion with Edison over direct current versus alternating current began. This disagreement climaxed in the war of the currents as Edison fought a losing battle to protect his investment in direct current equipment and facilities.


Tesla pointed out the inefficiency of Edison's direct current electrical powerhouses that have been build up and down the Atlantic seaboard. The secret, he felt, lay in the use of alternating current ,because to him all energies were cyclic. Why not build generators that would send electrical energy along distribution lines first one way, than another, in multiple waves using the polyphase principle?

Edison's lamps were weak and inefficient when supplied by direct current. This system had a severe disadvantage in that it could not be transported more than two miles due to its inability to step up to high voltage levels necessary for long distance transmission. Consequently, a direct current power station was required at two mile intervals.

Direct current flows continuously in one direction; alternating current changes direction 50 or 60 times per second and can be stepped up to vary high voltage levels, minimizing power loss across great distances. The future belongs to alternating current.

Nikola Tesla developed polyphase alternating current system of generators, motors and transformers and held 40 basic US patents on the system, which George Westinghouse bought, determined to supply America with the Tesla system. Edison did not want to lose his DC empire, and a bitter war ensued. This was the war of the currents between AC and DC. Tesla -Westinghouse ultimately emerged the victor because AC was a superior technology. It was a war won for the progress of both America and the world.

Tesla introduced his motors and electrical systems in a classic paper, “A New System of Alternating Current Motors and Transformers” which he delivered before the American Institute of Electrical Engineers in 1888. One of the most impressed was the industrialist and inventor George Westinghouse. One day he visited Tesla's laboratory and was amazed at what he saw. Tesla had constructed a model polyphase system consisting of an alternating current dynamo, step-up and step-down transformers and AC motor at the other end. The perfect partnership between Tesla and Westinghouse for the nationwide use of electricity in America had begun.

In February 1882, Tesla discovered the rotating magnetic field, a fundamental principle in physics and the basis of nearly all devices that use alternating current. Tesla brilliantly adapted the principle of rotating magnetic field for the construction of alternating current induction motor and the polyphase system for the generation, transmission, distribution and use of electrical power.

Tesla's AC induction motor is widely used throughout the world in industry

and household appliances. It started the industrial revolution at the turn of the

century. Electricity today is generated transmitted and converted to mechanical

power by means of his inventions. Tesla's greatest achievement is his polyphase

alternating current system, which is today lighting the entire globe.

Tesla astonished the world by demonstrating. the wonders of alternating current electricity at the World Columbian Exposition in Chicago in 1893. Alternating current became standard power in the 20th Century. This accomplishment changed the world. He designed the first hydroelectric powerplant in Niagara Falls in 1895, which was the final victory of alternating current. The achievement was covered widely in the world press, and Tesla was praised as a hero world wide. King Nikola of Montenegro conferred upon him the Order of Danilo.

Tesla was a pioneer in many fields. The Tesla coil, which he invented in 1891, is widely used today in radio and television sets and other electronic equipment. That year also marked the date of Tesla's United States citizenship. His alternating current induction motor is considered one of the ten greatest discoveries of all time. Among his discoveries are the fluorescent light , laser beam, wireless communications, wireless transmission of electrical energy, remote control, robotics, Tesla's turbines and vertical take off aircraft. Tesla is the father of the radio and the modern electrical transmissions systems. He registered over 700 patents worldwide. His vision included exploration of solar energy and the power of the sea. He foresaw interplanetary communications and satellites.

The Century Magazine published Tesla's principles of telegraphy without wires, popularizing scientific lectures given before Franklin Institute in February 1893.

The Electrical Review in 1896 published X-rays of a man, made by Tesla, with X-ray tubes of his own design. They appeared at the same time as when Roentgen announced his discovery of X-rays. Tesla never attempted to proclaim priority. Roentgen congratulated Tesla on his sophisticated X-ray pictures, and Tesla even wrote Roentgen's name on one of his films. He experimented with shadowgraphs similar to those that later were to be used by Wilhelm Rontgen when he discovered X-rays in 1895. Tesla's countless experiments included work on a carbon button lamp, on the power of electrical resonance, and on various types of lightning. Tesla invented the special vacuum tube which emitted light to be used in photography.

The breadth of his inventions is demonstrated by his patents for a bladeless steam turbine based on a spiral flow principle. Tesla also patented a pump design to operate at extremely high temperature.

Nikola Tesla patented the basic system of radio in 1896. His published schematic diagrams describing all the basic elements of the radio transmitter which was later used by Marconi.

In 1896 Tesla constructed an instrument to receive radio waves. He experimented with this device and transmitted radio waves from his laboratory on South 5 th Avenue. to the Gerlach Hotel at 27 th Street in Manhattan. The device had a magnet which gave off intense magnetic fields up to 20,000 lines per centimeter. The radio device clearly establishes his piority in the discovery of radio.

The shipboard quench-spark transmitter produced by the Lowenstein Radio Company and licensed under Nikola Tesla Company patents, was installed on the US Naval vessels prior to World War I.

In December 1901, Marconi established wireless communication between Britain and the Newfoundland, Canada, earning him the Nobel prize in 1909. But much of Marconi's work was not original. In 1864, James Maxwell theorized electromagnetic waves. In 1887, Heinrich Hertz proved Maxwell's theories. Later, Sir Oliver Logde extended the Hertz prototype system. The Brandley coherer increased the distance messages could be transmitted. The coherer was perfected by Marconi.

However, the heart of radio transmission is based upon four tuned circuits for transmitting and receiving. It is Tesla's original concept demonstrated in his famous lecture at the Franklin Institute in Philadelphia in 1893. The four circuits, used in two pairs, are still a fundamental part of all radio and television equipment.

The United States Supreme Court, in 1943 held Marconi's most important patent invalid, recognizing Tesla's more significant contribution as the inventor of radio technology.

Tesla built an experimental station in Colorado Springs, Colorado in 1899, to experiment with high voltage, high frequency electricity and other phenomena.

When the Colorado Springs Tesla Coil magnifying transmitter was energized, it created sparks 30 feet long. From the outside antenna, these sparks could be seen from a distance of ten miles. From this laboratory, Tesla generated and sent out wireless waves which mediated energy, without wires for miles.

In Colorado Springs, where he stayed from May 1899 until 1900, Tesla made what he regarded as his most important discovery-- terrestrial stationary waves. By this discovery he proved that the Earth could be used as a conductor and would be as responsive as a tuning fork to electrical vibrations of a certain frequency. He also lighted 200 lamps without wires from a distance of 25 miles( 40 kilometers) and created man-made lightning. At one time he was certain he had received signals from another planet in his Colorado laboratory, a claim that was met with disbelief in some scientific journals.

The old Waldorf Astoria was the residence of Nikola Tesla for many years. He lived there when he was at the height of financial and intellectual power. Tesla organized elaborate dinners, inviting famous people who later witnessed spectacular electrical experiments in his laboratory.

Financially supported by J. Pierpont Morgan, Tesla built the Wardenclyffe laboratory and its famous transmitting tower in Shoreham, Long Island between 1901 and 1905. This huge landmark was 187 feet high, capped by a 68-foot copper dome which housed the magnifying transmitter. It was planned to be the first broadcast system, transmitting both signals and power without wires to any point on the globe. The huge magnifying transmitter, discharging high frequency electricity, would turn the earth into a gigantic dynamo which would project its electricity in unlimited amounts anywhere in the world.

Tesla's concept of wireless electricity was used to power ocean liners, destroy warships, run industry and transportation and send communications instantaneously all over the globe. To stimulate the public's imagination, Tesla suggested that this wireless power could even be used for interplanetary communication. If Tesla were confident to reach Mars, how much less difficult to reach Paris. Many newspapers and periodicals interviewed Tesla and described his new system for supplying wireless power to run all of the earth's industry.

Because of a dispute between Morgan and Tesla as to the final use of the tower. Morgan withdrew his funds. The financier's classic comment was, "If anyone can draw on the power, where do we put the meter?"

The erected, but incomplete tower was demolished in 1917 for wartime security reasons. The site where the Wardenclyffe tower stood still exists with its 100 feet deep foundation still intact. Tesla's laboratory designed by Stanford White in 1901 is today still in good condition and is graced with a bicentennial plaque.

Tesla lectured to the scientific community on his inventions in New York, Philadelphia and St. Louis and before scientific organizations in both England and France in 1892. Tesla's lectures and writings of the 1890s aroused wide admiration among contemporaries popularized his inventions and inspired untold numbers of younger men to enter the new field of radio and electrical science.

Nikola Tesla was one of the most celebrated personalities in the American press, in this century. According to Life Magazine's special issue of September, 1997, Tesla is among the 100 most famous people of the last 1,000 years. He is one of the great men who divert the stream of human history. Tesla's celebrity was in its height at the turn of the century. His discoveries, inventions and vision had widespread acceptance by the public, the scientific community and American press. Tesla's discoveries had extensive coverage in the scientific journals, the daily and weekly press as well as in the foremost literary and intellectual publications of the day. He was the Super Star.

Tesla wrote many autobiographical articles for the prominent journal Electrical Experimenter , collected in the book, My Inventions . Tesla was gifted with intense powers of visualization and exceptional memory from early youth on. He was able to fully construct, develop and perfect his inventions completely in his mind before committing them to paper.

According to Hugo Gernsback, Tesla was possessed of a striking physical appearance over six feet tall with deep set eyes and a stately manner. His impressions of Tesla, were of a man endowed with remarkable physical and mental freshness, ready to surprise the world with more and more inventions as he grew older. A lifelong bachelor he led a somewhat isolated existence, devoting his full energies to science.

In 1894, he was given honorary doctoral degrees by Columbia and Yale University and the Elliot Cresson medal by the Franklin Institute. In 1934, the city of Philadelphia awarded him the John Scott medal for his polyphase power system. He was an honorary member of the National Electric Light Association and a fellow of the American Association for the Advancement of Science. On one occasion, he turned down an invitation from Kaiser Wilhelm II to come to Germany to demonstrate his experiments and to receive a high decoration.

In 1915, a New York Times article announced that Tesla and Edison were to share the Nobel Prize for physics. Oddly, neither man received the prize, the reason being unclear. It was rumored that Tesla refused the prize because he would not share with Edison, and because Marconi had already received his.


(Tesla 's f riend Mark Twain , famous American writer )

On his 75th birthday in 1931, the inventor appeared on the cover of Time Magazine . On this occasion, Tesla received congratulatory letters from more than 70 pioneers in science and engineering including Albert Einstein . These letters were mounted and presented to Tesla in the form of a testimonial volume.



Tesla died on January 7th, 1943 in the Hotel New Yorker, where he had lived for the last ten years of his life. Room 3327 on the 33rd floor is the two-room suites he occupied.

A state funeral was held at St. John the Divine Cathedral in New York City. Telegrams of condolence were received from many notables, including the first lady Eleanor Roosevelt and Vice President Wallace. Over 2000 people attended, including several Nobel Laureates. He was cremated in Ardsley on the Hudson, New York. His ashes were interned in a golden sphere, Tesla's favorite shape, on permanent display at the Tesla Museum in Belgrade along with his death mask.

In his speech presenting Tesla with the Edison medal, Vice President Behrend of the Institute of Electrical Engineers eloquently expressed the following: "Were we to seize and eliminate from our industrial world the result of Mr. Tesla's work, the wheels of industry would cease to turn, our electric cars and trains would stop, our towns would be dark and our mills would be idle and dead. His name marks an epoch in the advance of electrical science." Mr. Behrend ended his speech with a paraphrase of Pope's lines on Newton: "Nature and nature's laws lay hid by night. God said 'Let Tesla be' and all was light."


“ The world will wait a long time for Nikola Tesla's equal in

achievement and imagination.” E. ARMSTRONG


Nikola Tesla's Awards and Recognition


In 1917, Tesla was awarded the Edison Medal, the most coveted electrical prize in the United States.

Nikola Tesla's name has been honored with an International Unit of Magnetic Flux Density called “Tesla."

The United States Postal Service honored Tesla with a commemorative stamp in 1983.

Tesla was inducted into the Inventor's Hall of Fame in 1975.

The Nikola Tesla Award is one of the most distinguished honors presented by the Institute of Electrical Engineers. The award has been given annually since 1976.

The Nikola Tesla Statue is located on Goat Island to honor the man whose inventions were incorporated into the Niagara Falls Power Station in 1895. Tesla is known as the inventor of polyphase alternating current.

The Nikola Tesla Corner Sign, located at the intersection of 40th Street and 6th Avenue in Manhattan, is a constant reminder to all New Yorkers of the greatness of this genius.

http://www.teslasociety.com/biography.htm


Sunday, 11 April 2010

ASUHAN DASAR BAYI MUDA : MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT

· Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
· Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti pakaian/ kainnya dengan yang kering.
· Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering ditempat untuk pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi.
· Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali sehari (tidak boleh lebih).
· Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian bersih dan kering, topi, kaus tangan, kaus kaki dan selimut jika perlu .
· Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur bersama ibu.
· Pada BBLR atau suhu < 35,5°C, hangatkan bayi dengan METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak minimal 60 cm.

Sumber : MTBS 2008

ASUHAN DASAR BAYI MUDA : MENCEGAH INFEKSI

· Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
· Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian keringkan dengan kain yang bersih dan kering.INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat selalu bersih dan kering.
· Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil.Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati.
· Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan tertular penyakit.
· Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan tubuh.
· Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah. dengan menggunakan sendok. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna.

Sumber : MTBS 2008

METODA KANGURU

· Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan, kaus kaki), diletakkan telungkup di dada ibu dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi menempel/ kontak langsung dengan ibu.
· Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
· Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak” kemudian “fiksasi” dengan selendang.
· Ibu mengenakan pakaian/ blus longgar, sehingga bayi dapat berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan selimut.
· Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda kanguru.

Sumber : MTBS 2008

CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI

Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5°C, harus segera dihangatkan
sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut :
· Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/ kain
kering. Ganti pakaian, selimut/ kain basah dengan yang kering.
· Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60
cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi.
· Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala.
Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin,
jauhkan bayi dari jendela atau pintu.
· Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT : jika dalam 1
jam suhu badan < 35,5°C RUJUK SEGERA dengan METODA
KANGURU.
· Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG : jika dalam 2 jam
suhu badan 35,5 - 36°C RUJUK SEGERA dengan METODA

KANGURU

Sumber : MTBS 2008

Wednesday, 7 April 2010

Brain development carries on at a super fast pace

Sembari menunggu, menanti yang ditunggu yang lom selese2, update blog ah, walau hanya sekelumit ...
Brain development carries on at a super fast pace...
Thats my pregnant ticker says of this week ...
Subhanallah ...
Harapan seorang ibu, tentunya ingin agar janin yg dikandungnya menajdi anak yg sempurna, soleh, cerdas. Begitupun saya. Beberapa hari ini saya merasa hati saya berbicara berdengung berulang2 " fa biayyi'a laa i rabbikuma tukadziban"... Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ...
Suatu keindahan bisa mengalami tahap demi tahap perkembangan penciptaan makhluk Allah yg dititipkan dalam diri ini yg begitu dhoif dan banyak dosa ini. Tak sedikit teman2, baik sekantor, sealmamater, saudara dll yg begitu menanti karunia indah ini, namun Allah belum kunjung juga mengabulkan. Ada teman yang belum kunjung mengandung, padahal bliau beserta suami sehat wal'afiat. Ada teman yang telah mengandung 1 - 2 bulan namun keguguran. Ada teman yang mengalami keguguran setelah usia kandungannya 4 bulan dimana ruh telah ditiupkan dalam rahimnya, dimana dia telah merasakan degup2 jantungnya. Ada teman yg telah mengandung 9 bulan dan melahirkan, namun meninggal setelah beberapa jam dilahirkan. Ya Allah ... semoga mereka semua diberi pahala yg setimpal atas ketabahan dan kesedihan yang mereka alami. Insyaallah ini semua merupakan cobaan untuk bisa naik lebih tinggi menjadi hambaMu yg makin taqarrub kepadaMu. Karena mereka semua bahwasanya slalu tetap bersyukur, karena dibalik belum adanya amanah ternyata banyak kebaikan2 yang tersembunyi dibalik itu semua...