Group B dihuni oleh manta juara dunia Argentina, raksasa Afrika Nigeria, Raksasa Asia Korea Selatan dan mantan juara Eropa Yunani. Argentina tentu merupakan unggulan utama pada group ini. Mengandalkan Lionel Messi di depan, Juan Sebastian Veron di tengah dan tembok kokoh pada diri Walter Samuel merupakan kunci permainan Tango. Tim ini juga dilatih mantan pemain terbaik dunia Maradona yang diharapkan tuahnya ketika membawa Argentina juara dunia. Sayang ketika kualifikasi terseok-seok karena inkonsistensi permainan Albiceleste. Nigeria datang ke Afsel karena semangat tempur ingin mengharumkan nama Afrika di kancah dunia. Datang minus pemain-pemain bintang mereka hanya mengandalkan sosok Obafemi Martin, Yakubu Ayegbeni dan Obi Mikel. Era emas Nigeria mungkin telah usai pasca dikomandani oleh Jay Jay Okocha, namun karena ini Afika mereka ingin berbuat lebih diturnamen ini. Korea Selatan membawa mimpi indah tatkala menjadi juara keempat pada piala dunia 2002 silam. Bukan mimpi semata karena kolektivitas dan fingting spirit tim Gingseng sebagai kunci permainan tim. Adalah Park Ji Sung, Lee Won Jae merupakan sosok sentral yang mampu mewujudkan ambisi Korsel. Sayang tim ini sering kedodoran jika harus berhadapan dengan tim besar. Yunani masih menyimpan ambisi untuk menjadi juara, Otto Rehagel masih dipertahankan karena membawa tuah tersendiri bagi tim Dewa Dewi ini. Masih mengandalkan sosok Angelos Charisteas sebagai pendobrak kemapanan tim-tim elit walaupun kadang konsentrasi mudah hilang ketika harus tertinggal terlebih dahulu.
Friday, 11 June 2010
Analisa Group B Piala Dunia 2010
Group B dihuni oleh manta juara dunia Argentina, raksasa Afrika Nigeria, Raksasa Asia Korea Selatan dan mantan juara Eropa Yunani. Argentina tentu merupakan unggulan utama pada group ini. Mengandalkan Lionel Messi di depan, Juan Sebastian Veron di tengah dan tembok kokoh pada diri Walter Samuel merupakan kunci permainan Tango. Tim ini juga dilatih mantan pemain terbaik dunia Maradona yang diharapkan tuahnya ketika membawa Argentina juara dunia. Sayang ketika kualifikasi terseok-seok karena inkonsistensi permainan Albiceleste. Nigeria datang ke Afsel karena semangat tempur ingin mengharumkan nama Afrika di kancah dunia. Datang minus pemain-pemain bintang mereka hanya mengandalkan sosok Obafemi Martin, Yakubu Ayegbeni dan Obi Mikel. Era emas Nigeria mungkin telah usai pasca dikomandani oleh Jay Jay Okocha, namun karena ini Afika mereka ingin berbuat lebih diturnamen ini. Korea Selatan membawa mimpi indah tatkala menjadi juara keempat pada piala dunia 2002 silam. Bukan mimpi semata karena kolektivitas dan fingting spirit tim Gingseng sebagai kunci permainan tim. Adalah Park Ji Sung, Lee Won Jae merupakan sosok sentral yang mampu mewujudkan ambisi Korsel. Sayang tim ini sering kedodoran jika harus berhadapan dengan tim besar. Yunani masih menyimpan ambisi untuk menjadi juara, Otto Rehagel masih dipertahankan karena membawa tuah tersendiri bagi tim Dewa Dewi ini. Masih mengandalkan sosok Angelos Charisteas sebagai pendobrak kemapanan tim-tim elit walaupun kadang konsentrasi mudah hilang ketika harus tertinggal terlebih dahulu.
Labels:
balbalan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment