Pages

Wednesday, 31 July 2013

Biologi Perilaku

 

Biologi Perilaku

Akal sehat kita terbiasa merujuk perilaku sebagai sesuatau yang merujuk apa yang akan kita lakukan karena dari satu tujuan yang di harapkan, semiisal: seseorang bertindak ingi melakukan start lari jarak pendek pasti seorang tersebut akan mengikuti awal star yang sudah mengetahui. Namun seringkalai perilaku seperti ini di lakukan tidak sesuai tujuan.

Seperti seekor burung yang berumur 4 bulan, yang baru pertamakali imigrasi ke belahan bumi bagian selatan. tidak tahu kenapa apakah pada musim semi selalu imigrasi, namun pada musim semi berikutnya burung tersebut bertelur, dan menduduki telurnya, dan mempertahankan telurnya dari pemangsa. bahkan manusiapun sering kali tidak dapat menjelaskan mengapa alasan burung tersebut bisa seperti itu.

berbeda dengan akal sehat manusia, perilaku dalam ilmu biopsikologi dapat di jelaskan dalam 4 katagori, yaitu: fisiologi, ontogeni, evolusi, dan fungsional. (tingbregen, 1951). penjelasan fisiologih mengaitkan perilaku dengan aktivitas otak dan organ tubuh lainnya. kaitanya erat dengan sistem tubuh, seperti reaksi kimia yang menyebabkan hormon bekerja dengan memengaruhi aktivitas otak yang pada akhirnya mengendalikan kontraksi otot. (J.K.Kalat)

Analisis Olahraga Sepak Takraw



Analisa Olahraga Sepak Takraw
           
         Olahraga sepak takraw merupakan  olahraga yang lebikh cenderung menggunakan sistem energi anaerobik, karena pada olahraga ini memerlukan intensitas tinggi dalam waktu singkat contohnya pada saat melakukan, samhs berputar, berlali menjangkau bola, servis dan menendang. 

Pola Latihan
             Semua kegiatan tersebut membutuhkan tenaga, kecepatan dan kelenturan yang sangat bagus. Maka sistim pelatihan olahraga ini lebih difokoska pada gerakan-gerakan yang cepat dan bertenaga, seperti:
1.      Melatih gerakan cepat, seperti :
·         Lari sprint(melatih kecepatan dan power otot)
·         Latihan gerakan samba dan zig-zak (melatih kelentukan, dan kelincahan)
2.      Gerakan yang melatih kekuatan otot
·         Sepring ( melatih kemampuan untuk melompat tinggi)
·         lompat-lompat(lompat dengan satu kaki dan lompat dengan dua kaki)
3.      . Gerakan kelenturan
·         Split (melatih kelentukan pada bagian kaki)
·         Cium lutut(melatih kelentukan pada punggung)

Efek terhadap otot
               pada jenis latihan ini lebih menekankan kecepatan, kekuatan dan kelincahan, yang dominan dimiliki oleh otot putih, sehingga:
a.      Otot menjadi lebih besar
b.     Kekuatan otot lebih meningkat
c.      Glycogenya meningkat
d.     Namun menjadi cepat lelah, dan mudah terjadi kram otot.

Penanganan Kelelahan
                Pada olahraga sepak takraw atlit sangat dituntu untuk dapat melompat tinggi agar bisa mencetak scoor dengan cara smahs. Namun tak mudah untuk melakukan hal tersebut sehingga perlu latihan dan tenaga yang sangat besar untuk bisa melakukan smahs. Sehingga tak ayal atlit mengalami kelelahan saat bertanding. Tapi hal tersebut akan sangat sebentar karena dengan tubuh yang sudah terlatiah , hanya dengan mengambil nafas dan mengistirahatkan tubuh sekian detik, asam laktat akan cepat dipecah kembali.

Fisiologi Olahraga Renang



 Renang Latihan

1. Analisis Cabang Olahraga Renang Jarak 200m
           
                 Prestasi  seorang  atlet  dapat  dicapai  jika mampu  mencapai perbaikan  teknik, perbaikan alat olahraga, dan cara berlatih yang sesuai.pelatihan yang sesuai dapat dilakukan dengan melihat olahraga tersebut termasuk jenis olahraga yang menggunakan sistim aerop atau sistem anaerob.
Pada cabang olahraga renang jarak 200, lebih cenderung aerobik karena olahraga ini lebih bersitfat intensitas rendah dan memerlukan waktu yang lam. Sehingga tidak cukup jika hanya menggunakan energi dari ATP dan PCR. Karena membutuhkan energi dengan sifat berkelanjutan maka tubuh akan menggunakan sistem energi aerob.

Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan ATP dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik. Sehingga untuk gerakan-gerakan dalam olahraga yang membutuhkan tenaga yang besar dalam waktu yang singkat, proses metabolisme energi secara anaerobik   dapat menyediakan ATP dengan cepat namun hanya untuk   waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar ±90 detik. Walaupun prosesnya dapat berjalan secara cepat, namun metabolisme energi secara anaerobik ini hanya  menghasilkan  molekul ATP yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik (2 ATP vs 36 ATP per 1 molekul glukosa).

Proses metabolisme energi secara aerobik juga dikatakan merupakan proses yang bersih karena selain akan  menghasilkan  energi, proses  tersebut  hanya  akan  menghasilkan  produk  samping  berupa karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Hal ini berbeda dengan proses metabolisme secara anaerobik yang juga akan menghasilkan produk samping berupa asam laktat yang apabila terakumulasi dapat menghambat kontraksi otot   dan   menyebabkan rasa nyeri pada otot. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gerakan- gerakan bertenaga saat berolahraga tidak dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang panjang dan harus diselingi dengan interval istirahat.

Pada  sistem  aerobik  terjadi  proses  oksidasi  glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam makanan di mitokondria untuk menghasilkan energi. Bahan makanan tersebut akan berikatan dengan oksigen untuk mengubah AMP dan ADP menjadi ATP.
Berikut            merupakan       perbandingan   suplai    energi   dan ketahanan tiap sistem metabolik:

. Tabel  1.  Kecepatan  Pembentukan  Daya  Maksimum  dan  Ketahanan  tiap

Sistem Metabolisme Otot



Sistem Metabolik          ATP per
Menit



Waktu



Sistem fosfagen                            4                      8-10 detik

Sistem glikogen-asam laktat       2.5                  1.3-1.6 menit




Sistem aerob                                 1


Tidak terbatas

(selama nutrisi tersedia)




Latihan Fisik
Latihan  fisik  merupakan  salah  satu  komponen   training  selain latihan   teknik,   latihan  taktik  dan   latihan   mental.  Tujuan  umum training  adalah  untuk  mempersiapkan  atlet  menghadapi  pertandingan.Sedangkan   latihan fisik dilakukan guna     mengembangkan         dan meningkatkan kondisi fisik atlet.Untuk mencapai hasil optimal, latihan fisik harus dilakukan dengan tahap sebagai berikut:
1.                  Pemanasan(warmup)
Pemanasan  berfungsi  untuk  mengurangi  cedera.  Selain  itu, dapat dicapai manfaat latihan yang lebih baik karena otot yang telah siap lebih produktif daripada otot yang mulai dari keadaan relaksa.
2.                  Latihan inti
Pola latihan pada renang 200m ditinjau dari segi fisik dan kekuatan, dengan cara:
a)      Berlari jarak jauh, untuk meningkatkan:
·         metabolisme tubuh
·         kapasitas ukuran jantung
·         Perubahan gas
·         Consentrasi hemoglobin

b)      Berenag dengan menempuh jarak lebih dari 200m, secara berulang-ulang, untuk meningkatkan:
·         Mekanika gerak yang efisien
·         Kelentukan pada tubuh
·         Meningkatkan kekuatan sendi dan otot

c)      Melatih pernafasan dengan cara:
·         Menghirup udara lewat mulut dan menghembuskan lewat hidung, secara berulang-ulang selama 1 menit dan harus ada peningkatan. Agar Meningkatkan kemampuan aerobik.
Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kekuatan, kelenturan, daya gerak, dan ketahanan.

3.                  pendinginan
Pada  pendinginan  dilakukan  gerakan  fisik  dengan  intensitas yang menurun secara bertahap hingga semua fisiologi tubuh kembali ke keadaan sebelum berolahraga.

Efek terhadap otot
Dalam  kaitannya  dengan  metabolisme   otot,  ini yang efek terhadap otot :
a.       Mempertahankan daya ledak otot tetap tinggi pada gerakan berulang.
b.      Menanggulangi   kelelahan  melalui  peningkatan   toleransi     pembentukan asam laktat.
c.        Mempercepat  pembongkaran asam  laktat  untuk mempercepat pemulihan otot dari kelelahan.
d.       Membentuk  adaptasi  otot  terhadap  aktivitas  yang  lama dengan periode istirahat yang singkat.

Penanganan kelelahan
Kelelahan merupakan akibat dari penumpukan asam laktat, asam laktan yang gagal di pecah karena kekurangan oksigen dalam intra sel. Namun untuk mengubahnya ada satu proses yang bisa merubah asam laktat menjadi energi, yaitu.
Ø  Sistem glikogen-asam laktat
Sistem glikogen-asam laktat terdiri dari dua tahap yaitu glikolisis   dan  oksidatif.   Prinsipnya,   glikogen  otot  dipecah menjadi   glukosa   yang   kemudian   akan  digunakan   sebagai sumber energi.
Tahap glikolisis merupakan metabolisme anaerobik. Selama  tahap  ini setiap  molekul  glukosa  dipecah  menjadi  2 molekul  asam piruvat  disertai  pelepasan  energi   untuk membentuk 4 molekul ATP dari tiap molekul glukosa.
Tahap oksidatif dimulai dengan masuknya asam piruvat ke dalam mitokondria  sel otot. Asam piruvat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk lebih banyak molekul ATP. Jika jumlah oksigen tidak mencukupi  untuk melangsungkan  tahap oksidatif,  sebagian  besar  asam  piruvat  akan  diubah  menjadi asam laktat. Asam laktat kemudian  berdifusi dari sel otot ke cairan intersisial untuk mengubah AMP menjadi ADP   untuk selanjutnya diubah menjadi ATP.