Pages

Friday, 25 December 2009

Puasa Sunnah Asyura Muharram

Awal di syari’atkannya shaum 'Asyura ketika Rasulullah saw melihat orang-orang Yahudi yang berpuasa pada hari 'Asyura (10 Muharram)..

Dari Ibnu Abbas ra, ketika Rasulullah SAW tiba di kota Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) maka beliau bertanya: “Hari apakah ini..?” mereka menjawab: “ini adalah hari yang baik. Ini adalah hari dimana ALLAH SWT menyelamatkan bani Israil dari musuhnya, maka Musa AS berpuasa pada hari itu karena bersyukur kepada ALLAH SWT. Dan kami berpuasa pada hari itu untuk mengagungkannya..” Rasulullah SAW bersabda: “Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian..” Maka Rasulullah SAW shaum pada hari itu (shaum 'Asyura) dan memerintahkan kaum muslimin untuk shaum padanya.. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika telah disyari’atkannya shaum 'Asyura, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar berbeda dengan Yahudi supaya terhindar dari Tasyabbuh (menyerupai suatu kaum) dengan shaum sehari sebelumnya (yaitu tanggal 9 Muharram). Atas dasar itu yang paling utama adalah shaum pada hari tanggal 10 Muharram ditambah satu hari sebelumnya.

Sahabat berkata: ”Ya Rasulullah, sesungguhnya Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani..” Maka Rasulullah SAW bersabda: ”Tahun depan InsyaALLAH kita akan shaum pada hari kesembilan..” (HR. Muslim)
ditambahkan :
Sebelum sampai tahun depan Rasulullah saw telah wafat.. (HR. Muslim)

Hadits ini menyatakan keinginan Rasulullah saw untuk shaum di hari yang ke-9 dari bulan Muharram. Tapi belum sempat Rasulullah saw melaksanakannya, beliau telah wafat. Namun hadits ini telah menjelaskan secara tidak langsung, bahwa tanggal 9 Muharram telah di syari’atkan pula untuk shaum. Oleh karena itu selanjutnya shaum pada tanggal 9-10 Muharram dinamakan shaum Tasu’a Asyura.

Pada awalnya hukum untuk melaksanakan shaum 'Asyura adalah wajib, namun kemudian kewajibannya di-nasakh dengan kewajiban shaum Ramadhan, maka shaum tersebut berubah hukumnya menjadi sunnah..

Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Hari 'Asyura (10 Muharram) adalah hari dimana orang-orang Quraisy zaman jahilliyah suka berpuasa. Rasulullah pun melaksanakan shaum pada hari tersebut. Ketika Nabi datang ke Madinah, Nabi pun suka shaum atasnya dan memerintahkan orang-orang untuk shaum padanya. Maka ketika diwajibkan shaum Ramadhan, Nabi bersabda, "Siapa saja yang bermaksud, silakan shaum padanya (10 Muharram) dan siapa yang mau meninggalkannya, silakan.." (HR. Bukhari dan Muslim, Nailu al-Autar, 4:269)

Keutamaan Shaum 'Asyura..

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: ”Shaum yang paling utama setelah shaum pada bulan Ramadhan adalah shaum pada bulan Muharram. Dan sholat yang paling utama setelah sholat fardlu adalah sholat malam.” (HR. Muslim)

Dari Abu Qatadah Al Anshari, bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang shaum hari Arofah, beliau bersabda: “Ia menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang.” Ketika ditanya tentang shaum 'Asyura (10 Muharram) beliau bersabda: “menebus dosa setahun yang lalu..” (HR. Muslim).

Dalam riwayat yang lain (tentang keutamaan shaum 10 Muharram) Rasulullah SAW bersabda: “Aku mengharap kepada Allah untuk menghapuskan dosa setahun yang sebelumnya..” (HR. Muslim)

Monday, 21 December 2009

Aspek klinis dan managemen Bronkiektasis



II.1. Definisi
Bronkiektasis merupakan kelainan morfologi yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muskular dinding bronkus(kapsel). Kelainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus. Bronkus yang terkena umumnya adalah bronkus kecil (medium size), sedangkan bronkus besar jarang terkena1,5.


II.2. Epidemiologi
Di negeri-negeri barat, kekerapan bronkiektasis diperkirakan sebanyak 1,3 % di antara populasi. Kekerapan setinggi itu ternyata mengalami penurunan yang berarti sesudah dapat ditekannya frekuensi kasus-kasus infeksi paru dengan pengobatan memakai antibiotik.
Di Indonesia belum ada laporan tentang angka-angka yang pasti mengenai penyakit ini. Kenyataannya penyakit ini cukup sering ditemukan di klinik-klinik dan diderita oleh laki-laki maupun wanita. Penyakit ini dapat diderita mulai sejak anak-anak, bahkan dapat merupakan kelainan kongenital1.

II.3. Etiologi
Penyebab bronkiektasis sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas. Pada kenyataannya kasus-kasus bronkiektasis dapat timbul secara kongenital maupun didapat2.
Bronkiektasis pada umumnya terjadi oleh karena obstruksi dan inflamasi pada saluran napas. Obstruksi dan inflamasi bisa disebabkan oleh infeksi akut tuberkulosis, adenovirus, measles, Mycobacterium avium, atau Aspergillus fumigatus.3

a. Kelainan kongenital
Dalam hal ini bronkiektasis terjadi sejak individu masih dalam kandungan. Faktor genetik atau faktor pertumbuhan dan perkembangan fetus memegang peran penting. Bronkiektasis yang timbul kongenital ini mempunyai ciri sebagai berikut, pertama, bronkiektasis mengenai hampir seluruh cabang bronkus pada satu atau kedua paru. Kedua, bronkiektasis kongenital sering menyertai penyakit-penyakit kongenital lainnya, misalnya: mukoviskidosis (cystic pulmonary fibrosis), sindrom kartagener (bronkiektasis kongenital, sinusitis paranasal dan situs inversus), hipo atau agamaglobulinemia, bronkiektasis pada anak kembar satu telur (anak yang satu dengan bronkiektasis, ternyata saudara kembarnya juga menderita bronkiektasis), bronkiektasis sering bersamaan dengan kelainan kongenital berikut: tidak adanya tulang rawan bronkus, penyakit jantung bawaan, kifoskoliosis kongenital.



b. Bronkiektasis didapat
Bronkiektasis sering merupakan kelainan didapat dan kebanyakan merupakan akibat proses berikut:
* Infeksi
Bronkiektasis sering terjadi sesudah seseorang anak menderita pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama. Pneumonia ini umumnya merupakan komplikasi pertusis maupun influenza yang diderita semasa anak, tuberkulosis paru, dan sebagainya.
* Obstruksi bronkus
Obstruksi bronkus yang dimaksudkan disini dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab: korpus alineum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar lainnya terhadap bronkus.
Menurut penelitian para ahli diketahui bahwa adanya infeksi ataupun obstruksi bronkus tidak selalu secara nyata menimbulkan bronkiektasis. Oleh karenanya diduga mungkin masih ada faktor intrinsik ikut berperan terhadap timbulnya bronkiektasis1,2.

II.4. PATOLOGI
Terdapat berbagai variasi bronkiektasis, baik mengenai jumlah atau luasnya bronkus yang terkena maupun beratnya penyakit.
1. Tempat predisposisi bronkiektasis
Dapat mengenai bronkus pada satu segmen paru, bahkan dapat secara difus mengenai kedua paru. Bagian paru yang sering terkena dan merupakan tempat predisposisi bronkiektasis adalah lobus tengah paru kanan, bagian lingual paru kiri lobus atas, segmen basal pada lobus bawah kedua paru.
2. Bronkus yang terkena
Umumnya adalah bronkus ukuran sedang, sedangkan bronkus yang besar jarang terkena. Bronkus yang terkena dapat hanya pada satu segmen paru saja maupun difus.
3. Perubahan morfologi bronkus yang terkena.
a. Dinding bronkus
Dapat mengalami perubahan berupa proses inflamasi yang sifatnya destruktif dan ireversibel. Pada pemeriksaan patologi anatomi sering ditemukan berbagai tingkatan keaktifan proses inflamasi serta terdapat proses fibrosis. Jaringan bronkus yang mengalami kerusakan selain otot-otot polos bronkus juga elemen-elemen elastis.


b. Mukosa bronkus
Permukaannya menjadi abnormal, silia pada sel epitel menghilang, terjadi perubahan metaplasia skuamosa dan terjadi sebukan hebat sel-sel inflamasi. Apabila terjadi eksaserbasi infeksi akut, pada mukosa akan terjadi pengelupasan, ulserasi dan pernanahan.
c. Jaringan paru peribronkial.
Dapat ditemukan kelainan antara lain berupa pneumonia, fibrosis paru atau pleuritis apabila prosesnya dekat pleura. Pada keadaan yang berat, jaringan paru distal bronkiektasis akan diganti oleh jaringan fibrotik dengan kista-kista berisi nanah.
4. Variasi kelainan anatomis bronkiektasis.
Telah dikenal ada 3 variasi bentuk kelainan anatomis bronkiektasis, yaitu:
a. Bentuk tabung (Tubular, Cilindrical, Fusiform bronchiectasis)
Merupakan bronkiektasis yang paling ingan. Bentuk ini sering ditemukan pada bronkiektasis yang menyertai bronkitis kronis.
b. Bentuk kantong (Saccular bronchiectasis)
Merupakan bentuk bronkiektasis yang klasik, ditandai dengan adanya dilatasi dan penyempitan bronkus yang bersifat ireguler, Bentuk ini kadang-kadang berbentuk kista (Cystic bronkiektasis).
c. Varicose bronchiectasis
Merupakan bentuk antara bentuk tabung dan kantong. Istilah ini digunakan karena perubahan bentuk bronkus menyerupai varises pembuluh vena2.
Adanya variasi bentuk-bentuk anatomis bronkus tadi secara klinis tidak begitu penting, karena kelainan-kelainan yang berbeda tadi dapat berasal dari etiologi yang sama dan tidak mempengaruhi gejala klinis dan manajemen pengobatannya sama saja. Bahkan beberapa bentuk kelainan tadi bisa terdapat pada satu pasien.
5. Pseudobronkiektasis
Ini bukan termasuk bronkiektasis yang sebenarnya. Pada bentuk ini terdapat pelebaran bronkus yang bersifat sementara dan bentuknya silindris. Kelainan ini bersifat sementara karena dalam beberapa bulan akan menghilang. Bentuk ini biasanya merupakan komplikasi pneumonia.


II.5. PATOGENESIS
Tergantung penyebabnya. Apabila bronkiektasis timbul kongenital, patogenesisnya tidak diketahui, diduga erat hubungannya dengan genetik serta faktor pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Pada bronkiektasis yang didapat, patogenesisnya diduga melalui beberapa mekanisme. Ada beberapa faktor yang diduga ikut berperan, antara lain: (1) obstruksi bronkus, (2) infeksi pada bronkus atau paru, (3) adanya beberapa penyakit tertentu seperti fibrosis paru, asthmatic pulmonary eosinophilia dan (4) faktor intrinsik dalam bronkus atau paru.
Patogenesis pada kebanyakan bronkiektasis yang didapat, diduga melalui dua mekanisme dasar.
1. Permulaannya didahului adanya infeksi bakterial. Mula-mula karena adanya infeksi pada bronkus atau paru, kemudian timbul bronkiektasis. Mekanisme kejadiannya sangat rumit. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa infeksi pada bronkus atau paru, akan diikuti proses destruksi dinding bronkus daerah infeksi dan kemudian timbul bronkiektasis.
2. Permulaannya didahului adanya obstruksi bronkus. Adanya obstruksi bronkus oleh beberapa penyebab (misalnya tuberkulosis kelenjar limfe pada anak, karsinoma bronkus, korpus alineum dalam bronkus) akan diikuti terbentuknya bronkiektasis. Pada bagian distal obstruksi biasanya akan terjadi infeksi dan destruksi bronkus, kemudian terjadi bronkiektasis.

Pada bronkiektasis didapat, pada keadaan yang amat jarang, dapat terjadi atau timbul sesudah masuknya bahan kimia korosif (biasanya bahan hidrokarbon) ke dalam saluran nafas dan karena terjadinya aspirasi berulang bahan/cairan lambung ke dalam paru1,2.


Seperti diketahui, bronkiektasis merupakan penyakit paru yang mengenai bronkus dan sifatnya kronik. Keluhan-keluhan yang timbul berlangsung kronik dan menetap. Keluhan-keluhan yang timbul berhubungan erat dengan: (1) luas atau banyaknya bronkus yang terkena, (2) tingkatan beratnya penyakit, (3) lokasi bronkus yang terkena dan (4) ada atau tidak adanya komplikasi lanjut. (http://www.emedicine.com/cgi-bin/foxweb.exe/picture=\websites\emedicine\med\images\2463.jpg&template=izoom2)
Pada bronkiektasis, keluhan-keluhan timbul umumnya sebagai akibat adanya beberapa hal berikut: (1) adanya kerusakan dinding bronkus, (2) adanya kerusakan fungsi bronkus dan (3) adanya akibat lanjut bronkiektasis atau komplikasi dan sebagainya. Kerusakan dinding bronkus dapat berupa dilatasi dinding bronkus, kerusakan elemen elastis dan otot-otot polos bronkus, kerusakan mukosa dan silia. Kerusakan tersebut akan menimbulkan stasis sputum, gangguan ekspektorasi, gangguan reflek batuk dan sesak nafas1.


Mengenai infeksi dan hubungannya dengan patogenesis bronkiektasis, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Infeksi pertama (primer)
Kecuali pada bentuk bronkiektasis kongenital, tiap bronkiektasis kejadiannya didahului infeksi bronkus (bronchitis) maupun jaringan paru (pneumonia). Masih menjadi pertanyaan, apakah infeksi yang mendahului terjadinya bronkiektasis tersebut disebabkan oleh bakteri atau virus. Menurut hasil penelitian para ahli terdahulu ditemukan bahwa infeksi yang mendahului bronkiektasis adalah infeksi bakterial, yaitu mikroorganisme penyebab pneumonia atau bronkitis yang mendahuluinya. Dikatakan bahwa hanya infeksi bakteri saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga terjadi bronkiektasis, sedangkan infeksi virus tidak dapat. Boleh jadi bahwa pneumonia atau bronkitis yang mendahului bronkiektasis tadi didahului oleh infeksi virus (misalnya adenovirus tipe 21, virus influenza, campak dan sebagainya).
b. Infeksi sekunder
Tiap pasien bronkiektasis tidak selalu disertai infeksi sekunder pada lesi (daerah bronkiektasis). Secara praktis apabila sputum pasien bronkiektasis bersifat mukoid dan putih jernih, menandakan tidak atau belum ada infeksi sekunder. Sebaliknya apabila sputum pasien yang semula berwarna putih jernih kemudian berubah warnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk berarti telah terjadi infeksi sekunder. Untuk menentukan jenis kumannya bisa dilakukan pemeriksaan mikrobiologis. Sputum berbau busuk menandakan adanya infeksi sekunder oleh kuman anaerob. Contoh kuman anaerob ini: Fusiformis fusiformis, treponema vincenti, anaerobic streptococci dan sebagainya. Kuman-kuman aerob yang sering ditemukan dan menginfeksi bronkiektasis misalnya: Streptokokus pneumonia, hemopilis influenza, klebsiela ozeona dan sebagainya.

PERUBAHAN FAAL PARU
Kelainan fungsi paru yang terjadi pada pasien bronkiektasis sangat bervariasi dan tingkatan beratnya tergantung pada luasnya kerusakan parenkim paru dan seberapa jauh beratnya komplikasi yang telah terjadi. Akibatnya dapat dijumpai pasien bronkiektasis ringan tanpa kelainan fungsi paru atau hanya kelainan ringan saja, bronkiektasis sedang dengan kelainan fungsi paru derajat sedang dan bronkiektasis berat dengan kelainan fungsi paru berat. Selain itu perlu dinyatakan bahwa kelainan fungsi paru (faal ventilasi) yang terjadi selain jenisnya tidak sama (artinya bisa tipe obstruktif, restriktif atau campuran), jenis kelainannya juga tidak khas tergantung pada macam kerusakan jaringan paru yang terjadi, sehingga pengaruhnya pada fungsi paru dapat berbeda-beda.


II.6. GAMBARAN KLINIS
Gejala dan tanda klinis yang timbul pada pasien bronkiektasis tergantung pada luas dan beratnya penyakit, lokasi kelainannya dan ada atau tidak adanya komplikasi lanjut. Ciri khas penyakit ini adalah adanya batuk kronik disertai produksi sputum, adanya hemoptisis dan pneumonia berulang. Gejala dan tanda klinis tersebut dapat demikian hebat pada penyakit yang berat, dan dapat tidak nyata atau tanpa gejala pada penyakit yang ringan.
Bronkiektasis yang mengenai bronkus pada lobus atas sering dan memberikan gejala, sebagai berikut :
a. Batuk
Batuk pada bronkiektasis mempunyai ciri antara lain batuk produktif berlangsung kronik dan frekuensi mirip seperti pada bronkitis kronik, jumlah sputum bervariasi, umumnya jumlahnya banyak terutama pada pagi hari sesudah ada perubahan posisi tidur atau bangun. Kalau tidak ada infeksi sekunder sputumnya mukoid, sedang apabila terjadi infeksi sekunder sputumnya purulen, dapat memberikan bau mulut yang tidak sedap. Apabila terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob akan menimbulkan sputum sangat berbau busuk. Pada kasus yang ringan, pasien dapat tanpa batuk atau hanya timbul batuk apabila ada infeksi sekunder. Pada kasus yang sudah berat, misalnya pada sacular type brokiektasis, sputum jumlahnya banyak sekali, purulen dan apabila ditampung beberapa lama, tampak terpisah jadi tiga lapisan: 1. Lapisan teratas agak keruh terdiri atas mukus, 2. Lapisan tengah jernih terdiri atas saliva dan 3. Lapisan terbawah keruh terdiri atas nanah dan jaringan nekrosis dari bronkus yang rusak.
b. Hemoptosis
Hemoptisis atau hemoptoe terjadi kira-kira pada 50% kasus bronkiektasis. Keluhan ini terjadi akibat nekrosis atau destruksi mukosa bronkus mengenai pembuluh darah dan timbul perdarahan. Perdarahan yang terjadi bervariasi mulai yang paling ringan sampai perdarahan yang cukup banyak apabila nekrosis yang mengenai mukosa amat hebat atau terjadi nekrosis yang mengenai cabang arteri bronkialis (darah berasal dari peredaran darah sistemik).
Pada bronkiektasis kering, hemoptisis justru merupakan gejala satu-satunya, karena jenis ini letaknya di lobus atas paru, drainasenya baik, sputum tidak pernah menumpuk dan kurang menimbulkan reflek batuk. Pasien tanpa batuk atau batuknya minimal. Dapat diambil pelajaran, bahwa apabila kita menemukan kasus hemoptisis hebat tanpa adanya gejala-gejala batuk sebelumnya atau tanpa kelainan fisis yang jelas hendaknya diingat dry bronciektasis ini. Hemoptisis pada bronkiektasis walaupun kadang-kadang hebat jarang fatal. Pada tuberkulosis paru, bronkiektasis (sekunder) ini merupakan penyebab utama komplikasi hemoptisis.
c. Sesak nafas (dispnea)
Pada sebagian besar pasien (50% kasus) ditemukan keluhan sesak nafas. Timbul dan beratnya sesak nafas tergantung pada seberapa luasnya bronkitis kronis yang terjadi serta seberapa jauh timbulnya kolaps paru dan destruksi jaringan paru yang terjadi sebagai akibat infeksi berulang (ISPA), yang bisanya menimbulkan fibrosis paru dan emfisema yang menimbulkan sesak nafas tadi. Kadang-kadang ditemukan wheezing, akibat adanya obstruksi bronkus. Wheezing dapat lokal atau tersebar tergantung pada distribusi kelainannya.
d. Demam berulang
Bronkiektasis merupakan penyakit yang berjalan kronik, sering mengalami infeksi berulang pada bronkus maupun pada paru, sehingga sering timbul demam.

Kelainan Fisik
Pada saat pemeriksaan fisis, mungkin pasien sedang mengalami batuk-batuk dengan pengeluaran sputum, sesak nafas demam atau sedang batuk darah. Tanda-tanda fisis umum yang dapat ditemukan meliputi sianosis, jari tabuh, manifestasi klinis komplikasi bronkiektasis. Pada kasus yang berat dan lebih lanjut dapat ditemukan tanda-tanda kor pulmonal kronik maupun payah jantung kanan. Kelainan paru yang timbul tergantung pada beratnya serta tempat kelainan bronkiektasis terjadi dan kelainannya apakah lokal atau difus. Pada pemeriksaan fisis paru, kelainannya harus dicari pada tempat predisposisi. Pada bronkiektasis biasanya ditemukan ronkhi basah yang jelas pada lobus bawah paru yang terkena dan keadaannya menetap dari waktu ke waktu, atau ronkhi basah ini hilang sesudah pasien mengalami drainase postural dan timbul lagi di waktu yang lain. Apabila bagian paru yang diserang amat luas serta kerusakannya hebat, dapat menimbulkan kelainan berikut: terjadi retraksi dinding dada dan berkurangnya gerakan dada daerah yang terkena serta dapat terjadi penggeseran mediastinum ke daerah paru yang terkena. Bila terdapat komplikasi pneumonia akan ditemukan kelainan fisis sesuai dengan pneumonia. Wheezing sering ditemukan apabila terjadi obstruksi bronkus.
Sindrom Kartagener
Sindrom ini terdiri atas gejala-gejala berikut: (1) Bronkiektasis kongenital, sering disertai dengan silia bronkus imotil, (2) Situs invertus atau pembalikan letak organ-organ dalam, dalam hal ini terjadi dekstrokardia, left sided gall bladder, left sided liver, right sided spleen dan sebagainya, dan (3) Sinusitis paranasal atau tidak terdapatnya sinus frontalis. Semua elemen gejala sindrom kartagener ini adalah kelainan kongenital (suatu kebersamaan). Bagaimana asosiasi tentang keberadaannya yang demikian ini belum diketahui dengan jelas.

Bronkolitiasis
Kelainan ini merupakan kalsifikasi kelenjar limfe yang biasanya merupakan gejala sisa kompleks primer tuberkulosis paru primer. Kelainan ini bukan merupakan tanda klinis bronkiektasis. Kelainan ini sering mengakibatkan erosi bronkus di dekatnya dan dapat masuk ke dalam bronkus menimbulkan sumbatan dan infeksi. Selanjutnya terjadilah bronkiektasis. Erosi dinding bronkus oleh bronkus tadi dapat mengenai pembuluh darah di situ dan dapat merupakan penyebab timbulnya hemoptisis hebat.

Kelainan Laboratorium
Umumnya tidak khas. Pada keadaan lanjut dan sudah mulai ada insufisiensi paru dapat ditemukan polisitemia sekunder. Bila penyakitnya ringan gambaran darahnya normal. Sering-sering ditemukan anemia, yang menunjukkan adanya infeksi kronik, atau ditemukannya leukositosis yang menunjukkan adanya infeksi supuratif.
Urin umumnya normal, kecuali bila sudah ada komplikasi amiloidosis akan ditemukan proteinuria. Pemeriksaan sputum dengan pengecatan langsung dapat dilakukan untuk menentukan kuman apa yang terdapat dalam sputum. Pemeriksaan kultur sputum dan uji sensitivitas terhadap antibiotik perlu dilakukan, apabila ada kecurigaan adanya infeksi sekunder. Perlu segera dicurigai adanya infeksi sekunder apabila misalnya dijumpai sputum pada hari-hari sebelumnya warnanya putih jernih, yang berubah menjadi warna kuning atau hijau.

Kelainan Radiologis
Gambaran foto dada (plain film) pasien bronkiektasis posisi berdiri sangat bervariasi, tergantung berat ringannya kelainan serta letak kelainannya. Dengan gambaran foto dada tersebut kadang-kadang dapat ditemukan kelainannya, tetapi kadang-kadang sukar. Gambaran radiologis khas untuk bronkiektasis biasanya menunjukkan kista-kista kecil dengan fluid level, mirip seperti gambraran sarang tawon pada daerah yang terkena. Gambaran seperti ini hanya dapat ditemukan pada 13% kasus. Kadang-kadang gambaran radiologis paru menunjukkan adanya bercak-bercak pneumonia, fibrosis atau kolaps (atelektasis), bahkan kadang-kadang gambaran seperti pada paru normal (7% kasus). Gambaran bronkiektasis akan jelas pada bronkogram.

Kelainan Faal Paru
Tergantung pada luas dan beratnya penyakit. Fungsi ventilasi dapat masih normal bila kelainannya ringan. Pada penyakit yang lanjut dan difus, kapasitas vital (KV) dan kecepatan aliran udara ekspirasi satu detik pertama (FEV1) terdapat tendensi penurunan, karena terjadinya obstruksi aliran udara pernafasan. Pada bronkiektasis dapat terjadi perubahan gas darah berupa penurunan PaO2 derajat ringan sampai berat, tergantung pada beratnya kelainan. Penurunan PaO2 ini menunjukkan adanya abnormalitas regional (maupun difus) distribusi ventilasi, yang berpengaruh pada perfusi paru.

Tingkatan Beratnya Penyakit
Tingkatan beratnya penyakit bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat. Brewis membagi tingkatan beratnya bronkiektasis menjadi derajat ringan, sedang dan berat.
1. Bronkiektasis Ringan
Ciri klinis: batuk-batuk dan sputum warna hijau hanya terjadi sesudah demam (ada infeksi sekunder), produksi sputum terjadi dengan adanya perubahan posisi tubuh, biasanya ada hemoptisis sangat ringan, pasien tampak sehat dan fungsi paru normal. Foto dada normal.
2. Bronkiektasis sedang
Ciri klinis: Batuk-batuk produktif terjadi tiap saat, sputum timbul setiap saat (umumnya warna hijau dan jarang mukoid, serta bau mulut busuk), sering-sering ada hemoptisis, pasien umumnya masih tampak sehat dan fungsi paru normal, jarang terdapat jari tabuh. Pada pemeriksaan fisis paru sering ditemukan ronkhi basah kasar pada daerah paru yang terkena, gambaran foto dada boleh dikatakan masih normal.
3. Bronkiektasis berat
Ciri klinis: Batuk-batuk produktif dengan sputum banyak berwarna kotor dan berbau. Sering ditemukan adanya pneumonia dengan hemoptisis dan nyeri pleura. Sering ditemukan jari tabuh. Bila ada obstruksi saluran nafas akan dapat ditemukan adanya dispnea, sianosis atau tanda kegagalan paru. Umumnya pasien mempunyai keadaan umum kurang baik. Sering ditemukan infeksi piogenik pada kulit, infeksi mata dan sebagainya. Pasien mudah timbul pneumonia, septikemia, abses metastasis, kadang-kadang terjadi amiloidosis. Pada pemeriksaan dapat ditemukan ronkhi basah kasar pada daerah yang terkena. Pada gambaran foto dada ditemukan kelainan: (1) penambahan bronchovascular marking, (2) multiple cysts containing fluid levels (honey comb appearance).

Perjalanan Klinis Penyakit
Sesudah seseorang menderita bronkiektasis, perjalanan klinis penyakit selanjutnya tergantung pada luasnya penyakit, efektivitas drainase sputum dan efektivitas pengobatan infeksi. Kalau penyakitnya luas atau pengobatannya tidak memuaskan, dapat timbul beberapa komplikasi lanjut yang tidak menyenangkan. Apabila penyakit ini berlanjut terus, keadaan umum pasien dapat menjadi sangat menurun. Sebagai akibat daya tahan tubuh yang menurun mudah timbul infeksi berulang, nafsu makan berkurang menimbulkan malnutrisi dan sebagainya. Dalam keadaan yang sangat jarang, pada pasien dapat timbul perubahan degeneratif yaitu terjadi amiloidosis.

II.7. DIAGNOSIS
Diagnosis pasti bronkiektasis dapat ditegakkan apabila telah ditemukan adanya dilatasi dan nekrosis dinding bronkus dengan prosedur pemeriksaan bronkografi dan melihat bronkogram yang didapatkan. Bronkografi tidak selalu dapat dikerjakan pada tiap pasien bronkiektasis, karena terikat oleh adanya indikasi, kontra indikasi, sarat-sarat kapan melakukannya dan sebagainya. Oleh karena pasien bronkiektasis umumnya memberikan gambaran klinis yang dapat dikenal, penegakan diagnosis bronkiektasis dapat ditempuh melewati proses diagnosis yang lazim dikerjakan di bidang kedokteran, meliputi: (1) anamnesis, (2) Pemeriksaan fisis, (3) Pemeriksaan penunjang, terutama pemeriksaan radiologik1,2.
Tanda-tanda penting :
1. Sputum dan napas berbau.
2. Rhonki (+).
3. Kadang disertai bunyi wheezing.
4. Jari tabuh.
5. Jantung dan trakea tertarik pada daerah yang terkena(IPD Kecil)
.
II.8. DIAGNOSIS BANDING
Beberapa penyakit yang perlu diingat atau dipertimbangkan kalau kita berhadapan dengan bronkiektasis:
1. Bronkitis kronis (ingatlah definisi klinik bronkitis kronik).
2. Tuberkulosis paru (penyakit ini dapat disertai kelainan anatomis paru berupa bronkiektasis).
3. Abses paru (terutama bila telah ada hubungan dengan bronkus besar).
4. Penyakit paru penyebab hemoptisis, misalnya: karsinoma paru, adenoma paru dan sebagainya.
5. Fistula bronkopleural dengan empiema2,3.

II.9. KOMPLIKASI
Ada beberapa komplikasi bronkiektasis yang dapat dijumpai pada pasien, antara lain:
1. Bronkitis kronik.
2. Pneumonia dengan atau tanpa atelektasis. Bronkiektasis sering mengalami infeksi berulang, biasanya sekunder terhadap infeksi pada saluran nafas bagian atas, hal ini sering terjadi pada mereka yang drainase sputumnya kurang baik.
3. Pleuritis. Komplikasi ini dapat timbul bersama dengan timbulnya pneumonia. Umumnya merupakan pleuritis sicca pada daerah yang terkena.
4. Efusi pleura atau empiema (jarang).
5. Abses metastasis di otak. Mungkin akibat septikemia oleh kuman penyebab infeksi supuratif pada bronkus. Sering menjadi penyebab kematian.
6. Hemoptisis. Terjadi karena pecahnya pembuluh darah cabang vena (arteri pulmonalis), cabang arteri bronkialis atau anastomosis pembuluh darah. Komplikasi hemoptisis hebat dan tidak terkendali merupakan indikasi tindakan bedah gawat darurat. Sering pula hemoptisis masif yang sulit diatasi ini merupakan penyebab kematian utama pasien bronkiektasis.
7. Sinusitis. Keadaan ini sering ditemukan dan merupakan bagian dari komplikasi bronkiektasis pada saluran nafas.
8. Kor-pulmonal kronik (KPK). Komplikasi ini sering terjadi pada pasien bronkiektasis yang berat dan lanjut atau mengenai beberapa bagian paru. Pada kasus ini bila terjadi anastomosis cabang-cabang arteri dan vena pulmonalis pada dinding bronkus (bronkiektasis, akan terjadi arteriovenous shunt, terjadi gangguan oksigenasi darah, timbul sianosis sentral, selanjutnya terjadi hipoksemia. Pada keadaan lanjut akan terjadi hipertensi pulmonal, kor pulmonal kronik. Selanjutnya dapat terjadi gagal jantung kanan.
9. Kegagalan pernafasan. Merupakan komplikasi paling akhir yang timbul pada pasien bronkiektasis yang berat dan luas.
10. Amiloidosis. Keadaan ini merupakan perubahan degeneratif, sebagai komplikasi klasik dan jarang terjadi. Pada pasien yang mengalami komplikasi amiloidosis ini sering ditemukan pembesaran hati dan limpa serta proteinuria.

II.10. PENGOBATAN
Pengobatan pasien bronkiektasis terdiri atas dua kelompok, yaitu sebagai berikut :
Pengobatan Konservatif
1. Pengelolaan Umum
Pengelolaan umum ini ditujukan terhadap semua pasien bronkiektasis, meliputi:
a. Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien. Contoh: membuat ruangan hangat, udara ruangan kering, mencegah/menghentikan merokok, mencegah atau menghindari debu, asap dan sebagainya.
b. Memperbaiki drainase postural. Tindakan ini merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi gejala, tetapi harus dikerjakan secara terus-menerus. Pasien diletakkan dengan posisi tubuh sedemikian rupa sehingga dapat dicapai drainase sputum secara maksimal. Tiap kali melakukan drainase postural dikerjakan selama 10-20 menit dan tiap hari dikerjakan 2-4 kali. Prinsip drainase postural ini adalah usaha mengeluarkan sputum (sekret bronkus) dengan bantuan gaya gravitasi. Untuk keperluan tersebut, posisi tubuh saat dilakukan drainase postural harus disesuaikan dengan letak kelainan bronkiektasisnya. Tujuan membuat posisi tubuh seperti yang dipilih tadi adalah untuk menggerakkan sputum dengan pertolongan gaya gravitasi agar menuju ke hilus paru bahkan mengalir sampai ke tenggorok sehingga mudah dibatukkan keluar. Drainase postural tiap kali dikerjakan selama 10-20 menit atau sampai sputum tidak keluar lagi. Apabila dengan mengatur posisi tubuh pasien seperti tersebut di atas belum diperoleh drainase sputum secara maksimal dapat dibantu dengan tindakan memberikan ketukan dengan jari pada pumggung pasien (Tabotage).
c. Mencairkan sputum yang kental. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan, misalnya: inhalasi uap air panas atau dingin (menurut kesadaran), menggunakan obat-obatan mukolitik dan sebagainya.
d. Mengatur posisi tempat tidur pasien. Posisi tempat tidur pasien sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga posisi tidur pasien dapat memudahkan drainase sekret bronkus. Hal ini dapat dicapai misalnya dengan mengganjal kaki tempat tidur bagian kaki pasien (disesuaikan menurut kebutuhan) sehingga diperoleh posisi pasien yang sesuai untuk memudahkan drainase sputum.
e. Mengontrol infeksi saluran nafas. Adanya infeksi saluran nafas akut (ISPA) harus diperkecil dengan jalan mencegah pemajanan kuman. Apabila telah ada infeksi (ISPA) harus diberantas dengan antibiotik yang sesuai agar infeksi tidak berkelanjutan. Apabila ada sinusitis harus disembuhkan.
2. Pengelolaan Khusus
a. Kemoterapi pada bronkiektasis
Kemoterapi pada bronkiektasis dapat digunakan: (1) secara kontinyu untuk mengontrol infeksi bronkus (ISPA), (2) Untuk pengobatan eksaserbasi infeksi akut pada bronkus/paru, (3) Atau keduanya. Kemoterapi disini menggunakan obat antibiotik tertentu. Sebaiknya harus berdasarkan hasil uji sensitivitas kuman terhadap antibiotik secara empirik. Walaupun kemoterapi jelas kegunaannya pada pengelolaan bronkiektasis, tidak setiap pasien harus diberikan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan kalau diperlukan saja, yaitu apabila terdapat eksaserbasi infeksi akut. Antibiotik diberikan selama 7-10 hari, terapi tunggal atau kombinasi beberapa antibiotik sampai kuman penyebab infeksi terbasmi atau sampai terjadi konversi warna sputum yang semula berwarna kuning/hijau menjadi mukoid (putih jernih). Selanjutnya ada yang memberikan dosis pemeliharaan. Ada yang berpendapat bahwa kemoterapi dengan antibiotik ini apabila berhasil akan dapat mengurangi gejala batuk, jumlah sputum dan gejala lainnya terutama pada saat ada eksaserbasi infeksi akut, tetapi keadaan ini hanya bersifat sementara.
b. Drainase sekret dengan bronkoskop
Cara ini penting dikerjakan terutama pada permulaan perawatan pasien. Keperluannya adalah antara lain untuk: (1) menentukan dari mana asal sekret (sputum), (2) mengidentifikasi lokasi stenosis atau obstruksi bronkus, (3) menghilangkan obstruksi bronkus dengan suction drainage daerah obstruksi tadi (misalnya pada pengobatan atelekasis paru).
3. Pengobatan Simptomatik
Pengobatan ini hanya diberikan kalau timbul simptom yang mungkin mengganggu atau membahayakan pasien.
a. Pengobatan obstruksi bronkus
Obstruksi diketahui dari hasil uji faal paru (% FEV < picture="\websites\emedicine\ped\images\Large\120Ped2468%2D01%2Ejpg&template=" picture="\websites\emedicine\med\images\Large\2463.jpg&template=" picture="\websites\emedicine\med\images\Large\2465.jpg&template=">

Tuesday, 15 December 2009

Patung, Sepatu, dan Cairan untuk Para Pemimpin Dunia




KOMPAS.com - Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi bergabung dengan deretan panjang pemimpin dunia yang jadi incaran penyerang. Sampai seberapa banyak pengamanan diperlukan bagi politisi saat bersentuhan dengan publik mereka?

Figur publik dan pemimpin yang melenggang di jalan tanpa perlindungan adalah magnet, bukan hanya bagi teroris, melainkan juga pemrotes, pencari ketenaran, dan orang dengan persoalan kejiwaan.



Seorang pria dengan riwayat gangguan jiwa, Minggu (13/12), melempar Berlusconi dengan patung replika Katedral Duomo di Milan. Dua gigi Berlusconi tanggal, hidungnya retak, dan bibirnya robek.

Bulan lalu Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui adanya kekacauan saat dua tamu tak diundang bisa masuk ke jamuan makan malam Gedung Putih dan bersalaman dengan Obama demi tampil di televisi.

Tahun lalu seorang wartawan Irak melempar mantan Presiden AS George W Bush dengan sepatu. Cara itu telah ditiru di seluruh dunia. Salah satu korbannya adalah Perdana Menteri China Wen Jiabao, yang dilempar sepatu oleh seorang mahasiswa saat menyampaikan pidato di Cambridge University.

Pada Maret lalu seorang aktivis pencinta lingkungan melemparkan cairan hijau ke arah Menteri Urusan Bisnis Inggris Peter Mandelson saat dia tiba dalam sebuah konferensi untuk mengurangi emisi karbon.

Berlusconi pun pernah mengalami serangan seperti pada Minggu lalu saat seorang pria memukul kepalanya dengan tripod kamera ketika berjalan di Piazza Navona di Roma tahun 2005.

Mematikan

Bentuk penyerangan lain terhadap pemimpin dunia terbukti mematikan. Di Belanda, pengamanan pejabat pemerintah kian diperketat menyusul pembunuhan politisi populis Pim Fortuyn tahun 2002.

Setahun kemudian Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lindh juga tewas dibunuh. Pembunuhan Lindh memunculkan pertanyaan apakah politisi masih bisa merasa bebas melenggang di jalanan kota Stockholm bersama keluarga mereka.

Tahun 1990 Menteri Dalam Negeri Jerman (waktu itu) Wolfgang Schaeuble ditembak oleh seorang yang menderita gangguan jiwa dalam sebuah kampanye. Schaeuble, yang kini menjabat Menteri Keuangan Jerman, mengalami lumpuh dari bagian pinggang ke bawah.

Pemimpin lain yang rentan mengalami penyerangan adalah Paus Benediktus XVI. Paus secara teratur menemui masyarakat di Lapangan Basilika Santo Petrus. Tradisi itu terus berlanjut kendati pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II, ditembak tahun 1981 dalam kegiatan serupa.

Kontak langsung

Masih banyak lagi pemimpin-pemimpin dunia yang terluka atau menemui ajal saat menemui publik mereka. Belum lagi pemimpin yang terancam akibat penerobosan keamanan.

Seperti pada pekan lalu saat para aktivis kelompok pencinta lingkungan, Greenpeace, menerobos masuk ke tempat pertemuan 27 pemimpin Uni Eropa. Penerobosan itu menimbulkan pertanyaan terhadap kualitas keamanan di blok tersebut.

Andrea Nativi, peneliti pada Military Center for Strategic Studies yang berbasis di Milan, Italia, mengatakan, pengamanan terhadap Berlusconi gagal karena dia melakukan apa yang tidak seharusnya dilakukan: melakukan kontak langsung dengan kerumunan orang.

”Di Italia, tidak ada pejabat tingkat tinggi yang memiliki cukup kekuasaan untuk berkata kepada dia (PM Berlusconi): ’Jangan lakukan itu’,” ujar Nativi.

Media-media Italia menyebutkan, serangan terhadap Berlusconi merefleksikan iklim politik yang penuh kekerasan. Bukan hanya di Italia, melainkan barangkali juga di negara-negara tempat penyerangan itu berlangsung.

Entah dilakukan oleh orang waras atau gila, ada faktor kebencian—seperti diakui Berlusconi—yang melatari perbuatan para penyerang itu. Saatnya para pemimpin dunia untuk makin waspada dan berhati-hati dengan cara mereka memimpin.(AP/BBC/FRO)

Monday, 7 December 2009

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Anak tidaklah sama dengan orang dewasa, anak-anak masih akan tumbuh dan berkembang sampai dewasa.
Tumbuh berarti menjadi bertambah besar, bertambah berat dan tinggi, sedangkan berkembang adalah proses diferensiasi dang pematangan fungsi-fungsi.
Tumbuh kembang dikatakan yang optimum bila meliputi tumbuh kembang meliputi jasmani, mental dan social.

Masa tumbuh kembang sebelum dewasa.
1.Masa Fetus. Yang terdiri dari :
Triwulan I : pertumbuhan organ-organ tubuh atau masa embrio, pemberian obat,
virus dan terpapar radia dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Triwulan II : perkembangan fungsi-fungsi , atau masa fetus dini.
Triwulan III : terjadi pertambahan berat badan , disebut juga masa fetus akhir.

2.Masa Neonatal : dari 0 – 4 minggu sesudah melahirkan.
Terjadi penyesuaian dengan lingkungan, fungsi alat tubuh mulai berdiri sendiri.
Berat badan menurun sampai dengan 10 % pada minggu I dan menurun lagi pada hari 14
akibat dari intake berkurang, pernapasan dan diuresis.

3.Masa Bayi : tahun I dan ke II kehidupan.
a.1 bulan – 1 tahun, pertumbuhan dan perkembangan cepat, fungsi alat tubuh
berkembang terutama system syaraf.
b.1 tahun – 2 tahun , pertumbuhan menurun. Kemajuan dengan berjalan, aktifitas
motorik dan pengaturan fungsi ekskresi.

4.Masa Prasekolah : 2 tahun – 6 tahun.
Pertumbuhan melambat aktifitas fisik bertambah, terjadi koordinasi fungsi dan
mekanisme, bertambah cepat dalam mengangkap pelajaran.

5.Masa Sekolah : 6 tahun – 12 tahun.
Pertumbuhan tetap, ketrampilan dan proses intelektual mulai berkembang.

6.Masa Adolesence : perubahan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Tinggi badan, berat badan cepat tumbuh dan timbul cirri-ciri kelamin sekunder dan
terjadi perkembangan fungsi alat kelamin


Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang.

1.Faktor Genetik ( Heredokonstitisionil ).

a.Jenis kelamin, proporsi fisik dan kecepatan tumbuh berbeda antara laki-laki dan
perempuan.
b.Ras / bangsa, kulit kuning bertendensi lebih pendek dan kulit putih bertendesi
lebih tinggi.
c.Keluarga.


2.Faktor Lingkungan.
a.Prenatal, antara lain :
.Gizi ibu hamil, terjadi mortalitas dan morbiditas bagi masa neonatal.
.Mekanik, posisi fetus abnormal.
.Toksin Kimia, terjadi pertumbuhan yang tidak sempurna pada clep palatum,
terjadi hidrocefalus, cranial dysostusis.
.Endokrin, misalkan pada ibu dengan DM maka bayi mengalami kardiomegali
adrenal hiperplasi.
.Ibu Tua, erjadi gangguan endokrin akibat dari ketuaan, misalkan pada
Mongolian Down Syndrom.

b. Faktor Pasca Natal.
.Gizi, intake makanan baik dari segikualitas dan kuantitas.
.Penykit Kronik, antara lain penyakit TBC,
.Musnm, pada newgara 4 musim, akan mempengaruhi pertumbuhan TB dan
BB.

Bila Artikel ini berkenan bagi Anda
Silahkan DownLoad
Disini

Thursday, 3 December 2009

Lowongan Perawat di RSIA Bunda Jakarta


Dibutuhkan Segera:
MEDIK
1. Perawat, dibutuhkan 20 orang
Berpengalaman di bidang OK, Emergency, ICU/NICU/PICU, Poliklinik lebih diutamakan
Non MEDIK
1. Staf Rekam Medik (RM)
2. Asisten Apoteker (AA), dibutuhkan 15 orang
3. Kasir (K) & Staf Keuangan (ADM)
4. Junior Accountant/Tax (JA)
5. Staf Front Liner / Information (SLI), dibutuhkan 5 orang

Persyaratan:
1. Lulus pendidikan minimal D3/S1 sesuai bidangnya masing-masing
2. Usia maksimal 32 tahun
3. Menguasai bahasa Inggris lebih diutamakan
4. Menguasai program komputer, MS Office (Non medik)
5. Lulus tes seleksi dan kesehatan yang diselenggarakan RS Bunda
6. Bersedia ditempatkan di RSIA Bunda Jakarta dan RSU Bunda Margonda

Lamaran ditujukan kepada:

Direktur SDM RSIA Bunda Jakarta
Jl. Teuku Cik Ditiro No.28, Menteng-Jakarta Pusat

atau
email: sdm@bunda.co This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it . id

Lowongan Perawat di RS Royal Progress



Rumah Sakit Royal Progress sebuah Rumah Sakit besar di Jakarta Utara yang sedang bertumbuh kembang membutuhkan tenaga muda yang penuh cinta kasih, terampil, jujur dan bersikap mental positif serta dapat diandalkan dengan pengalaman kerja min. 2 tahun, umur maksimal 35 tahun (kecual Tenaga Medis/Dokter) dan lebih diutamakan berdomisili didaerah Jakarta Utara

Tenaga Perawat (PRWT) ICU, NICU, OK, IGD, IRNA, IRJ
- Pendidikan DIII Keperawatan (diutamakan bersertifikat lebih)
- Tersedia asrama untuk Perawat wanita

HRD Department
Rumah Sakit Royal Progress
Jl. Danau Sunter Utara, Sunter Paradise I Jakarta 14350

Lamaran ditunggu dua minggu setelah iklan dimuat

Cerita Jusuf Kalla tentang Bank Century dikutip dari Tribun Timur

13 November 2008. Pagi. Bank Century kolaps, bangkrut. Bank itu kalah kliring. Sore harinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama rombongan, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, terbang menuju Washington, Amerika Serikat, untuk menghadiri pertemuan G-20.

Sri Mulyani melaporkan kondisi Bank Century kepada SBY, 14 November. Hari itu juga, Sri Mulyani kembali ke Tanah Air. Tiba 17 November. Keadaan gawat. Sejumlah tindakan genting harus diambil.
Sejumlah rapat dengan Gubernur Bank Indonesia ketika itu, Boediono, harus segera digelar.

***

PUKUL 03.30 waktu Jakarta, Rabu, 26 November 2008. Udara terasa dingin. Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sepi. Pesawat Airbus A330-341 mendarat dengan mulus.
Setelah melewati penerbangan meletihkan 30 jam dari Lima, Peru, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan turun dari pesawat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut SBY dan rombongan di tangga pesawat. Kalla bukan hanya siap menyambut, melainkan juga siap melaporkan perkembangan di Tanah Air selama presiden ke luar negeri.
Selama SBY melakukan misi 16 hari di luar negeri (ke Amerika Serikat, Meksiko, Brasil, dan Peru), Kalla memimpin negara dan pemerintahan. Karena itu, ia segera melaporkan perkembangan di Tanah Air begitu pemberi mandat tiba.
Banyak yang dilaporkan. Salah satunya soal Bank Century. Ia melaporkan bagaimana Sri Mulyani dan Boediono menangani Bank Century.
Kalla juga melaporkan, "Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk menangkap Robert Tantular (pemilik Bank Century). Ini perampokan."
"Baik, baik ...," begitu reaksi presiden seperti dikutip Kalla ketika menceritakan kisah tersebut di Studio Trans Kalla, Tanjung Bunga, Makassar, Selasa (24/11).
Kalla terlihat lebih gemuk. Berat badannya naik dua kilo sejak lepas dari kesibukan sebagai wakil presiden, 20 Oktober lalu.
Dengan air muka yang cerah, Kalla berkata: "Sekarang tanggal 24 (November). Besok tanggal 25, persis setahun ketika Ani (Sri Mulyani) dan Boediono melaporkan Bank Century di kantor saya."

***

ISTANA Wakil Presiden RI, Jakarta, pukul 16.00 WIB, Selasa, 25 November 2008. Kalla ingat persis tanggal ini, lengkap dengan harinya.
Ketika itu, ditemani stafnya masing-masing, Sri Mulyani dan Boediono melapor kepadanya mengenai Bank Century. Mereka harus melapor ke wapres karena presiden sedang di luar negeri. Pemilu presiden masih setahun lagi dan hubungan SBY-Kalla masih mesra.
"Apa? Bantuan? Kenapa harus dibantu. Ini perampokan," kata Kalla dengan suara keras ketika Sri Mulyani dan Boediono melaporkan "upaya penyelamatan" Bank Century.
Belum ada yang menduga bahwa kelak Boediono akan berpasangan dengan SBY, dan menang. Kalla adalah bos ketika itu.
Menurut Kalla, kedua pejabat itu melaporkan bahwa Bank Century menghadapi masalah besar. Masalah muncul karena krisis ekonomi global. Karena itu, Bank Century harus dibantu pemerintah dengan cara mengucurkan dana bailout (talangan).
Bila tidak dibantu, demikian kedua pejabat itu meyakinkan Kalla, masalah Bank Century akan berimbas ke bank-bank lainnya. Pada akhirnya, perekonomian nasional akan oleng.
"Saya tidak setuju dengan pandangan itu. Krisis itu menghantam banyak orang. Masak ada badai cuma satu rumah yang kena. Tidak. Bila hanya Bank Century yang kena, itu bukan krisis. Yang bermasalah adalah Bank Century dan itu bukan karena krisis melainkan karena uang bank itu dirampok pemiliknya sendiri. Ini perampokan!" Kalla berteriak dengan keras.
"Lapor ke polisi," perintah Kalla kepada Sri Mulyani dan Boediono. "Sangat jelas, ini perampokan. Jangan berikan dana talangan."
Sri Mulyani dan Boediono tidak berani. Bahkan mereka sempat bertanya, pasal apa yang akan dikenakan.
"Itu urusan polisi. Pokoknya ini perampokan," teriak Kalla lagi.
Karena melihat Sri Mulyani dan Boediono tidak menunjukkan gelagat akan memproses kasus ini secara hukum, Kalla lalu mengambil handphone-nya, menelepon Kapolri Bambang Hendarso Danuri.
"Tangkap Robert Tantular...," teriaknya kepada Kapolri. Setelah menjelaskan secara singkat latar belakangan masalah, Kalla memerintahkan, "Tangkap secepatnya".
"Saya tidak tahu pasal apa yang harus dikenakan. Ini perampokan, tangkap. Soal pasal urusan polisi," cerita Kalla sambil tertawa.
Dua jam kemudian, Kapolri menelepon. Robert Tantular telah ditangkap oleh tim yang dipimpin Kabareskrim Susno Duaji.
Mengingat kecepatan polisi bertindak, dengan nada berkelakar, Kalla mengatakan, polisi itu baik asal diperintah untuk tujuan kebaikan.

***

DI ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 3 September 2009, Robert Tantular diadili. Ketika membacakan duplik, pengacaranya, Bambang Hartono, memprotes Kalla.
Ia menilai Kalla telah mengintervensi hukum karena memerintahkan Kapolri untuk menangkap kliennya.
"Tindakan tersebut bertentangan dengan hak asasi manusia," protes sang pengacara.
Menurut Bambang, penangkapan Robert Tantular tidak memiliki dasar hukum. Ia mengutip Boediono: "Pak Boediono selaku Gubernur BI mengatakan bahwa tidak bisa dilakukan penangkapan karena tidak ada dasar hukumnya."
Mendengar protes pengacara itu, Kalla memberikan reaksi keras. Bahkan terus terang ia mengaku sangat marah.
Kata Kalla, "Saya marah karena saya disebut mengintervensi. Tidak. Saya tidak intervensi. Yang benar, saya memerintahkan polisi agar Robert Tantular ditangkap. Ini perampokan," katanya sambil tertawa.
Robert telah merugikan Bank Century, yang tentu saja ditanggung nasabahnya, sebesar Rp 2,8 triliun.
Bank yang "dirampok" pemiliknya sendiri itu justru mendapatkan bantuan pemerintah, melalui tangan Sri Mulyani dan Boediono, sebesar Rp 6,7 triliun.
Pengadilan memvonis Robert penjara empat tahun dan denda Rp 50 miliar/subsider lima bulan penjara.

***

24 November 2009. Kalla kini bernapas lega karena apa yang diyakininya sebagai perampokan di Bank Century pelan-pelan terkuak.
Hari Selasa kemarin, ia bangun pagi seperti biasa, membersihkan taman di depan rumahnya di Jl Haji Bau, Makassar. Enam anggota Paspampres (tiga dari Bugis), yang akan mengawalnya sepanjang hayat, juga ikut santai.
Satu demi satu ranting pohon dibersihkan. Sebuah pohon kira-kira setinggi dua meter yang bibitnya didatangkan dari Pretoria, Afrika Selatan, ikut dipangkas.
Nyonya Mufidah, istrinya, protes. "Aduh, Bapak ini tidak ngerti seni," komentar wanita Minang ini tentang pohon-pohon yang dipangkas.
Kalla membela diri. "Kalau daunnya banyak, pohon ini tidak bisa lekas besar karena makannya dibagi ke banyak daun. Kalau daunnya sedikit, makanannya dibagi ke sedikit daun. Pasti lebih cepat tumbuh."
Kalla berada di Makassar sepekan terakhir setelah pulang dari liburan di Eropa usai melepas jabatan. Di Makassar ia menghabiskan waktu dengan berdiskusi dengan kolega-koleganya, bermain dengan cucu, dan menikmati makanan kesukaannya, ikan.
Di belakang rumahnya, ia menikmati pohon yang buahnya delapan jenis. Kemarin ia makan siang di sebuah restoran sea food, lalu ke Studio Trans Kalla. Warga yang melihatnya spontan berteriak dan minta foto bersama. Paspampres lebih longgar dari biasanya.
Kalla ingin menikmati hidup sebagai rakyat biasa dan menghindari komentar tentang politik. Tapi kasus Bank Century, yang menguras kas negara Rp 6,7 triliun, terus menggodanya untuk berbicara.
"Saya tidak ingin rakyat terus menerus dikorbankan," katanya berapi-api tapi dengan banyak sekali komentar off the record (tidak untuk dipublikasikan).

***

KALLA ingat persis peristiwa tanggal 25 November 2008 itu. Hari itu Selasa sore. Sri Mulyani dan Boediono sama sekali tidak melaporkan berapa dana yang telah dikucurkan ke Bank Century.
Belakangan ia tahu, sesuatu yang aneh telah terjadi. Sri Mulyani dan Boediono telah membahas rencana pengucuran dana talangan ke Bank Century melalui rapat pada 20 dan 21 November.
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mengucurkan dana Rp 2,7 triliun (dari total keseluruhan Rp 6,7 tiliun) ke Bank Century pada 22 November.
Tanggal itu merupakan tanggal merah karena hari Minggu. Sepertinya ada yang begitu mendesak sehingga LPS mengucurkan dana pada hari libur, hari Minggu. Tidak sembarang orang bisa memaksa transaksi sebegitu besar, apalagi pada hari libur.
Sri Mulyani dan Boediono melapor ke Kalla pada 25 November setelah dana mengucur, bukan sebelumnya.
Hasil audit investigatif BPK juga menemukan beberapa keanehan. Misalnya, BI yang dikomandoi Boediono melanggar aturan yang dibuat sendiri demi Bank Century.
Kalla belum mau bercerita mengenai keanehan-keanehan itu. Yang kelihatannya masih samar-samar adalah ini: ada kekuatan besar di balik Boediono dan Sri Mulyani.(dahlan)

Tribun Timur

Diplomasi JK



Sebelum saya menjabat sebagai WAPRES, karakter dan watak orang Bugis sangat jarang yang mengenalnya di belahan nusantara ini. Bahkan ada banyak pendapat yang keliru dan menyangka orang bugis adalah bangsa yang keras dan tidak pernah kenal kompromi. Ini jika melihat dari sejarah banyak yang menganggap bahwa orang bugis adalah bajak laut pada masa silam. Anggapan ini sungguh tidak berdasar dan keliru.

Orang bugis sebenarnya mempunyai cirri khas yang menarik. Dari sejarahnya kerajaan bugis didirikan bukan pada pusat-pusat ibu kota dan sangat jauh dari pengaruh India. Itulah sebabnya di Bugis tidak ada candi. Ini berbeda dengan kerajaan jawa yang mebangun pusat kerajaannya pada ibu kota dan bersifat konsentris.

Namun demikian, orang bugis sudah terkenal memiliki kebudayaan, mereka memiliki tradisi lisan maupun tulisan. Bahkan orang bugis memiliki salah satu epos terbesar di dunia yang lebih panjang daripada epos Mahabarata yakni cerita tentang lagaligo yang sampai saat ini sering dibaca dan disalin ulang dan menjadi budaya yang mengakar pada masyarakat bugis.

Bagi suku-suku lain, orang Bugis sering dianggap sebagai orang yang berkarakter keras dan sangat menjunjung tinggi kehormatan. Bila perlu demi kehormatan, orang bugis bersedia melakukan kekerasan. Namun dibalik sifat itu semua, sebenarnya orang bugis adalah orang yang sangat ramah, menghargai orang lain dan menjunjung tinggi kesetiakawanan, bahkan bersedia menjadi bumper demi kesetiakawanan. (itulah mungkin sebabnya mengapa Golkar pada masa pemerintahan SBY-JK sering menjadi Bumper karena ia dipimpin oleh seorang yang sangat berwatak bugis).

Meskipun sebagai bangsa perantau, orang bugis selalu membawa identitas bugisnya di mana mana. Beberapa orang-orang di singapura dan Malaysia meskipun sudah menjadi warga Negara sana, dan mereka sudah bergaya hidup modern tapi mereka selalu mengaku sebagai orang Bugis meskpiun sudah merupakan keturunan yang kesekian dan belum pernah menginjak tanah bugis.

Begitu juga dengan saya, selama terjun ke dunia politik saya tidak pernah melepas karakter bugis saya yang blak-blakan, dan sering dianggap kurang santun bagi mereka yang sangat menghargai etiket. Tapi itulah saya, saya sering mengatakan kepada teman-teman, jangan paksa saya jadi orang jawa. Menjadi orang bugis dan berkarakter keras kadang berguna juga. Waktu menyelesaikan kasus ambalat untuk pertama kalinya, saat itu saya menggunakan gaya diplomasi ala Bugis yang anda tidak dapatkan dalam literature strategi diplomasi. Waktu itu saya ke Malaysia bertemu dengan Perdana Menteri yaitu Najib. Saat itu ia ditemani oleh 5 Menteri dan saya juga ditemani oleh 5 Menteri plus Dubes kita. Saat pertemuan itu

saya bilang ke Najib “ Najib…Ambalat itu masalah sensitive, itu bisa membuat kita perang. Kalau kita perang, belum tentu siapa yang menang. Tapi satu hal yang mesti you ingat, di Malaysia ini ada 1 juta orang Indonesia, 1000 orang saja saya ajari Bom, dan mereka Bom ini gedung-gedung di Malaysia maka habislah kalian”

Saat itu pak Najib kaget, dia sadar sebagai sesama Bugis, ancaman saya bukan hanya gertakan belaka. Dia bilang ke saya “pak Jusuf, tidak bisa begitu”

Saya bilang ke dia “makanya mari kita berunding, terus terang saya kadang tidak suka sama you punya Negara, Buruh-buruh Ilegal dari Indonesia ditangkapi kayak binatang, sedangkan majikannya tidak ditangkap, padahal kalau ada buruh Ilegal maka tentu ada juga majikan illegal. Setiap ada Ilegal loging pasti orang Malaysia yang ambil, begitu ada kebakaran hutan mereka marah-marah, padahal hampir sepanjang tahun mereka menghirup udara segar yang dihasilkan oleh hutan-hutan di Indonesia, satu bulan saja ada kabut asap mereka marah marah. Dan juga setiap ada ledakan Bom di Indonesia selalu orang Malaysia dalangnya”

Waktu itu Pak Dubes langsung bisiki saya “Pak, Ini sepertinya sudah melewati batas diplomasi”

Saya langsung bilang ke dia “kau kan Dubes, yah sudah kau perbaikilah mana yang lewat”

Setelah itu, untuk menunjukkan ketidak sukaan saya kepada Malaysia saya menolak menginap di Kuala

Lumpur, saya bilang saya mau menginap di kampong Bugis di Johor sana. Akhirnya pak Najib ikut juga saya ke sana. Di atas mobil, dalam perjalanan menuju Johor Pak Najib Bilang ke saya “ Kayaknya bapak terlalu keras tadi waktu berunding”

Saya cuman bilang ke dia “kamu kan juga orang Bugis, kenapa kau tidak keras juga tadi?” mendengar itu dia cuman ketawa saja.

Malamnya di Johor, kita makan malam dan nyanyi-nyanyi, mengundang Siti Nurhaliza, sampai jam 1 malam dan kita ngantuk. Keesokan paginya kita main golf, dan saat itu juga masalah Ambalat selesai. Dengan gaya Diplomasi ala Bugis, saya tidak perlu memakai bahan yang sudah disiapkan oleh DEPLU semua spontanitas saja. Dan sampai sekarang kalau ada tentara Malaysia datang lagi di Ambalat, saya tinggal telpon Najib “Hey Najib, jangan lagi kau kirim, you punya tentara ke Ambalat, kita bisa perang nanti”

Demikan juga waktu saya menyuruh EXXON supaya angkat kaki dari Blok Natuna. Waktu itu saya dikejar oleh orang-orang EXXON mereka mau melobi. Tapi saya selalu menolak ketemu dan menghindar. Saya ke Riyadh, mereka mau nyusul ke sana, saya ke Jedah mereka mau datang, tapi saya tolak karena saya mau ibadah dan sampai di belahan bumi manapun mereka kejar saya. Akhirnya waktu itu Di Makassar karena melihat kegigihan mereka, saya suruh mereka datang. Dan datanglah itu Chairman Exxon mereka 4 orang dan saya hanya ditemani oleh Sekretaris saya.

Saat pertemuan di Hotel Sahid Makassar, orang Exxon bilang ke saya, “Mr.Vice President, anda kalau membatalkan kontrak dengan EXXON, maka besok akan saya SU”

Saya langsung pukul meja saya dan bilang ke dia “kalau kau berani SU, maka saya akan SU kau 10 kali, Its my country, not your country, jangan kau datang ke sini mau ancam-ancam saya”.

Saat itu dia langsung minta maaf. Dan saat itu Blok Natuna kembali ke tangan kita pengelolaannya,meskipun pada akhirnya lepas lagi ke EXXON karena wewenang saya dicabut dan control tidak lagi berada di tangan saya. Apa pun itu, untuk kehormatan bangsa, kita jangan mau didikte oleh bangsa lain, kalau mereka keras, maka kita balas lebih keras lagi. Jangan pernah takut kita akan dibuat susah dan macam-macam. Selama kita yakin Tuhan selalu bersama kita, maka bangsa lain tidak akan bisa berbuat apa-apa terhadap kita.

-dikutip dari Kompasiana 4 Augustus 2009 -

Wednesday, 2 December 2009

PENGARUH KELUARGA TERHADAP KESEHATAN ANAK

A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah suatu sistem terbuka dan mempunyai struktur dan fungsi organisasi internal. mempunyai batas tegas dan terdiri dari kelompok orang yang saling berinteraksi dengan lingkungan.

B. Fungsi Keluarga.
1. Merawat Fisik Anak, anak atau bayi adalah individu yang tidak berdaya dan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai tingkat kemandirian, sehingga tergantung pada orang dewasa untuk kelangsungan hidupnya, keluarga bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan dasar anak untuk makan, berpakaian, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan dirinya.
2. Mendidik Anak.
Melalui keluarga, anak menerima kultur dari lingkungan secara langsung. Anak belajar bahasa dan peran tingkah laku yang sesuai dengan nilai yang berlaku, keluarga harus mampu memberikan nilai-nilai yang akan membentuk anak agar mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial dimanapun anak berada.
3. Menerima tanggung jawab untuk kesejahteraan anak secara psikologis dan emosional, pentingnya hubungan psikologis secara utuh antara orangtua dan anak, sehingga terbentuk penyesuaian emosional anak.

Prinsip-prinsip Perawatan Anak.
Anak bukanlah miniatur orang dewasa (Little Adult),sedangkan orang dewasa telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lengkap atau masih dalam pertengahan masa hidupnya.Masing-masing anak berbeda satu sama lain, karena adanya tahap perkembangan dalam kehidupan bayi dari lahir sampai dewasa. Ada beberapa hal perbedaaan antara anak dengan orang dewasa yang akan menentukan cara pemberian Asuhan Keperawatan, diantaranya :
1. Struktur Fisik.
Perbedaan dari struktur fisik antara orang dewasa dengan anak dengan umur yang berebeda dapat dilihat dari ukuran dari bagian masing-masing tubuh, misal : metode resusitasi pada anak berbeda dengan orang dewasa.
2. Proses Fisiologis.

Perbedaan proses fisiologis pada orang dewasa dengan anak, menuntut perawat untuk mengetahui hal-hal yang membahayakan bagi anak, sedangkan pada orang dewasa tidak membahayakan.
3. Kemampuan Berfikir.
Orang dewasa mampu berkomunikasi dengan perawat secara verbal, dapat menerima penjelasan dan dapat bertanya. Pada bayi dan anak kemampuan berkomunikasi masih terbatas, mereka bereaksi dengan cara menangis, menjerit, atau menolak makan.
4. Tanggapan terhadap pengalaman.
Respon orang dewasa yang telah mempunyai pengalaman berbeda dengan respon anak kecil, anak yang mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan akan berpengaruh terhadap mental dan perkembangannya.

Kebutuhan Bayi dan Anak yang harus dipenuhi oleh Orangtua.
1. Kebutuhan Fisik dan Biologis.
Kebutuhan dasar yang meliputi makan, minum, udara, kehangatan, eliminasi dan tempat berteduh.
2. Kebutuhan Cinta dan Kasih sayang.
Anaka berusaha untuk mendapatkan cinta dan diterima oleh orang yang terpenting dalam hidupnya, jika anak merasa aman maka ia akan dapat mengatasi krisis moral yang berhubungan dengan perkembangannya.
3. Kebutuhan akan keamanan.
Setiap perubahan lingkungan akan dapat menimbulkan perasaan tidak aman terhadap anak, disini peran orangtua sebagai sumber ketenangan bagi anak. Untuk mencapai rasa aman anak membutuhkan cinta dari orangtua
4. Kebutuhan akan Disiplin dan Otoritas.
Untuk mempelajari tingkah laku yang dapat diterima dan yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain, anak butuh bimbingan seutuhnya dari orang tua dan orang lain. Disiplin yang baik memungkainkan anak mencegah diri dari bahaya, memungkinkan mereka mengembangkan cara berfikir mandiri dan bertindak dengan lingkup yang aman. Anak yang hidup dengan atura-aturan yang masuk akal akam nejadi senang dan merasa aman.
5. Kebutuhan akan dependen dan independen.
Anak perlu diberi kesempatan untuk belajar berfikir dan membuat keputusan secara mandiri,orangtua dan perawat dapat memberikan dorongan.
6. Kebutuhan akan Self Esteem.

Self Esteem adalah penghargaan pribadi yang suyektif dan akibat dari evaluasi diri yang berkisar pada kemampuannya dan penerimaan sosial. Pada todler semua pengalaman yang positif adalah penting dan berharga untuk membentuk Self Esteem, anak membutuhkan perasaan bahwa mereka berharga secara individu dan membutuhkan pengakuan tentang pencapaiannya dari orangtua dan teman-temannya.



Bila Artikel ini berkenan bagi Anda
Silahkan DownLoad
Disini

Saturday, 28 November 2009

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Vertigo

Vertigo merupakan suatu gejala subjektif, istilah yang digunakan masing-masing orang bisa berbeda-beda, tergantung pada asal-usul bahasa dan persepsinya, seperti pusing, melayang dan sebagainya.
Jika pasien dengan jelas mengatakan bahwa pusing adalah rasa berputar dan terbalik-balik, keluhan ini disebut sebagai vertigo vestibular dan dapat dipastikan secara diagnostik, dan jika tidak maka termasuk golongan non-vestibular dan tidak disebut sebagai vertigo, tetapi sebagai dizzines.

Secara Fisioanatomis susunan dan fungsi keseimbangan tubuh terdiri atas tiga sistem, yaitu : sistem somatosensori, sistem visual dan sistem vestibular. Masing-masing sistem tersebut terdiri atas tiga tingkat, yaitu : tingkat resepsi, tingkat integritas dan tingkat persepsi.
Semua rangsang yang diterima reseptor masing-masing sistem diintegritaskan ke batang otak dan serebelum, sehingga terjadi hubungan fungsional yang terpadu antara ketiga sistem, maupun antara tingkat resepsi dan tngkat rerspsi masing-masing sistem.

Vertigo bisa timbul bila ada gangguan pada salah satu atau lebih dari ketiga sistem tersebut pada tingkat resepsi, integritas maupun persepsi. Vertigo yang terjadi oleh karena kelainan pada sistem vestibular disebutvertigo vestibular, dan yang timbul pada kelainan sistem somatosensori dan visual disebut vertigo nonvestibular.

Perbedaan klinis Vertigo vestibular dan nonvestibular adalah sebagai berikut :
Vertigo Vestibular.

Gejala : Sifat vertigo : rasa berputar.
.Serangan : Episodik
.Mual/Muntah : (+)
.Gg.Pendengaran : kadang-kadang
.Gerakan Pencetus : Gerakan kepala
.Situasi Pencetus : Tidak ada

Vertigo Nonvestibular.

Gejala : Melayang, sifat serangan kontinyu, tidak ada mual/muntah, tidak ada gannguan pendengaran, gerakan objek visual sebagai pencetus, situasi pencetus karena keramaian

Terapi Vertigo terdiri atas :
1. Kausal, kebanyak kasus vertigo tidak diketahui penyebabnya, tetapi bila
penyebabnya ditemukan, maka terapi kausal merupakan pilihan utama.
2. Terapi Simomatik. keluhan vertigo yang paling berat adalah pada jenis vertigo
vestibular tipe ferifer. Strateginya adalah memberikan obat secukupnya untuk
mengurangi gejala agar pasien dapat segera dimobilisasi untuk latihan
Rehabilitasi.
3. Latihan Rehabilitasi Vestibular.
Untuk mempercepat penyembuhan, program rehabilitasi yang berupa Vestibular
Exercise, harus segera dilakukan begitu keluhan berkurang.

Beberapa Metode latihan vestibular adalah :
1. Metode Brandt-Daroff.
Metide ini dilakukan pada pasien Benigna Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), caranya :
.Pasien duduk tegak ditempat tidur dengan kaki menggantung.
.Lalu tutup kedua mata dan berbaring dengan cepat pada salah satu sisi tubuh selama 30 detik.
.Kemudian duduk tegak kembali, setelah 30 detik., baringkan tubuh pada sisi yang lain dengan cara yang sama, tunggu selama 30 detik, setelah itu duduk kembali
.Lakukan latihan ini 5 kali pada pagi hari, dan 5 kali pada malam hari sampai 2 hari berturut-turut tidak timbul vertigo lagi

Pada pasien dengan gangguan Vestibular selain BPPV, setelah rasa mual muntah berkurang, dapat diberikan latihan Visual Vestibular.
2.Latihan Visual Vestibular.
Pada pasien yang masih berbaring.
.Melirik ke atas, ke bawah, ke samping kiri,kanan : selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yang digerakkan pada jarak 30 cm, mula-mula gerakkan lambat, makin lama makin cepat.
.Gerakan kepala fleksi dan ekstensi, makin lama makin cepat. Lalu diulang dengan mata tertutup. Setelah itu gerakkan kepala ke kiri dan ke kanan dengan urutan yang sama.

Untuk pasien yang sudah dapat duduk.
.Gerakkan kepala dengan cepat ke atas dan ke bawah, seperti sedang manggut sebanyak 5 detik atau lebih sampai vertigo menghilang. ulangi latihan tsb sebanyak 3 kali
.Gerakkan kepala menatap ke kiri/kanan selama 30 detik, kembali ke posisi biasa selama 30 detik, lalu menatap ke arah sisi lain selama 30 detik dan seterusnya. Ulangi latihan sebanyak 3 kali.
.Sambil duduk dan membungkuk mengambil benda yang diletakkan di lantai.

Untuk pasien yang sudah bisa berdiri/berjalan.
.Sambil berdiri gerakkan mata, kepala seperti latihan diatas.
.Duduk di kursi lalu berdiri dengan mata terbuka dan tertutup.
.Latihan berjalan (gait exercise).




Wednesday, 25 November 2009

Kehamilan Pada Tri semester ke-2 (13-28 minggu)

Aloha, apa kabar, hari ini pada puasa arafah ga nih. Wah besok dah lebaran haji nih, Selamat idul Adha ya ... met menjalankan kurban dan makan daging hehe.
Oh ya, alhamdulillah hari senin yg lalu sebelum keberangkatan kami ke Banda Aceh, saya memeriksakan kandungan. Alhamdulillah everything is ok, kehamilan saya sudah menginjak bulan ke-4, jadi waktu itu sudah diperdengarkan detak jantung si dedek dalam peyut. Walaupun ini pengalaman yg kedua, tapi tetep aja amazing, subhanallah ...
Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini perkembangan ibu hamil pada trisemester ke-2 yaitu pada minggu 13-28:

Di trimester kedua ini perut anda akan mulai kelihatan membesar dan dunia luar akan menyadari kalau anda akan menjadi calon ibu baru. Trimester kedua dianggap sebagai masa kehamilan yang terbaik sebab anda akan merasa lebih nyaman saat ini. Perut anda belum terlalu besar anda masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari, dimana Rasa mual, lemas, dan keluhan lainnya pada trimester pertama akan hilang, bahkan anda merasa lebih energik saat ini.

Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester kedua (13-28 minggu):

PERUT SEMAKIN MEMBESAR
Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.

SENDAWA DAN BUANG ANGIN
Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angina/kentut pada saat yang tidak seharusnya---jangan bingung---anda tak sendirian mengalami masalah ini.
Sendawa dan buang angina adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan. Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa kembung.
Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar akan membuang anda kembung dan tak nyaman, dan hindari makanan yang menyebabkan banyak gas seperti jagung, permen, bawang merah.

PELUPA
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selam kehamilannya, Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
Tak perlu terpengaruh dengan hal ini ---sediakan catatan kecil unutk membantu anda. Dan beristirahalah sedapat mungkin.

RASA NYERI DI ULU HATI
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak.

Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala anda sehingga asam lambung tak dapat naik ke esophagus.

PERTUMBUHAN RAMBUT DAN KUKU
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir

SAKIT DI PERUT BAGIAN BAWAH
Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar.
Nyeri hanya sebentar dan tak menetap.
Atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.

PUSING
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.

Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.

MENDENGKUR
Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.

HIDUNG DAN GUSI BERDARAH
Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.

PERUBAHAN KULIT
Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra.
Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat.
Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara.
Akibat perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.

PAYUDARA
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit..

KRAM PADA KAKI
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. Bila anda terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk menggerakan jari-jari kaki kearah atas.

PEMBENGKAKAN SEDIKIT
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya.
Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan.
Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki , tangan.
Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.


MERASAKAN GERAKAN BAYI ANDA
Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.

Tuesday, 24 November 2009

DIABETES MELITUS


Diabetes Melitus ialah penyakit gangguan metabolisme terutama karbohidrat yang disebabkan kekurangan hormon insulin absolut maupun relatif dengan segala akibatnya pada multi organ. Kejadian DM didunia 1 - 2 % penduduk, sebelum ditemukan insulin sering ditemukan penyulit akut dan sangat jarang ditemukan penyulit kronis, hal ini dikarenakan penderita sudah meninggal sebelum terjadi penyulit kronis. Akhir-akhir ini penyulit akut dapat diatasi dan dicegah, sehingga penderita DM dapat hidup lebih lama dan timbul penyulit kronis seperti retinopati, neropati dan nepropati.

Gejala Klinis :
1. Poliuri : banyak kencing, terutama malam hari. Hal ini karena gula yang keluar melalui urine membawa air.
2. Polidipsi : banyak minum, hal ini karena kencing banyak, tubuh mengalami dehidrahi yang merangsang pusat haus.
. Polifagi : banyak makan, cepat lapar, hal ini karena ada gangguan metabolisme glukosa -- kalori berkurang -- rasa lapar.
4. Berat badan menurun, dan badan merasa lemah.
5. Keluhan lain : luka yang sulit sembuh dan kadang-kadang timbul ganggren, gatal-gatal, gejala infeksi saluran kencing, gangguan penglihatan karena retinopati / katarak.

Pemeriksaan Jasmani :
Pada penderita DM tanpa penyulit biasanya tidak dijumpai kelainan fisik. Kelainan fisik timbul akibat adanya penyulit baik penyulit akut maupun kronis.

Pemeriksaan Laboratorium :
Diagnosa pasti DM bila gula darah (GD) sewaktu 200 mg/dl dalam 2 waktu yang berbeda, atau GD puasa >120 mg.dl dan PP > 200 mg/dl.
Pemeriksaan urine reduksi . glukosa urine hanya sebagai penyaring.
Bukan DM bila GD puasa <120 mg.dl dan PP< 140 mg.dl.
Bila hasil meragukan yaitu GS puasa < 120 dan PP 140 - 200 mg.dl, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes toleransi glukosa oral TTGO, penderita puasa 8 jam, kemudian diberikan glukosa 75 gr, diperiksa kadar GD pada puasa, 1 jam PP dan 2 jam PP, dengan kemungkinan hasil sbb :
1. Bukan DM bila GD Normal (puasa)<120 mg/dl dan 2 jam PP <140 mg/dl
2. Toleransi glukosa terganggu (TGT) bila GD puasa < 120 mg.dl dan 2 jam PP 140 - 200 mg.dl.
3. DM bila GD 2 jam PP > 200 mg.dl

Pada follow up diperiksa GD N / PP atau GD kurve harian (N,jam 11.00, jam 16.00)
Klasifikasi DM :
Dalam perkembangannya klasifikasi DM selalu berubah, tetapi pada prinsipnya ada 2 macam yaitu IDDM (insulin dependent DM) dan NIDDM (noninsulin dependent DM).
Klasifikasi DM menurut WHO yang terakhir yaitu :
1. DM tipe I (IDDM(
2. DM tipe II (NIDDM).
3. MRDM (malnutitional related DM)
4. DM Gestational (hamil).
5. DM sekunder (penyakit hati, pankreas, ginjal, tiroid dll).
6. TGT (toleransi glukosa terganggu).

Pengobatan DM :
Pengobatn DM meliputi : diet, olah raga, OAD (anti diabetes oral), insulin, dan penyuluhan. Secara praktis cara pengobatan DM sbb :
Perhatikan adanya pemyulit / tidak, apakah ada indikasi insulin .tidak. Bila tidak ada indikasi pemberian insulin, cukup dengan diet dan olah raga selama 2 minggu s/d 1 bulan bila tidak ada respon, dipertimbangkan pemberian OAD/Insulin.

Monday, 23 November 2009

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN DECUBITUS

Decubitus atau luka baring adalah luka karena penekanan terus menerus pada suatu tempat yang sama dan biasanya terdapat pada daerah tonjolan tulang.
Seala metaboisme sel normal, maka hal tersebut tergantung pada nutrisi yang didapat. Pembuangan sisa metabolisme dan setiap kondisi yang mempengaruhi pertukaran yang berdampak pada fungsi sel misalnya gangguan sirkulasi darah pada penekanan kulit daerah antara tulang dan tempat tidur sebagi subjek, sering terdapat decubitus yang ditandai dengan perubahan warna kerusakan kulit dan kemudian terdapat luka yang sangat mudah terinfeksi.
Infeksi dapat disebabkan oleh Staphylococcus Aureus, Hemolitik Streprococcus Coli, Colon Bacilli, Procyancus Bacilli dll
Predisposisi dan penyebab langsung decubitus yang utama adalah penekanan :
1. Individu yang kurus ddengan suhu tubuh tinggi dari normal, mendapat pengobatan Corticosteroid.
2. Tekanan yang rendah pada waktu yang lama lebih merusak jaringan daripada penekanan yang tinggi pada waktu yang singkat.
3. Keadaan lebih parah timbul bila penekanan lebih dari 6 jam.

Tekanan selama 2 jam sudah menimbulkan infiltrasi sel, perdarahan kepiler dan degenerasi sel. Tekanan dapat beasal dari tubuh yang berbaringterlalu lama pada satu posisi, gips, atau ikatan. Efek penekanan sering kali diawali dengan panas, lembab iritasi bagian kulit karena urine, faeces, cairan vagina, keringat. Kerutan daerah bokong, gesekan akibat berbaring , atau pada dua prmukaaankulit yang kontk terus-menerus semuanya dapat menimbulkan luka tekan / luka baring.
Segala sesuatu yang mempengaruhi sirkulasi atau nutrisi khususnya bila suplai syaraf kurang yaitu pada kelumpuhan, kasus patah tulang atau post operasi dimana syaraf telah dibuang dapat menimbulkan luka decubitus.
Bila kulit rusak, massage dilakukan hanya sekitar luka dengan gerakan luar untuk merangsang aliran darah.
Bukia area yang kemerahan agar mendapat cahaya dan panas radiasi untuk meningkatkan sirkulasi serta mencegah kerusakan yang lebih parah. Pertahankan kulit dalam keadaan kering dan cegah gesekan dengan pemakaian bedak atau talk.

Lokasi Decubitus
Bagian-bagian tubuh yang menonjol dan mendapat tekanan terus-menerus :
1. Pada pasien yang tidur berbaring.
- Belakang kepala.
- Bahu.
- Punggung.
- Sacrum.
- Tumit.

2. Pada pasien yang tidur miring.
- Daun telinga.
- Bahu.
- Pinggul.
- Lutut.
- Mata kaki bagian luar.

3. Pada pasien yang tertelungkup.
- Dahi.
- Hidung.
- Dagu.
- Lutut.

Gejala decubitus
Panas, kemerahan, lembek, tak nyaman dan sakit, salah satu penelitian menyatakan bahwa gejala mungkin tidak nampak sebelum 2 - 9 hari setelah terjadi kerusakan jaringan karena itu penting melakukan pencegahan. Jika tekanan tiak dikurangi, jaringan menjadi lebih parah. Vena permukaan terasa ada penekanan shingga aliran darah dihambat dan vena menjadi rusak, yang secara mekanik dapat mencegah aliran darah arteri. Hal ini akan membuat jaringan berwarna biru atau abu-abu, terasa dingin dan tak terasa. Jika tekanan tidak segera dikurangi, sirkulasi menjadi terhambat akibatnya terjadi ganggren.

Tingkat Decubitus.
1. Tingkat I. Decubitus Eksematosa.
Pada tingkat ini kulit mulai berwarnamerah dan menjadi lembek berisi cairan, kadang-kadang berisi nanah bila terinfeksi dan mudah peah.
2. Tingkat II. Decubitus Eksoriative.
Pada tingkat ini kulit menjadi lecet, terjadi luka yang tidak terlalu dalam dan kadang-kadang terdapat jaringan yang nekrose.
3. Tingkat III. Decubitus Ganggrenosa.
Pada tingkat ini terjadi luka yan dalam disertai dengan adanya jaringan nekrose, Jaringan yang mati dan terinfeksi inilah yang disebut ganggren. Luka ini kadang-kadang terjaddi sampai jaringan tulang.

Perencanaan dan Pelaksanaan Perawatan.
1. Menjaga kebersihan kulit penderita.
Misal, sehabis mandi badan dikeringkan, mengganti pakaian, alat tenun bila basah atau lembab.
2. Memberikan pembaringan berganti.
3. Menggosok bagian-bagian yang menonjol dengan kamper spirtus dan talk.
4. Kain alas tempat tidur harus licin, bersih dan kering.
5. Memberiakn makanan yang mengandung gizi yang cukup pada penderita.
6. Kalau perlu pasang D Catheter sesuai instruksi dokter.
7. Membersihkan luka sesuai dengan prosedur yang berlaku dan merawatnya sesuai dengan kerusakan kulit.

Perawatan Decubitus Eksematosa
.
Waktu merawat setiap hari setelah pasien mandi.
Alat-alat yang diperlukan ;
- Kamper spirtus, talk dan bantal angin / cincin tumit.
Cara kerja ;
1. Posisi penderita yang nyaman.
2. Pada kulit yang sudah mulai merah gosok dengan kamper spirtus / zalf, beri bedak tipis.
3. Pada bagian tubuh yang tertekan beri bantal angin / cincin.

Perawatan Decubitus Eksoriative.
Waktu merawat setiap hari setelah mandi.
Alat-alat :
Handuk, piala ginjal, obat-obatan sesuai instruksi dokter, potongan es, hair dryer, bantalan kapas, pinset steril, korentang steril, kassa steril, gunting, cincin tumit, kamper spirtus, talk, handscoen dan kantong plastik.
Cara Kerja :
1. Bentangkan handuk dibawah tubuh yang akan dirawat.
2. Verband dibuka dan kassa segera masukan ke plastik.
3. Cuci tangan, pakai sarung tangan, gosok decubitus dengan potongan es disekeliling luka 1 - 2 mewnit kemudian gunakan hair dryer panas dingin bergantian 1 - 2 menit.
4. Bagian yang luka beri obat sesuai yang ditentukan dan pinggirnya beri zink olie tipis-tipis.
5. Tutup luka dengan kassa steril bila perlu bantalan.
6. Bagain kulit yang baik, gosok dengan kamper spirtus dan beri talk tipis-tipis.

Perawatan Decubitus Ganggrenosa.
Sama dengan diatas ditambah gi\unting necrotomi dan pinset chirurgis.
Cara Kerja :
1. Setelah merawat luka, jaringan yang mati digunting dengan hati-hati jangan

Bila Artikel ini berkenan bagi Anda
Silahkan DownLoad
Disini

Cara Efektif Menyosialisasikan Blog

Meskipun tidak seluwes web atau situs, blogbisa dioptimalkan untuk memasarkan produk jasa atau barang. Persoalannya, bagaimana cara efektif agar blog kita mudahdikenali dan kemudian dikunjungi banyak orang.
Berikut adalah cara atau trik yang banyak digunakan para bloger untuk menyosialisasikan blog mereka :
1. Seringlah menulis artikel tentang topik-topik yang sedang ramai dibicarakan masyarakat. Kaitkan topik itu dengan produk atau jasa yang kita jual.
2. Pada saat anda menulis artikel, pilihlah kata-kata kunci yang telah anda perkirakan akan dicari pencari informasi di internet. Berapa banyak kata kunci yang sering dicari dapat anda lihat di mesin pencari Google.
3. Agar artikel yang kita tulis mudah dibaca Google dan bisa tampil di halaman muka mesin pencari itu, upayakan kata kunci tersebut ada di judul artikel dan konsisten tertulis di tubuh tulisan.
4. Jika belum punya blog,ada baiknya anda membuat blog yang difasilitasi situs-situs yang telah punya nama, misalnya blog yang ada di Blogger.
5. Rajinlah menyambangi blog tetangga dan memberikan komentar positif atas berbagai tulisan yang ada di sana, dan jangan lupa memberikan link ke blog kita.
6.bergabunglah ke komunitas-komunitas yang kini digemari banyak orang. Pilihlah komunitas yang sevisi dengan produk barang atau jasa yang anda ingin pasarkan.
Saat mempromosikan produk anda, jangan terlalu hard selling sebab kalau itu yang anda lakukan, bisa jadi anda justru akan dijauhi anggota komunitas.
7. Pilihlah tampilan blog yang dinamis, usahakan ada foto setiap kali anda menulis. Jika anda pengguna Facebook, rajinlah menulis artikel di note dan sesekali tautkan blog anda di sana.
Semoga bermanfaat.
Disarikan dari Media Indonesia.

Sunday, 22 November 2009

Kangen Haramain ....

Subhanallah rasa rindu itu kiaaaaan menggebu. Tak lama insyaallah tanggal 26 November ini seluruh jamaah haji dunia akan berkumpul di padang arafah untuk wukuf, hingga saat2 inilah jamaah banyak berada di Makkah untuk persiapan wukuf.
Sebenarnya, kerinduan itu mulai menggebu dari awal keberangkatan mas dan mbak saya 26 Oktober lalu, ditambah mereka pun ketemu adik yg kuliah di mesir -yg sudah 2,5 th tidak pulang- untuk berhaji. Kekangenan itu makin memuncak melihat berita2 di televisi indonesia maupun tv arab yg selalu menyiarkan shalat jamaah langsung baik dr Al haram dan Nabawi. Di saat2 seperti ini, jamaah haji sudah tumpek blek di masjidil haram, penuuuh dari lantai 1 sampai lantai paling atas, pelatarannya dipenuhi lautan manusia, subhanallah.
Jadi ingat dulu perjuangan mencari tempat shalat ketika sudah mendekati hari wukuf, menyusuri shaf-shaf sambil bilang permisi ke orang2. Alhamdulillah di tempat yg penuh itu, akhirnya pasti ketemu juga tempat shalat. Pernah suatu saat, dah berangkat awaaal banget, alhamdulillah begitu datang langsung thawaf dan bisa ngelus2 rukun yamani tiap putaran. Dapat tempat shalat, duduk dan tilawah. Tahu2 begitu dah adzan, ada orang turki seenaknya duduk persis di depan saya, yg bisa membuat saya ga bisa ruku' dan sujud, ga bisa shalat lah pokoknya. Saya protes ke dia dg hati2, namun dia tetap tak mau pergi sambil memberi isyarat its no problemo. Terpaksa eyke yang pergi dan mencari tempat lain. Di maktab saya cerita pengalaman saya, dan ternyata banyak temen2 yg berkeluh kesah ttg orang2 turki yang besar2 yang kalau thawaf, tabrakan dikit ma lengan mereka, sakitnya kerasa banget. Ya mungkin karena postur tubuh mereka baik laki2/perempuan gede dan kuat. Jadi kita orang asia yg kecil2 bisa kepental sama mereka, hehe lebay. Di hari berikutnya di masjidil haram, ketika jakan shalat jamaah saya berdampingan dengan dua orang turki. Setelah saya selesai tilawah, orang ini mengajak saya berbincang, say hello, ramaaaah banget, di akhir obrolan sebelum shalat dimulai, dia memberikan jilbab khas turki pada saya. Masyaallah, seketika hal itu semakin merubah pandangan saya terhadap orang turki kemaren. Selesai jamaah kami, berpelukan layaknya saudara yg akan berpisah. Subhanallah, Maha kuasa Allah, shg saya mengalami hal ini. Begitu banyak cara Allah untuk menegur hambanya.
Ya Allah, di saat disana pun saya, suami dan jamaah haji seKBIH dan para pembibing, tak henti2nya selalu menambahkan doa disetiap doa2 yang kami panjatkan, untuk diijinkan kembali mengunjungi haramain, mengunjungi ka'bah, ziarah nabiyyina Muhammad SAW. Ya Allah, kabulkan doa kami ya Allah ...

Saturday, 21 November 2009

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN OBSTRUKSI SALURAN PENCERNAAN



Patofisiologi
• Ketika obstruksi saluran pencernaan terjadi, gelombang peristaltic proksimal meningkat pada daerah obstruksi dalam usaha untuk menggerakkan isi dari daerah obstruksi.
• Gelombang peristaltic ini menghasilkan suara perut dengan nada tinggi.
• Peristaltik berhenti, ketika cairan dan gas berkumpul di belakang daerah obtsruksi, seperti ditemukan pada Ilues Paralitic.
• Distensi abdomen yang berasal atau disebabkan pembengkakan usus, menekan paru-paru akan membuat tekanan diafragma melemah.

Penyebab Obstruksi Saluran Intestinal.
• Faktor Mekanik.
• Faktor Neurologik.
• Faktor Vaskular.

1. Faktor Mekanik.

• Perlengketan merupakan penyebab yang paling mungkin pada obstruksi usus.
• Perlengketan juga sering terjadi pada pasien post Operasi perut, tetapi apabila sebab-sebabnya tidak diketahui dapat menyebabkan suatu keadaan yang lebih serius.
• Iritasi yang timbul setelah prosedur pembedahan dapat juga mempercepat terjadinya perlengketan, juga jaringan ikat bekas luka akan menimbulkan penyempitan dari usus.
• Timbulnya perlengketan yang luar biasa, sangat mungkin untuk terjadinya obstruksi.

Hernia.
• Suatu hernia incarcerate kadang-kadang bisa menjadi penyebab obstruksi, tergantung kepada ukuran cincin hernia itu sendiri.
• Pada hernia strangulasi selalu terjadi obstruksi karena usus tidak berfungsi dimana suplay darah terhalang.

Volvulus.
• Volvulus adalah terbelitnya usus yang sering menimbulkan terhentinya isi rongga perut.
• Hal ini bisa terjadi pada usus halus atau usus besar, dan dapat kembali tanpa tindakan operasi, apabila penekanan pada usus dapat berhasil diperbaiki.
• Volvulus usus besar kadang-kadang dapat bebas apabila diberikan barium enema.

Intussusepsi.
• Intussusepsi adalah suatu penyarungan usus dari yang diatasnya, dan pada umumnya terjadi pada bayi, terjadi pada hubungan ileocaecal, usus kecil menyarung ke dalam usus besar.
• Pada orang tua biasanya bergabung dengan tumor dari usus besar, yang mana penyarungan ke bagian distal usus terjadi akibat gerakan peristaltic.
• Pada bayi, barium enema kadang-kadang menyebabkan lepasnya intussepsi.
• Tindakan pembedahan dilaksanakan pada intussepsi yang sudah terjadi cukup lama dan tidak bisa kembali sendiri, sehingga bisa terjadi kerusakkan pada dinding usus

Faktor Neurogenik.
1. Suatu obstruksi dinamik kadang-kadang disebut Paralitik Ileus, disebabkan oleh kuang aktivitas peristaltic.
2. Aktivitas tenaga dorong dari usus besar terhalang oleh rangsangan refleks yang dapat disebabkan oleh sejumlah patologis atau penyakit yang berbeda.
3. Umumnya timbul setelah operasi / bedah perut karena usus besar berhenti berfungsi selama beberapa waktu, berkisar dari beberapa jam hingga beberapa hari
4. Prosedur / tindakan yang ditangani pada usus besar secara ekstensif dan prosedur pada daerah retroperitoneal dapat menyebabkan masalah setelah operasi.
5. Pengobatan / cara mengatasinya adalah dengan alat penghilang gas hingga usus besar mulai berfungsi.
6. Infeksi pada abdomen / perut dan kadang-kadang kapasitas thorax seperti pneumonia lobaris, peritonitis atau pankreatitis, seringkali menyebabkanileus pada daerah asal infeksi.
7. Penyebab umum lainnya adalah ketidak-seimbangn elektrolit, khususnya hypokalemia.

Faktor Vaskular
• Gangguan suplay darah ke tiap bagian tubuh menyebabkan luka timbul dan fungsi berhenti.
• Darah disuplay / dialirkan ke usus besar melalui pembuluh arteri inferior mesenteric, superior dan celiac.
• Pembuluh darah ini mempunyai inter komunikasi anatomic pada ujung pancreas dan sepanjang garis lintang usus besar.
• Kemacetan /hambatan total (Mesenteric Infarction), setiap kemacetan suplay darah arteri ke usus besar, seperti pada mesenteric thrombosis, akan secara efektif menghentikan fungsi usus besar. Hal ini biasanya disebabkan oleh ukuran pembuluh darah yang tersumbat, perluasan / pembesaran usus besar tanpa suplay darah, dan kecepatan timbulnya kemacetan.
Suatu kemacetan yang akut dapat menyebabkan luka abdomen yang parah tanpa tanda-tanda kesulitan usus karena luka tersebut disebabkan oleh jaringan ischemic (bukan sekedar akibat dari kesulitan obstruksi.


PENGKAJIAN
1. Yang harus dimonitor pada pasien dengan obstruksi saluran pencernaan adalah :
Suara saluran cerna bagian bawah (bowel) : ada / tidak dan jenisnya.
• Nyaring / keras, frekuensi, suara nada tinggi dapat di dengar dengan adanya perkembangan obstruksi.
• Suara perut ini tidak terdengar jika peristaltic berhenti.

Suara perut melemah dan berganti dengan flatus, terjadi apabila peristaltic
kembali ada.
2. Muntah, kaji tipe dan frekuensi.
• Melimpah (profuse), tidak ada isinya, terjadi pada obstruksi usus halus bagian proksimal.
• Biasanya tipe muntah yang berisi (profuse)terdapat / terjadi pada pasien dengan obstruksi saluran pencernaan bagian bawah (bowel obstruction distal)

3. Rasa sakit pada perut, luka dan jenis :
• Sakit karena kram (cramping) terjadi akibat perkembangan obstruksi.
• Sakit umumnya tetap dan menyebar (diffuse) sesuai dengan distensinya.

4. Distensi abdomen : digunakan pita pengukur untuk menentukan
Perubahan ukuran. Tempat / daerah yang diukur selalu tetap, khususnya yang
Melewati umbilicus.

5. Urinary Output : jumlah
• Monitor total output (jumlah menurun,tanda dehidrasi)
• Monitor frekuensi pengosongan retensi urine.

6. Tanda-tanda vital
• Panas, takhikardi, dan hipotensi terlihat pada psien dengan dehidrasi.
• Panas, umumnya juga merupakan indikasi dari obstruksi atau peritonitis.




Bila Artikel ini berkenan bagi Anda
Silahkan DownLoad
Disini

Thursday, 19 November 2009

PERAWATAN PADA PASIEN EVAKUASI DENGAN PESAWAT

Untuk dapat memberikan rasa nyaman kepada pasien selama evakuasi berlangsung, diperlukan pengetahuan mengenai beban-bebn dan bahaya-bahaya dalam penerbangan. Banyal usaha yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan keadaan khusus dari pasien melalui peralatan yang ada dan merekayasanya untuk mencapai kebutuhan.

Cara dan Prosedur untuk memberi rasa nyaman.

Mengurangi kelelahan (Fatique. Pasien yang memakai tandu (stretcher )memerlukan perencanaan dan perawatan yang banyak. Disamping pengaruh menurunnyatekanan atmosfir, tekanan O2, kelembaban dan kebisingan, mereka juga mengalami vibrasi yang terus-menerus. Macam-macam usaha perawatan dapat dilakukan untuk meringankan kondisi-kondisi tersebut adalah :
1. Bila kondisi pasien tidak boleh bangun dan tidak ada kontraindikasi, tersedia sandaran untuk meninggikan kepala. Sandaran pungung adalah cara yang terbaik dan mudah untuk melakukan elevasi kepala, dengan pasien tetap terpasang seatbelt pada tandu.
2. Apabila tidak tersedia peralatan khusus, elevasi kepala dengan bantal dapat mengurangi kelelahan sambil memberi ganjalan untuk tungkai bawah.

Perubahan Posisi.
Disamping pergerakan elevasi kepala dan ganjalan tungkai bawah,juga diperlukan pergantian posisi. Pergantian posisi hendaknya dilakukan tiap 2 jam, untuk penerbangan kurang dari 2 jam, sesuai dengan kebutuhan pasien.

Tidur.
Dalam penerbangan yang lama, pasien hendaknya diberikan bantal dan extra selimut untuk mengurangi rasa dingin berlebihan dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin. Earflug yang disposable sebaiknya diberikan untuk menguangi kebisingan, mengecilkan lampu-lampu dalam penerbangan akan memberikan suasana untuk tidur dan relakasasi. Suatu posisi yang kurang nyaman akan menganggu tidur


Fasilitas Toilet.
Meskipun lokasi toilet diberitahukan sebelum penerbangan, hal ini tidak ada gunanya untuk pasien yang berbaring, akan lebih baik bila pasien dianjurkan untuk miksi sebelum penerbangan, apabila pasien tidak terpasang kateter.

Tanda-tanda Vital
1. Memonitor tand-tanda Vital. Karena pengaruh-penaruh buruk dari penerbangan,tanda-tanda vital harus selalu diperhatikan. Tanda-tanda ini perlu dimonitor secara cermat, karena perubahan tersebut dapat merupakan indikasi yang membahayakan.
2. Suhu, Nadi, dan Respirasi. Suhu, nadi dan respirasi sebaiknya diukur dan dicatat apabila terjadi kenaikkan suhu badan, nadi yang abnormal. Selama penerbangan, suhu, nadi dan respirasi harus diukur pada pasien yang gawat, yang menderita luka di kepala, proses meradang, infeksi atau dehydrasi. Persyaratan-persyaratan laintergantung pada kondisi pasien dan kebijaksanaan perawatan.
3. Tekanan Darah. Tekanan darah tidak selalu dapat didengar karena bising pesawat terbang, sehingga mungkin perlu dilakukan palpitasi.

1. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan sebelum pre flight. Apabila tidak tersedia monitor elektronik atau stethoscope akustik, maka usahakan pengukuran tekanan darah sebelum take off dengan stethoscope dan palpasi pada pasien yang memerluka monitor selama penerbangan. Keduacara pengukuran tersebut dapat berselisih 8 – 10 mm Hg. Denganmendapatkan dua angka tersebut sebelum terbang akan merupakan data sebagai pegangan.
2. Untuk mengadakan pengukuran tekanan darah secara palpasi, lingkaran mansetnya pada lengan atas, tentukan letak radialis dengan jari kedua dan ketigadaritangan yang sama dan pompa mansetnya dengan tangan yang lain. Lepaskan udara dari manset pelan-pelan dan bacalah manometer aneroidnya. Angka yang terlihat padawaktu nadi radialis teraba menunjukkansistolik. Tekanan ini dicatat sebagai Sistolik, dengancara ini dapat ditentukan diastoliknya.

• Pemeriksaan Neurologis. Tergantung keadaan pasien, perlu ditentukan pupil derajat kesadaran yang dicatat berdasarkan jadual khusus. Perludilakukan kekuatan remasanjari-jari, respons sensorik dan motorik. Keterangan tanda-tanda vital sebelum pre flight sangat diperlukan. Kebiasaan ini akan memberikan indeks dasar dalam penentuan perubahan-perubahan kondisi pasien selama penerbangan. Prosedur-prosedur rutin mengenai perawatan dan kenyamanan pasien berlaku untuk angkutan udara.

• Pemberian Obat-obatan.
Pemberian obat-obatan selama penerbangan sedapat mungkin diberikan sesuai dengan jadual pemberian pada fasilitas asal. Catatlah waktunya sesuai dengan watu dari zona daerah fasilitas yang dituju. Tujuan dari pemberian perawatan atau pengobatan adalah untuk mempertahankan kontinuitas dari perawatan pasien sejak dari RS pemberangkatn sampaipada RS tujuan tanpa kelambatan selama pasien berada dalam pesawat.