Untuk dapat memberikan rasa nyaman kepada pasien selama evakuasi berlangsung, diperlukan pengetahuan mengenai beban-bebn dan bahaya-bahaya dalam penerbangan. Banyal usaha yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan keadaan khusus dari pasien melalui peralatan yang ada dan merekayasanya untuk mencapai kebutuhan.
Cara dan Prosedur untuk memberi rasa nyaman.
• Mengurangi kelelahan (Fatique. Pasien yang memakai tandu (stretcher )memerlukan perencanaan dan perawatan yang banyak. Disamping pengaruh menurunnyatekanan atmosfir, tekanan O2, kelembaban dan kebisingan, mereka juga mengalami vibrasi yang terus-menerus. Macam-macam usaha perawatan dapat dilakukan untuk meringankan kondisi-kondisi tersebut adalah :
1. Bila kondisi pasien tidak boleh bangun dan tidak ada kontraindikasi, tersedia sandaran untuk meninggikan kepala. Sandaran pungung adalah cara yang terbaik dan mudah untuk melakukan elevasi kepala, dengan pasien tetap terpasang seatbelt pada tandu.
2. Apabila tidak tersedia peralatan khusus, elevasi kepala dengan bantal dapat mengurangi kelelahan sambil memberi ganjalan untuk tungkai bawah.
• Perubahan Posisi.
Disamping pergerakan elevasi kepala dan ganjalan tungkai bawah,juga diperlukan pergantian posisi. Pergantian posisi hendaknya dilakukan tiap 2 jam, untuk penerbangan kurang dari 2 jam, sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Tidur.
Dalam penerbangan yang lama, pasien hendaknya diberikan bantal dan extra selimut untuk mengurangi rasa dingin berlebihan dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin. Earflug yang disposable sebaiknya diberikan untuk menguangi kebisingan, mengecilkan lampu-lampu dalam penerbangan akan memberikan suasana untuk tidur dan relakasasi. Suatu posisi yang kurang nyaman akan menganggu tidur
• Fasilitas Toilet.
Meskipun lokasi toilet diberitahukan sebelum penerbangan, hal ini tidak ada gunanya untuk pasien yang berbaring, akan lebih baik bila pasien dianjurkan untuk miksi sebelum penerbangan, apabila pasien tidak terpasang kateter.
Tanda-tanda Vital
1. Memonitor tand-tanda Vital. Karena pengaruh-penaruh buruk dari penerbangan,tanda-tanda vital harus selalu diperhatikan. Tanda-tanda ini perlu dimonitor secara cermat, karena perubahan tersebut dapat merupakan indikasi yang membahayakan.
2. Suhu, Nadi, dan Respirasi. Suhu, nadi dan respirasi sebaiknya diukur dan dicatat apabila terjadi kenaikkan suhu badan, nadi yang abnormal. Selama penerbangan, suhu, nadi dan respirasi harus diukur pada pasien yang gawat, yang menderita luka di kepala, proses meradang, infeksi atau dehydrasi. Persyaratan-persyaratan laintergantung pada kondisi pasien dan kebijaksanaan perawatan.
3. Tekanan Darah. Tekanan darah tidak selalu dapat didengar karena bising pesawat terbang, sehingga mungkin perlu dilakukan palpitasi.
1. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan sebelum pre flight. Apabila tidak tersedia monitor elektronik atau stethoscope akustik, maka usahakan pengukuran tekanan darah sebelum take off dengan stethoscope dan palpasi pada pasien yang memerluka monitor selama penerbangan. Keduacara pengukuran tersebut dapat berselisih 8 – 10 mm Hg. Denganmendapatkan dua angka tersebut sebelum terbang akan merupakan data sebagai pegangan.
2. Untuk mengadakan pengukuran tekanan darah secara palpasi, lingkaran mansetnya pada lengan atas, tentukan letak radialis dengan jari kedua dan ketigadaritangan yang sama dan pompa mansetnya dengan tangan yang lain. Lepaskan udara dari manset pelan-pelan dan bacalah manometer aneroidnya. Angka yang terlihat padawaktu nadi radialis teraba menunjukkansistolik. Tekanan ini dicatat sebagai Sistolik, dengancara ini dapat ditentukan diastoliknya.
• Pemeriksaan Neurologis. Tergantung keadaan pasien, perlu ditentukan pupil derajat kesadaran yang dicatat berdasarkan jadual khusus. Perludilakukan kekuatan remasanjari-jari, respons sensorik dan motorik. Keterangan tanda-tanda vital sebelum pre flight sangat diperlukan. Kebiasaan ini akan memberikan indeks dasar dalam penentuan perubahan-perubahan kondisi pasien selama penerbangan. Prosedur-prosedur rutin mengenai perawatan dan kenyamanan pasien berlaku untuk angkutan udara.
• Pemberian Obat-obatan.
Pemberian obat-obatan selama penerbangan sedapat mungkin diberikan sesuai dengan jadual pemberian pada fasilitas asal. Catatlah waktunya sesuai dengan watu dari zona daerah fasilitas yang dituju. Tujuan dari pemberian perawatan atau pengobatan adalah untuk mempertahankan kontinuitas dari perawatan pasien sejak dari RS pemberangkatn sampaipada RS tujuan tanpa kelambatan selama pasien berada dalam pesawat.
Cara dan Prosedur untuk memberi rasa nyaman.
• Mengurangi kelelahan (Fatique. Pasien yang memakai tandu (stretcher )memerlukan perencanaan dan perawatan yang banyak. Disamping pengaruh menurunnyatekanan atmosfir, tekanan O2, kelembaban dan kebisingan, mereka juga mengalami vibrasi yang terus-menerus. Macam-macam usaha perawatan dapat dilakukan untuk meringankan kondisi-kondisi tersebut adalah :
1. Bila kondisi pasien tidak boleh bangun dan tidak ada kontraindikasi, tersedia sandaran untuk meninggikan kepala. Sandaran pungung adalah cara yang terbaik dan mudah untuk melakukan elevasi kepala, dengan pasien tetap terpasang seatbelt pada tandu.
2. Apabila tidak tersedia peralatan khusus, elevasi kepala dengan bantal dapat mengurangi kelelahan sambil memberi ganjalan untuk tungkai bawah.
• Perubahan Posisi.
Disamping pergerakan elevasi kepala dan ganjalan tungkai bawah,juga diperlukan pergantian posisi. Pergantian posisi hendaknya dilakukan tiap 2 jam, untuk penerbangan kurang dari 2 jam, sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Tidur.
Dalam penerbangan yang lama, pasien hendaknya diberikan bantal dan extra selimut untuk mengurangi rasa dingin berlebihan dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin. Earflug yang disposable sebaiknya diberikan untuk menguangi kebisingan, mengecilkan lampu-lampu dalam penerbangan akan memberikan suasana untuk tidur dan relakasasi. Suatu posisi yang kurang nyaman akan menganggu tidur
• Fasilitas Toilet.
Meskipun lokasi toilet diberitahukan sebelum penerbangan, hal ini tidak ada gunanya untuk pasien yang berbaring, akan lebih baik bila pasien dianjurkan untuk miksi sebelum penerbangan, apabila pasien tidak terpasang kateter.
Tanda-tanda Vital
1. Memonitor tand-tanda Vital. Karena pengaruh-penaruh buruk dari penerbangan,tanda-tanda vital harus selalu diperhatikan. Tanda-tanda ini perlu dimonitor secara cermat, karena perubahan tersebut dapat merupakan indikasi yang membahayakan.
2. Suhu, Nadi, dan Respirasi. Suhu, nadi dan respirasi sebaiknya diukur dan dicatat apabila terjadi kenaikkan suhu badan, nadi yang abnormal. Selama penerbangan, suhu, nadi dan respirasi harus diukur pada pasien yang gawat, yang menderita luka di kepala, proses meradang, infeksi atau dehydrasi. Persyaratan-persyaratan laintergantung pada kondisi pasien dan kebijaksanaan perawatan.
3. Tekanan Darah. Tekanan darah tidak selalu dapat didengar karena bising pesawat terbang, sehingga mungkin perlu dilakukan palpitasi.
1. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan sebelum pre flight. Apabila tidak tersedia monitor elektronik atau stethoscope akustik, maka usahakan pengukuran tekanan darah sebelum take off dengan stethoscope dan palpasi pada pasien yang memerluka monitor selama penerbangan. Keduacara pengukuran tersebut dapat berselisih 8 – 10 mm Hg. Denganmendapatkan dua angka tersebut sebelum terbang akan merupakan data sebagai pegangan.
2. Untuk mengadakan pengukuran tekanan darah secara palpasi, lingkaran mansetnya pada lengan atas, tentukan letak radialis dengan jari kedua dan ketigadaritangan yang sama dan pompa mansetnya dengan tangan yang lain. Lepaskan udara dari manset pelan-pelan dan bacalah manometer aneroidnya. Angka yang terlihat padawaktu nadi radialis teraba menunjukkansistolik. Tekanan ini dicatat sebagai Sistolik, dengancara ini dapat ditentukan diastoliknya.
• Pemeriksaan Neurologis. Tergantung keadaan pasien, perlu ditentukan pupil derajat kesadaran yang dicatat berdasarkan jadual khusus. Perludilakukan kekuatan remasanjari-jari, respons sensorik dan motorik. Keterangan tanda-tanda vital sebelum pre flight sangat diperlukan. Kebiasaan ini akan memberikan indeks dasar dalam penentuan perubahan-perubahan kondisi pasien selama penerbangan. Prosedur-prosedur rutin mengenai perawatan dan kenyamanan pasien berlaku untuk angkutan udara.
• Pemberian Obat-obatan.
Pemberian obat-obatan selama penerbangan sedapat mungkin diberikan sesuai dengan jadual pemberian pada fasilitas asal. Catatlah waktunya sesuai dengan watu dari zona daerah fasilitas yang dituju. Tujuan dari pemberian perawatan atau pengobatan adalah untuk mempertahankan kontinuitas dari perawatan pasien sejak dari RS pemberangkatn sampaipada RS tujuan tanpa kelambatan selama pasien berada dalam pesawat.
No comments:
Post a Comment