Malam sudah semakin larut, malam ini tepat pukul 01.55 wib terbangun dari lelapnya tidur, terbangun bukan karena mimpi. Tapi sekilas ingat akan seorang malaikat yang menuntun, membimbing dan memanjakanku selama di dunia ini, malaikat itu biasa ku panggil dengan sebutan IBU...
Mungkin ini yang dikatakan rindu, memang sich akhir-akhir ini jarang komunikasi dengan Ibu, hanya melalui sms itupun secukupnya saja. Merasa bersalah ketika aku terlalu disibukkan denga rutinitas di RS sehingga melupakan seorang yang sangat berjasa besar membesarkan kita.
Sejenak berusaha untuk menenangkan diri dengan mengambil air wudhu, berdiri ditengah malam menegakkan perintah Allah yang dalam beberapa hari ini sempat lalai.
Dalam doa ku sebut nama Ibu.. Lagi.. Lagi.. Dan Sekali lagi. Terakhir aku sebut nama Ayah..
Walaupun sedikit menenagkan, namun rasanya masih belum cukup untuk mengungkapkan rasa rindu ini. Akh.. untuk menghibur diri aku berbisik dalam hati dan berucap esok pagi aku akan telpon Ibu..
Aku satu diantara sekian banyak anak-anak yang masih beruntung, memiliki kedua orang tua yang lengkap yang masih sering mendoakanku dalam suka dan duka, memberiku semangat ketika terlelap..
Aku satu diantara sekian banyak anak-anak yang masih diberi kesempatan untuk menatap wajahnya, membelai keningnya dan mengusap wajahnya.. Mungkin anak yang lain ada yang tidak seberuntung aku..
Mungkin ini yang dikatakan rindu, memang sich akhir-akhir ini jarang komunikasi dengan Ibu, hanya melalui sms itupun secukupnya saja. Merasa bersalah ketika aku terlalu disibukkan denga rutinitas di RS sehingga melupakan seorang yang sangat berjasa besar membesarkan kita.
Sejenak berusaha untuk menenangkan diri dengan mengambil air wudhu, berdiri ditengah malam menegakkan perintah Allah yang dalam beberapa hari ini sempat lalai.
Dalam doa ku sebut nama Ibu.. Lagi.. Lagi.. Dan Sekali lagi. Terakhir aku sebut nama Ayah..
Walaupun sedikit menenagkan, namun rasanya masih belum cukup untuk mengungkapkan rasa rindu ini. Akh.. untuk menghibur diri aku berbisik dalam hati dan berucap esok pagi aku akan telpon Ibu..
Aku satu diantara sekian banyak anak-anak yang masih beruntung, memiliki kedua orang tua yang lengkap yang masih sering mendoakanku dalam suka dan duka, memberiku semangat ketika terlelap..
Aku satu diantara sekian banyak anak-anak yang masih diberi kesempatan untuk menatap wajahnya, membelai keningnya dan mengusap wajahnya.. Mungkin anak yang lain ada yang tidak seberuntung aku..
Ibu.. dalam heningnya malam ini aku merindukanmu..
Ibu.. dalam sunyinya hati yang kusebut hanya namanu..
Ibu.. dalam dinginnya raga ini yang kugenggam hanya bayangmu..
Ibu.. kelunya lidah ini tuk berucap "Aku Sayang Kamu.."
Ibu, wahai malaikat hatiku.. Terima kasih Ibu..
Download video Kasih Sayang Ibunda
No comments:
Post a Comment