Akhir-akhir ini mulai ramai kembali dibicarakan tentang penggunaan produk dalam negeri. Masih ingat ketika kasus krisis moneter tahun 1998 dimana pemerintah menggalakkan program penggunaan produk dalam negeri. Kasus yang sama terjadi kembali saat ini, ketika pemerintah berbondong-bondong dengan kekuatan SKB berencana mewejibkan PNS menggunakan produk dalam negeri khususnya sepatu. Bedanya jika tahun 1998 terjadi saat krismon, saat ini terjadi dalam masa reses ekonomi sehingga diharapkan dengan program ini komoditi dalam negeri dapat meningkat dan UKM dapat teroptimalkan.
Ada hal yang menarik ketika Wapres melakukan rapat koordinasi dengan menterinya. Sebelum dilakukan rapat, dengan joke khas wapres meminta para pembantunya untuk melepas sepatu dan dicek satu persatu apakah sepatunya menggunakan produk dalam negeri atau tidak. Sontak apa yang dilakukan wapres membuat peserta rapat tertawa.
Menteri perindustrian sendiri ketika diwawancarai oleh salah satu TV swasta di Indonesia menjelaskan bahwa dengan diberlakukannya program ini diharapkan dapat mengurangi import sepatu dan tas sehingga hasil produk dalam negeri dapat diberdayakan dan memiliki daya saing dengan produk luar.
Memang selama ini produk luar negeri menjadi prestise bagi sebagian kalangan karena anggapan sebagian orang tidak keren jika tidak memakai produk luar. Persepsinya ga gaul gitu lah??!!
Disadari ataupun tidak penggunaan produk dalam negeri menguji sejauh mana jiwa patriotisme dan nasionalisme kita terhadap budaya luhur dan falsafah bangsa Indonesia. Kita justru harus bangga bahwa dengan menggunakan produk dalam negeri, kita juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan stabilitas ekonomi yang dewasa ini semakin terpuruk sebagai imbas dari krisis global.
Ayo cintai produk dalam negeri...
Jayalah Bangsaku..
Jayalah Indonesia..
Ada hal yang menarik ketika Wapres melakukan rapat koordinasi dengan menterinya. Sebelum dilakukan rapat, dengan joke khas wapres meminta para pembantunya untuk melepas sepatu dan dicek satu persatu apakah sepatunya menggunakan produk dalam negeri atau tidak. Sontak apa yang dilakukan wapres membuat peserta rapat tertawa.
suasana rapat koordinasi wapres dan menteri terkait
Hal ini menjadi fenomena, ketika dalam keadaan terpuruk pemerintah menggalakkan program cinta produk dalam negeri. bahkanPNS diwajibkan menggunakan sepatu produk dalam negeri. Saya sendiri berpikir, apa iya sebagian besar PNS di Indonesia menggunakan produk luar negeri? Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bagaimana dengan PNS di daerah pedalaman papua? Apakah mereka menggunakan produk dalam negeri juga? produk yang mereka pakai bukan dalam negeri tetapi produk lokal negeri.. Dalam bahasa lainnya mungkin lebih pas jika disebut SANDALMenteri perindustrian sendiri ketika diwawancarai oleh salah satu TV swasta di Indonesia menjelaskan bahwa dengan diberlakukannya program ini diharapkan dapat mengurangi import sepatu dan tas sehingga hasil produk dalam negeri dapat diberdayakan dan memiliki daya saing dengan produk luar.
Memang selama ini produk luar negeri menjadi prestise bagi sebagian kalangan karena anggapan sebagian orang tidak keren jika tidak memakai produk luar. Persepsinya ga gaul gitu lah??!!
Disadari ataupun tidak penggunaan produk dalam negeri menguji sejauh mana jiwa patriotisme dan nasionalisme kita terhadap budaya luhur dan falsafah bangsa Indonesia. Kita justru harus bangga bahwa dengan menggunakan produk dalam negeri, kita juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan stabilitas ekonomi yang dewasa ini semakin terpuruk sebagai imbas dari krisis global.
Ayo cintai produk dalam negeri...
Jayalah Bangsaku..
Jayalah Indonesia..
No comments:
Post a Comment