Lengkap sudah 3 kontestan pilpres yang akan bertarung pada pilpres 2009. Setelah JK Win, Mega Pro dan terakhir adalah SBY berboedi. Pemilihan cawapres SBy ini memang mengalami pasang surut. Setelah konflik antara demokrat dengan Golkar dengan keputusan cerai setelah menjalin hubungan politik yang mesra, akhirnya melalui rapimnassus Golkar memutuskan untuk bercerai dan mengusung JK sebagai Calon Presiden.
Keputusan SBY memilih Boediono tentunya sudah dapat diprediksi sebelumnya. SBY memerlukan sosok ekonom tangguh yang bertangan dingin yang mampu menyelamatkan bangsa dari masa resesi seperti saat ini. Maka dipilihlah Boediono sebagai pendamping. Santer beredar kabar bahwa Boediono akan meminang Akbar Tandjung cawapres karena posisi beliau sebagai ketua Dewan Pembina Barindo, lalu muncul juga dua nama tokoh PKS, tifatul Sembiringm Presiden PKS dan Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR.
belum lagi gejolak yang terjadi ditubuh PAN yang akhirnya mencalonkan Hatta Rajasa sebagai Cawapres SBY. Manuver demi manuver dilakukan tim 9 demokrat untuk menyusun arah koalisi dan strategi koalisi untuk pemerintahan yang efisien. yang sempat menggoyahkan posisi koalisi besar yang digadang oleh PDIP, Golkar, Hanura dan Gerindra, walaupun sempat melakukan pendekatan-pendekatan dengan PDIP untuk menggoyang koalisi tersebut. Toh pada akhirnya kandas jua karena PDIP akhirnya mengusung Prabowo sebagai pendamping Megawati.
Penunjukan Boediono sebagai cawapres menuai kontriversi. Boediono yang menurut sebagian besar pengamat menganut neoliberalisme ditangkis sendiri oleh Boediono bahwa hal itu merupakan tanda Demokrasi hidup.
Sosok Boediono yang sederhana, arif, cerdas dan tidak memiliki kepentingan bisnis dan politik merupakan nilai plus tersenidiri. Keputusan SBY meminang Profesionalis sebagai Cawapres apakah akan menguntungkan SBY atau malah menjadi bumerang dan SBY sendiri justru akan terjatuh dan terperosok ke dalam lubang yang dibuatnya??
Kita tunggu saja 9 April 2009.
Keputusan SBY memilih Boediono tentunya sudah dapat diprediksi sebelumnya. SBY memerlukan sosok ekonom tangguh yang bertangan dingin yang mampu menyelamatkan bangsa dari masa resesi seperti saat ini. Maka dipilihlah Boediono sebagai pendamping. Santer beredar kabar bahwa Boediono akan meminang Akbar Tandjung cawapres karena posisi beliau sebagai ketua Dewan Pembina Barindo, lalu muncul juga dua nama tokoh PKS, tifatul Sembiringm Presiden PKS dan Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR.
belum lagi gejolak yang terjadi ditubuh PAN yang akhirnya mencalonkan Hatta Rajasa sebagai Cawapres SBY. Manuver demi manuver dilakukan tim 9 demokrat untuk menyusun arah koalisi dan strategi koalisi untuk pemerintahan yang efisien. yang sempat menggoyahkan posisi koalisi besar yang digadang oleh PDIP, Golkar, Hanura dan Gerindra, walaupun sempat melakukan pendekatan-pendekatan dengan PDIP untuk menggoyang koalisi tersebut. Toh pada akhirnya kandas jua karena PDIP akhirnya mengusung Prabowo sebagai pendamping Megawati.
Penunjukan Boediono sebagai cawapres menuai kontriversi. Boediono yang menurut sebagian besar pengamat menganut neoliberalisme ditangkis sendiri oleh Boediono bahwa hal itu merupakan tanda Demokrasi hidup.
Sosok Boediono yang sederhana, arif, cerdas dan tidak memiliki kepentingan bisnis dan politik merupakan nilai plus tersenidiri. Keputusan SBY meminang Profesionalis sebagai Cawapres apakah akan menguntungkan SBY atau malah menjadi bumerang dan SBY sendiri justru akan terjatuh dan terperosok ke dalam lubang yang dibuatnya??
Kita tunggu saja 9 April 2009.
No comments:
Post a Comment