Seminggu ini, media cetak dan elektronik di Indonesia, bahkan seantero dunia membicarakan tentang kematian Osama bin laden. Sekilas nama pimpinan tertinggi Al Qaeda itu mirip dengan nama depan pemimpin Amerika, Obama. Muncul perasaan curiga, apakah mereka bersaudara??
Lupakanlah urusan itu, tidak penting untuk dibahas di forum ini..
Kematin Osama yang menurut versi Amerika di tembak mati di wilayah Abbotabad, negara Pakistan memunculkan spekulasi tentang kematian Osama. Apakah betul yang dibunuh itu adalah Osama atau itu hanya tipu daya Amerika saja untuk mencari sensasi dunia international.
Bahkan dalam hati kecil ini sebenarnya penuh tanya apakah betul Osama itu adalah pejuang harakah penegak Islam yang datang melalui teror demi teror? Ataukah dia sebenarnya merupakanb alat untuk melegitimasi kekuasaan Amerika atas dunia arab dan memunculkan skeptisisme pada dunia Islam.?
Muncul berbagai macam spekulasi tentang Osama yang merupakan alat intelegen Amerika dalam politik minyak dunia Arab. Osama yang merupakan kader didikan Amerika karena pernah mengenyam pendidikan di Amerika dan pernah membantu Amerika dalam berperang melawan Uni Soviet periode tahun 1980. Namun berbalik 180 derajat menyerang Amerika ketika terjadi invasi tentara Amerika di dunia Arab, khususnya Kuwait ketika itu.
Dunia ini merupakan sandiwara dengan aktor laga yang memukau banyak pemirsa. Dengan sutradara dan produser yang handal mengatur jalan peran dengan aktor laga yang selalu berubah-ubah. Rakyat jelata hanya menjadi korban mesin dan mesiu sebagai tumbal peradaban dan teknologi yang menghancurkan dimensi kemanusiaan. Teringat apa yang dikatakan oleh Erich Fromm dalam revolusi pengharapan, bahwa mesin dan teknologi yang digunakan harus dapat memanusiakan manusia.
Terlepas dari spekulasi yang berkembang, terorisme masih merajalela dan justru akan tumbuh subur di muka bumi. Pengganti Osama yang seorang dokter ahli bedah, Ayman Al Zawahiri (Kita juga tidak tahu apakah Ayman juga merupakan antek koloni Amerika) siap meneruskan perjuangan atas nama jihad.
Biarkanlah skenario ini berjalan seperti apa adanya, kita juga tidak mampu merubah tatanan global saat ini karena kita tidak punya daya, yang tersisa hanya puing-puing intelektual dengan independensi membara. Biarkanlah produser menyusun dan membingkai aksi demi aksi untuk mencapai tujuan yang ingin mereka dapatkan. Semangat!! Salam perjuangan..
Lupakanlah urusan itu, tidak penting untuk dibahas di forum ini..
Kematin Osama yang menurut versi Amerika di tembak mati di wilayah Abbotabad, negara Pakistan memunculkan spekulasi tentang kematian Osama. Apakah betul yang dibunuh itu adalah Osama atau itu hanya tipu daya Amerika saja untuk mencari sensasi dunia international.
Bahkan dalam hati kecil ini sebenarnya penuh tanya apakah betul Osama itu adalah pejuang harakah penegak Islam yang datang melalui teror demi teror? Ataukah dia sebenarnya merupakanb alat untuk melegitimasi kekuasaan Amerika atas dunia arab dan memunculkan skeptisisme pada dunia Islam.?
Muncul berbagai macam spekulasi tentang Osama yang merupakan alat intelegen Amerika dalam politik minyak dunia Arab. Osama yang merupakan kader didikan Amerika karena pernah mengenyam pendidikan di Amerika dan pernah membantu Amerika dalam berperang melawan Uni Soviet periode tahun 1980. Namun berbalik 180 derajat menyerang Amerika ketika terjadi invasi tentara Amerika di dunia Arab, khususnya Kuwait ketika itu.
Dunia ini merupakan sandiwara dengan aktor laga yang memukau banyak pemirsa. Dengan sutradara dan produser yang handal mengatur jalan peran dengan aktor laga yang selalu berubah-ubah. Rakyat jelata hanya menjadi korban mesin dan mesiu sebagai tumbal peradaban dan teknologi yang menghancurkan dimensi kemanusiaan. Teringat apa yang dikatakan oleh Erich Fromm dalam revolusi pengharapan, bahwa mesin dan teknologi yang digunakan harus dapat memanusiakan manusia.
Terlepas dari spekulasi yang berkembang, terorisme masih merajalela dan justru akan tumbuh subur di muka bumi. Pengganti Osama yang seorang dokter ahli bedah, Ayman Al Zawahiri (Kita juga tidak tahu apakah Ayman juga merupakan antek koloni Amerika) siap meneruskan perjuangan atas nama jihad.
Biarkanlah skenario ini berjalan seperti apa adanya, kita juga tidak mampu merubah tatanan global saat ini karena kita tidak punya daya, yang tersisa hanya puing-puing intelektual dengan independensi membara. Biarkanlah produser menyusun dan membingkai aksi demi aksi untuk mencapai tujuan yang ingin mereka dapatkan. Semangat!! Salam perjuangan..
No comments:
Post a Comment