Pages

Thursday, 30 July 2009

UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI DI POLIKLINIK

Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang ditimbulkan dari tindakan medis,kemudian menjadi ancaman bagi petugas kesehatan dan pasien. Puskesmas dan Klinik umum merupakan ujung tombak pelayanan preventif dan kuratif bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Semua petugas kesehatan di tempat tersebut mulai dokter hingga petugas kebersihan beresiko menularkan penyakit. Pelaksanaan Universal Precaution ( Pencegahan Infeksi) merupakan langkah penting untuk menghindarkan Puskesmas / Klinik dari tempat penyembuhan menjadi sumber infeksi. Pedoman tentang pencegahan penularan penyakit melalui fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan untuk melindungi pasien dan petugas kesehatan. Kebutuhan ini makin mendesak karena selain virus Hepatitis, HIV / AIDS juga dapat ditularkan melaui tindakan pada pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan mempunyai resiko tertular karena tertusuk jarum atau terpapar darah /cairan tubuh yang terinfeksi. Sementara pasien dapat tertular melalui peralatan yang terkontaminasi atau menerima darah atau produk darah yang mengandung virus. Penelitian tentang upaya pencegahan infeksi di Puskesmas menunjukkan beberapa tindakan petugas yang meningkatkan resiko penularan penyakit kepada diri mereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas, yaitu :
1. Cuci tangan yang kurang benar.
2. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
3. Menutup kembali jarum suntik secara tidak aman.
4. Membuang peralatan tajam secara tidak benar.
5. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
6. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
7. Sarana yang tersedia untuk melaksanakan pencegahan infeksi kurang mendukung.

KEGIATAN POKOK UNIVERSAL PRECAUTION.

Prinsip utama mencegah infeksi pada pelayanan kesehatan adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi 5 kegiatan ;
1. mencuci tangan guna mencegah infeksi silang.
2. Pemakian sarung tangan dan alat pelindung lain guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksius yang lain.
3. pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan.
4. Penatalaksanaan peralatan.
5. pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

MENCUCI TANGAN GUNA MENCEGAH INFEKSI SILANG.

Mencuci tangan dengan benar adalah mencegah tindakan amat penting untuk menghilangkan / mengurangi mikroorganisma yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat dikurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi. Ada tiga cara cuci tangan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, yaitu :
1. Cuci tangan rutin.
2. Cuci tangan aseptic.
3. Cuci tangan bedah (surgical handscrub)

INDIKASI CUCI TANGAN
1. Sebelum tindakan
• Saat akan melakukan pekerjaan (baru tiba di kantor)
• Saat akan memeriksa (kontak langsung dengan pasien).
• Saat akan memakai sarung tangan steril atau sarung tangan yang telah didesinfeksi tingkat tinggi (DTT) untuk melaksanakan suatu tindakan.
2. Sesudah tindakan.
• Saat hendak pulang ke rumah.
• Setelah memeriksa pasien.
• Setelah memegang alat-alat bekas pakai dan bahan-bahan lain yang terkontaminasi.
• Setelah menyentuh membrane mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya.
• Setelah membuka sarung tangan (cuci tangan sesudah membuka sarung tangan perlu dilakukan karena ada kemungkinan bocor.)


PEMAKAIAN SARUNG TANGAN DAN ALAT PELINDUNG LAIN.

Secara garis besar, sarung tangan dan pelindung tubuh digunakan untuk mencegah pemaparan darah dan cairan tubuh dari pasien pada petugas kesehatan. Pelindung tubuh untuk pencegahan infeksi adalah sarung tangan, apron, masker, kacamata pelindung, penutup kepala dan sepatu (Study foot wear. Tidakn semua alat pelindung tubuh harus dipakai. Jenis pelindung tubuh yang dipakai tergantung pada jenis tindakan atau kegiatan yang akan dikerjakan.

PENGELOLAAN JARUM DAN ALAT TAJAM.

Langkah untuk menegah terjadi perlukaan karena peralatan tajam adalah sebagai berikut :
1. Setiap petugas kesehatan harus memperhatikan dengan cermat pengunaan jarum suntik dan benda tajam dan bertanggung jawab atas alat yang digunakannya.
2. Meletakan jarum yang telah digunakan pada kotak limbah tidak tembus.
3. Pastikan bahwa kotak limbah tempat pembuangan alat tajam ada di setiap ruangan.
4. Gunakan sarung tangan tebal saat mencuci peralatan dan alat tajam serta saat menangani kotak limbah yang berisi alat tajam.
5. Jangan menyerahkan alat tajam secara langsung dari satu petugas ke petugas lain. Gunakan tehnik tanpa sentuh (hands free) untuk memindahkan benda tajam.
6. resiko perlukaan harus ditekan dengan mengupayakan situasi kerja di mana petugas kesehatan mendapatkan pandangan bebas tanpa halangan dengan meletakan pasien pada posisi yang mudah dilihat, mengatur umber pencahayaan yang benar dan mengontrol perdarahan.
7. Gunakan pinset atau forcep saat mengerjakan penjahitan (suturing).
8. Jarum disposable bekas pakai jangan dibengkokkan, dipatahkan atau ditup kembali. Jika jarum terpaksa ditutp kembali (recapping), gunakan cara penutupan jarum satu tangan (single handed recapping method untuk mencegah jari tertusuk jarum.


TIPS & TRIK EKSTRIM MELAMAR PEKERJAAN

MEMBUAT WEBSITE ITU GAMPANG

BUAT WEBSITE SENDIRI ONLINE & GRATIS

Tuesday, 21 July 2009

Naik Ojek ke Serang..

Perjalanan yang luar biasa baru saja aku alami ketika menghadiri pernikahan teman di Banten. Perjalanan dengan perjuangan ingin lebih merasakan nikmatnya ukhuwah yang sudah lama tidak aku rasakan. Perjalanan spiritual dan emosional yang dibungkus dengan kesan manis ketika bepergian dari Jogja ke Banten. Berikut dibawah ini detik demi detik perjalanan itu ..

Ketika itu jam ditanganku menunjukkan pukul 19.00 WIB, dengan penuh sadar aku teringat besok hari ahada jam 09.00 tepat pernikahan temanku, yang kebetulan pernikahan itu di laksanakan ditempat yang tidak pernah kukunjungi sebelumnya, Serang, Banten. Sibuk mencari tiket KA dan Bis, setelah ditimbang-timbang lebih baik pake pesawat aja. Akhirnya aku putuskan naik pesawat. Dirumah cucian yang sudah seminggu belum sempat dicuci, jam delapan malam aku rendam dengan harapan jam 10 malam bisa aku cuci. Alamaaaakk... ketiduran sampai jam 5 pagi, padahal tiket pesawat jam 5.40 udah take off.. Mau ga mau cuci baju kilat terus mandi dan pake baju hanya selembar yang ada di badan. Baju batik andalan dikombinasikan dengan celana kain hitam. Tampak seperti eksekutif muda nich.. hehehe
Diantar ke Adisutjipto sampai disana jam 05.30 trus langsung naik pesawat. Udah dech, krn masih ngantuk berat, akhirnya di pesawat tidur pulas..
Pukul 08.00 tepat sampai di cengkareng, wah katro bgt di sana luas bgt bikin bingung. tanya-tanya dech dgn petugas akhirnya dikasih petunjuk pintu keluar.
Sampai diluar udah disambut ojek, Seperti yang sudah di sms oleh sahabat malam harinya naik ojek sampai ke pintu air bayar 35 ribu. Padahal waktu di sms byr suma 20 ribu, tapi krn ga bisa nawar jadinya mahal dech..

tukang ojek melaju kencang, baju batik andalan sempat kusut rambut berantakan padahal udah dibuat neces.. tukang ojek potong jalan dan akhirnya sampai di pintu air tepat pukul 08.300, langsung disambut bisa arimbi. Didalam penuh sesak bau demi bau bercampur jadi satu, bau parfum, bau bedak cewek, bau gereh (ikan asin,red), keringat juga ada. Dah gitu panas minta ampun pula.. mau tidur ga bisa tidur, mau melek kok mata ini berat bgt.. akhirnya setengah sadar setengah melek.. perjalanan aku tempauh sekitar 2 jam, kata teman dr Undip sekitar 3-4 jam ternyata bo'ong!! Awas kamu ya, bikin aku pesimis aja ketinggalan acara..

Melewati tol Cikupa sampai akhirnya berhenti di Patung (sesuai petunjuk), udah gitu diluar disambut ojek lagi.. Hiks3.. hari-hari penuh ojek!! Naik ojek bayar 15 ribu, diboongin lagi katanya tukang ojek jauuuuh bgt eh ternyata cuma 10 menitan.. udah dech gpp kok!! Sampai disana udah terpasang drum dan hiasan dari daun kelapa. Aku sms teman dr Undip suruh dijemput diluar, selang 2 menit kemudian sosok kecil mungil nan item datang dengan batik lengan panjang khas bapak-bapak. Langsung dech salaman dan cipika cipiki.. diajak ke tempat singgahan sekalian cuci muka yang sempat terkena debu yang lumayan tebal untuk dijadikan bedak wakakakakak..

dah gitu masuk diacara ketemu dech dengan ikhwah, kyan, dodik, reza, ipung, ust Salim A. Fillah dsb. I Miss you bro.. sampai di tempat acara pukul 10.30, ketinggalan ijab qobul tapi gpp lah yang penting dah sampai.. Sampai sana lapar berat melanda, kuputuskan makan nasi kuning dan apa aja yang ada disana, makan-makan udah yang belum tinggal poto-poto,. wah-seru ya.. apalagi salah seorang teman dr Yarsi pake acara menyumbangkan suara falsenya yang bikin dag dig dug..

ga terasa udah siang jam 1, saatnya cap cus.. pamitan dengan kedua mempelai dan cipika cipiki dengan ikhwah. tapi.. kisahku tidak berhenti sampai disitu.. Kami bersama teman-teman Yarsi jalan ke Anyer, kira2 1,5 jam perjalanan. Capek bgt, padahal udah ngantuk berat.. masih aja diajak cerita sama si yarsi.. Nyante-nyante di Pantai sambil liat tingkah polah si yarsi lucu juga ga.. trus minum air degan mpe kembuung.. hahaha.. akhwatnya juga minumnya kuat, kembuh ga tuch??!!

Kita sampai di anyer pukul 16.00 pulang ke Jakarta jam 17.30, perjalanan ke jakarta cukup jauh dibawa muter-muter jakarta bikin bingung, ga ngerti! mungkin kalau ditinggal ga bisa kembali ke Jogja. hiks3.. Sampai gambir jam 19.30 langsung pesan tiket dan pamitan dengan ikhwah yang mangantar pulang ke gambir. Udah dech cipika cipiki dan dia langsung cap cus.. KA berangkat pukul 20.10 sampai jogja pukul 03.40, masih disorientasi hbs bangun tidur kok malah ke kamar mandi padahal niatnya mau keluar cr becak or ojek.. (ojek lagi, ojek lagi!!) astaga saniii...sani!! Kok bisa disorientasi sampai ke WC..
Sampai rumah subuh, sholat subuh dan lanjutin bobo..
Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... Pengalaman yang menyenangkan!! kapan lagi ya ke Jakarta n kumpul dgn ikhwah.. miss you all bro..

Sunday, 19 July 2009

PENANGGULANGAN KERACUNAN AKUT

Insidensi Dan Etiologi

Intoksikasi obat dapat timbul akut atau kronik. Dapat terjadi akibat usaha bunuh diri (tentamen Suicide), pembunuhan (homicide), maupun kecelakaan tidak sengaja (accident). Pada orang dewasa keracunan obat umumnya akibat bunuh diri, kebanyakan dilakukan oleh wanita muda (10 – 30 tahun).Penyebab keracunan pada orang dewasa terbanyak adalah insektisida fosfat organic (IFO), analgetika, minyak tanah, sedative-hipnotika, bahan korosif, dan pestisida lain (hidrokarbon klorin dan racun tikus). Pada anak terbanyak karena terminum minyak tanah.

Diagnosis
Pada setiap penderita yang sebelumnya tampak sehat, kemudian mendadak timbul gejala-gejala : koma, kejang-kejang, syok, sianosis, psikosis akut, gagal ginjal akut atau gagal hati akut, tanpa diketahui penyebabnya, pikirkan kemungkinan terjadinya keracunan akut.

Anamnesis
• Usahakan mendapatkan nama, jumlah bahan, serta saat penderita meminum obat.
• Tanya bekas-bekas bungkus, tempat, atau botol obat, resep terakhir, serta surat-surat yang mungkin baru saja ditulis.
• Tanya riwayat perselisihan dengan keluarga, teman dekat, teman sekantor tau ada tidaknya masalah ekonomi yang berat.
• Tanyakan usaha pengobatan yang telah dilakukan.

Pemeriksaan fisik
• Ukur tekanan darh,nadi, suhu dan frekuensi pernapasan.
• Tentukan tingkat serta sifat-sifat gangguan kesadaran penderita.
• Lakukan pemeriksaan fisik yang teliti, dan cari gejala-gejala keracunan yang mungkin timbul.
Sebagai contoh :
• Koma yang tenang (kalem) : golongan sedative-hipnotika
• Koma dengan gelisah sampai kejang-kejang : alcohol, INH, maupun insektisida hidrokarbon klorin.
• Adanya luka-luka sekitar mulut : bahan korosif.
• Adanya hipersalivasi, hiper hidrosis, pupil miosis :insektisida fosfat organic (IFO)

Pemeriksaan laboratorium
• Laboratorium rutin (darh, urin, feses, lengkap)tidak banyak membantu.
• Pemeriksaan khusus seperti : kadar kholinesterase plasma sangat membantu diagnosis keracunan IFO (kadarnya menurun sampai di bawah 50 %. Kadar meth- Hb darah : keracunan nitrit. Kadar barbiturat plasma : penting untuk penentuan derajat keracunan barbiturate.
• Pemeriksaan toksikologi :
1. Penting untuk kepastian diagnosis, terutama untuk “visum et repertum”
2. Bahan diambil dari :
- muntuhan penderita / bahan kumbah lambung yang pertama (100 ml)
- urine sebanyak 100 ml
- darah tanpa antikoagulan sebanyak 10 ml.

.PERTOLONGAN PERTAMA.

Sangat tergantung pada cara racun masuk ke dalam tubuh penderita.
A.Racun yang tertelan.
1. Baringkan penderita ditempat datar.
2. Usahakan untuk memuntahkan racun dengan cara :
- Merangsang faring dengan ujung telunjuk , pangkal sendok,
- Dengan memberi minum 15 -30 ml sirupipecac diikuti setengah gelas air minum, pada anak lebih dari 1 thun diberikan 150 cc, sedangkan pada anak 6 bulan sampai 1 tahun,10 cc dan tidak boleh diulang.
- Selanjutnya berikan karbon aktif (norit) sebanyak 25 – 40 gram. Pada anak 1 gram / Kg BB.

Kontraindikasi :
1. Kejang-kejang.
2. Koma.
3. Tertelan bahan korosif.
4. Tertelan bahankorosif (asam atau basa kuat).
5. Tertelan minyak (minyaktanah, bensin, minyak cat atau thinner).

B. Racun yang dihirup.
1. Bawa penderita segera ke udara bebas.
2. Berikan oksigen secepatnya, kalau perlu dilakukan pernapasan buatan.

C. Keracunan melalui kulit.
1. Bersihkan kulit yang terkena dengan air mengalir air keran) atau air pancuran (shower)
2. Selama melepas pakaian,tubuh penderita tetap diguyur dengan air.
3. kulityang terkena disabuni sebersih mungkin.
4. jangan lupa mengeramasi rambut penderita.

D. Keracunan melalui mata.
1. Lipat kelopak mata keluar.
2. Segera bersihkan mata dengan air mengalir sekitar 15 menit.


PENATALAKSANAAN DARURAT UMUM

• Dikerjakan bersama-sama dengan tindakan diagnostic, setelah pertolongan pertama selesai dikerjakan.
• Tujuan piñata laksanaan umum.
- tindakan dasar untuk menyelamatkan kehidupan penderita.
- Mencegah penyerapan racun dengan cara menghambat absorpsi dan menghilangkan racun dari dalam tubuh.
- Menawarkan racun dengan antidotum (bila ada).


I.Resusitasi (ABC).
A. Airway atau jalan napas.
Bebaskan jalan napas dari sumbatan bahan muntahan, lender, gigi palsu, pangkal lidah dan lain-lain. Kalau perlu dengan “Oropharyngealairway”, alat penghisap lender. Posisi kepala ditengadahkan(ekstensi),bila perlu lakukan pemasangan pipa endotrakheal.

B. Breathing = pernapasan.
Jaga agar pernapasantetap dapat berlangsung dengan baik.

C. Circulation = peredaran darah.
Tekanan darah dan nadi dipertahankan dengan infuse D – 5, PZ atau RL, kalau perlu dengan cairan koloid (Expafusin atau Dextran). Bila terjadi “ cardiac arrest’ dilakukan RJP.

II. Eliminasi.
Bertujuan menghambat penyerapan racun,kalau dapatmenghilangkan bahan racun atau hasil metabolismenya dari tubuh penderita.
1. Emesis, merangsang penderita supaya muntah dengan cara :
- mencolok farings dengan telunjuk atau pangkal sendok.
- Minum sirup ipecac 15 – 30 ml., karbon aktif (norit ) baru boleh diberikan setelah emesis terjadi.
Kontraindikasi pemberian ipecac :
• Kesadaran menurun.
• Keracunan bahan korosif.
• Keracunan minyak tanah.
• Obat-obatan konvulsan.

2. Katarsis (“intestinal lavage “), dengan laksans.
Untuk racun yang tidak dapat diserap melalui saluran cerna atau diduga telah sampai di usushalus dan usus tebal.
Kontraindikasi tindakan intestinal lavage :
- keracunan bahan korosif, adanya dugaan kelainan elektrolit.
Bahan laksans yang berbahaya untuk dipakai rutin : laksans iritan, cairan hipertonik, MgSO4.
Beberapa bahan laksans yang dapat dipakai secara aman :
1. -Na. ulfat : 30 gram dalam 20 – 250 ml air (1 gelas)
2. na. fosfat (fleet’s Phospho-soda’) 15 – 60 ml diencerkan sampai seperampatnya.
3. Sorbital / manitol (20 -4 %) : 100 – 20 ml.

3. Kubah Lambung (gastric lavage).
Indikasi :
- Emesis tidak berhasil.
- Keadaran menurun.
- Tidak kooperatif.

Paling efektif bila KL dikerjakan dala 4 jam setelah keracunan.
Kontraindikasi :
- Keracunan bahan korosif.
- Keracunan minyak tanah.
- Keracunan bahan konvulsan.
- Adanya gangguan elektrolit.
KL dilakukan dengan pipa lambung besar no. 22, 32 atau pipa Lavine no. 12. Pada anak dengan ukuran Fr 8 – 12. Pemberian cairan untuk KL tidak bo
Boleh terlalu banyak, karena dapat menambah kecepatan penyerapan obat yang telah masuk.
Komplikasi KL :
- Aspirasi pneumonia.
- Perforasi.
- Perdarahan.
- Trauma psikis.
- Gagging dan cardiac arrest.


Catatan ;Emesis, Katarsis, dan Kumbah Lambung hanya dilakukan pada keracunankurang dari 4 jam. Pada koma derajat sedang sampai brat (tingkat III –IV), juga pada keracunan minyak tanah atau bensin, KL dikerjakan dengan bantuan pipa endotrakeal berbalon, untuk mencegh pneumonia aspirasi.



TIPS & TRIK EKSTRIM MELAMAR PEKERJAAN

MEMBUAT WEBSITE ITU GAMPANG

BUAT WEBSITE SENDIRI ONLINE & GRATIS

Saturday, 18 July 2009

Luka Dan Fraktur


Pendahuluan


Pengertian dari luka adalah rusak atau hilangnya sebagian jaringan kulit, dan Fraktur adalah terputusnya kesinambungan sebagian atau seluruh tulang atau tulang rawan.
Trauma pada Ekstrimitas.
Kita tidak mengesampingkan luka ekstrimitas pada saat mencurahkan perhatian kepada hal-hal yang mengancam jiwa pasien.walaupun kita tetap memperhatikan :
1. Survei Primer (ABC)
Bila ada cedera ekstrimitas yang mengganggu ABC (misalnya Syok karena perdarahan aktif), harus dilakukan penanganan dalam bentuk mengontrol perdarahan.
2. Survei sekunder. Saat ini diperhatikan kerusakan pada ekstrimitas.

Hal yang harus kita pikirkan antara lain;
1. Memprioritaskan trauma ekstrimitas dan luka apabila mengancam ABC.
2. Dapat mengenali komplikasi yang berat dan pengobatan dari luka ekstrimitas :
- Fraktur.
- Dislokasi.
- Amputasi.
- Luka terbuka.
- Luka Neurovaskular.
- Keseleo.
- Impaled Objects.
- Sindrom Kompartemen..
3. Mengetahui jumlah darah yang hilangdari pelvis dan fraktur ekstrimitas.

Syok hemoragik adalah bahaya potensial dari cedera otot dan tulang. Hanya pada laserasi yang langsung dari arteri atau fraktur dari pelvis atau femur yang sering disertai dengan perdarahan yang cukup untuk menimbulkan syok. Luka pada syaraf atau pembuluh-pembuluh darah yang menyediakan darah bagi tangan dan kaki adalah merupakan komplikasi yang sering terjadi. Kerapkali luka menyebabkan kehilangan fungsi yangditemukan pada kerusakan neurovaskuler. Oleh karena itu mengenai sirkulasi dan neurologist distal adalah sangat penting.
Perlu diingat : Saat survey Primer, fraktur tulang panjang dan pelvis dapat menyebabkan syok.
Saat Survei Sekunder, selalu periksa neuro-vaskuler distal.

Fraktur
Fraktur bisa terjadi dengan patahnya tulang dimana tulang bisa tetap berada di dalam (fraktur tertutup) atau diluar dari kulit (fraktur terbuka).
Fraktur ujung tulang yang sangat tajam dapat menyebabkan bahaya untuk jaringan lunak (biasanyaotot sedikit banyak akan ikut rusak) yang mengelilingi tulang tersebut. Syaraf dan pembuluh darah yang berjalan dekat tulang dapat ikut terluka.

Tanda-tanda Fraktur :
1. Nyeri ,bengkak.
2. Perubahan bentuk.
3. Memar, kemerahan.

Fraktur tertutup sama bahayanya dengan fraktur terbuka karena luka dari jaringan lunak menyebabkan perdarahan yang banyak. Sangat penting untuk mengenal adanya luka di dekat patahan tulang, karena bisa menjadi pintu masuk dari kontaminasi dengan kuman.
Fraktur tertutup femur dapat menyebabkandarah lebih dari satu liter, apalagi bila kena kedua femur, ini dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.
Fraktur pelvis dapat menyebabkan perdarahan yang dapat masuk ke abdomen dan daerah retroperitoneal. Pada pelvis dapat terjadi beberapa fragmen fraktur pada beberapa tempat dan setiap fraktur dapat menyebabkan kehilangan darah sebanyak 500 cc. Fraktur pelvis dapat pula menyebabkan robekan pada kandung kemih atau pembuluh darah pelvis yang besar. Keduanya dapat menyebabkan perdarahan yang fatalke dalam abdomen. Perlu di ingatfraktur yang multiple dapat mengancam jiwa walaupun tidak terlihat darah yang keluar.


























A. Fraktur tertutup.
B. Fraktur terbuka

Pengelolaan Fraktur.
Dengan Bidai, antara lain :
1. Bidai Rigid (kaku).
2. Bidai Soft (lunak).
3. Bidai udara (Airsplint).
4. Vacuum.
5. Tractiont Splint.

Selalu diingat untuk memeriksa vulsasi sebelum dan sesudah pemasangan Bidai.
Bila dicurigai ada fraktur di Servikal / leher, pasang Neck Collar.dan bila curiga fraktur Torakal / lumbal , pasang Long Spin Board (LSB)



TIPS & TRIK EKSTRIM MELAMAR PEKERJAAN

MEMBUAT WEBSITE ITU GAMPANG

BUAT WEBSITE SENDIRI ONLINE & GRATIS





Thursday, 16 July 2009

Aktivitas baru : Antar pasien ke Moewardi

Wah.. hari ini ada aktivitas baru. Nganter pasien dirujuk ke Moewardi. Males banget sebenarnya jalan ke Moewardi. Sendiri pula!! Biasanya kan didampingi sama perawatnya, tapi kali ini harus sendiri.. Kemarin Irsat rujuk ke Moewardi sama pak Mul, kok aku sendiri?? T_T

Sepanjang perjalanan, perasaan ngantuk bgt. Kebetulan saya ajak adik perawat untuk menemai. Dia duduk di belakang aku di depan sambil tidur.. hehehe, eh ga taunya malah udah sampai Solo, Ga kerasa..

Bagaimana ga cepat ke Solo, orang sopir ambulannya aja bawa mobil secepat kilat.. kenceng banget.. awalnya sempat palpitasi. tapi lama-kelamaan karena sangat ngantuk akhirnya bablas juga.. hehehehe.. TAk suruh aja adik perawat monitoring Vital Sign sama oksigenasi. Aku tinggal sleeping beauty di kursi depan.. Sorry bro.. hehe

Pasien yang dirujuk adalah pasien tetanus, datang 3 hari yll.. datang dengan keadaan kejang khas tetanus.. keluarga pasien panik sekali. Aku yang lagi jaga zal langsung dipanggil, setelah aku liahat kemudian aku cek nadi dan tensi stabil sehingga tidak ada yang dipermasalahkan lagian oksigenasi udah dapat juga..

Entah kenapa keluarga pasienminta di rujuk ke Solo, mungkin karena ruangan isolasi tetanus cenderung gelap gulita dan apek bgt. Memang protokolnya seperti itu. Lagian kami juga sudah memberikan pengobatan yang baik.
Ya.. namanya juga pasien, walaupun sudha dijelaskan berkali-kali masih saja susah untuk mengerti..

Mungkin keluarga mereka kesal juga, sehingga akhirnya APS ke Moerwardi Solo. Padahal kami selalu monitoring perkembangan pasien kok.. Tapi ya sudahlah, toh udah dirujuk semoga saja sudah baikan.


Aku kehilangan pasienku..

Seperti biasa, setiap harinya selalu saja follow up di bangsal. Hari itu dengan semangat seperti biasanya, aku jalani kegiatan di bangsal. Pasienku semakin hari semakin sedikit. Maklum udah pada BLPL semua, Alhamdulillah. Tapi masih ada yang mengganjal ketika masuk ruang 5, pasienku yang mengalami koma hipoglikemia mendadak dying. Setelah aku periksa dengan detail muali dari TD, Nadi ampe Respi and Suhu ternyata ada something wrong with him..

Pasien TD tidak terukur dan sangat lemah, apalagi nadinya. Nadi di arteri radialis dan brakhialis tidak teraba, arteri carotis teraba sangat lemah sekali kadang hilang kadang muncul dengan keadaan lemah. Pola pernapasan sudah ada periode apneu. Cek pupil masih ada respon walaupun sangat lambat sekali. Sontak begitu tahu pasien sudah dalam keadaan dying, langsung call dokter konsultan dan aku ceritakan keadaan pasien. Belum sempat melakukan pertolongan ternyata pasien udah plus. Aku pun tahu waktu dikasih tau binta pasienku plus, karena waktu itu aku tetapi melanjutkan follw up di bangsal lain. Aku tahu betul kondisi pasienku dari awal masuk sampai akhirnya plus. Hari demi hari aku monitor fungsi vital termasuk GDS karena pasien datang dengan kondisi koma hipoglikemia. Awal masuk GDS 29, T=Tanda Vital masih stabil, diagnti infus D 40 sempat naik 290an. Keesokan harinya drop lagi, naik lagi, sampai akhirnya drop lagi. Belum sempat dicek kembali GDSnya sudah plus. Aku berusaha untuk menenangkan keluarganya dan kami coba berikan pengertian bahwa kami sudah melakukan semaksimal mungkin. Akhirnya pihak keluarga bisa menerima.


Lain lagi pasien binta yang suspek HIV, keadaan pasien dari awal masuk demam dengan pneumonia disertai dengan diare kronik. Tapi dari hari ke hari tidak ada perubahan dengan KU pasien. Setelah mengurus pasien yang koma tadi. istri pasien mendatangi aku yang lagi menunggu dokter di depan zal. Ibu tersebut memanggil meminta bantuan bahwa suaminya nafasnya sudah tidak teratur. MAsuk ke dalam kamarnya sudah aku dapati napasnya apneu. Aku ukur nadi dan tensi juga tidak terukur. Aku lihat irsat terus aku panggil ternyata belum sempat dilakukan tindakan aku lihat sudah tidak bernafas lagi. Aku langsung teriak.. RKP sat.. RKP..!! beberapa kali aku RKP tidak ada nafas yang keluar sampai harus diganti binta and irsat tetap tidak ada perbaikan. Akhirnya aku cek pupilnya sudah midriasis.

Semoga amal ibadah mereka di terima di sisi Allah SWT.A mien

Wednesday, 15 July 2009

Pasienku Koma Hipoglikemik

Udah hampir 5 hari ini pasienku koma hipoglikemik. Tiap hari di follow up masih tidak ada perbaikan KU. Pusing juga ya, punya pasien koma. Rada berat mau menjelaskan semuanya sama keluarga pasien. Tapi mau tidak mau harus tetap menjelaskan keadaan pasien yang sebenarnya. Pasien datang ke IGD, sejak di IGD sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri ternyata setelah di cek GDS 29. Coba banyangkan?? di rumah sudah agak lama tidak sadarkan diri sehingga terlambat dibawa ke rumah sakit.

Sampai di bangsal Melati yang kebetulan menjadi tanggung jawabku ternyata dicek lagi GDS 33. Masih belum ada perbaikan KU, akan tetapi TD dan nadi stabil. Memang sich sempat naik sampai 400 sekian, dengan pemberian D 40% akan tetapi drop kembali 29 ketika diberi RL. Setiap hari di monitor dan follow up GDS tidak ada perbaikan. Malahan pasien mengalami sepsis yang semakin hari suhunya semakin tinggi. Terjadi pneumonia dengan ronki pada auskultasi dada. Udah gitu, pupil masih tidak ada respon sejak hari pertama masuk zal. Serba salah jadinya dinaikkan malah kebablasan diturunkan juga kababalasan. Sehingga memang perlu monitoring GDS agar stabil antara 150-200. Maka keluarga pasien udah bikin panik, ribut dan aaaaarrrrggghhh... Pusing. kayaknya memang harus banyak bersabar dan tekun membaca lagi..

Doakan ya semoga pasienku koma hipoglikemik bisa cepat sadar (walaupun dari keadaan pupil sudah dapat dilihat fungsi batang otaknya sudah menurun, there something in ARAS).

Tuesday, 14 July 2009

Kupu-Kupu Bersayap Patah..

Dalam hayalanku..
Tadi pagi.. aku bertemu seekor kupu-kupu yang terbang rendah.. semakin lama semakin turun ke tanah.. Dia datang dari tempat yang aku sendiri tidak tahu dimana tempat itu berada, dia malu menampakkan wajahnya yang lugu, Dia malu untuk bertanya kepadaku, dimanakah sekuntum bunga yang wanginya semerbak dimana-mana?
Sang kupu tampak bersedih, menahan perih yang teramat menusuk..
Dia menangis pilu menahan sebuah onak yang bersarang disayapnya yang indah..
Ku coba tuk meraih onak itu, onak itu yang membuat dia bersedih dan terluka..
Ku coba tuk membantu Sang Kupu, Ku coba tuk mencabut onak yang tertinggal disayapnya..
Ku coba tuk mencabutnya demi menyelamatkan nyawanya..
Akhirnya ku dapatkan onak itu, Sang Kupu tersenyum simpul seolah ingin berkata "Terimakasih telah menyelamatkan nyawaku"
Diapun pergi berlalu begitu saja, terbang sekuat tenaga dengan sayap yang tersisa..



PadaMu ku Bersujud..

Tetesan air mata, malam ini mengalir setetes demi setetes ketika mendengar lantunan lagu “PadaMu ku Bersujud”
Ada satu yang kurang dan bahkan akan semakin terus berkurang ketika kekosongan hati dan kehampaan diri tidak dapat tertutupi..
Kekosongan ini semakin tidak bermakna ketika tidak ada niat untuk mengisi kekosongan tersebut..
Kehampaan ini semakin terasa hampa ketika tidak ada niat untuk memperbaikinya..

Bait demi bait lagu itu terasa menusuk ketika kehampaan dan kekosongan melanda diri..
Lagu itu menyiratkan sejuta makna dan asa..
Sejuta makna yang diresapi dan dihayati begitu mendalam..
Sejuta asa yang memberikan sejuta impian dan cita menuju KehormatanNya…

Ya Allah, lindungi hamba dari segala fitnah..
Ya Allah, jauhkanlah hamba dari nikmat dunia yang semu semata..
Ya Allah, selamatkanlah diriku dari siksa yang setiap saat menanti..

Kau tempatku meminta…
Kau tempatku Bahagia..
Ya Allah, jadikanlah Aku selamanya hambaMu yang bertaqwa..

Padamu ku bersujud..
Padamu ku berdoa..
Padamu ku memohon..

Ampuni segala salahku, Ampuni segala dosaku.. Ampuni aku Ya Allah yang sering melupakanMu..

Ya Allah, Jadikanlah Aku selamanya hambaMu yang selalu bertawa..

Monday, 13 July 2009

Sirkumsisi (lebih dikenal dengan istilah Sunat atau Khitan)


Pendahuluan

A. Batasan

Sirkumsisi (lebih dikenal dengan istilah Sunat atau Khitan) merupakan tindakan pembuangan dari sebagian atau seluruh kulup (prepisium) penis dengan tujuan untuk kesehatan atau lainnya.

B. Indikasi dilakukannya tindakan sirkumsisi adalah :
1. Anjuran Agama.
2. Sosial.
3. Karena pertimbangan Medis, antara lain: fimosis(lubang kulupyang kecil sehingga mengganggu dan menimbulkan sakit saat kencing, parafimosis (keadaan dimana kulup / preputium tidak bisa ditarik kedepan dan menjepit batang penis), pencegahan agar tidak terjadi tumor karena terkumpulnya smegma, kondiloma akuminata.

C. Kontra indikasi dilakukan sirkumsisi, adalah :

1. Terjadinya Hipospadia yang terjadi sejak lahir / congenital, yaitu lubang uretra yang terbentuk berada dibawah penis,sehingga perlu dilakukan tindakan bedah dengan menggunakan prepusium sebagai flap uretroplasti
2. Penyakit kelainan darah dan Hemofili
3. Penyakit diabetes.


D. Anatomi dari Penis :

Struktur penis yang penting dan harus diketahui adalah:
1. ada 2 buah korpus kavernosum, yang terletak di bagian dorsal penis.
2. Satu buah korpus spongiosum yang terletak di bagian ventral.
3. pembuluh darai Arteri dan saraf nervus dorsalis penis, yang berada dibawah fasia Buck.
4. Fasia buck yang membungkus korpus kavernosum, korpus spongiosum dan struktur lainnya
5. bagian Uretra psrs spongiosa yang teletak di dalam korpus kavernosum

Sebelum melakukan tindakan Sirkumsisi, yang harus diketahui adalah kondisi pasien.

Pasien harus dipersiapkan telebih dahulu, antara lain :

1. Bila pasien sudah besar, maka dilakukan pencukuran rambut fubis terlebih dahulu.
2. Melakukan pendekatan terhadap anak terlebih dahulu, agar anak bisa kooperatif saat dilakukan tindakan.
3. Menanyakan riwayat penyakit anak, bila ada riwayat alergi obat atau lainnya.
4. Menjelaskan kepada orang tua anak mengenai tindakan yang akan dilakukan.
5. Memberikan salep anastesi local /Amla, xylocain spray pada penis anak satu jam sebelum tindakan, agar saat dilakukan injeksi anastesi tidak terlalu sakit.

Persiapan Alat yang harus disediakan :

1. 4 buah klem arteri, (lurus dan berujung panjang.
2. 1 buah Needle holder.
3. 1 buah klem Kocher dan tang.
4. 1 buah Pinset cirurgis.
5. 1 buah Pinset Anatomis.
6. 1 buah Gunting Mayo lurus.
7. 1 buah gunting Mayo lengkung.
8. 6 buah klem Musquito lengkung.
9. 2 buah klem Halstead lengkung.
10. 1 buah Gagang pisau no.3
11. 2 buah Kom tempat betadine dan Alkohol

Bahan Yang diperlukan :

1. Catgut no. 2-0 atau 3-0 (round body dengan jarum).
2. Lidocaine 3 % secukupnya.( dalam ampul)
3. Hand scun sesuai ukuran.
4. Kassa steril secukupnya.
5. sufratulle atau yang sejenisnya.
6. Betadine sol 1 buah.
7. Spuit 3 ml 1 buah.Needleno. 26 1 buah.
8. Salep Antibiotik 1 buah.
9. Salep bioplacenton ( bila sirkumsisi menggunakan tehnik Cauter)
10. Alkohol .
11. Plester.


Persiapan Sirkumsisi :

1. Lakukan tindakan septic dan antiseptic, dengan membersihkan daerah penis
menggunakan betadine Sol dari arah dalam dengan memutar keluar.
2. Oles penis dengan kasa alcohol sebelum dilakukan anastesi.
3. Pasang kain duk bolong untuk mempermudah tindakan dan membatasi daerah steril.
4. Lakukan suntikan blok saraf didaerah Nervus Dorsalis, tegak lurus di pangkal penis, sampai terasa seperti menembus kertas / berarti telah menembus fasia buck.
Lakukan aspirasi untuk meyakinkan bahwa suntikan tidak masuk ke pembuluh darah.lalu suntikan zat anastesi 1 – 3 ml.
5. Lakukan suntikan Infiltrasi pada prenulum dibawah penis (ring block), lakukan aspirasi dan bila tidak ada darah, suntikan zat anastesi 1 – 2 ml.
6. Tunggu efek maksimal anastesi (kira-kira 5 menit, bila sudah mulai bekerja dapat dilakukan melepaskan perlengketan prepusium dengan hati-hati.
7. Bersihkan gland penis dari smegma dengan kassa steril.
8. Oleskan betadine sol didaerah glan penis.


Macam-macam Tehnik Sirkumsisi.

A. Tehnik operasi Dorsumsisi.

Tahapan tindakan

:1. Prepusium dijepit pada lokasi jam 11, 1 dan jam 6.
2. Prepusium diinsisi diantara jam 11 dan jam 1 kearah sulkus koronarius glandis,dan
sisakn mukasa –kulit kira-kira 2 – 3 mm dari bagian distal sulkus, kemudian buat
tali kendali.
3. Lakukan insisi secara melingkar kea rah kira dan kanan sejajar dengan sulkus.
4. Pada bagian frenulum (di bawah penis) insisi dibuat agak meruncing.
5. Lakukan pengikatan pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan.
6. Buat tali kendali di jam 3 dan jam 9.
7. Lakukan penjahitan di frenulum antara mukosa dengan kulit membentuk angka 8.
8. Lakukan penjahitan mukosa – kulit di sekeliling penis.
9. Beri salep antibiotic di sekeliling luka.
10. Beri Sufratulle di sekeliling luka.
11. Tutup luka dengan kassa steril dan diplester.


B. Tehnik Operasi Guillotine / klasik.
Adalah tehnik sirkumsisi dengan cara dilakukan penjepitan antara prepusium secara melintang pada sumbu panjang penis, kemudian prepusium yang berada diatas klem dipotong,

Tahapan tindakan :

1. Setelah prepusium dipotong, lakukan pengikatan pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan.
2. Lakukan penjahitan di frenulum antara mukosa dengan kulit membentuk angka 8.
3. Lakukan penjahitan mukosa – kulit di sekeliling penis.
4. Beri salep antibiotic di sekeliling luka.
5. Beri Sufratulle di sekeliling luka.
6. Tutup luka dengan kassa steril dan diplester


C. Tehnik Operasi dengan Cauter.
Adalah tindakan sirkumsisi dengan menggunakan alat cauter(sekarang sudah tersedia dengan berbagai Merk).Kelebihan alat tersebut adalah hampir tidak terjadi perdarahan, karena pemotongan prepusium dilakukan dengan menggunakan mata cauter yang membara, sehingga akan langsung menghentikan perdarahan.

Tahapan Tindakan :

1. Batasi gland penis dan prepusium yang akan dipotong dengan menjepit menggunakan Klem peans lurus panjang sehingga pada saat dicauter tidak akan mengenai gland penis.
2. Lakukan pemotongan prepusium dengan mata cauter secara hati-hati.
3. Olesi dengan Bioplacenton luka bekas Cauter, karena ini merupakan luka bakar.
4. Lepaskan klem, dorong penis secara hati-hati sampai gland penis terlihat.
5. lakukan penjahitan di sekeliling
6. Lakukan penjahitan mukosa – kulit di sekeliling penis.
7. Beri salep antibiotic di sekeliling luka.
8. Beri Sufratulle di sekeliling luka.
9. Tutup luka dengan kassa steril dan diplester


TIPS & TRIK EKSTRIM MELAMAR PEKERJAAN

MEMBUAT WEBSITE ITU GAMPANG

BUAT WEBSITE SENDIRI ONLINE & GRATIS

Friday, 10 July 2009

Nabila cs Arinda

Apa yang sedang arinda lakukan ya? kata Nabila bertanya2. Bila di sini (kuala simpang, NAD), Arinda disana (liwa,ampung barat). Sedihnya lagi, Nabila ga nemuin sekolah yang metodenya sama kayak di liwa. Walaupun begitu, semoga Nabila bisa meningkatkan perkembangan pendidikannya dan mendapat teman2 yang baik. Dan tentunya Nabila akan selalu tetap mengingat teman2 lamanya. Nah berikut ini kenang2an dari Arinda, baju muslim yang sudah dibordir nama2 mereka. Terimakasih Arinda ....



Wednesday, 8 July 2009

Pengkajian Terhadap Pasien Trauma


Tujuan
Untuk mengidentifikasi dan mengkaji pasien yang datang dengan cedera traumatic.

Indikasi.
Pasien datang dengan tersangka menderita cedera traumatic.

Peralatan.
Penlight, pencatat trauma.

Prosedur
1.Melakukan pemeriksaan primer :
Pemeriksaan primer merupakan pengkajian awal yang dilakukan oleh perawat UGD.
Keadaan yang mengancam keselamatan jiwa diidentifikasi pertama kali, dan
penatalaksaan secara bersamaan mulai diberikan ;

a.Mempertahankan jalan napas dan imobilisasi servikal spinal adalah prioritas
utama dalam perawatan trauma.
Upaya untuk mempertahankan jalan napas dimulai dengan melakukan jaw trust-chin
lift dan mengeluarkan darah, muntahan, atau kotoran lain untuk membebaskan
jalan napas.

Tipe kebutuhan akan jalan napas pasien ditentukan oleh
status jalan napas pasien. Pemasangan jalan napas oral atau nasal adalah tindakan
tepat bila terdapat masalah jalan napas.
Dilakukan intubasi endotrakeal atau krikotirotomi bila patensi jalan napas
pasien tidak dapat dipertahankan.
Perhatian khusus diberikan terhadap adanya kemungkinan cedera servikal
spinal dan pencegahan terhadap kerusakan yang berlanjut dengan menghindari
hyperfleksi atau hyperekstensi leher.

b. Kaji pernapasan pasien dengan merasakan aliran udara dari mulut dan hidung
pasien.
Dada pasien dibuka untuk mengobservasi adanya usaha pasien untuk bernapas dan
observasi ekspansi simetris bilateral dada.

Lakukan auskultasi terhadap bunyi napas atau suara menghisap pada dinding dada
yang terbuka.
Bila pasien mengalami pernapasan inadekuat, lakukan bantuan napas dengan
ventilasi buatan dengan aliran oksigen yang tinggi.

c. Curah jantung dikaji lebih awal dengan melakukan palpasi nadi terhadap
intensitas atau kekuatan, kualitas, dan
Keteraturan. Adanya nadi perifer menandakan tekanan darah sistolik minimal
8 mm Hg.

2. Melakukan pemeriksaan sekunder :

a. Tengkorak dan wajah diperiksa untuk mengetahui adanya cedera seperti fraktur, trauma pada permukaan, atau karena benda tajam. Mata harus diperiksa terhadap gerakan ekstraokuler, perubahan penglihatan, dan hemoragi subkonjungtiva. Respon dan ukuran pupil dievaluasi kembali. Telinga dan hidung diperiksa untuk mengetahui adanya perdarahan atau kebocoran cairan spinal. Mulut pasien harus dievaluasi untuk mengetahui adanya gigi yang lepas atau maloklusi.

b. Leher harus dipalpasi dan dilihat setelah imobilisasi lengkap. Observasi terhadap trauma, deviasi trakeal, edema, patensi jalan napas, dan distensi vena leher. Lakukan palpasi sepanjang tulang belakang untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan empisema kutaneus.


c. Observasi dada terhadap adanya trauma permukaan, pergerakan paradoksal dinding dada, dan retraksi kostal. Palpasi terhadap nyeri tekan, fraktur, dan krepitus. Lakukan auskultasi untuk mengetahui adanya bunyi napas dan bunyi jantung abnormal atau lemah. Periksa kembali nadi dan upaya bernapas untuk mengetahhui perubahan dari pengkajian primer. Evaluasi tekanan darah dan irama jantung.

d. Inspeksi abdomen untuk mengetahui adanya trauma permukaaan, luka ke dalam atu luka terbuka, dan distensi. Lakukan auskultasi bunyi usus pada empat kwadran sebelum dilakukan palpasi. Palpasi abdomen mengacu pada qadanya kekakuan, guarding, nyeri tekan, dan nyeri. Pasien tersangka menderita cedera abdomen dan gangguan tingkat kesadaran mungkin memerlukan lavase peritoneal, tomografi komputerisasi, atau laparotomi eksplorasi untuk menangani cedera intra abdominal. Pemasangan NGT dilakukan untuk memeriksa adanya darah dalam lambung. Kateterisasi uretral mengobservasi dan urinalisis untuk gross hematuri membantu dalam mengevaluasi cedera genitalia.


e. Observasi terhadap edema jaringan, hematoma, atau adanya massa suprapubik pada pelvis dan genitalia. Palpasi pelvis untuk mengetahui adanya ketakstabilan tulang. Pemeriksaan rectum dilakukan untuk mengetahui adanya perdarahan, lokasi prostate, dan tekanan spingter. Observasi terhadap adanya trauma testicular, dan lihat adanya darah pada meatus penile.

f. Evaluasi ekstrimitas terhadap adanya cedera dengan menginspeksi adanya deformitas atau kontusio. Palpasi terhadap adanya nyeri tekan atau kriptus. Indikasi lain adanya trauma musculoskeletal meliputi menurunnya kekuatan, pergerakan yang salah, dan pembengkakan. Adalah penting untuk mengevaluasi kembali esktrimitas secara teratur terhadap warna, pergerakan, dan sensasi. Nadi perifer dan warna kulit harus dibandingkan. Kemungkinan adanya fraktur harus dilakukan splint, imobilisasi, dan di evaluasi dengan rontgen.


g. Semua pasien dengan trauma harus diperiksa secara posterior. Punggung pasien harus dievaluasi untuk mengetahui kelainan yang sama seperti yang didapat saat pemeriksaan sekunder.

h. Evaluasi ulang terhadap tingkat kesadaran dan reaksi serta ukuran pupil sangat penting. Kemudian pemeriksaan nuerologis lebih dalam meliputi respon sensorik dan motorik dari ekstrimitas dilakukan.


Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!

Awards

Makasih buat Diyah, umminya zalfa lemparan awardnya. But award ini ada rule istimewa yaitu harus mencantumkan links orang2 yang sudah mendapat award ini sebelumnya. Wah boljug nih kalo yg punya monetizing blog, ningkatin traffic hehe ... Oke ini dia the links :

  1. Antaresa Mayuda
  2. Ranggagoblog
  3. Buwel
  4. Henny
  5. Mas Yudie
  6. Anazkia
  7. Lidya
  8. Ayank
  9. Diyah
  10. Ina

Tapi ingat, sebelum kamu meletakkan link diatas, kamu harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link kamu sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Tapi ingat ya, kalian semua harus fair dalam menjalankannya. Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya , maka jumlah backlink yang akan didapat adalah

Ketika posisi kamu 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jml backlink = 5
Posisi 8, jml backlink = 25
Posisi 7, jml backlink = 125
Posisi 6, jml backlink = 625
Posisi 5, jml backlink = 3,125
Posisi 4, jml backlink = 15,625
Posisi 3, jml backlink = 78,125
Posisi 2, jml backlink = 390,625
Posisi 1, jml backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang kamu inginkan. Dari sisi SEO kamu sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung web para downline kamu mengklik link itu, kamu juga mendapatkan traffik tambahan.

Nah, silahkan copy paste saja PR yang kedua ini, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link blog/website kamu di posisi 10. Ingat, kamu harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika kamu tiba2 di posisi 1, maka link kamu akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.

Selain award di atas, ada awards yang lain lagi dari Desy Noer, makasih ya mom , yaitu sbb:

Aturan award ini adalah sebagai berikut :

● Menerima award, pasang di blog Anda dengan mencantumkan nama orang yang telah memberikan award dan link blog-nya.

● Bagikan lagi award ini kepada blogger lainnya. Jangan lupa untuk menghubungi blogger agar mereka tahu bahwa mereka telah terpilih untuk menerima award ini. Tinggalkan pesan di shoutboxnya.


Award ini pun ada aturannya, diantaranya :

1. Buat posting award, pasang gambar awardnya.

2. Cantumkan link pemberi award.

3. Buat daftar 10 link sobat penerima award.


Nah sekarang saatnya kulemparkan semua award ini kepada:

  1. Mbak Amee
  2. Nana
  3. Asyiq
  4. Andi,
  5. Erna,
  6. Mbak Dhona
  7. Nanda
  8. Teh Vina
  9. Mbak Widhie
  10. Mbak Mai
Semoga berkenan, selamat menerima awards hehe...


Tuesday, 7 July 2009

Pemberian Oksigen Pada Pasien

Pemberian oksigen selalu diperlukan bila keadaan penderita buruk.
Indikasi pemberian oksegen adalah antara lain :
- pada saat resusitasi jantung paru (RJP)
- setiap penderitatrauma berat.
- Setiap nyeri pre-kordial.
- Gangguan paru seperti asthma, COPD.
- Gangguan jantung seperti decompensasi cordis.
Pemberian oksigen tidak perlu disertai alat pelembab (humidifier) karena pemberian singkat.

Cara pemberian oksigen dapat dengan :
a. Kanul hidung (nasal canule).
Kanul hidung lebih dapat ditolerir oleh anak-anak, face mask akan ditolak, karena merasa dicekik. Orang dewasa juga kadang kadang menolak face mask karena dianggap mencekik. Kekurangan kanul hidung adalah dalam konsentrasi oksigen yang dihasilkan.
Pemberian oksigen melalui kanul tidak bisa lebih dari 6 liter/menit karena tidak berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan iritatif untuk penderita.
b. Face mask (rebreathing mask)..
Masker dengan lubang pada sisinya.
Pemakaian face mask dalam pemberian oksigen lebih baik dibandingkan kanul hidung, karena konsentrasi oksigen yang dihasilkannya lebih tinggi..
c. Non Rebreathing Mask.
Pada face mask dipasang reservoir oksigen yang mempunyai katup. Bila diinginkan konsentrasi oksigen yang tinggi, maka rebreathing mask paling baik.

Konsentrasi oksigen menurut cara pemberian :
Udara bebas : 21 %
Kanul hidung dengan O2 2ltr/menit (LPM) : 24 %
Kanul hidung dengan O2 6 LPM : 44 %
Face mask (rebreathing 6 – 10 LPM) : 35 – 60%
Non rebreathing mask ( 8 – 12 LPM) : 80 – 90 %


TIPS & TRIK EKSTRIM MELAMAR PEKERJAAN

Monday, 6 July 2009

Nabila Di Masa Transisi

Selayaknyalah seorang hamba itu senantiasa bersyukur kepada sang pencipta. Begitupun saya seorang ibu yang melihat perkembangan sang buah hati yang kian beranjak dewasa ;p, busyet … kesannya tua banget. Di usia Nabila yang hampir 4 tahun ini, telah banyak hal2 yang patut disyukuri dan harus terus dikembangkan. Misalnya saja tentang hapalan2 surat pendek sampai surat Al Kafirun, iqra’ jilid 2 hal. 5, doa2 kecil dan hadits pendek serta penguasaan ejaan alphabet. Yaa … walaupun belum bisa baca, tetapi setidaknya mengeja per huruf dan menulis namanya sendiri.
Perkembangan tersebut hendaknya selaras dengan perkembangan psikis dan tingkah laku. Nah di masa-masa inilah saya rasakan, beberapa aksi yang diambil/dilakukan Nabila rasanya over/lebay. Gejala ini sudah terasa ketika di akhir waktu di kota Liwa, lebih manja, caper lah, beda dengan sebelumnya yang masih bisa dimintai pengertian. Atau kah akhir-akhir ini kami yang tidak bisa mengerti perasaannya???.
Kami sadari saat transisi perpindahan ini memang cukup sulit dilalui. Awalnya Nabila sepertinya ecxited dengan kepindahannya dan tidak terlalu peduli dengan proses kehilangan teman2 lamanya. Mungkin Nabila hanya tahu bahwa kami pindah ke aceh, itu berarti hanya sekedar pergi ke kota sebelah. Namun lingkungan baru dan pengasuh baru yang sekarang , sementara ini belum membuatnya nyaman untuk ditinggalkan umminya pergi kerja. Baru 1 hari ditinggal ke kantor, itupun dengan perjuangan yang amat sangat, segala upaya dikerahkan, yang akhirnya mau ditinggal pun karena dijanjikan dibelikan baju dannis yang kebetulan tempatnya bersebelahan dengan kantor. Namun hari selanjutnya, nabila tetap minta ikut ke kantor, padahal janji sudah ditepati, untungnya saja bertepatan dengan hari jumat dan orang kantor ada yang punya acara syukuran rumah, jadi agak flexible. Huff… perjuangan harus tetap berlanjut. Semoga hari berikutnya, Nabila makin bisa mengerti, dan rela untuk ditinggalkan kami berangkat kerja.
Kalau melihat masa kepindahan yang lalu, ketika pertama kali di liwa, yaa mungkin tidak jauh berbeda. Namun kantor yang dulu lebih flexible, dan bertepatan dengan jadual masuk sekolah, jadi seminggu pertama masih bisa ikut menyertai Nabila sekolah. Sedangkan, saat ini kebetulan masih liburan sekolah dan kantornya pun ga bisa santai. Padahal senin kemaren dah sempet kulepas dengan senyuman dan salam, selasa ini dengan tangisan hiks. Ya Allah tolonglah hambamu …

Friday, 3 July 2009

PERPISAHAN YANG MENGHARUKAN





Pada hari Kamis, 25 Juni 2009 yang lalu terselenggaralah sebuah acara perpisahan untuk kami di kantor. Dua kata untuk acara tersebut “Sungguh mengharukan”. Diawali dengan sambutan kami, suami dan saya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Wakil Ketua Kantor yang sudah mendapatkan SK jabatan sebagai Ketua, yang tinggal menunggu pelantikan. Lalu acara pemberian kenang2an dan hiburan organ.

Disaat prakata dari kami, khususnya saya, tak kuasa matapun berkaca-kaca. Banyak yang saya dapat dari 1 tahun 4 bulan di kantor ini, setahun lebih pendek dari masa kerja suami. Mmmm… waktu yang singkat tapi banyak manfaat.

Kalau boleh kilas balik sejenak, suami sempat bolak balik liwa-tangerang 2 minggu sekali selama 1 tahun, sebelum saya mendapat SK di kantor suami bekerja. Butuh waktu 1 tahun untuk mengurus sk pindah, maklum saja dikarenakan beda instansi, jadi melewati BKN sebagai pembuat SK.

Kembali ke acara perpisahan … tidak banyak kata yang terucap, hanya rasa terimakasih dan ucapan maaf. Terimakasih atas segala sesuatu yang telah didapat di kantor, terimakasih atas kehangatan keluarga besar kantor, terimakasih atas bimbingan dan petunjuk atasan dan teman2 semua atas jabatan kecil yang saya emban, yang saya lalui dengan proses learning by doing.

Permintaan maaf rasanya juga tak cukup untuk sekedar terucap lewat kata2 atas segala kekhilafan, kekeliruan yang mungkin saya lakukan baik dalam kinerja maupun pergaulan sehari2. Teriring pula doa dari lubuk hati yang paling dalam agar kami semua keluarga kantor selalu dalam keadaan sehat, bisa menjadi lebih dan lebih baik lagi di waktu yang akan datang dan semoga silaturahim tetap terjaga.

Ucapan terimakasih semakin tak bermakna rasanya dikala pemberian2 kenang2an disampaikan kepada kami sekeluarga, termasuk Nabila hehe. Karena setelah dibuka-buka di rumah, ternyata banyak boneka diperuntukkan Nabila :D.

Akhir kata, kami sekeluarga mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga PN Liwa, PA Krui di Liwa, Kejaksaan, Dharmayukti Karini dan seluruh pihak yang kami tak bisa sebut satu persatu.

Wednesday, 1 July 2009

Analisa Sosial Vaksin Meningitis

Akhir-akhir ini dunia kesehatan kembali di hebohkan dengan Vaksin meningitis. Vaksin yang menyebabkan jutaan umat muslim dunia berdebat masalah vaksin ini. Apa sebab vaksin ini menjadi perdebatan dikarenakan vaksin yang digunakan terbuat dari ekstrakl babi.

Setelah pemerintah Arab Saudi menerapkan setiap jamaah haji wajib di vaksin Meningitis. Vaksin ini menjadi komoditi negara Kapitalis USA untuk memproduksi vaksin dari ekstrak babi. Padahal jika dibuat dengan menggunakan ekstrak sapi juga bisa. Tapi inilah kejeniusan Kapitalis yang dengan surplus anggaran yang dimiliki bisa dengan mudah melakukan politik devide et impera untuk mengacaukan sistem haji dan umrah muslim.

Tapi dengan izin Allah, semuanya dapat diatasi karena Kapitalis yang atheis lupa bahwa Islam berpegangan pada Quran dan Sunnah. Oleh karena itu dalam Sunnah dijelaskan Sesuatu yang haram diperbolehkan jika memang tidak ada sesuatu yang dapat menggantikan itu. Lagi pula juga dijelaskan segala sesuatu yang darurat itu diperbolehkan. Pertanyaannya sekarang sampai kapan umat akan diberi vaksin Meningitis dari Babi?? Ilmuwan Islam harus bergerak untuk meramu vaksin dr ekstrak Sapi agar lebih halal dan jauh lebih menimbulkan kemaslahatan. Tidak usah menunggu WHO karena WHO masih bagian dari antek Kapitalis Atheis. Indonesia harus menjadi Inisiator untuk menggerakkan ilmuwan-ilmuwannya yang berada di Lembaga Eijkman, Litbang Depkes tanpa melibatkan NAMRU. Ayoo... Indonesia BISA..


Halal Haram Vaksin Meningitis

Gambar : Bakteri Meningitis
Umat Muslim yang ingin melakukan umrah ataupun haji, saat ini dapat beribadah dengan tenang. Pasalnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan para jemaah yang akan pergi umrah atau haji untuk melakukan vaksinasi meningitis walaupun dalam proses pembuatan vaksin tersebut menggunakan enzim tripsin yang berasal dari babi.

"Pemerintah Saudi mewajibkan seseorang yang melakukan umrah dan haji harus disuntik vaksin meningitis. Belum ada media lain untuk menghasilkan vaksin itu selain lewat babi. Jadi sebenarnya vaksin yang mengandung babi itu haram, namun dalam keadaan darurat hal tersebut diperbolehkan," terang Prof Dr Umar Shihab, Ketua Fatwa MUI, saat media briefing di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (7/5).

Umar juga menerangkan, Malaysia juga menggunakan vaksin yang sama dengan Indonesia. Namun, Umar juga menerangkan keadaan darurat seperti ini tidak dapat dibiarkan berlarut. Dalam waktu dekat ini, pihak MUI yang diwakili oleh lembaga fatwa dan LP POM akan bertemu dengan pemerintah, yang diwakili oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Agama, akan melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut.

"Kami akan terus mendesak pemerintah untuk mengusahakan vaksin lain yang bebas dari unsur babi. Insya Allah hasilnya akan melegakan semua pihak," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Nadzatuzzaman Husen, Dir LP POM MUI, menerangkan, kebanyakan vaksin yang ada saat ini dibuat melalui porcine (enzim protease dari babi) yang ada pada babi.

"Yang mengembangkan adalah negara Barat yang tidak mempermasalahkan halal-haram, sebenarnya enzim tersebut juga ada pada sapi. Tapi ilmuwan tetap memakai babi, karena 96 persen DNA babi mirip dengan DNA manusia," ujarnya.

Selanjutnya ia juga meminta pemerintah untuk melakukan audit pada sebuah perusahaan dari Belgia yang mengklaim mempunyai vaksin meningitis dengan merek Mencevax ACWY yang tidak mengandung porcine. "Yang mengatakan bebas ini kan perusahaannya dan itu perlu diaudit. Datangi pabriknya sehingga dapat menyaksikan semuanya, jangan hanya katanya," ujarnya.

Keputusan tentang haram tidaknya suatu produk, termasuk vaksin meningitis yang digunakan para jemaah calon haji, umrah, dan pekerja musiman adalah kewenangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Keputusan pemberian imunisasi meningitis bagi calon haji, umrah, dan pekerja musiman bukan kemauan Departemen Kesehatan, melainkan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi yang mengharuskan setiap orang yang akan haji, umrah maupun yang akan bekerja di sana disuntik vaksin meningitis.

Hal tersebut disampaikan Menkes Dr dr Siti Fadilah Supari dalam siaran persnya. Keputusan mengenai vaksin meningitis disampaikan Menkes seusai bersilaturahim dengan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia di Kantor MUI, Selasa (16/6). "Kalau tidak disuntik maka Pemerintah Arab Saudi tidak mau memberikan visa," ujarnya.

Fungsi dari vaksin meningitis sendiri adalah untuk mencegah penularan antarjemaah yang melakukan ibadah haji karena penyakit meningitis itu mematikan.

Tentang informasi bahwa Malaysia telah memproduksi vaksin meningitis yang bebas dari unsur porcein, Menkes telah mendapatkan informasi langsung dari salah seorang Direktur Lembaga Halal Malaysia ( Direktur Sijjil) Tn Zainal Abidin Bin Jaffar yang menyatakan sampai saat ini Malaysia belum bisa memproduksi vaksin meningitis sendiri.

Malaysia menggunakan vaksin yang sama dengan vaksin yang digunakan oleh Indonesia maupun negara-negara Islam lainnya.

Menurut Sekretaris Umum MUI Drs Ichwan Sam, MUI akan menangani vaksin meningitis secara hati-hati agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. MUI masih akan mengadakan rapat untuk menentukan fatwanya terhadap vaksin meningitis yang akan digunakan umat Islam pada musim haji yang akan datang.

"Mengapa MUI mengambil keputusan seperti itu, karena di dalam berfatwa prinsipnya perlu berhati-hati untuk menjaga umat dari kemungkinan menggunakan zat-zat yang haram," kata Ichwan.

Saat ini, lanjut Ichwan, MUI sedang menunggu balasan surat dari Pemerintah Arab Saudi untuk mendapatkan penjelasan mengenai kewajiban pemberian vaksin meningitis.

Sumber : kesehatan.kompas.com

Penelitian Kualitatif

Metode kualitatif biasa digunakan oleh ilmuwan social seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan sebagainya dalam penelitian mereka, tetapi pada dasarnya metode ini dapat digunakan pada semua arena ilmu terapan secara interdisipliner. Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang terfokus pada multi method yang mempunyai pendekatan interpretative dan naturalistic terhadap subyek penelitian. Penelitian kualitatif biasanya tidak menggunakan analisis statistic dalam member arti pada fenomena, dalam pengumpulan data maupun dalam generalisasi data. Dengan demikian, data bersifat deskriptif, pengumpulan data juga bersifat tidak terstruktur melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok, observasi, analisis dokumen dan sebagainya.


Ruang Lingkup dan Ciri-ciri penelitian kualitatif
1.Paradigma
Penelitian kualitatif dikatakan mempunyai paradigm atau faham naturalistic, dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif yang mempunyai faham positivis. Artinya penelitian kualitatif lebih mementingkan penjelasan fenomena sebagaimana adanya atau secara a;amiah dimana peneliti tidak memanipulasi kejadian itu. Selain itu, peneliti juga mencoba untuk mengamatti suatu fenomena seperti bagaimana orang yang diteliti member arti terhadap fenomena tersebut, bukan melihat hanya pada kategori kategori yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti.

2.Pertanyaan penelitian
Penelitian kualitatif biasanya menjawab pertanyaan mengapa suatu fenomena muncul dan apa artinya (fenomenologi), bagaimana suatu system berlaku, bagaimana gambaran individu atau kelompok dijelaskan (dengan melihat pada mereka sendiri menjelaskan dunianya atau menginterpretasikan sesuatu) atau deskriptif. Selain itu, pertanyaan penelitian yang sering dilontarkan untuk penelitian kualitatif adalah apa yang terjadi dengan fenomena tertentu, bagaimana hal tersebut terjadi (proses), serta bagaimana orang berkomunikasi tentang suatu hal atau apa yang mereka komunikasikan apabila sesuatu terjadi.

3.Pendekatan emic dan etic
Penelitian kualitatif biasanya selalu mempunyai pendekatan emic yaitu menggunakan pandangan orang local atau subyek penelitian dalam menjelaskan kerangka berfikir mereka termasuk dalam menjelaskan nilai-nilai, perilaku, proses, dan bagaimana subyek penelitian mencoba memecahkan masalahnya sendiri. Pendekatan ini bertentangan dengan poendekatan etic yang lebih mementingkan pandangan orang luar yang biasanya digunakan untuk generalisasi.

4.Penekanan pada proses
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dan sifat dinamis dari kehidupan social. Hal ini berhubungan dengan kecenderungan studi kualitatif yang mempunyai desain yang longitudinal dan lamanya waktu berhubungan dengan subyek penelitian. Kontribusi utama dari penelitian kualitatif terletak dalam penekanan pada proses ini terutama dengan metode observasi partisipasinya.

5.Idealis dan Realis
Penelitian kualitatif sering dikontraskan dengan kuantitaif dalam hal idealis dan realis. Pada penelitian kualitatif yang lebih dipentingkan adalah persepsi dan keyakinan dari subyek penelitian (idealis). Dalam kasus penolakan amputasi, persepsi keyakinan pasien akan lebih dipentingkan sebagai bahan dipertimbangkan untuk melakukan amputasi, dari pada kebenaran bahwa tanpa amputasi penyebaran penyakit akan terjadi.

6.Kontekstual dan Holistik
Penelitian kualitatif lebih mementingkan kajian yang kontekstual dan holitik. Artinya, studi kualitatif mementingkan pemahaman peristiwa, fenomena, perilaku dan sebagainya dalam konteksnya. Sedang holistic berarti melihat fenomena secara keseluruhan agar dapat diketahui dan dipahami secara menyeluruh pula. Dengan demikian, dari pada membatasi variable dalam lingkup tertentu saja, maka peneliti kualitatif lebih memilih konteks yang luas.

7.Sampling dan seleksi informan.
Studi kualitatif jarang sekali menggunakan probabilistic sampling, karena jumlah sampel yang biasanya kecil. Hal ini karena tujuan dari studi kualitatif adalah lebih untuk melihat kasus-kasus unik dari pada untuk generalisasi. Dalam menentukan sampling biasanya peneliti menentukan terlebih dahulu settingnya dan kemudian melihat apa masalah yang dipelajari dari setting tersebut. Dengan demikian, generalisasi dicari dari kasus-kasus yang mirip dalam setting tersebut.
Seleksi informan juga sangat ditentukan oleh variasi dan kapabilitas informan dalam memberikan informasi. Jumlah informan tidak ditentukan, tetapi kejenuhan data menjadi ukuran. Data dikatakan jenuh apabila tidak ada informasi baru yang didapat oleh peneliti setelah digunakan teknik-teknik pengumpulan data yang berbeda.

8.Validitas data dan triangulasi
Validitas data dapat dapat berupa dua hal. Pertama adalah mengembalikan hasil analisis peneliti kepada subyek penelitian untuk mendapatkan feedback tentang validitas kesimpulan atau temuan. Walaupun hal tersebut mudah diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan karena ketidakmungkinan para subyek untuk membaca hasil penelitian, kemungkinan bahwa informan mempunyai pendapat yang tetap tidak berubah tentang suatu hal, apakah feedback diberikan secara objektif oleh subyek penelitian dan kemungkinan lain adalah adanya tujuan yang berbeda dari peneliti dan subyek penelitian akan menyebabkan sulit untuk melihat validitas dari data tersebut.
Oleh karena itu dapat dilakukan kombinasi berupa metode (wawancara, observasi, diskusi kelompok, analisis dokumen) untuk menjelaskan suatu fenomena atau melakukan triangulasi. Penggunaan beberapa metode ini merupakan keunggulan dari penelitian kualitatif.

9.Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan cara-cara pengumpulan data yang natural yaitu berbicara, mengamati sesuatu, dan berdiskusi dalam kelompok. Observasi dan wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data yang utama dalam penelitian kualitatif. Melalui kedua metode ini, peneliti mampu secara terperinci dan mendalam mengungkapkan fenomena yang terjadi. Metode diskusi kelompok merupakan metode yang baru yang didasari ole hide untuk membuat studi kualitatif lebih singkat dilakukan.

10.Desain penelitian
Tergantung dari pertanyaan penelitian yang dikembangkan, desainm dari penelitian kualitatif hendaknay juga disesuaikan dengan pertanyaan penelitian. Namun demikian, sejalan dengan berkembangnya pertanyaan penelitian dilapangan atau pada saat studi dilakukan, maka desain penelitian juga dapat berubah ditengah-tengah penelitian. Hal ini karena peneliti terlibat langsung dalam pengumpulan data, sehingga desain dapat selalu disesuaikan dengan kenyataan yang terjadi.


Desain Penelitian Kualitatif
Desain yang baik adalah rencana tindakan yang menghemat waktu, biaya, dan tetap mengantisipasi kegiatan yang ingin dicapai. Pertimbangan teknis juga harus digunakan dalam membuat desain penelitian, yaitu bagaimana data direncanakan untuk dikumpulkan, bagaimana prosedur analitis serta bagaimana pedoman dan prosedur untuk penyebaran interpretasi dan penggunaan hasil penelitian. Standar desain penelitian kualitatif yang dikenal adalah sebagai beikut :

1.Studi kasus
Studi populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan outcomenya tidak jelas, tidak diketahui atau belum pernah dieksplorasi.
Dilakukan pada suatu komunitas, populasi target atau unit studi yang lain.

2.Etnography

Suatu populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan outcomenya tidak jelas, tidak diketahui atau belum pernah dieksplorasi.
Menggunakan open ended interview dan observasi.
Perhatian pada penggunaan konsep budaya untuk mengarahkan penelitian dan interpretasi data.
Selalu memasukkan pertimbangan manusia dan peristiwa dalam setting naturalnya.
Mementingkan “thick description”

3.Naratif

Studi tentang riwayat orang atau manusia yang dengan menggunakan cara membuat, mengumpulkan dan menmganalisa teks tertulis.
Mempelajari pengalaman manusia melalui buku-buku, artikel, permainan, transkrip, film dan sebagainya.
Fokus pada pengetahuan, kepercayaan dan praktek.

4.Rapid Etnographic

Rancangan etnografi yang sudah di modifikasi.
Karena masalah yang diteliti sudah dipahami, sehingga peneliti harus sudah tahu konteks budaya dan berbicara bahasa local.
Fokus pada satu aspek budaya saja.
Harus bekerjasama dengan ahli budaya tersebut.
Biasanya memakai interview kelompok, in dept dan meminta pertimbangan informan kunci.
Perlu menggunakan triangulasi.

5.Penelitian aksi

Setiap penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk perubahan struktur dan lembaga suatu masyarakat atau kelompok.
Dengan demikian selalu menyertakan pendapat masyarakat atau kelompok yang diteliti.
Sangat sesuai dengan paradigma kritis.

Metode Pengumpulan Data
Diantara beberapa cara pengumpulan data, tiga metode biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif atau merupakan metode utama. Metode tersebut adalah wawancara mendalam atau in depth interview, observasi atau pengamatan dan focus grouped discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah.

Wawancara mendalam
Teknik pengumpulan data ini adalah berupaya Tanya jawab sistematis antara peneliti dan informan atau responden untuk mendapatkan data penelitian. Teknik wawancara dapat bebas tetapi sebaiknya disiapkan sebelum penelitian karena wawancara dapat berhenti seketika jika tidak disiapkan pertanyaan sebelumnya. Keunggulan teknik ini adalah pada kemungkinan peneliti mendapatkan data yang mendalam karena dalam wawancara peneliti dapat mengklarifikasi pernyataan informan, dapat mengajukan pertanyaan yang belum ada dalam kuesioner serta dapat melihat sekaligus ekspresi nonverbal dari pemberi informasi atau responden. Namun demikian, metode ini membutuhkan waktu lama dalam pengumpulan data, sangat subyektif dan terutama mahal biayanya. Tidak semua peneliti atau anggota penelitian memiliki kemampuan yang sama dalam melakukan wawancara mendalam sehingga perlu pelatihan terlebuh dahulu.

Observasi atau Pengamatan
Pengumpulan data ini dilakukan dengan mencatat dan merekam periatiwa-peristiwa yang diamati atau perilaku yang dilakukan oleh subyek penelitian. Pengamat tesebut disebut dengan participant observer. Pengamat ini melihat orang-orang yangs edang dipelajarinya untuk melihat perilaku, dan bagaimana interaksinya dalam situasi tertentu. Kadang-kadang pengamat ini juga melakukan wawancara untuk meminta panjelasan tentang apa yang dilihatnya atau mencari bagaimana interpretasi responden terhadap peristiwa atau perilaku yangs edang diamati.
Keuntungan teknik ini dalam pengumpulan data adalah peneliti dapat melihat subyek dalam setting alaminya secara langsung sehingga data yang didapat akan lebih kaya karena mencerminkan sekaligus interaksi dari subyek yang diamati. Selain itu, beberapa informasi tidak dapat diperoleh apabila tidak dilakukan observasi semata-mata karena sifat data yang diinginkan. Bagi subyek penelitian, cara ini juga mengurangi beban mereka karena tidak perlu menyediakan waktu khusus untuk wawancara. Kelemahan cara ini lamanya waktu dalam memperoleh data karena sering kali subyek tidak melakukan kegiatan seperti yang diinginkan peneliti. Kelemahan yang lain adalah adanya perilaku yang dibuat-buat apabila subyek mengetahui bahwa mereka sedang diamati sehingga fakta yang tergambarkan kadang-kadang bukan merupakan keadaan sesungguhnya.

Focus Group Discussion (FGD)
Teknik pengumpulan data ini meliputi mengumpulkan orang 6-10 orang untuk diajak diskusi dan diarahkan oleh seorang fasilitator. Diskusi ini biasanya dilakukan untuk menggali sesuatu hal dalam suasana yang santai dan terarah. Biasanya teknik ini untuk melihat interaksi kelompok karena dengan interaksi ini maka informasi yang didapat akan menjadi lebih kaya dan memungkinkan timbulnya ide-ide baru bagi peneliti. Karekteristik dari FGD adalah pesertanya yang homogeny, tidak saling kenal, waktu dan biaya penelitian yang hemat.
Kelemahan metode ini adalah sulitnya mengendalikan diskusi apabila ada peserta yang tidak member informasi atau berusaha mendominasi diskusi. Data FGD inmi harus dianalisa berdasarkan kelompok. Teknik ini juga sulit dianalisa kadang-kadang menghasilkan data yang berbeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Analisis Data Kualitatif
Langkah anlisis data kualitatif dimulai dari manajemen data yaitu cara pengorganisasian data sehingga didapatkan konsep-konsep dan dari konsep tersebut terbentuk hubungan-hubungan. Langkah-langkah tersebut berupa sorting data, coding data dan filing. Kegiatan ini harus dimulai sejak berada dilapangan bukan sebelum maupun sesudahnya.

1.Sorting data

Dimulai setelah data pertama didapatkan dan tidak menunggu data menumpuk.
Mencatat kembali dan memilah-milah data yang didapatkan secara sistematis.
Catatan yang tidak jelas harus diperjelas dan dituliskan kembali kekurangan-kekurangannya (dengarkan kembali alat rekam).

2.Coding data

Coding data adalah melakukan pemilihan dan pemasukan data kedalam kategori-kategori.
Dimulai pada saat sorting data agar setiap set data dapat dibandingkan dan pola-polanya dapat segera diidentifikasi.
Kode-kode dikembangkan secara induktif dan menunjukan pada domain umum.
Pertama dilakukan ope coding atau coding data dari aslinya dan kemudian dikelompokkan dalam kategori.
Lakukan coding baris per baris atau kalimat per kalimat untuk mendapatkan cakupan teoritis secara memuaskan dan benar-benar dari data.
Lakukan coding sendiri dan tidak hanya sekali untuk meningkatkan sensitifitas peneliti.
Tuliskan semua ide yang muncul dalam proses coding.
Relevansi data harus berdasarkan data bukan asumsi.

3.Pembuatan file

Pembuatan filing system yang efektif dan efisien sangat penting dalam proses analisis.
Tantangan peneliti adalah membuat data naratif menjadi system penyimpana dimana peneliti dapat secara mudah mengatur dan menariknya lagi untuk kepentingan yang akan dating terutama dalam penulisan laporan.
File yang berisi bahan-bahan dalam proses penelitian yaitu lengkah-langkah prosedur dalam pengumpulan data, pengalaman pribadi, perasaan dan observasi yang mungkin mempengaruhi pengumpulan data, masalah logistic yang dihadapi.
Untuk mempermudah peneliti dalam menuliskan laporan penelitian untuk bab metode dan strategi penelitian.

4.Data analysis tools

Grafik è untuk menggambarkan tren atau arah dan pemahaman missal flowchart, growth chart, organizational chart.
Causal network è menggambarkan hubungan determinan, missal factor yang mempengaruhi diterimanya imunisasi, yaitu mulai dari kehamilan sampai kelahiran yang dilihat dari kesehatan dan dukun.
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta : Jakarta

Retn Siwi Padmawati Modul Desain dan Metodologi Studi Kualitatif, Program studi kedokteran klinis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.