Pages

Wednesday, 8 July 2009

Awards

Makasih buat Diyah, umminya zalfa lemparan awardnya. But award ini ada rule istimewa yaitu harus mencantumkan links orang2 yang sudah mendapat award ini sebelumnya. Wah boljug nih kalo yg punya monetizing blog, ningkatin traffic hehe ... Oke ini dia the links :

  1. Antaresa Mayuda
  2. Ranggagoblog
  3. Buwel
  4. Henny
  5. Mas Yudie
  6. Anazkia
  7. Lidya
  8. Ayank
  9. Diyah
  10. Ina

Tapi ingat, sebelum kamu meletakkan link diatas, kamu harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link kamu sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Tapi ingat ya, kalian semua harus fair dalam menjalankannya. Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya , maka jumlah backlink yang akan didapat adalah

Ketika posisi kamu 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jml backlink = 5
Posisi 8, jml backlink = 25
Posisi 7, jml backlink = 125
Posisi 6, jml backlink = 625
Posisi 5, jml backlink = 3,125
Posisi 4, jml backlink = 15,625
Posisi 3, jml backlink = 78,125
Posisi 2, jml backlink = 390,625
Posisi 1, jml backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang kamu inginkan. Dari sisi SEO kamu sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung web para downline kamu mengklik link itu, kamu juga mendapatkan traffik tambahan.

Nah, silahkan copy paste saja PR yang kedua ini, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link blog/website kamu di posisi 10. Ingat, kamu harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika kamu tiba2 di posisi 1, maka link kamu akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.

Selain award di atas, ada awards yang lain lagi dari Desy Noer, makasih ya mom , yaitu sbb:

Aturan award ini adalah sebagai berikut :

● Menerima award, pasang di blog Anda dengan mencantumkan nama orang yang telah memberikan award dan link blog-nya.

● Bagikan lagi award ini kepada blogger lainnya. Jangan lupa untuk menghubungi blogger agar mereka tahu bahwa mereka telah terpilih untuk menerima award ini. Tinggalkan pesan di shoutboxnya.


Award ini pun ada aturannya, diantaranya :

1. Buat posting award, pasang gambar awardnya.

2. Cantumkan link pemberi award.

3. Buat daftar 10 link sobat penerima award.


Nah sekarang saatnya kulemparkan semua award ini kepada:

  1. Mbak Amee
  2. Nana
  3. Asyiq
  4. Andi,
  5. Erna,
  6. Mbak Dhona
  7. Nanda
  8. Teh Vina
  9. Mbak Widhie
  10. Mbak Mai
Semoga berkenan, selamat menerima awards hehe...


Tuesday, 7 July 2009

Pemberian Oksigen Pada Pasien

Pemberian oksigen selalu diperlukan bila keadaan penderita buruk.
Indikasi pemberian oksegen adalah antara lain :
- pada saat resusitasi jantung paru (RJP)
- setiap penderitatrauma berat.
- Setiap nyeri pre-kordial.
- Gangguan paru seperti asthma, COPD.
- Gangguan jantung seperti decompensasi cordis.
Pemberian oksigen tidak perlu disertai alat pelembab (humidifier) karena pemberian singkat.

Cara pemberian oksigen dapat dengan :
a. Kanul hidung (nasal canule).
Kanul hidung lebih dapat ditolerir oleh anak-anak, face mask akan ditolak, karena merasa dicekik. Orang dewasa juga kadang kadang menolak face mask karena dianggap mencekik. Kekurangan kanul hidung adalah dalam konsentrasi oksigen yang dihasilkan.
Pemberian oksigen melalui kanul tidak bisa lebih dari 6 liter/menit karena tidak berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan iritatif untuk penderita.
b. Face mask (rebreathing mask)..
Masker dengan lubang pada sisinya.
Pemakaian face mask dalam pemberian oksigen lebih baik dibandingkan kanul hidung, karena konsentrasi oksigen yang dihasilkannya lebih tinggi..
c. Non Rebreathing Mask.
Pada face mask dipasang reservoir oksigen yang mempunyai katup. Bila diinginkan konsentrasi oksigen yang tinggi, maka rebreathing mask paling baik.

Konsentrasi oksigen menurut cara pemberian :
Udara bebas : 21 %
Kanul hidung dengan O2 2ltr/menit (LPM) : 24 %
Kanul hidung dengan O2 6 LPM : 44 %
Face mask (rebreathing 6 – 10 LPM) : 35 – 60%
Non rebreathing mask ( 8 – 12 LPM) : 80 – 90 %


TIPS & TRIK EKSTRIM MELAMAR PEKERJAAN

Monday, 6 July 2009

Nabila Di Masa Transisi

Selayaknyalah seorang hamba itu senantiasa bersyukur kepada sang pencipta. Begitupun saya seorang ibu yang melihat perkembangan sang buah hati yang kian beranjak dewasa ;p, busyet … kesannya tua banget. Di usia Nabila yang hampir 4 tahun ini, telah banyak hal2 yang patut disyukuri dan harus terus dikembangkan. Misalnya saja tentang hapalan2 surat pendek sampai surat Al Kafirun, iqra’ jilid 2 hal. 5, doa2 kecil dan hadits pendek serta penguasaan ejaan alphabet. Yaa … walaupun belum bisa baca, tetapi setidaknya mengeja per huruf dan menulis namanya sendiri.
Perkembangan tersebut hendaknya selaras dengan perkembangan psikis dan tingkah laku. Nah di masa-masa inilah saya rasakan, beberapa aksi yang diambil/dilakukan Nabila rasanya over/lebay. Gejala ini sudah terasa ketika di akhir waktu di kota Liwa, lebih manja, caper lah, beda dengan sebelumnya yang masih bisa dimintai pengertian. Atau kah akhir-akhir ini kami yang tidak bisa mengerti perasaannya???.
Kami sadari saat transisi perpindahan ini memang cukup sulit dilalui. Awalnya Nabila sepertinya ecxited dengan kepindahannya dan tidak terlalu peduli dengan proses kehilangan teman2 lamanya. Mungkin Nabila hanya tahu bahwa kami pindah ke aceh, itu berarti hanya sekedar pergi ke kota sebelah. Namun lingkungan baru dan pengasuh baru yang sekarang , sementara ini belum membuatnya nyaman untuk ditinggalkan umminya pergi kerja. Baru 1 hari ditinggal ke kantor, itupun dengan perjuangan yang amat sangat, segala upaya dikerahkan, yang akhirnya mau ditinggal pun karena dijanjikan dibelikan baju dannis yang kebetulan tempatnya bersebelahan dengan kantor. Namun hari selanjutnya, nabila tetap minta ikut ke kantor, padahal janji sudah ditepati, untungnya saja bertepatan dengan hari jumat dan orang kantor ada yang punya acara syukuran rumah, jadi agak flexible. Huff… perjuangan harus tetap berlanjut. Semoga hari berikutnya, Nabila makin bisa mengerti, dan rela untuk ditinggalkan kami berangkat kerja.
Kalau melihat masa kepindahan yang lalu, ketika pertama kali di liwa, yaa mungkin tidak jauh berbeda. Namun kantor yang dulu lebih flexible, dan bertepatan dengan jadual masuk sekolah, jadi seminggu pertama masih bisa ikut menyertai Nabila sekolah. Sedangkan, saat ini kebetulan masih liburan sekolah dan kantornya pun ga bisa santai. Padahal senin kemaren dah sempet kulepas dengan senyuman dan salam, selasa ini dengan tangisan hiks. Ya Allah tolonglah hambamu …

Friday, 3 July 2009

PERPISAHAN YANG MENGHARUKAN





Pada hari Kamis, 25 Juni 2009 yang lalu terselenggaralah sebuah acara perpisahan untuk kami di kantor. Dua kata untuk acara tersebut “Sungguh mengharukan”. Diawali dengan sambutan kami, suami dan saya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Wakil Ketua Kantor yang sudah mendapatkan SK jabatan sebagai Ketua, yang tinggal menunggu pelantikan. Lalu acara pemberian kenang2an dan hiburan organ.

Disaat prakata dari kami, khususnya saya, tak kuasa matapun berkaca-kaca. Banyak yang saya dapat dari 1 tahun 4 bulan di kantor ini, setahun lebih pendek dari masa kerja suami. Mmmm… waktu yang singkat tapi banyak manfaat.

Kalau boleh kilas balik sejenak, suami sempat bolak balik liwa-tangerang 2 minggu sekali selama 1 tahun, sebelum saya mendapat SK di kantor suami bekerja. Butuh waktu 1 tahun untuk mengurus sk pindah, maklum saja dikarenakan beda instansi, jadi melewati BKN sebagai pembuat SK.

Kembali ke acara perpisahan … tidak banyak kata yang terucap, hanya rasa terimakasih dan ucapan maaf. Terimakasih atas segala sesuatu yang telah didapat di kantor, terimakasih atas kehangatan keluarga besar kantor, terimakasih atas bimbingan dan petunjuk atasan dan teman2 semua atas jabatan kecil yang saya emban, yang saya lalui dengan proses learning by doing.

Permintaan maaf rasanya juga tak cukup untuk sekedar terucap lewat kata2 atas segala kekhilafan, kekeliruan yang mungkin saya lakukan baik dalam kinerja maupun pergaulan sehari2. Teriring pula doa dari lubuk hati yang paling dalam agar kami semua keluarga kantor selalu dalam keadaan sehat, bisa menjadi lebih dan lebih baik lagi di waktu yang akan datang dan semoga silaturahim tetap terjaga.

Ucapan terimakasih semakin tak bermakna rasanya dikala pemberian2 kenang2an disampaikan kepada kami sekeluarga, termasuk Nabila hehe. Karena setelah dibuka-buka di rumah, ternyata banyak boneka diperuntukkan Nabila :D.

Akhir kata, kami sekeluarga mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga PN Liwa, PA Krui di Liwa, Kejaksaan, Dharmayukti Karini dan seluruh pihak yang kami tak bisa sebut satu persatu.

Wednesday, 1 July 2009

Analisa Sosial Vaksin Meningitis

Akhir-akhir ini dunia kesehatan kembali di hebohkan dengan Vaksin meningitis. Vaksin yang menyebabkan jutaan umat muslim dunia berdebat masalah vaksin ini. Apa sebab vaksin ini menjadi perdebatan dikarenakan vaksin yang digunakan terbuat dari ekstrakl babi.

Setelah pemerintah Arab Saudi menerapkan setiap jamaah haji wajib di vaksin Meningitis. Vaksin ini menjadi komoditi negara Kapitalis USA untuk memproduksi vaksin dari ekstrak babi. Padahal jika dibuat dengan menggunakan ekstrak sapi juga bisa. Tapi inilah kejeniusan Kapitalis yang dengan surplus anggaran yang dimiliki bisa dengan mudah melakukan politik devide et impera untuk mengacaukan sistem haji dan umrah muslim.

Tapi dengan izin Allah, semuanya dapat diatasi karena Kapitalis yang atheis lupa bahwa Islam berpegangan pada Quran dan Sunnah. Oleh karena itu dalam Sunnah dijelaskan Sesuatu yang haram diperbolehkan jika memang tidak ada sesuatu yang dapat menggantikan itu. Lagi pula juga dijelaskan segala sesuatu yang darurat itu diperbolehkan. Pertanyaannya sekarang sampai kapan umat akan diberi vaksin Meningitis dari Babi?? Ilmuwan Islam harus bergerak untuk meramu vaksin dr ekstrak Sapi agar lebih halal dan jauh lebih menimbulkan kemaslahatan. Tidak usah menunggu WHO karena WHO masih bagian dari antek Kapitalis Atheis. Indonesia harus menjadi Inisiator untuk menggerakkan ilmuwan-ilmuwannya yang berada di Lembaga Eijkman, Litbang Depkes tanpa melibatkan NAMRU. Ayoo... Indonesia BISA..


Halal Haram Vaksin Meningitis

Gambar : Bakteri Meningitis
Umat Muslim yang ingin melakukan umrah ataupun haji, saat ini dapat beribadah dengan tenang. Pasalnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan para jemaah yang akan pergi umrah atau haji untuk melakukan vaksinasi meningitis walaupun dalam proses pembuatan vaksin tersebut menggunakan enzim tripsin yang berasal dari babi.

"Pemerintah Saudi mewajibkan seseorang yang melakukan umrah dan haji harus disuntik vaksin meningitis. Belum ada media lain untuk menghasilkan vaksin itu selain lewat babi. Jadi sebenarnya vaksin yang mengandung babi itu haram, namun dalam keadaan darurat hal tersebut diperbolehkan," terang Prof Dr Umar Shihab, Ketua Fatwa MUI, saat media briefing di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (7/5).

Umar juga menerangkan, Malaysia juga menggunakan vaksin yang sama dengan Indonesia. Namun, Umar juga menerangkan keadaan darurat seperti ini tidak dapat dibiarkan berlarut. Dalam waktu dekat ini, pihak MUI yang diwakili oleh lembaga fatwa dan LP POM akan bertemu dengan pemerintah, yang diwakili oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Agama, akan melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut.

"Kami akan terus mendesak pemerintah untuk mengusahakan vaksin lain yang bebas dari unsur babi. Insya Allah hasilnya akan melegakan semua pihak," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Nadzatuzzaman Husen, Dir LP POM MUI, menerangkan, kebanyakan vaksin yang ada saat ini dibuat melalui porcine (enzim protease dari babi) yang ada pada babi.

"Yang mengembangkan adalah negara Barat yang tidak mempermasalahkan halal-haram, sebenarnya enzim tersebut juga ada pada sapi. Tapi ilmuwan tetap memakai babi, karena 96 persen DNA babi mirip dengan DNA manusia," ujarnya.

Selanjutnya ia juga meminta pemerintah untuk melakukan audit pada sebuah perusahaan dari Belgia yang mengklaim mempunyai vaksin meningitis dengan merek Mencevax ACWY yang tidak mengandung porcine. "Yang mengatakan bebas ini kan perusahaannya dan itu perlu diaudit. Datangi pabriknya sehingga dapat menyaksikan semuanya, jangan hanya katanya," ujarnya.

Keputusan tentang haram tidaknya suatu produk, termasuk vaksin meningitis yang digunakan para jemaah calon haji, umrah, dan pekerja musiman adalah kewenangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Keputusan pemberian imunisasi meningitis bagi calon haji, umrah, dan pekerja musiman bukan kemauan Departemen Kesehatan, melainkan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi yang mengharuskan setiap orang yang akan haji, umrah maupun yang akan bekerja di sana disuntik vaksin meningitis.

Hal tersebut disampaikan Menkes Dr dr Siti Fadilah Supari dalam siaran persnya. Keputusan mengenai vaksin meningitis disampaikan Menkes seusai bersilaturahim dengan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia di Kantor MUI, Selasa (16/6). "Kalau tidak disuntik maka Pemerintah Arab Saudi tidak mau memberikan visa," ujarnya.

Fungsi dari vaksin meningitis sendiri adalah untuk mencegah penularan antarjemaah yang melakukan ibadah haji karena penyakit meningitis itu mematikan.

Tentang informasi bahwa Malaysia telah memproduksi vaksin meningitis yang bebas dari unsur porcein, Menkes telah mendapatkan informasi langsung dari salah seorang Direktur Lembaga Halal Malaysia ( Direktur Sijjil) Tn Zainal Abidin Bin Jaffar yang menyatakan sampai saat ini Malaysia belum bisa memproduksi vaksin meningitis sendiri.

Malaysia menggunakan vaksin yang sama dengan vaksin yang digunakan oleh Indonesia maupun negara-negara Islam lainnya.

Menurut Sekretaris Umum MUI Drs Ichwan Sam, MUI akan menangani vaksin meningitis secara hati-hati agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. MUI masih akan mengadakan rapat untuk menentukan fatwanya terhadap vaksin meningitis yang akan digunakan umat Islam pada musim haji yang akan datang.

"Mengapa MUI mengambil keputusan seperti itu, karena di dalam berfatwa prinsipnya perlu berhati-hati untuk menjaga umat dari kemungkinan menggunakan zat-zat yang haram," kata Ichwan.

Saat ini, lanjut Ichwan, MUI sedang menunggu balasan surat dari Pemerintah Arab Saudi untuk mendapatkan penjelasan mengenai kewajiban pemberian vaksin meningitis.

Sumber : kesehatan.kompas.com

Penelitian Kualitatif

Metode kualitatif biasa digunakan oleh ilmuwan social seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan sebagainya dalam penelitian mereka, tetapi pada dasarnya metode ini dapat digunakan pada semua arena ilmu terapan secara interdisipliner. Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang terfokus pada multi method yang mempunyai pendekatan interpretative dan naturalistic terhadap subyek penelitian. Penelitian kualitatif biasanya tidak menggunakan analisis statistic dalam member arti pada fenomena, dalam pengumpulan data maupun dalam generalisasi data. Dengan demikian, data bersifat deskriptif, pengumpulan data juga bersifat tidak terstruktur melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok, observasi, analisis dokumen dan sebagainya.


Ruang Lingkup dan Ciri-ciri penelitian kualitatif
1.Paradigma
Penelitian kualitatif dikatakan mempunyai paradigm atau faham naturalistic, dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif yang mempunyai faham positivis. Artinya penelitian kualitatif lebih mementingkan penjelasan fenomena sebagaimana adanya atau secara a;amiah dimana peneliti tidak memanipulasi kejadian itu. Selain itu, peneliti juga mencoba untuk mengamatti suatu fenomena seperti bagaimana orang yang diteliti member arti terhadap fenomena tersebut, bukan melihat hanya pada kategori kategori yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti.

2.Pertanyaan penelitian
Penelitian kualitatif biasanya menjawab pertanyaan mengapa suatu fenomena muncul dan apa artinya (fenomenologi), bagaimana suatu system berlaku, bagaimana gambaran individu atau kelompok dijelaskan (dengan melihat pada mereka sendiri menjelaskan dunianya atau menginterpretasikan sesuatu) atau deskriptif. Selain itu, pertanyaan penelitian yang sering dilontarkan untuk penelitian kualitatif adalah apa yang terjadi dengan fenomena tertentu, bagaimana hal tersebut terjadi (proses), serta bagaimana orang berkomunikasi tentang suatu hal atau apa yang mereka komunikasikan apabila sesuatu terjadi.

3.Pendekatan emic dan etic
Penelitian kualitatif biasanya selalu mempunyai pendekatan emic yaitu menggunakan pandangan orang local atau subyek penelitian dalam menjelaskan kerangka berfikir mereka termasuk dalam menjelaskan nilai-nilai, perilaku, proses, dan bagaimana subyek penelitian mencoba memecahkan masalahnya sendiri. Pendekatan ini bertentangan dengan poendekatan etic yang lebih mementingkan pandangan orang luar yang biasanya digunakan untuk generalisasi.

4.Penekanan pada proses
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dan sifat dinamis dari kehidupan social. Hal ini berhubungan dengan kecenderungan studi kualitatif yang mempunyai desain yang longitudinal dan lamanya waktu berhubungan dengan subyek penelitian. Kontribusi utama dari penelitian kualitatif terletak dalam penekanan pada proses ini terutama dengan metode observasi partisipasinya.

5.Idealis dan Realis
Penelitian kualitatif sering dikontraskan dengan kuantitaif dalam hal idealis dan realis. Pada penelitian kualitatif yang lebih dipentingkan adalah persepsi dan keyakinan dari subyek penelitian (idealis). Dalam kasus penolakan amputasi, persepsi keyakinan pasien akan lebih dipentingkan sebagai bahan dipertimbangkan untuk melakukan amputasi, dari pada kebenaran bahwa tanpa amputasi penyebaran penyakit akan terjadi.

6.Kontekstual dan Holistik
Penelitian kualitatif lebih mementingkan kajian yang kontekstual dan holitik. Artinya, studi kualitatif mementingkan pemahaman peristiwa, fenomena, perilaku dan sebagainya dalam konteksnya. Sedang holistic berarti melihat fenomena secara keseluruhan agar dapat diketahui dan dipahami secara menyeluruh pula. Dengan demikian, dari pada membatasi variable dalam lingkup tertentu saja, maka peneliti kualitatif lebih memilih konteks yang luas.

7.Sampling dan seleksi informan.
Studi kualitatif jarang sekali menggunakan probabilistic sampling, karena jumlah sampel yang biasanya kecil. Hal ini karena tujuan dari studi kualitatif adalah lebih untuk melihat kasus-kasus unik dari pada untuk generalisasi. Dalam menentukan sampling biasanya peneliti menentukan terlebih dahulu settingnya dan kemudian melihat apa masalah yang dipelajari dari setting tersebut. Dengan demikian, generalisasi dicari dari kasus-kasus yang mirip dalam setting tersebut.
Seleksi informan juga sangat ditentukan oleh variasi dan kapabilitas informan dalam memberikan informasi. Jumlah informan tidak ditentukan, tetapi kejenuhan data menjadi ukuran. Data dikatakan jenuh apabila tidak ada informasi baru yang didapat oleh peneliti setelah digunakan teknik-teknik pengumpulan data yang berbeda.

8.Validitas data dan triangulasi
Validitas data dapat dapat berupa dua hal. Pertama adalah mengembalikan hasil analisis peneliti kepada subyek penelitian untuk mendapatkan feedback tentang validitas kesimpulan atau temuan. Walaupun hal tersebut mudah diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan karena ketidakmungkinan para subyek untuk membaca hasil penelitian, kemungkinan bahwa informan mempunyai pendapat yang tetap tidak berubah tentang suatu hal, apakah feedback diberikan secara objektif oleh subyek penelitian dan kemungkinan lain adalah adanya tujuan yang berbeda dari peneliti dan subyek penelitian akan menyebabkan sulit untuk melihat validitas dari data tersebut.
Oleh karena itu dapat dilakukan kombinasi berupa metode (wawancara, observasi, diskusi kelompok, analisis dokumen) untuk menjelaskan suatu fenomena atau melakukan triangulasi. Penggunaan beberapa metode ini merupakan keunggulan dari penelitian kualitatif.

9.Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan cara-cara pengumpulan data yang natural yaitu berbicara, mengamati sesuatu, dan berdiskusi dalam kelompok. Observasi dan wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data yang utama dalam penelitian kualitatif. Melalui kedua metode ini, peneliti mampu secara terperinci dan mendalam mengungkapkan fenomena yang terjadi. Metode diskusi kelompok merupakan metode yang baru yang didasari ole hide untuk membuat studi kualitatif lebih singkat dilakukan.

10.Desain penelitian
Tergantung dari pertanyaan penelitian yang dikembangkan, desainm dari penelitian kualitatif hendaknay juga disesuaikan dengan pertanyaan penelitian. Namun demikian, sejalan dengan berkembangnya pertanyaan penelitian dilapangan atau pada saat studi dilakukan, maka desain penelitian juga dapat berubah ditengah-tengah penelitian. Hal ini karena peneliti terlibat langsung dalam pengumpulan data, sehingga desain dapat selalu disesuaikan dengan kenyataan yang terjadi.


Desain Penelitian Kualitatif
Desain yang baik adalah rencana tindakan yang menghemat waktu, biaya, dan tetap mengantisipasi kegiatan yang ingin dicapai. Pertimbangan teknis juga harus digunakan dalam membuat desain penelitian, yaitu bagaimana data direncanakan untuk dikumpulkan, bagaimana prosedur analitis serta bagaimana pedoman dan prosedur untuk penyebaran interpretasi dan penggunaan hasil penelitian. Standar desain penelitian kualitatif yang dikenal adalah sebagai beikut :

1.Studi kasus
Studi populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan outcomenya tidak jelas, tidak diketahui atau belum pernah dieksplorasi.
Dilakukan pada suatu komunitas, populasi target atau unit studi yang lain.

2.Etnography

Suatu populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan outcomenya tidak jelas, tidak diketahui atau belum pernah dieksplorasi.
Menggunakan open ended interview dan observasi.
Perhatian pada penggunaan konsep budaya untuk mengarahkan penelitian dan interpretasi data.
Selalu memasukkan pertimbangan manusia dan peristiwa dalam setting naturalnya.
Mementingkan “thick description”

3.Naratif

Studi tentang riwayat orang atau manusia yang dengan menggunakan cara membuat, mengumpulkan dan menmganalisa teks tertulis.
Mempelajari pengalaman manusia melalui buku-buku, artikel, permainan, transkrip, film dan sebagainya.
Fokus pada pengetahuan, kepercayaan dan praktek.

4.Rapid Etnographic

Rancangan etnografi yang sudah di modifikasi.
Karena masalah yang diteliti sudah dipahami, sehingga peneliti harus sudah tahu konteks budaya dan berbicara bahasa local.
Fokus pada satu aspek budaya saja.
Harus bekerjasama dengan ahli budaya tersebut.
Biasanya memakai interview kelompok, in dept dan meminta pertimbangan informan kunci.
Perlu menggunakan triangulasi.

5.Penelitian aksi

Setiap penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk perubahan struktur dan lembaga suatu masyarakat atau kelompok.
Dengan demikian selalu menyertakan pendapat masyarakat atau kelompok yang diteliti.
Sangat sesuai dengan paradigma kritis.

Metode Pengumpulan Data
Diantara beberapa cara pengumpulan data, tiga metode biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif atau merupakan metode utama. Metode tersebut adalah wawancara mendalam atau in depth interview, observasi atau pengamatan dan focus grouped discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah.

Wawancara mendalam
Teknik pengumpulan data ini adalah berupaya Tanya jawab sistematis antara peneliti dan informan atau responden untuk mendapatkan data penelitian. Teknik wawancara dapat bebas tetapi sebaiknya disiapkan sebelum penelitian karena wawancara dapat berhenti seketika jika tidak disiapkan pertanyaan sebelumnya. Keunggulan teknik ini adalah pada kemungkinan peneliti mendapatkan data yang mendalam karena dalam wawancara peneliti dapat mengklarifikasi pernyataan informan, dapat mengajukan pertanyaan yang belum ada dalam kuesioner serta dapat melihat sekaligus ekspresi nonverbal dari pemberi informasi atau responden. Namun demikian, metode ini membutuhkan waktu lama dalam pengumpulan data, sangat subyektif dan terutama mahal biayanya. Tidak semua peneliti atau anggota penelitian memiliki kemampuan yang sama dalam melakukan wawancara mendalam sehingga perlu pelatihan terlebuh dahulu.

Observasi atau Pengamatan
Pengumpulan data ini dilakukan dengan mencatat dan merekam periatiwa-peristiwa yang diamati atau perilaku yang dilakukan oleh subyek penelitian. Pengamat tesebut disebut dengan participant observer. Pengamat ini melihat orang-orang yangs edang dipelajarinya untuk melihat perilaku, dan bagaimana interaksinya dalam situasi tertentu. Kadang-kadang pengamat ini juga melakukan wawancara untuk meminta panjelasan tentang apa yang dilihatnya atau mencari bagaimana interpretasi responden terhadap peristiwa atau perilaku yangs edang diamati.
Keuntungan teknik ini dalam pengumpulan data adalah peneliti dapat melihat subyek dalam setting alaminya secara langsung sehingga data yang didapat akan lebih kaya karena mencerminkan sekaligus interaksi dari subyek yang diamati. Selain itu, beberapa informasi tidak dapat diperoleh apabila tidak dilakukan observasi semata-mata karena sifat data yang diinginkan. Bagi subyek penelitian, cara ini juga mengurangi beban mereka karena tidak perlu menyediakan waktu khusus untuk wawancara. Kelemahan cara ini lamanya waktu dalam memperoleh data karena sering kali subyek tidak melakukan kegiatan seperti yang diinginkan peneliti. Kelemahan yang lain adalah adanya perilaku yang dibuat-buat apabila subyek mengetahui bahwa mereka sedang diamati sehingga fakta yang tergambarkan kadang-kadang bukan merupakan keadaan sesungguhnya.

Focus Group Discussion (FGD)
Teknik pengumpulan data ini meliputi mengumpulkan orang 6-10 orang untuk diajak diskusi dan diarahkan oleh seorang fasilitator. Diskusi ini biasanya dilakukan untuk menggali sesuatu hal dalam suasana yang santai dan terarah. Biasanya teknik ini untuk melihat interaksi kelompok karena dengan interaksi ini maka informasi yang didapat akan menjadi lebih kaya dan memungkinkan timbulnya ide-ide baru bagi peneliti. Karekteristik dari FGD adalah pesertanya yang homogeny, tidak saling kenal, waktu dan biaya penelitian yang hemat.
Kelemahan metode ini adalah sulitnya mengendalikan diskusi apabila ada peserta yang tidak member informasi atau berusaha mendominasi diskusi. Data FGD inmi harus dianalisa berdasarkan kelompok. Teknik ini juga sulit dianalisa kadang-kadang menghasilkan data yang berbeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Analisis Data Kualitatif
Langkah anlisis data kualitatif dimulai dari manajemen data yaitu cara pengorganisasian data sehingga didapatkan konsep-konsep dan dari konsep tersebut terbentuk hubungan-hubungan. Langkah-langkah tersebut berupa sorting data, coding data dan filing. Kegiatan ini harus dimulai sejak berada dilapangan bukan sebelum maupun sesudahnya.

1.Sorting data

Dimulai setelah data pertama didapatkan dan tidak menunggu data menumpuk.
Mencatat kembali dan memilah-milah data yang didapatkan secara sistematis.
Catatan yang tidak jelas harus diperjelas dan dituliskan kembali kekurangan-kekurangannya (dengarkan kembali alat rekam).

2.Coding data

Coding data adalah melakukan pemilihan dan pemasukan data kedalam kategori-kategori.
Dimulai pada saat sorting data agar setiap set data dapat dibandingkan dan pola-polanya dapat segera diidentifikasi.
Kode-kode dikembangkan secara induktif dan menunjukan pada domain umum.
Pertama dilakukan ope coding atau coding data dari aslinya dan kemudian dikelompokkan dalam kategori.
Lakukan coding baris per baris atau kalimat per kalimat untuk mendapatkan cakupan teoritis secara memuaskan dan benar-benar dari data.
Lakukan coding sendiri dan tidak hanya sekali untuk meningkatkan sensitifitas peneliti.
Tuliskan semua ide yang muncul dalam proses coding.
Relevansi data harus berdasarkan data bukan asumsi.

3.Pembuatan file

Pembuatan filing system yang efektif dan efisien sangat penting dalam proses analisis.
Tantangan peneliti adalah membuat data naratif menjadi system penyimpana dimana peneliti dapat secara mudah mengatur dan menariknya lagi untuk kepentingan yang akan dating terutama dalam penulisan laporan.
File yang berisi bahan-bahan dalam proses penelitian yaitu lengkah-langkah prosedur dalam pengumpulan data, pengalaman pribadi, perasaan dan observasi yang mungkin mempengaruhi pengumpulan data, masalah logistic yang dihadapi.
Untuk mempermudah peneliti dalam menuliskan laporan penelitian untuk bab metode dan strategi penelitian.

4.Data analysis tools

Grafik è untuk menggambarkan tren atau arah dan pemahaman missal flowchart, growth chart, organizational chart.
Causal network è menggambarkan hubungan determinan, missal factor yang mempengaruhi diterimanya imunisasi, yaitu mulai dari kehamilan sampai kelahiran yang dilihat dari kesehatan dan dukun.
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta : Jakarta

Retn Siwi Padmawati Modul Desain dan Metodologi Studi Kualitatif, Program studi kedokteran klinis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.