Wednesday, 29 April 2009
SYOK
PENDAHULUAN
Syok atau renjatan merupakan suatu keadaan patofisiologik dinamik yang mengakibatkan hipoksia jaringan dan sel. Karena hipoksia pada syok terjadi gangguan metabolik sel, sehingga dapat timbul kerusakan irreversible pada jaringan organ vital. Bila terjadi kondisi seperti ini penderita meninggal dunia. Syok bukan merupakan penyakit dan tidak selalu disertai kegagalan perfusi jaringan. Syok dapat terjadi setiap waktu pada penderita. Penanggulangan didasarkan pada diagnosa dini yang tepat.
PATOFISIOLOGI
Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari ruang intravaskuler (syok hipovolemik), kegagalan fungsi pompa jantung (syok kardiogenik), infeksi sistemik berat (syok septik), reaksi yang berlebihan (syok anafilaktik) dan reaksi vasovagal (syok neurogenik).
GAMBARAN KLINIK
Penurunan tekanan darah sistolik dianggap tanda khas syok hipovolemik. Sebelum terjadi penurunan tekanan darah terjadi reaksi kompensasi tubuh untuk mempertahankan perfusi jaringan organ vital. Kompensasi tersebut terdiri dari vasokonstriksi kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan dingin. Karena itu syok hipovolemik kadang disebut “syok dingin”. Diuresis berkurang dan terjadi takikardia untuk mempertahankan curah jantung dan peredaran darah. Karena tindakan kompensasi ini, tekanan darah untuk beberapa waktu tidak menurun. Metabolisme jaringan hipoksik menghasilkan asam laktat yang menyebabkan asidosis metabolik, sehingga menjadi takipnoe. Akhirnya karena kehilangan cairan intravaskuler terus menerus, tindakan kompensasi tidak dapat mempertahankan tekanan darah yang memadai sehingga terjadi dekompensasi dengan akibat penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
Pada syok septik vasodilatasi perifer tidak dipengaruhi oleh ketakolamin. Kulit penderita hangat, sehingga disebut “syok panas”. Kulit menjadi merah karena vasodilatasi sedangkan peredaran darah meningkat pesat untuk kompensasi ruang vaskular yg meluas. Denyut nadi menjadi besar sebagai tanda curah jantung meningkat. Tekanan nadi yaitu perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik meningkat. Suhu badan mungkin tidak meningkat. Hipoksia otak menyebabkan kegelisahan dan akhirnya koma. Perfusi ginjal yang tidak mencukupi menyebabkan oliguria dan mungkin nekrosis tubulus. Pada syok lanjut miokard mengalami hipoksia sehingga mengakibatkan kematian.
Pada penanggulangan syok septik harus diusahakan untuk meniadakan sumber infeksi dan mencegah sepsis.
Syok septik hampir selalu disertai dengan gagal organ multipel.
DIAGNOSA dan PEMANTAUAN
Pada pemeriksaan fisik diperhatikan kemungkinan infeksi dan perdarahan. Tekanan vena yang tinggi menunjukkan gagal jantung karena gangguan jantung yang menyebabkan syok. Pada syok anafilaktik mungkin ditemukan wheezing. Perkusi dan auskutasi dilakukan untuk mendiagnosis bendungan paru karena gagal jantung kiri. EKG berguna untuk membedakan oklusi koroner dengan infark miokard atau embolus pulmoner yang besar. Pemantauan dilakukan terus menerus terhadap suhu badan, denyut nadi, tekanan darah, pernafasan dan kesadaran. Pemantauan tekanan vena sentral diperlukan sebagai pegangan untuk mengatur pemberian cairan parentral dan pengawasan jantung.
Pemasangan kateter di buli-buli dibutuhkan untuk mengetahui diuresis setiap jam. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin, hematokrit, ureum, elektrolit keseimbangan asam-basa, kadar gas darah dan biakan darah.
Gejala dan Tanda Syok
1.Tipe syok Septik 2.Hipovolemik 3.Anafilaktik 4.Kardiogenik Vasovagal
Tekanan darah
Tekanan nadi
Denyut nadi
Isi nadi
Vasokonstriksi perifer
Suhu kulit
Warna
Tekanan vena sentral
Diuresis
EKG
Foto paru
N / - / --
N / + / ++
+ / ++
Besar-Hangat Merah
N / rendah - / --
N Edema
Infiltrat - / --
- / --
+ / ++
Kecil
+
Dingin Pucat
N / rendah --
N
N - / --
- / --
+ / ++
N / kecil
+
Dingin
N / pucat
N / rendah
-
N
N - / --
- / --
+
N / kecil
+ / (-)
Dingin
N / pucat
Tinggi
- / --
Abn.
Edema N
N
Lambat
N
N / +
N
N / pucat
N
N
N
N
N = normal ; + = meningkat ; ++ = sangat meningkat ; - = turun ; -- = sangat turun ; Abn = abnormal
PENANGGULANGAN
Penanggulangan syok dimulai dengan tindakan umum untuk memulihkan perfusi jaringan dan oksigenasi sel. Tindakan ini tidak tergantung pada penyebab syok. Diagnosis harus juga segera dibuat sehingga dapat diberikan pengobatan kausal.
Perfusi dan oksigenasi
Untuk perfusi jaringan supaya kebutuhan metabolit dapat terpenuhi
Labels:
Emergensi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment