Pages

Friday, 7 August 2009

Tortuous Varicosities in Chronic Schistosomiasis


A 34-year-old Brazilian man presented with a 24-year history of prominent, progressively dilating superficial veins. The veins of the lower limbs dilated first, gradually becoming discolored and indurated (Panel A). After 5 years, varicosities appeared on the anterior chest and abdominal wall (Panel B). Gynecomastia, splenomegaly, and bilateral varicoceles also developed. Jaundice, spider angiomata, and testicular atrophy were not seen. There was no evidence of liver failure; however, a platelet count of 20,000 per cubic millimeter indicated thrombocytopenia. Duplex Doppler ultrasonography of the abdomen showed periportal fibrosis, splenomegaly, and high portal flow. Esophagogastroduodenoscopy confirmed the presence of esophageal varices. Viable eggs of Schistosoma mansoni were found in stool specimens, which confirmed the diagnosis of intestinal schistosomiasis leading to portal hypertension and splenic sequestration. He was treated with praziquantel and cleared the S. mansoni infection. Despite evidence of profound portal hypertension, he has done well. More than 200 million people worldwide are infected with schistosomes. Of these, approximately 120 million have symptoms and 20 million are severely ill. During the past decade, targeted interventions combining snail control, improved water quality, and the treatment of infected persons have contributed to diminishing the burden of disease.

sourece : www.nejm.com

In Memory : Cory Aquino Sang Revolusioner People Power


Dunia tak akan melupakan mantan Presiden Filipina Corazon Aquino. Perempuan yang dikenal dengan gerakan 'People Power' ini adalah ikon perjuangan rakyat melawan penguasa lalim. Cory -sapaan akrabnya- bukanlah perempuan biasa. Dia adalah seorang pemimpin revolusi yang menginspirasikan gerakan melawan tirani.

Kepergiannya pada Sabtu 31 Juli 2009 pun membuat rakyat Filipina berkabung selama 10 hari. Sebagai pemimpin revolusi, Cory yang meninggal pada usia 76 tahun selalu dikenang sebagai perempuan hebat yang mengembalikan nyawa demokrasi Filipina pada 1986. Sejarah mencatat masa genting itu sebagai tahun yang tak terlupakan.

Selama 3 hari di bulan Februari 1986, dunia melihat Cory, seorang perempuan yang mengenakan pakaian berwarna kuning menyala yang memimpin jutaan orang dalam gerakan damai menentang Ferdinand Marcos. Saat itu, Marcos yang berkuasa dengan tangan besinya telah memerintah selama dua dasawarsa.

Sebelumnya, Cory hanyalah ibu rumah tangga biasa. Lahir sebagai keturunan klan Cojuangco di kawasan utara Provinsi Tarlac pada 25 Januari 1933, Cory tumbuh sebagai keluarga dengan berbagai privilege, kekuasaan dan kekayaan. Dia pun mendapatkan pendidikan yang berkualitas di AS dan Manila. Pada mulanya, Cory tak memiliki ambisi politik apa-apa, namun semuanya menjadi berbeda setelah dia bertemu seorang wartawan muda dengan karir cemerlang, Benigno 'Ninoy' Aquino. Ninoy yang berasal dari klan Tarlac kemudian menikahinya pada 1954.

Ninoy yang cerdas dan kritis kemudian menjadi senator yang mendapat dukungan dari sejumlah kalangan untuk maju menjadi presiden pengganti Marcos. Seketika Ninoy pun menjadi ancaman bagi Marcos. Pada September 1972, Marcos menyatakan keadaan perang dan memenjarakan ratusan lawan politik maupun pengecamnya, termasuk Ninoy.

Sampai pada suatu saat, Ninoy yang menderita sakit mendapat izin untuk berobat ke Boston, AS bersama istrinya. Marcos pun cukup lega karena Ninoy dalam pengasingannya di Boston tak akan banyak mengusik Marcos. Namun setelah Ninoy sembuh, Marcos gusar karena lawannya itu ngotot kembali ke Filipina.

Pada 1983, Ninoy yang tak tahan melihat penderitaan rakyat Filipina dari jauh pun memilih pulang kampung. Namun 20 Agustus menjadi hari terakhirnya di dunia. Saat kaki Ninoy menginjak tanah Filipina, sebutir peluru menembus kepalanya. Senator yang dirindukan rakyat Filipina itu pun tewas.

Kematian Ninoy membuat Cory memutuskan segera kembali ke Filipina dan menggalang kekuatan untuk menyatukan kalangan oposisi. "Saya bukan membalas dendam, hanya keadilan. Tidak hanya untuk Ninoy, tapi untuk seluruh rakyat Filipina yang menderita," kata Cory saat mendeklarasikan gerakan 'People Power'.

Puncak gerakan oposisi terjadi setelah Marcos memenangkan pemilu Filipina pada 1986 yang diwarnai kecurangan yang sangat masif. Cory yang didukung Gereja Katolik memimpin lebih dari 1 juta orang turun ke jalan. Saat itu pun dikenang dengan kelahiran 'People Power'. Gerakan itu pun sukses menggulingkan Marcos. Cory naik menjadi Presiden Filipina.

Cory segera membentuk komisi untuk merancang konstitusi baru serta menghapus jaringan kroni Marcos yang mengontrol ekonomi dan membebaskan aktivis politik. Cory juga memulai dialog dengan kalangan komunis dan muslim pemberontak. Keberhasilannya menegakkan demokrasi pun membuat majalah TIME menganugerahkan gelar Women of The Year pada 1986.

Sayang, usaha Cory tak berjalan seperti yang dia cita-citakan. Koalisi yang dibangunnya pecah. Dia digoyang 6 kudeta militer, pertentangan politik, serangan pemberontak dan kegagalannya mengubah sistem politik yang didominasi klan keluarga elit. Cory juga beberapa kali lolos dari sejumlah kudeta berdarah.

Meski pemerintahannya berakhir, Cory tetap konsisten dengan cita-citanya. Pada masa pensiunnya bahkan saat menderita sakit, dia tak pernah lupa mengingatkan rakyat Filipina untuk melawan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahan. Dia dijuluki sebagai pahlawan Asia oleh majalah TIME pada 2006. TIME menggambarkan Cory sebagai simbol 'People Power' yang memberi inspirasi melawan tirani.

Pada tahun terakhirnya, Cory yang dulunya mendukung kepemimpinan Presiden Gloria Macapagal Arroyo berbalik arah menentangnya. Itulah wujud konsistensi Cory tak merestui Arroyo yang keluarganya didakwa melakukan korupsi. Cory bahkan ikut bergabung dengan massa yang turun ke jalan untuk mendemo Arroyo. Namun aksi itu mau tak mau berhenti setelah dia didiagnosa menderita kanker kolon pada Maret tahun lalu.

Meski demokrasi di Filipina belum sepenuhnya seperti harapan Cory, namun tak ada yang sangsi pada sosok Cory sebagai negarawan yang selalu optimistis dan tak kenal lelah berjuang. Perempuan Asia pertama yang tampil sebagai presiden perempuan di dunia ini akan selalu dikenang dalam sejarah demokrasi, bukan hanya bagi Filipina, tetapi juga bagi seluruh dunia. Selamat jalan Corazon Aquino!


sumber : www.inilah.com

H1N1 Masuk RSUD Sragen


Selama beberapa hari ini hari yang sibuk di RSUD Sragen. Gimana ga sibuk, lha wong banyak wartawan yang keluar masuk RSUD Sragen hanya untuk mencari info tentang Fu Babi. Zal Melati, yang merupakan zal khusus penyakit dalam sangat sibuk dengan hiruk pikuk wartawan yang sedang mencari info tentang flu babi. Sudah pasti, kesibukan itu juga membuat aktivitas di zal menjadi lebih hidup. Seluruh perawat, akper dan akbid dan so pasti ko ass ikut sibuk. Binta ma Dapper bahkan masuk Koran walaupun Cuma tangannya aja.. heheh..


Irsat bahkan masuk tivi, di sorot kamera sok jaim ngomong aneh-aneh bikin malu-maluin.. Udah gitu dia pake jas atas naman Sani Rachman walaupun mukanya tetap D Irsat Syafardi. Pencatutan itu namanya sat… huehuehue..

Hari pertama langsung di follow up tu pasien. Kebetulan, ada baju khusus akhirnya kami bertiga minus dapper memutuskan untuk follow up pasien. Baju khusus itu warnanya putih dilengkapi dengan masker dan lain sebagainya.. pokoknya mirip astronot.

Aku bagian nyatet-nyatet ma binta, irsat bagian periksa-periksa.. serem mau contact langsung ma pasien walaupun masuk suspek tapi tetap aja ngeri.. Pasien demam tinggi, sesak pula.. belum lagi pasien TKW dari Hongkong.. Nah di sono kan endemic H1N1..

Habis follow up di zal melati, kita lanjutin follow up di zal tulip. Kebetulan di melati ada dua, tulip ada satu.. Jadi kemana-mana pake jas astronot.. hahaha.. harusnya disposable tapi karena kurang stok akhirnya di bawa kemana-mana..

Setelah sempat menghebohkan zal melati and tulip, gossip yang berkembang di kalangan bangsal katanya yang mengarah positif flu babi yang di zal tulip. Justru yang di zal melati negative semua. Padahal Cuma febris biasa, tapi semua pintu dan jendela benar-benar ditutup diisolasi dari dunia luar. Yang lebih kasihan zal melati yang dihuni TKW asal Hongkong. Mungkin karena tracknya kerja aja yang di Hongkong sehingga semua orang berfikir dialah yang mengidap flu babi. Setelah di observasi beberapa hari ternyata hanya febris causa ISPA. Menyebalkan ga sich… wakakakak.. akhirnya sekarang udah BLPL.

Yaaach.. itulah sepenggal cerita flu babi yang sempat membuat heboh RS.. Tapi mau bagaimana lagi, semua harus dihadapi dengan senyum cie ileeee…

Saturday, 1 August 2009

PENANGANAN KEJANG PADA ANAK

KEJANG DEMAM PADA ANAK

Kejang Merupakan keluhan yang terbanyak ditemukan diantara semua penyakit bneurologik pada anak, sebaiknya diartikan sebagai gejala dari proses dasarsebagai penyakit yang mempengaruhi timbulnya gejala tersebut.
Kejang adalah perubahan diluar kemauan yang berlangsung episodic dari kesadaran , aktifitas motorik, sifat, rasa, atau fs. Otonom.
Manifestasi klinik dari kejang berbeda-beda tergantung dari tempat cetusan atau focus dari rangsang yang terjadi di dalam otak. Kejang fokal berasal dari suatu daerah tertentu di dalam korteks serebri dan manifestasi klinik berupa kejang motorik / sensorik, cetusan di dalam L. Temporal membberikan manifestasi klinik berupa gangguan psikomotorik dan sebgainya.

Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terdapat pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal > 38 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial. Definisi ini masih banyak kritik dan sanggahan.

Manifestasi Klinik
Livingstone membuat criteria dan membagi Kejang Demam atas 2 golongan yaitu :
1. Kejang Demam Sederhana.
2. Epilepsi yang diprovokasi ole demam.

Criteria Livingstone telah dimodifikasi sebagai pedoman untuk membuat Kejang Demam Sederhana, yaitu ;
1. Umur anak ketika kejang : 6 bulan s/d 4 tahun.
2. Kejang berlangsung hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit.
3. Kejang demam bersifat umum.
4. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam.
5. Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal.
6. pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu normal. Tak menunjukkan keluhan
7. Frekuensi bangkitan kejang dalam 1 tahun tidka melebihi 4 kali.

Bila salah satu dari criteria tak dipenuhi pada anak yang menderita Kejang Demam, maka penderita tersebut dimasukkan golongan Epilepsi yang diprovokasi demam. Suhu yang tinggi merupakan suatu keharusan pada Kejang Demam Sederhana yang tidak dijelaskan di dalam criteria Livingstone Pada Epilepsi yang diprovokasi oleh demam kenaikan suhu tubuh hanya berlaku sebagai pencetus dari kejang.

Penanggulangan :
A. Penanggulangan pada masa akut (dalam keadaaan demam) ---Status Konvulsi, kejang lama dan berulang.
B. Penanggulangan jangka panjang (dalam keadaan tidak kejang.)

Beberapa langkah yang harus cepat dilakukan :
A. Memberantas kejang secepatnya.
BB < 10 kg : 0,5 – 0,75 mg / kg BB / x
10 – 20 kg : 0,5 mg / kg BB / x
BB > 20 kg : 0,5 mg / kg BB /x
Min : 2,5 mg / x
Max : < 5 thn ------ 5 mg /x
 5 thn ----- 10 mg / x
Tunggu 15 menit, bila tak berhenti dapat diulang dengan dosis sama dan cara i.m (maksimal 3 x pemberian!!!)

B. Bila tidak ada diazepam diganti dengan fenobarbital (im).
Dosis :
Neonatus : : 30 mg.
1 bulan – 1 tahun : 50 mg.
> 1 tahun : 50 mg.

Bila kejang tidak berhenti dalam 15 menit dapat diulang :
Neonatus : 15 mg.
1bulan – 1 tahun : 30 mg.
> 1 tahun : 5 mg.
Hati-hati pemberian hanya sampai 2 kali !!!!!.

C. Pilihan ketiga adalah difenil Hidantoin / dilantin (iv).
Harus dengan monitoring denyut jantung.
Bila dengan pengobatan diatas, kejang masih tidak dapat diatasi maka penderita harus di rawat di ruang Intensif


TIPS & TRIK EKSTRIM MELAMAR PEKERJAAN

MEMBUAT WEBSITE ITU GAMPANG

BUAT WEBSITE SENDIRI ONLINE & GRATIS

Case : Arthritis Gout

STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : Tani
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Banyu urip, RT 14, Sambung Macan
Nomor RM : 280147
Tanggal masuk : 14 Juli 2009

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal 14 Juli 2009 pukul 13.30, dilakukan secara autoanamnesis.

Keluhan Umum : Nyeri lutut kanan

Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lutu kanan sejak 4 hari yang lalu, rasa nyeri dirasakan sampai ke tungkai kanan bawah yang menyebabkan pasien tidak dapat berjalan, pasien tidak merasakan demam, pasien juga menyangkal pusing, sesak nafas, nyeri pada perut, BAB dan BAK pasien lancer. Keluhan nyeri pada lutut hanya dirasakan pada lutut sebelah kanan. Keluhan tersebut sudah sering kambuh-kambuhan, setiap kambuh dibawa ke praktek dokter dan keluhan berkurang. Namun saat serangan terakhir keluhan tidak berkurang sehingga dibawa ke RS.

Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal : deman (-), pusing (-)
Sistem Kardiovaskuler : nyeri dada (-)
Sistem Respirasi : batuk (-), sesak nafas (-)
Sistem Gastrointestinal : nyeri perut (-), mual dan mutah (-), diare (-)
Sistem Urogenital : BAK lancar
Sistem Muskuloskeletal : bengkak pada lutut kanan disertai dengan nyeri, kaki kanan terdapat keterbatasan gerak.

Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma disangkal
Riwayat DM dan hipertensi disangkal
Riwayat Asam urat.

Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki sakit serupa
Kebiasaan dan lingkungan
Pasien bekerja di kebun. Pasien tidak bekerja mengangkat beban yang berat.

Resume Anamnesis
Seorang pasien laki-laki, usia 60 tahun datang ke IGD RSU Sragen dengan keluhan nyeri pada lutut kanan. Nyeri terasa menjalar hingga tungkai kanan bawah menyebabkan pasien tidak dapat berjalan. Keluhan sudah sering kambuh namun dibawa ke dokter dan disuntik keluhan membaik. Pasien menyangkal adanya trauma dan memiliki riwayat penyakit asam urat.

III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan di bangsal melati pada tanggal 14 Juli 2009 pukul 14.00 WIB
Status generalis : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Pemeriksaan vital sign
Tekanan darah : 140/90
Nadi : 72 kali/menit
Respirasi : 23 kali/menit
Suhu : 37o C

Pemeriksaan Kepala
Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)
Pemeriksaan leher
Tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran tiroid, kelenjar limfonodi leher tidak teraba, JVP tidak meningkat.


Pemeriksaan Thorak
Pemeriksaan Fisik Jantung
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda inflamasi, dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding dada, pulsasi ictus cordis terlihat di SIC IV linea midclavicularis sinistra.
Palpasi : tidak teraba massa, ictus cordis teraba di di SIC IV linea midclavicularis sinistra.
Perkusi : redup di bagian jantung, batas bawah paru dan jantung di SIC IV linea midclavicula sinistra dan batas atas setinggi SIC III linea parasternalis kiri.
Auskultasi : Suara jantung I dan II regular, tidak ada bising.

Pemeriksaan Fisik Paru
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda inflamasi, dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada krepitasi, vocal fremitus normal.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru. Batas hepar dan paru lobus kanan hepar terletak setinggi SIC VI linea midclavicularis dextra.
Auskultasi : Suara pernapasan bronchial dan vesikuler, tidak ada wheezing dan ronki.

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk dinding perut datar, tidak ada sikatrik
Auskultasi : peristaltic (+) 18 x/menit
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani dikeempat kuadaran abdomen.

Pemeriksaan Ekstremitas
Pada lutut kanan terlihat pembengkakan dengan keterbatasan gerak pada articulation genue dextra. Daerah tersebut tampak hangat disertai dengan nyeri tekan. Kekuatan otot ekstermitas atas kanan dan kiri 5, ekstermitas bawah kiri 5 dan kanan 1.


IV. RESUME PEMERIKSAAN FISIK
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik, vital sign didapatkan TD 140/90, Nadi 72x/menit, Respirasi 23x/menit, suhu 37oC. Pemeriksaan thorak tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan abdomen tidak didapatkan kelainan. Hepar dan lien tidak membesar. Pemeriksaan ekstermitas terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada articulation genue dextra.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan Hasil
Tgl 14/7/09 Hasil
Tgl 16/7/09 Satuan Nilai Normal
WBC 17,9 14,4 103/ul 4,8-10,8
RBC 3,00 3,55 106/ul 4,7-6,1
HGB 8,9 9,0 g/dl 14-18
HCT 24,6 28,0 % 42-52
MCV 82,0 78,9 Fl 80-94
MCH 29,7 25,4 Pq 27-31
MCHC 36,2 32,1 g/dl 33-37
PLT 383 333 103/ul 150-450
RDW-CV 15,5 17,6 % 11,5-14,5
PDW 10,0 10,7 fl 9-13
MPV 8,1 8,7 fl 9,2-11,1
P-LCR 13,2 17,1 % 15-25
Diff
Neutrofil% 84,6 82,8 % 40-74
Limfosit% 7,0 9,4 % 19-48
MXD% 8,4 7,8 % 4-18
Neutrofil# 15,1 11,9 103/ul 1,5-7
Limfosit# 1,3 1,4 103/ul 1-3,7
MXD 1,5 1,1 103/ul 0-1,2
LEDI/II 138/140 mm/jam 0-15
Golongan Darah A
Glukosa Sewaktu 129
SGOT 28 ul L : <>
W : <>
SGPT 23 ul L : <>
W : <>
Ureum 30,2 % 10-50
Creatinin 0,83 % L : 0,6-1,1
>W : 0,5-0,9

Hasil Pemeriksaan Foto Articulatio genue dextra : Tidak ditemukan kelainan pada articulation genue dextra.


Berdasarkan hasil anamnesis, pasien mengeluhkan nyeri lutut kanan yang menyebabkan keterbatasan gerak. Pasien menyangkan adanya riwayat trauma pada sendi tersebut. Pasien memiliki riwayat asam urat. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan edema pada sendi kanan diserta dengan nyeri tekan, terdapat keterbatasan gerak pada sendi kanan. Hasil pemeriksaan laboraorium ditemukan peningkatan sel darah putih (17,9 x 103 u/l), peningkatan asam urat 13%, dan anemia 8,9 g/dl. Dari hasil ini sebenarnya belum spesifik mengarahkan kepada arthritis gout karena menurut penelitian sekitar 40% pasien gout tidak terdapat peningkatan asam urat. Akan tetapi masih dapat disebabkan oleh arthritis septic karena terjadi peningkatan jumlah sel darah putih (17,9 x 103 u/l) dan pseudogout karena belum dilakukan pemeriksaan aspirasi cairan sendi untuk melihat kristal CPPD (calcium phyrophosphate dehidrogenase) . Hasil pemeriksaan foto rontgen articulation genue tidak ditemukan adanya penyempitan celah sendi, osteofit dan kondrokalsinosis sehingga untuk sementara diagnosis pseudogout dapat disingkirkan sebelum melakukan pemeriksaan cairan sendi untuk melihat ada tidaknya krital CPPD.

Arthritis Gout
Arthritis gout merupakan penyakit yang terjadi akibat deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler. Pada arthritis gout, gejala yang muncul sama dengan arthritis septic yaitu nyeri pada sendi yang terkena, bengkak kemerahan dan disertai dengan gejala sistemik demam dan kelemaham umum. Namun pada arthritis gout sendi yang sering terkena adalah sendi MTP 1 (Metatarsofalageal 1) yang sering disebut podagra, namun dapat juga terjadi pada sendi-sendi yang lain hanya saja insidensinya rendah. Pada pasien, masih belum dapat diketahui apakah mengarah pada arthritis gout atau arthritis septic jika menilai dari gejala-gejala yang dialami oleh pasien. Untuk dapat memastikannya diperlukan pemeriksaan cairan sendi.
Hasil pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan asam urat sebesar 13%. Namun belum dapat didiagnosa gout. Pada arthritis gout, terjadi deposit krital monosodium urat pada persendian yang terkena. Deposit MSU tersebut dapat mengaktivasi komplemen sehingga terjadi opsonisasi. Aktivasi komplemen tersebut dapat membentuk membrane attack complex yang merupakan komponen akhir proses aktivasi kompleman. Pada arthritis gout berbagai sel yang berperan adalah makrofag, neutrofil sel synovial yang menghasilkan berbagai meditor komiawi yang menyebabkan kerusakan jaringan dan mengaktivasi berbagai sel peradangan.

Untuk dapat menegakkan diagnose, diperlukan pemeriksaan aspirasi cairan sendi untuk dapat mengetahui Kristal MSU dan ada tidaknya bakteri pada cairan sendi. Pada arthritis gout, dengan menemukan Kristal MSU pada tofi merupakan diagnose spesifik. Akan tetapi, tidak semua pasien mempunyai tofi sehingga tes diagnostic ini kurang sensitif.

Arthritis Septik
Arthritis septic merupakan peradangan pada sendi yang dsebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang menginfeksi adalah Staphylococcus aereus dengan gejala nyeri sendi yang hebat, bengkak pada sendi, kaku dan terjadi gangguan fungsi. Disamping itu muncul gejala sistemik yaitu demam dan kelemahan umum. Sendi yang sering mengalami arthritis septic adalah sendi lutut dan sendi panggul.

Hasil laboratorium yang menunjukkan adanya peningkatan angka leukosit yang cukup tinggi. Pada arthritis septic bakteri masuk ke celah sendi melalui hematogen dan akan berkembang didalam cairan sendi. Sebagian bakteri akan mati karena mengalami fagositosis oleh synovial lining cells dan sebagian membentuk abses dalam membrane synovial. Bila bakteri mencapai sinovium melalui aliran darah, maka kuman akan berkembang biak dan membentuk abses subsinovial yang akhirnya pecah dan bakteri masuk ke dalam rongga sendi. Produk-produk bakteri akan merangsang synovial mencetuskan TNF alfa dan IL 1 beta yang akan mencetuskan infiltasi sel-sel PMN. Bakteri akan difagosit oleh sel-sel PMN dan komponen bakteri yang membentuk kompleks antigen-antibodi akan mengaktivkan komplemen sehingga terjadi fagositosis. Fagositosis bakteri yang mati oleh sel PMN juga dapat menyebabkan autolysis sel, PMN akan melepaskan enzim lisosom kedalam sendi yang menyebabkan kerusakan synovial, ligament dan rawan sendi. Selain itu, sel PMN juga dapat merangsang metabolisme asam arakhidonat dan melepaskan kolagenase, enzim-enzim proteolitik serta IL 1 sehingga reaksi inflamasi bertambah berat.


Untuk arthritis septic, pemeriksaan yang diperlukan adalah aspirasi cairan sendi yang harus segera dilakukan untuk analisis dengan pengecetan gram dan kultur cairan sendi.



1. Rencana Terapi
Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan pemberian Infus RL, Injeksi ceftriakson, injeksi ranitidine, injeksi ketoprefen, tablet alopurinol, tablet B19 dan diet TKTP.

Terapi farmakologi meliputi :
Infus RL 20 tpm
Pemberian infuse RL digunakan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh pasien. Cairan RL pada pasien diberikan 20 tpm.
Injeksi Ceftriakson
Antibiotik yang diberikan pada pasien adalah injeksi ceftriakson 1 ampul. Ceftriakson merupakan antibiotic DOC untuk N. gonnorhoeae dan batang gram negatif.
Injeksi Ketoprofen
Pemberian injeksi ketoprofen untuk menghilangkan nyeri yang dialami pasien. Ketoprofen termasuk dalam golongan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), derivat asam propionat. Obat anti inflamasi non steroid merupakan obat yang mempunyai efek antipiretik dan antiinflamasi. Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menghambat sintesa prostaglandin, yang merupakan suatu zat yang dapat menyebabkan inflamasi.
Injeksi Ranitidin
Pemberian injeksi ranitidine untuk menekan efek samping pemberian ketoprefen. Ranitidine merupakan golongan antagonis H2 reseptor yang fungsinya untuk mencegah terjadinya nyeri lambung, mual dan muntah. Pada pasien, pemberian ranitidine dimaksudkan untuk mencegah efek samping pemberian OAINS ketoprefen.
Tablet Alopurinol 100 mg
Pemberian Allopurinol 3x100 mg pada pasien untuk menurunkan kadar asam urat. Allopurionol merupakan golongan inhibitor xanthien oxidase yang merupakan enzim yang menghambat sintesis asam urat dari hypoxanthine
Tablet B19
Pada pasien diperlukan pemberian multivitamin untuk dapat mempertahankan daya tahan tubuh. Multivitamin yang digunakan adalah B19


Terapi non farmakologi meliputi
Tirah baring
Progresifitas perjalanan penyakit pasien sangat tinggi. Pada follow up yang dilakukan pada hari pertama masuk RS keluhan yang dirasakan hanya pada lutut kanan, namun pada hari kedua dan ketiga nyeri juga terjadi pada lutut kiri. Oleh karena itu pasien perlu di istirahatkan untuk mengurangi aktifitas sendi lutut.
Diet TKTP
Diet TKTP diperlukan untuk mengatur asupan nutrisi pada pasien khususnya asupan purin pada pasien. Untuk mengontrol kadar asam urat pada pasien perlu dilakukan edukasi menghindari makanan yang mengandung purin seperti belinjo, bayam jeroan-jeroan.
Transfusi darah untuk mengoreksi anemia yang dialami pasien.
Pada pasien juga dilakukan pemberian transfuse PRC dikarenakan hemoglobin cukup rendah yakni 8,9 g/dl. Setelah di transfusi meningkat hanya 9 g/dl.

2. Rencana monitoring
Monitoring angka asam urat, jumlah sel darah putih dan hemoglobin.
Monitoring efektifitas pemberian obat kepada pasien.
Monitoring masukan nutrisi pada pasien.





















Kinerja KPU dipertanyakan??


Pemilihan umum tahun ini merupakan pemilu yang paling buruk dalam catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Sejarah mencatat pemilu tahun 2009 ini penuh dengan ketidak siapan dan kesemerawutan yang mengakibatkan hilangnya sense of trust masyarakat kepada KPU. Permasalahan muncul termasuk masalah DPT yang tidak akurat. Dapat dibayangkan, H-2 sebelum pilpres para capres melakukan judicial review tetang penggunaan KTP untuk meminimalisir golput yang kemungkinan besar terjadi karena tidak masuk ke dalam DPT didaerah tertentu.


Sebelumnya juga masih ingat dibenak kita tentang penetapan caleg terpilih yang menuai banyak kontroversi. Bukan hanya itu, pasca pieg kemarin, KPU salah melakukan penghitungan salah satu caleg terpilih sehingga langsung melakukan klarifikasi ulang. Sampai kasus yang paling hangat saat ini, adalah kasus perubahan kursi DPR yang banyak menguntungkan partai-partai besar.

Perubahan penghitungan kursi tersebut terjadi pada penghitungan tahap satu diikuti oleh parpol yang memenuhi BPP. Missal BPP 50 ribu suara, Bila memperoleh 126 ribu suara, partai A otomatis mendapatkan dua kursi, sisa suara 26 ribu diikutkan pada penghitungan tahap dua. Nah, ditahap dua ini yang berhak ikut adalah partai peraih suara 50 persen BPP. Itu dikompetisikan dengan sisa suara parpol yang sudah dapat jatah pada tahap satu. Pemenangnya adalah suara terbanyak. Misal, sisa suara partai A 26 ribu sedangkan partai B memperoleh 30 ribu suara, dengan demikian yang mendapatkan kursi adalah partai B.

Peghitungan MA menyangkut penghitungan tahap dua

Kursi diberikan kepada parpol yang memiliki sisa suara dari perhitungan tahap satu. Sebab putusan MA mengakui seluruh suara (termasuk suara yang sudah dihitung pada tahap satu) untuk dihitung pada tahap dua. Contoh, sisa suara partai A tersebut adalah 26 ribu sedangkan partai B memperoleh 30 ribu suara. Dengan demikian yang mendapatkan kursi adalah partai A karena sisa dari tahap satu.

Menyangkut masalah kinerja KPU dalam pemilu kali ini, jelas ini akan menimbulkan preseden buruk bagi masyarakat yang berdampak pada peningkatan golput yang kemungkinan dapat lebih besar lagi dikemudian hari. Perlu adanya pembenahan dari segi kinerja dan prodktivitas kerja KPU dimasa yang akan datang agar permasalahan demi permasalahan tidak bermunculan ke permukaan. Semoga dengan waktu tersisa KPU dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Persiapan menghadapi Ramadhan

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh berkah dari semua sisi kebaikan. Oleh karena itu, umat Islam harus mengambil keberkahan Ramadhan dari semua aktifitas positif dan dapat memajukan Islam dan umat Islam. Termasuk dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pemberdayaan umat. Namun demikian semua aktifitas yang positif itu tidak sampai mengganggu kekhusu’an ibadah ramadhan terutama di 10 terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bulan puasa sebagai bulan penuh amaliyah dan aktivitas positif. Selain yang telah tergambar seperti tersebut di muka, beliau juga aktif melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. Rasulullah saw. menikahkan putrinya (Fathimah) dengan Ali RA, menikahi Hafsah dan Zainab.

Persiapan Mental
Persiapan mental untuk puasa dan ibadah terkait lainnya sangat penting. Apalagi pada saat menjelang hari-hari terakhir, karena tarikan keluarga yang ingin belanja mempersiapkan hari raya, pulang kampung dll, sangat mempengaruhi umat Islam dalam menunaikan kekhusu’an ibadah Ramadhan. Dan kesuksesan ibadah Ramadhan seorang muslim dilihat dari akhirnya. Jika akhir Ramadhan diisi dengan i’tikaf dan taqarrub yang lainnya, maka insya Allah dia termasuk yang sukses dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.

Persiapan ruhiyah (spiritual)
Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).

Persiapan fikriyah
Persiapan fikriyah atau akal dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka.

Persiapan Fisik dan Materi
Seorang muslim tidak akan mampu atau berbuat maksimal dalam berpuasa jika fisiknya sakit. Oleh karena itu mereka dituntut untuk menjaga kesehatan fisik, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Rasulullah mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa tetap memperhatikan kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa di bawah ini :
• Menyikat gigi dengan siwak (HR. Bukhori dan Abu Daud).
• Berobat seperti dengan berbekam (Al-Hijamah) seperti yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim.
• Memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat Abdullah ibnu Mas’ud ra, agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut. (HR. Al-Haitsami).

Sarana penunjang yang lain yang harus disiapkan adalah materi yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. Idealnya seorang muslim telah menabung selama 11 bulan sebagai bekal ibadah Ramadhan. Sehingga ketika datang Ramadhan, dia dapat beribadah secara khusu’ dan tidak berlebihan atau ngoyo dalam mencari harta atau kegiatan lain yang mengganggu kekhusu’an ibadah Ramadhan.

Merencanakan Peningkatan Prestasi Ibadah (Syahrul Ibadah)
Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah Ramadhan yang kita lakukan harus dapat merubah dan memberikan output yang positif. Perubahan pribadi, perubahan keluarga, perubahan masyarakat dan perubahan sebuah bangsa. Allah SWT berfirman : « Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri » (QS AR- Ra’du 11). Diantara bentuk-bentuk peningkatan amal Ibadah seorang muslim di bulan Ramadhan, misalnya; peningkatan, ibadah puasa, peningkatan dalam tilawah Al-Qur’an, hafalan, pemahaman dan pengamalan. Peningkatan dalam aktifitas sosial, seperti: infak, memberi makan kepada tetangga dan fakir-miskin, santunan terhadap anak yatim, beasiswa terhadap siswa yang membutuhkan dan meringankan beban umat Islam. Juga merencanakan untuk mengurangi pola hidup konsumtif dan memantapkan tekad untuk tidak membelanjakan hartanya, kecuali kepada pedagang dan produksi negeri kaum muslimin, kecuali dalam keadaan yang sulit (haraj).

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana syetan dibelenggu, hawa nafsu dikendalikan dengan puasa, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka. Sehingga bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat berarti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah SWT, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat.

Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang bertaubat masuk kelompok yang beruntung. Allah SWT. berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An-Nuur 31).

Oleh karena itu, di bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman harus memperbanyak istighfar dan taubah kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan dan meminta ma’af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka. Taubah dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat maghfiroh (ampunan), rahmat dan karunia Allah SWT. “Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud 52)

Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah, Da’wah
Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan.

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi)
Dan terakhir, semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mau bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam kita dan amal shaleh lainnya dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada Syariat Allah

Sumber : www.hudzhaifah.org