Pages

Monday, 29 June 2009

IKM : Antara Secang dan Jogja

Wah, seru juga ternyata koass di IKM, jauh sich antara Secang ke Jogja. Tapiii… muatannya itu lo yang bikin OK ngejalanin stase IKM. Walaupun dengan program yang buanyak apalagi sampai revisi berkali kali tapi disitulah seninya IKM. Tugasnya seabrek abrek kalau dihitung-hitung ada 10 tugas, termasuk 2 tugas dari Puskesmas. Nieh kumpulan-tugas-tugas IKM sebagai berikut :


START HERE…

Manajemen Mutu
Tugas ini kita melakukan tugas menilai manajemen program dan manajemen manajemen kepuasan pelanggan sesuai dengan ISO 2001 (maklum Secang I keren coi, ISO gitu loooh..) Tugas ini ada kuesionernya khusus ditulis lalu diperbanyak sesuai dengan sample yang akan kita teliti. Untuk manajemen program kita ambil dua kegiatam di Puskesmas missal KIA dan Apotek. Dilihat dan perhatikan kerja petugas dan di sesuaikan dengan ISO 2001, sudah sesuai standar belum??? Nah untuk yang manajemen kepuasan pelannggan ambil sample minimal 30 sampel, kasih kuesioner suruh isi dan ditungguin. OK!!

Laporan kegiatan keluar
Nah untuk kegiatan keluar koordinasi dengan bidan desa or coordinator KIA. Kalian akan diterjunkan ke Pustu, Polindes, PKD, Posyandu dan Posyandu Lansia. Dipelajarai sistemnya dengan melakukan pendekatan sistem ya yang terdiri dari Man, Money, Material, Method, Machine..

Nah ada program Non Elektif yang harus dikerjakan dari kampus, terdiri dari :

SMD dan MMD
SMD or Survei Mawas Diri adalah Survei penapisan untuk mencari permasalahan kesehatan di Dusun sesuai dengan konsep HL. Blum. Observasi apa permasalahan kemudian dituangkan dalam bentuk kuesioner. Jika sudah dapat dicopy sebanyak 100 kuesioner lalu disebarkan ke masyarakat. Jika sudah disebar kemudian dikumpul siap di tabulasi. Setelah ditabulasi baru dilakukan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa). Kalian prsentasi hasil SMD yang udah didapat bro.. Undag semua tokoh masyarakat untuk hadir dalam MMD.

Studi Epidemiologi
Nich dia, konsepnya sama persis dengan KTI. Pernah KTI kan, pelajari konsepnya agar ngelotok.. Kalau mau lebih mudah lagi ambil aja metode Kualitatif dibanding Kuantitatif yang harus ngitung-ngitung..

SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Nich ya, untuk SPM mending minta tentir habis sama Pak Heri aja. Cz kelompok kami lama banget ngerjainnya beda dgn kelompok Borobudur brur.. Tapi tenang aja ada briefing khusus dari Pak hartoyo, tapi tetap aja angel tenan. Hitung SPM sampai pusing tujuh keliling. Hasil penghitungan setelah dapat skor pencapaian diambil 4 besar masalah yang siap untuk dibuat laporan PoA individu.. Dong ga?? Ga Dong tlp SRS ya..

Dokter Keluarga
Tertarik ga dgn Dokter Keluarga. Pernah kan dulu pas Blok IKM dapat DK.. Sama persis dengan konsep pas PPK dulu. Oiya pasien Dkku keren lo.. Pasien Skizofrenia yang waktu pertama kali datang tangan dan kaki udah dirantai jadi gha bisa apa-apa. Terus aku intervensi dengan membawa ke RSJ Soeroyo, eh lberhasil dech.. Iam The real Family Doctor..

Pembiayaan Kesehatan
Siap-siap ya pergi ke Jamkesos, disana ketemu bu Pembayun and Pak Luthfi. Cool Man.. Pokoknya setelah keluar dari Jamkesos teman-teman harus sadar sepenuhnya bahwa sistem kendali mutu dan kendali biaya harus dilakukan dengan maksimal brur..

K3
Wuih, udah angan-angan K3 masuk perusahaan.. eh malah suruh terjun ke kali gendol mengamati penambanga pasir disana. Seru juga kok, kita selama IKM jalan-jalan ke lereng merapi bahkan sampai terjun langsung ke kali gendolnya lo... hehehehe.,.

Promkes
Nie dia, masa promkes Cuma penyuluhaaaaaan melulu. Pak Luthfi sampai bosan, padahal konsep promkes ada 3 pemberdayaan masyarakat, mediator sama?? Duh lupa jhe.. enak nich promkes ambil hasil data dari hasil survei SMD aja biar bisa sekalian kerja..

Elektif
Untuk program elektif bebas. Dari seluruh program yang ada mau ambil apa aja bisa kok atau mau idealis banget juga bisa seperti UKS, Kespro dsb

Guys, guud luck ya.. Untuk yang dapat di Secang I excellent dech pokoknya. Salam hangat buat Pak Heri, Pak Agung, Pak Singgih dan Bu Woro.. Oiya kalian yang semangat ya ngerjainnya, jangan kayak kelompok kami dibilangin leda lede hehehehe

Sunday, 28 June 2009

8 Alasan PKS Koalisi dengan SBY Boediono

Debat Capres dalam Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran


Debat Capres kedua yang disiarkan oleh beberapa stasiun TV memang lebh menarik dibanding debat capres yang pertama. Tema yang diangkat kali ini adalah pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Debat dipandu oleh ekonom Aviliani tampak seru karena salah aktivitas JK yang memancing debat menjadi meriah. Ya, memang menurut para pakar, JK adalah bintang debat malam itu.


Debat diawali dengan pemutaran video tentang kemiskinan dan pengangguran yang memang menjadi isu hangat dalam kampanye pilpres. Sesi pertama setiap capres meyampaikan visi misi seputar pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan durasi waktu sekitar 7 menit.

Dengan gaya humoris, JK memancing dengan jargon SBY tentang Indomei. JK berkata kalau rakyat Indonesia memakan Indomie otomatis import gandum akan lebih besar dan menyebabkan inflasi. Tawa hadirin memecah keheningan acara tersebut. SBY menimpali dengan berkata, Indomie yang saya buat bukan 100% dari gandum tapi sudah ada campuran singkong, ubi dan sukun.. hadirin pun tertawa seluruhnya.

Tampajk JK menjadi bintang debat dengan mematahkan beberapa konsep pemerintahan yang sudah dibangun oleh SBY dan Mega. Tentang filosofi BLT yang dikarang oleh JK, SBY hanya diam saja ketika isu BLT diangkat oleh JK. Belum lagi masalah LNG Tangguh yang dijual; rendah. Tim sudah dibentuk lewat Kepres tapi tim tersebut tidak berjalan sampai detik ini.

Untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran, SBY dan JK sepakat perlu strategi yang bertumpu pada adanya pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Mega bertumpu pada jangan dilakukannya penggusuran paksa. Untuk angka pertumbuhan ekonomi SBY mematok angka 7% sedangkan JK 8%. Dengan mengandalkan program yang ada SBY berharap banyak pada program PNPM mandiri dsb. Sedangkan JK berusaha melakukan inovasi dengan membuat kredit MAMPU sebesar 3 juta hingga 20 juta.

Masalah utang Mega dengan tegas mengatakan akan memberhentikan menambahan utang negara. Satu hal yang patut dipuji, mengingat utang dewasa ini lebih menjadi momok ketimbang kebutuhan. Sumber-sumber yang ada dari dalam negeri baik berupa pendapatan pajak atau pendapatan pemerintah dalam bentuk lain sesungguhnya masih mencukupi bila dikelola secara optimal. K mengatakan akan tetap melakukan bila dipandang perlu, namun harus dibatasi tidak lebih dari 1,3 persen dari pengeluaran. Sementara SBY dengan penuh percaya diri mengatakan akan tetap melanjutkan utang, karena menganggap penambahan utang adalah hal biasa dan dimungkinkan bila pada saat yang sama terjadi pertumbuhan.

Masalah UU Investasi Mega berkata akan menghapuskan UU tersebut karena terlalu liberal. SBY dan JK melanjutkan akan tetapi perlu disempurnakan dengan beberapa aturan tambahan.

Itulah sekelumit cerita dibalik visi mis Capres, Semoga dapat dijadikan manfaat dan tauladan dalam memilih pemimpin yang ideal.

Pengelolaan pada pasien Cedera Kepala


1. Fraktur Servikal.
Pada pasien dengan cedera kepala harus selalu diwaspadai adanya fraktur Servikal.

2. Airway dan Breathing.
Gangguan airway dan breathing sangat berbahaya pada trauma kapitis karena akan dapat menimbulkan hipoksia atau hiperkarbia yang kemudian akan menyebabkan kerusakan otak sekunder.

3. Circulation. Gangguan sirkulasi (syok) akan menyebabkan gangguan perfusi darah ke otak yang akan menyebabkan kerusakan otak sekunder. Dengan demikian syok dengan trauma kapitis harus dilakukan penanganan dengan agresif.

4. Disability.
Selalu dilakukan penilaian GCS, pupil dan tanda lateralisasi yang lain.
Penurunan kesadaran dalam bentuk penurunan GCS lebih dari 1, menandakan perlunya konsultasi bedah syaraf dengan cepat.

Penilaian Kesadaran . Penurunan kesadaran dinilai memakai Glasgow Coma Scale (GCS) merupakan keharusan untuk dikuasai oleh setiap paramedik.

GCS memakai 3 komponen, yakni : Eye, Verbal dan Motorik.

Eye
4. Membuka mata spontan.
3. Membuka mata bila diajak berbicara.
2. Membuka mata bila dirangsang dengan nyeri.
1. Tidak ada respon.

Verbal.
5. Berbicara normal.
4. Berbicara mengacau.
3. Berbicara tidak jelas.
2. Hanya suara yang keluar.
1. Tidak ada respon.

Motorik.
6. Bergerak mengikuti perintah.
5. Bergerak terhadap nyeri, dan dapat melokalisir nyeri.
4. Bergerak menjauh terhadap rangsang nyeri.
3. Terhadap rangsangan bereaksi dengan gerak fleksi.
2. Bereaksi rangsangan dengan gerak ekstensi.
1. Tidak ada respon.

Saturday, 27 June 2009

TRAUMA KAPITIS ( CEDERA KEPALA)



Trauma kapitis merupakan kejadian yang sangat sering dijumpai. Lebih dari 50% penderita trauma adalah penderita trauma kapitis, bila multi-trauma (cedera lebih dari 1 bagian tubuh), maka 50% penderita mengalami cedera kepala.

Anatomi.
1.Kulit kepala
Vaskularisasi kepala sangat baik sehingga bila luka kecil saja akan mengeluarkan banyak darah. Bila luka dalam, maka kontraksi otot akan menyebabkan luka menganga, tetapi pembuluh darah juga akan kontraksi sehingga perdarahan akan berhenti. 2. Tulang kepala (kranium)
Terdiri dari kalvaria (atap tengkorak), dan basis kranium (dasar tengkorak). Patah tulang kalvaria dapat berbentuk garis (lineair) yang bisa non impressi (tidak masuk / menekan ke dalam) atau impressi (masuk kedalam). Bila patah terbuka (ada hubungan dengan dunia luar), maka diperlukan operasi segera. Pada fraktur basis kranium, mungkin keluar darah dari hidung atau/dan telinga. Dalam keadaan ini harus berhati-hati memasang Naso Gastric Tube (NGT-maagslang), karena dapat masuk ke rongga tengkorak. Yang juga harus diwaspadai pada fraktur basis adalah perdarahan hebat. Bila penderita tidak sadar, maka perdarahan mungkin menganggu jalan nafas.

3. Isi tengkorak. Lapisan pelindung otak, terdiri dari 3 lapisan, yakni :
1. Duramater (menempel ketat pada bagian dalam tengkorak), piamater (menempel ketat pada jaringan otak) serta arachnoid antara kedua lapisan tadi. Perdarahan dalam rongga tengkorak, mungkin dapat berupa perdarahan epidural (antara duramater dengan tengkorak) atau subdural (dibawah duramater). Perdarahan juga dapat terjadi di dalam jaringan otak sendiri (intra-serebral).
2. Rongga tengkorak tidak besar, dan tertutup oleh tengkorak yang keras. Perdarahan yang terjadi di dalam rongga tengkorak sebanyak 100 cc mungkin sudah dapat menimbulkan kematian. Dengan demikian apabila mendapatkan penderita trauma kapitis yang dalam keadaan syok, maka syok tersebut biasanya berasal dari tempat lain (rongga toraks, abdomen, tulang pelvis atau tulang panjang).
2. Otak. Otak terdapat di dalam liquor cerebro-spinalis. Apabila terdapat hubungan langsung antara otak dengan dunia luar (fraktur kranium terbuka, fraktur basis dengan cairan otak keluar dari hidung atau telinga), maka ini merupakan keadaan yang berbahaya karena akan dapat menimbulkan peradangan pada otak. Otak dapat mengalami pembengkakan (edema), baik karena trauma langsung atau setelah trauma. Pembengkakan otak ini dikenal sebagai edema

serebri, dan karena tengkorak merupakan ruangan yang tertutup rapat, maka edema ini akan menimbulkan peninggian tekanan dalam rongga tengkorak (peninggian tekanan intra kranial). Tekanan Intra Kranial terdapat dalam keadaan konstan. Peninggian TIK dapat disebabkan oleh membengkaknya otak (edema serebra) atau karena perdarahan dalam otak (intra cranial bleeding), peningkatan TIK yang cukup tinggi akan dapat menyebabkan turunnya batang otak (herniasi batang otak) yang akan berakibat kematian.

Prinsip – prinsip pada trauma kepala:

Ø Tulang tengkorak sebagai pelindung jaringan otak, mempunyai daya elatisitas untuk mengatasi adanya pukulan.

Ø Bila daya/toleransi elastisitas terlampau akan terjadi fraktur

Ø Berat/ringannya cedera tergantung pada:

1. Lokasi yang terpengaruh:

· Cedera kulit

· Cedera jaringan tulang

· Cedera jaringan otak

2. Keadaan kepala saat terjadi benturan

Ø Masalah utama adalah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial ( TIK )

Ø TIK dipertahankan oleh 3 komponen:

1. Volume darah / pembuluh darah ( ± 75 – 150 ml )

2. Volume jaringan otak ( ± 1200 – 1400 ml )

3. Volume LCS ( ± 75 – 150 ml )

Masalah yang timbul dari trauma kepala:

b. Tipe Trauma Kepala

Tipe/macam-macam trauma kepala antara lain:

1.
Trauma kepala terbuka

Kerusakan otak dpat terjadi bila tulang tengkorak mauk ke dalam jaringan otak dan melukai:

Ø Merobek durameter ® LCS merembes

Ø Saraf otak

Ø Jaringan otak

Gejala fraktur basis:

Ø Battle sign

Ø Hemotympanum

Ø Periorbital echymosis

Ø Rhinorrhoe

Ø Orthorrhoe

Ø Brill hematom

2.
Trauma kepala tertutup

a Komosio

· Cidera kepala ringan.

· Disfungsi neurologis sementara dan dapat pulih kembali.

· Hilang kesadaran sementara, kurang dari 10 – 20 menit.

· Tanpa kerusakan otak permanen.

· Muncul gejala nyeri kepala, pusing, muntah.

· Disorientasi sementara.

· Tidak ada gejala sisa.

· MRS kurang 48 jam ® kontrol 24 jam pertama, observasi tanda-tanda vital.

· Tidak ada terapi khusus.

· Istirahat mutlak ® setelah keluhan hilang coba mobiliasi brtahap, duduk ® berdiri ® pulang.

· Setelah pulang ® kontrol, aktivitas sesuai, istirahat cukup, diet cukup.

b Kontosio

· Ada memar otak.

· Perdarahan kecil lokal/difusi ® gangguan lokal ® perdarahan.

· Gejala :

- Gangguan kesadaran lebih lama

- Kelainan neurologik positif, reflek patologik positif, lumpuh, konvulsi.

- Gejala TIK meningkat.

- Amnesia retrograd lebih nyata

c Hematom epidural

· Perdarahan antara tulang tengkorak dan durameter.

· Lokasi terering temporal dan frontal.

· Kategori talk and die.

· Sumber: pecahnya pembuluh darah meningen dan sinus venosus

· Gejala: manifestasinya adanya desak ruang

Penurunan kesadaran ringan saat kejadian ® periode Lucid (beberapa menit – beberapa jam ) ® penurunan kesadaran hebat ® koma, serebrasi, dekortisasi, pupil dan isokor, nyeri kepala hebat, reflek patologik positif.

d. Hematom subdural

· Perdarahan antara durameter dan archnoid.

· Biasanya pecah vena ® akut, subakut, kronis.

· Akut :

- Gejala 24 – 48 jam

- Sering brhubungan dengan cidera otak dan medulla oblongata.

- PTIK meningkat

- Sakit kepala, kantuk, reflek melambat, bingung, reflek pupil lambat.

· Sub akut

Berkembang 7 – 10 hari, kontosio agak berat, adanya gejala TIK meningkat ® kesadaran menurun.

· Kronis :

- Ringan, 2 minggu 3-4 bulan

- Perdarahan kecil-kecil terkumpul pelan dan meluas.

- Gejala sakit kepala, letargi, kacau mental, kejang, disfgia.

e Hematom Intrakranial

· Perdarahan intraserebral ± 25 cc atau lebih

· Selalu diikuti oleh kontosio

· Penyebab: Fraktur depresi, penetrasi peluru, gerakan akselerasi – deselerasi mendadak.

Herniasi ancaman nyata, adanya bekuan darah, edema local.

Thursday, 25 June 2009

Mengangkat Benda Asing Dalam Mata

Macam-macam benda asing yang dapat masuk mata. Benda asing yang masuk mata dapat dibagi dalam beberapa kelompok yaitu : 1. Benda logam, antara lain emas, perak, platina, tantallum, timah timah, seng, nikel, aluminium, tembaga, besi. Benda logam ini terbagi lagi menjadi : benda logam magnit dan benda logam bukan magnit. 2. Benda bukan logam, antara lain batu, kaca, porselin, karbon, bahan tumbuh-tumbuhan, bahan pakaian, dan bulu main. Benda inert yaitu benda yang terdiri dari bahan-bahan yang tidak menimbulkan reaksi jaringan mata ataupun kalau ada reaksinya sangat ringan dan tidak menganggu fungsi mata. Contoh : emas, perak, platina, batu, kaca, porselin, macam-macam plastik tertentu. Kadang-kadang benda inert memberikan reaksi mekanik yang mungkin dapat mengganggu fungsi mata. Sebagai contoh : pecahan kaca di dalam sudut bilik mata depan akan menimbulkan kerusakan pada endotel kornea sehingga mengakibatkan edema kornea yang akan mengganggu fungsi penglihatan.Benda reaktif yaitu benda yang menimbulkan reaksi jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh : timah hitam, seng, nikel, alumuminium, tembaga, kuningan, besi, tumbuhan, bahan pakaian, dan bulu ulat. Penanganan. Tindakan penanganan terhadap benda asing pada permukaan mata antara lain : memberikan anestetik tetes mata, benda yang lunak biasanya hanya menempel saja pada permukaan mata sehingga untuk mengeluarkannya cukup dengan kapas steril. Benda yang keras biasanya mengakibatkan suatu luka. Pengeluarannya memakai pengangkat gram bermagnet secara hati-hati untuk menghindari kemungkinan perforasi. Setelah benda asing dikeluarkan, mata dibilas dahulu dengan larutan garam fisiologik sampai bersih. Kemudian mata diberi tetes midriatik ringan berupa skopolamin 0,25% atau homatropin 2% dan juga antibiotik lokal. Mata ditutup dengan kasa steril sampai tidak terdapat tanda-tanda erosi kornea.

Tuesday, 23 June 2009

Membina Hubungan Yang Efektif dan Terapeutik

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi baik secara verbal maupun non-verbal, untuk mencapai pengertian dan penerimaan. Dalam komunikasi termasuk dalam bertukar pikiran dan akan lebih efektif apabila dilakukan secara langsung tatap muka, komunikasi dua arah yang baik. Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan yang terencana dan dilakukan untuk mempengaruhi orang lain seperti pasien, keluarga pasien serta tim kesehatan lainnya. Komunikasi dilakukan untuk membina hubungan yang efektif dan terapeutik terhadap pasien. Menurut Sullivan, hubungan yang sehat ditandai dengan kepekaan akan kebutuhan orang lain dan saling menghargai. Kebiasaan mempersiapkan diri atau cara meningkatkan kesadaran diri adalah titik temu antara pengetahuan, ketrampilan dan keinginan atau motivasi yang berulang-ulang untuk berhubungan. Seorang perawat harus mampu melakukan komunikasi yang asertif, yaitu kemampuan menyampaikan secara tepat baik pikiran dan perasaan (persoalan) dengan tetap menghormati dan menghargai hak dan martabat orang lain, yang dilakukan dengan penuh kehangatan, menghargai, ketulusan dan mendengarkan secara aktif.

Khitan sebagai tindakan bedah minor untuk kesehatan

Khitan adalah tindakan pembuangan dari sebagian atau seluruh kulup (prepusium) penis dengan tujuan tertentu. Indikasi dilakukannya khitan adalah antara lain, perintah agama, sosial dan alasan medis (fimosis, parafimosis, pencegahan terhadap tumor karena smegma adalah zat karsinogenik, kondiloma akuminata). Penis yang bersih hanya terjamin bila prepusium terbuka. Kontra indikasi mutlak khitan antara lain: hipospadia, hemofili, kelainan darah. Anatomi Penis. Struktur penting yang terletak pada penis adalah : 1. Dua buah korpus kavernosum, yang terletak dibagian dorsal penis. 2. Satu korpus spongiosum, terletak di bagian ventral. 3. Uretra pars spongiosa, berjalan di dalam korpus spongiosum. 4. Tunika albuginea yang membungkus kedua korpus kavernosum. 5. Arteri, vena dan nervus dorsalis penis, terletak di bawah fasia Buck. 6. Fasia Buck, membungkus korpus kavernosum dan korpus spongiosum serta struktur di dalamnya.

Tokoh : Mahmud Ahmadinejad, Melawan Hegemoni Barat



Mahmud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad (bahasa Persia: محمود احمدی‌نژاد ; lahir 28 Oktober 1956[2][3]) adalah Presiden Iran yang keenam dan memperoleh 61.91% suara pemilih pada pilpres Iran tanggal 24 Juni 2005.[3] Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005.[1] Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden[2]. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.



Lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Orang tuanya, Ahmad Saborjihan, memberi nama Mahmud Saborjihan saat lahir. Dia menggunakan nama tersebut hingga sebuah keputusan besar mendorong keluarganya untuk hijrah ke Teheran pada paruh kedua tahun 1950-an. Di Teheran, ayahnya merubah namanya menjadi Mahmud Ahmadinejad sebagai isyarat religiusitas dan semangat mencari kehidupan yang lebih baik, karena Saborjihan dalam bahasa Parsi berarti pelukis karpet, pekerjaan yang jamak dilakukan di sentra karpet seperti Aradan, sedangkan Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna

Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.

Pada tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.

Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.

Ahmadinejad lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain itu, dia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu presiden, karena tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.

Presiden Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat walikota Teheran. Namun bukannya tergesa-gesa membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata: "Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya". Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.

Setelah dua tahun sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai presiden baru Iran. Tak lama setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menunjukkan Ahmadinejad sedang berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, namun tuduhan ini tidak pernah dapat dibuktikan.

Kutipan pernyataannya dalam sebuah pertemuan di hadapan para mahasiswa pada 26 Oktober 2005 dari pernyataan Ayatollah Khomeini yang menyerukan agar Israel "dihapus dari peta dunia" memicu kontroversi. Selain, menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Wakil Perdana Menteri Shimon Peres. Peres bahkan membalas dengan menuntut agar Iran dikeluarkan dari keanggotaan di Perserikatan Bangsa-bangsa.

Pernyataan yang kontroversial ini diulang kembali pada 14 Desember 2005. Saat itu, ia berkata bahwa Holocaust (peristiwa pembantaian terhadap kaum Yahudi oleh rezim Nazi pada masa Perang Dunia II) hanyalah sebuah mitos yang digunakan bangsa Eropa untuk menciptakan negara Yahudi di jantung dunia Islam. Ia juga sempat menyelenggarakan konferensi tentang Holocaust.

Sementara, kritik dalam negeri mengenai kebijakan domestik dan luar negeri terus mengalir deras. Kritik datang dari tokoh ulama besar Ayatollah Hossein Ali Montazeri. Merujuk retorika Ahmadinejad terhadap Amerika Serikat, Montazeri menyatakan bahwa sangat perlu bertindak logis terhadap musuh dan tidak memprovokasi. Bagi Montazeri, ekstremisme tidak berbuah baik untuk rakyat.

Iran menegaskan bahwa pengembangan teknologi nuklir merupakan hak yang tidak bisa disangkal meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut Iran untuk menghentikan program pengayaan uranium. Ahmadinejad mendapat kritikan dari kalangan konservatif maupun reformis mengenai kebijakan ekonominya dan cara dia menangani isu nuklir Iran.


Sumber : www.wikipedia.com

Kesehatan dan Aspek Kesejahteraan Sosial

Oleh : Sani Rachman S

Berbicara mengenai kesehatan akan berbicara mengenai permasalahan yang komprehensif. Mulai dari aspek ekonomi, politik, dan tentunya aspek kesejahteran sosial. Jangkauan berbagai bidang tersebut membuat mahalnya harga sebuah kata, sehat. Dalam sistem globalisasi seperti dewasa ini, kesehatan Indonesia masih harus merangkak setahap demi setahap untuk mencari eksistensi yang sesungguhnya. Bukan tidak mungkin, jika Indonesia tidak memiliki sistem kesehatan yang kokoh, globalisasi akan menyeret Indonesia ke dalam kesakitan. Seperti dengan bidang-bidang lain kehidupan, ketidaksiapan dalam menghadapi arus globalisasi akan membuat jurang pemisah yang sangat dalam antara Indonesia dengan negara-negara dunia ketiga lainnya.

Kesehatan Indonesia masih mencari bentuk yang ideal dalam memberikan pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku dan budaya disatu sisi sangat menyulitkan untuk dapat mengakses daerah-daerah terpencil di pedalaman Indonesia. Padahal disatu sisi diperlukan sistem kesehatan yang merata untuk dapat memenuhi kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selama ini sentralisasi kesehatan hanya berpusat pada daerah jawa dan sekitarnya, dimana dengan segala kelengkapan alat dan sistem yang ada segala kebutuhan kesehatan dapat terpenuhi secara menyeluruh. Bagaimana dengan daerah perifer yang dengan segala kekurangan yang ada, baik dari segi sumber daya tenaga kesehatan sampai kelengkapan alat dan bahan yang tersedia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat secara komprehensif. Jadi jangan dipertanyakan apakah implementasi UU Praktek Kedoktera sudah sesuai dengan standar pelayanan yang ada atau bahkan belum. Jika UU tersebut diimplementasikan didaerah perifer bukan tidak mungkin ada ratusan atau bahkan ribuan rakyat yang mati sia-sia.

Sistem kesehatan itulah yang sangat mengekang rakyat untuk dapat mendapatkan pelayanan yang prima dalam bidang kesehatan. Mahalnya harga sehat terkadang harus dibayar dengan harga yang setimpal untuk dapat mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan sosial. Sistem kesehatan Indonesia perlu introspeksi diri terhadap segala macam kebijakan yang mengekang rakyat untuk dapat bebas memilih dan menentukan pelayanan yang prima. Satu langkah sudah dapat dicapai oleh pemerintah saat ini yaitu sistem Jamkesmas yang bak dewa penolong bagi rakyat untuk dapat memberikan kesehatan yang gratis bagi masyarakat luas. Suatu terobosan yang sangat populis yang mampu mengakomodir kepentingan bersama. Dalam sistem ini aspek kesejahteraan sosial dari segi pembiayaan kesehatan sudah dapat tercapai karena kepentingan rakyat golongan menengah ke bawah dapat diletakkan dalam top perform sistem kesehatan. Akan tetapi permasalahan yang lain muncul sedikit demi sedikit yang jika tidak diatasi akan menumpuk dan menimbulkan masalah sosial yang baru.

Sinergis dengan sistem Jamkesmas, program yang terlebih dahulu muncul adalah program Desa Sehat. Desa sehat merupakan program pemerintah untuk mendukung visi Indonesia Sehat 2010. Seperti mimpi disiang hari, fajar 2010 sudah kurang dari tujuh bulan lagi, namun implementasi program ini jauh dari target yang dicapai. Dengan sisa waktu yang ada seakan-akan program ini menjadi mubazir karena tentunya dalam implementasi memerlukan anggaran dana yang tidak sedikit. Hasil evaluasi program ini sudah tidak applicable untuk dapat menuju output yang diharapakan. Akan tetapi program ini bukan kemudian cacat tanpa dapat diperbaiki, hanya saja yang diperlukan adalah mengoptimalkan sisa waktu yang ada untuk dapat mencapai target minimal yang dapat dicapai.

Program Jamkesmas dan program Desa sehat merupakan sinergisitas program yang sesuai dengan semangat UUD 1945 untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika menilik semangat UUD 1945 jelas sudah tampak kesejahteraan sosial ditempatkan sebagai parameter akhir pembangunan Indonesia. Pun demikian dengan kesehatan, premabule UUD 1945 secara eksplisit menjelaskan keadilan social sebagai parameter kesejahteraan social dan kesehatan bangsa. Semangat itu yang tidak dihayati oleh segenap rakyat bangsa Indonesia khususnya oleh elit politik bangsa yang saling sikut untuk berebut kekuasaan.

Kembali ke konsep Desa sehat yang bersinergi dengan Jamkesmas, Dengan sisa waktu yang ada optimalisasi dan komitemen bersama aparat kesehatan dan rakyat sangat diperlukan agar konsep yang nyaris expired ini dapat massif dari segi proses dan hasil walaupun untuk mencapainya perlu kerja keras semua pihak. Menilik konsep Desa sehat tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang titik tekan kegaiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat. Sarana dan prasarana yang diperlukan bukan fasilitas yang mewah beserta dengan alat-alat canggih yang harus ada. Akan tetapi pemberdayaan masyarakat dengan forum-forum kesehatan desa, yang mana dari kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi penapis permaslahan kesehatan di tingkat desa.

Infrastruktur yang wajib ada dan perlu ditingkatkan eksistensinya seperti PKD (Poliklinik Kesehatan Desa), Polindes (Pos Bersalin Desa), Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan berbagai macam infrastrutur sederhana lainnnya. Proses penapisan penyakit dan screening sederhana untuk dapat menunjang program yang sudah ada menjadi sangat efektif jika melibatkan peran serta masyarakat secara global. Hal yang sederhana namun substansi kegiatan menuju pada sasaran yang ada.

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan sendiri merupakan hal yang sangat mahal. Akan tetapi hal ini bisa menjadi murah jika masyarakat memahami makna sehat itu sendiri. Konsep yang sederhana dimulai dari modifikasi gaya hidup dan perilaku, kebersihan lingkungan, akses pelayanan kesehatan dan sebagainya. Oleh karena itu peran desa siaga sebagai salah satu aspek kesejahteraan socsal rakyat perlu di masifkan implementasinya dari akar rumput sampai tataran elit. Dengan hal itu, wujud kesejahteraan social bukan hanya angan tapi menjadi nyata adanya.

Momentum pilpres 2009 kita gunakan sebagai momentum awal menuju kesehatan bangsa yang bermartabat dan berdaulat. Dengan semangat kesehatan bangsa, sudah saatnya konsep kesehatan kerakyatan menjadi tema sentral pada pilpres 2009. Karena tema sentral yang dianut oleh para capres adalah seputar ekonomi kerakyatan. Indonesia perlu terus dan terus memperbaiki diri menuju kedewasaan dan kemandirian dalam berfikir dan bertindak untuk menuju kesejahteraan dan kecerdasan bangsa. Sudah saatnya adagium yang berbunyi health is not everything but without health everything is nothing menjadi aktualiasi diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.



Monday, 22 June 2009

Dari Soekarno sampai SBY : Intrik dan Lobi Politik para Penguasa


Dalam sebuah tesisnya, Weber pernah menengarai adanya suatu perubahan sosial masyarakat. Perubahan itu tampak jelas ketika adanya suatu perbandingan yang membedakan antara masyarakat zaman sekarang dengan masyarakat sebelumnya. Menurutnya, perubahan itu tidak lepas dari perubahan intelektualitas yang dimiliki individu-individu yang terdapat dalam masyarakat itu sendiri.


Sebagai makhluk sosial, para presiden pun tidak lepas dari perbedaan antara presiden satu dengan lainnya. Termasuk dari aspek pemahaman maupun penyikapannya terhadap realitas kehidupan bangsa-negara. Memang, secara geneologis jabatan presiden yang dipikul mereka pun tidak jauh berbeda dalam tataran hukum yang mengikat dan mengatur. Namun, dalam praksisnya, pasti akan muncul sejumlah perbedaan. Dari perbedaan-perbedaan inilah yang kemudian menimbulkan sederet realitas kehidupan bangsa-negara yang tidak mesti sama.

Namun, dalam buku ini, tingkat perbedaan intelektulitas seorang presiden dengan presiden lainnya, terbukti bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi perubahan sosial bangsa-negara. Menurut Tjipta Lesmana, perbedaan tingkat emosional dan spiritual juga memiliki andil dalam perubahan. Artinya, tingkat perbedaan intelektualitas, emosionalitas, dan spiritulitas antara Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY, berkorelasi positif dengan perbedaan pola interaksi sosial mereka. Dari perbedaan interaksi sosial yang berkaitan erat dengan pola komunikasi inilah yang akhirnya menghasilkan sesuatu yang berbeda pula. Mulai intrik, lobi politik hingga menyikapi kritik pun, mereka belum tentu sama dalam satu pola komunikasi politik.

Dalam buku ini, kajian komunikasi politik keenam presiden kita dibagi dalam enam bab. Bab I, di duduki oleh Soekarno. Dalam bab ini, presiden pertama kita ini tampak sebagai sosok yang memiliki ilmu yang dalam, piawai menganalisis situasi politik, matang dalam berpolitik, dan berani menghadapi tantangan dan tegas. Namun, ”Singa Podium” ini tak ubahnya seperti manusia biasa yang punya amarah dan salah. Dalam kemarahannya, ia sering menggebrak meja, menggedor kiri-kanan, menghardik sasaran dengan suara yang keras, menantang, memperingatkan dan mengancam (hlm.5). Semua itu sering disampaikannya dalam bahasa, meminjam istilah Edward T. Hall (1976), yang low context; jelas, tegas, dan tanpa tedeng aling-aling. Selain itu, ia sering menggunakan bahasa yang mengulang-ulang.

Berbeda dengan Soeharto, dalam bab II, yang lebih banyak mendengar dan mesem (senyum). Dalam berkata, ia sering menggunakan bahasa yang high context; tidak jelas, penuh kepura-puraan (impression management), teka-teki, rahasia, dan amat santun serta multi tafsir. Tidak jarang para menteri perlu merenungkan atau menanyakan kepada orang lain tentang arti dari kominikasi presiden terhadap mereka. Bagi yang tidak memahami komunikasi tingkat tinggi ini, perlu siap-siap menuai gebukan atau perlawanan rakyat dan lingkungan sekitar. Semisal, kasus penyerbuan massa PDI Soerjadi terhadap Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro pada 27 Juli 1996. Dalam kasus ini, Sutiyoso yang dianggap bertanggung jawab waktu itu, berdalih bahwa peristiwa itu berasal dari perintah ”atasan”. Sementara, Feisal Tandjung mengatakan bahwa Soeharto tidak pernah memerintahkan penyerbuan (hlm.67).

Uniknya, dalam kondisi marah atau tidak suka pun, ”The Smiling General” ini menggunakan bahasa high context pula. Semisal, ketika ada menteri yang laporan atau dipanggil diruang kerja presiden telah dipersilahkan meminum minuman yang tersedia, berarti diperintahkan segera untuk pamit. Meski begitu, Soeharto juga pernah menggunakan bahasa low context.

Berbeda lagi ketika Presiden BJ. Habibie marah. Dalam bab III, ia tampak menggunakan bahasa low context. Ketika marah, ia sering melototkan mata kepada yang dimarahi, raut muka memerah dan suara keras. Ia juga dikenal sebagai sosok yang temperamental. Meski cerdas, ia cepat emosi dan cepat marah, terlebih ketika ditantang, dikritik, dan didebat. ”Anehnya, tidak ada satupun menteri yang takut”, menurut informan Hendropriyono (hlm.159).

Dalam bab IV, ketika Abdurrahman Wahid (Gus Dur) marah, kadang menggebrak meja dan atau mengancam. Meski begitu, Gus Dur tidak lepas dari sifat gampang tidur dan humorisnya. Sering dalam setiap sidang kabinet yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, Gus Dur melakukan ritual tidur. Ketika salah atau mendapat konfirmasi dari orang yang merasa dirugian, Gus Dur sering menanggapinya dengan santai. ”Oh, begitu, ya? Ya, Sudah. Enggak usah dipikirin...!”, jawabnya (hlm.199).

Sedangkan Megawati, dalam bab V, setiap marah suka menghardik korbannya. Semisal, ketika Megawati sedang menghadiri acara dengan sejumlah kerabatnya di restoran sebuah hotel mewah di Singapura. Dalam acara itu, Roy BB. Janis dihardik habis-habisan di depan umum akibat kedatangannya tidak diundang (hlm.283). Selain itu, ia juga terkenal pendendam. SBY merupakan salah satu contoh yang menjadi korban sifat pendendam itu. Dalam debat calon presiden 2004, misalnya, gara-gara menaruh dendam dengan SBY, Megawati mengajukan syarat kepada penyelenggara acara untuk menghapus acara jabat tangan antar calon. Dalam pelantikan Presiden SBY pun, Megawati tidak mau menghadirinya.

Dalam berkomunikasi, menurut penulis, Megawati tidak bisa efektif. Ia lebih suka diam atau menebar senyum dari pada berbicara. Selama berpidato, suaranya tampak datar, nyaris tidak ada body language sama sekali. Ia membaca kata per kata secara kaku, seolah takut sekali pandangannya lepas dari teks pidato di depannya (hlm.247). Ironisnya, dalam setiap pembicaraan dengan orang-orang dekatnya lebih banyak membicarakan shopping dari pada soal-soal yang berkaitan dengan bangsa dan negara. Dalam menghadapi kritik, ia sering tidak tahan, alergi kritik (hlm.265).

Meski tidak jarang menuai kritik, dalam bab VI, SBY tampak merasa gerah pula. Bahkan, SBY sering balas mengkritik bagi orang atau pihak yang berani mengkritiknya, termasuk kebijakan pemerintah. Namun, dalam setiap pembicaraannya, SBY tergolong cukup hati-hati. Seolah-olah setiap kata yang keluar dari bibirnya diartikulasikan secara cermat. Dalam perspektif komunikasi, SBY tergolong dalam lower high context. Ia gemar menggunakan analogi dalam menggambarkan suatu masalah dan tidak bicara secara to the point. Hanya hakikat suatu permasalahanlah yang sering disampaikannya. Dalam berbagai kesempatan, SBY seperti sengaja tidak mau memperlihatkan sikapnya yang tenang, tetapi membiarkan publik menebak-nebak sendiri.

Tidak sedikit informasi tentang komunikasi keenam presiden kita dalam buku ini. Selain unik, bikin tercengang, tertawa, dan kesal, buku ini memberikan berbagai wawasan terkait kepribadian beberapa presiden yang pada pemilu tahun ini hendak tampil sebagai calon presiden lagi. Namun, untuk mengetahui apakah dari sejumlah presiden itu tergolong –meminjam istilah Kurt Lewin- Authoritarian, Participative, atau Delegatif, pembaca dipersilahkan menyimpulkan sendiri.***

(MG. Sungatno/Ketua Lembah Kajian Peradaban Bangsa (LKPB) Yogyakarta)
Sumber : oase.kompas.com

Sunday, 21 June 2009

Mengangkat Benda Asing didalam Hidung

Anak yang berumur antara 2 sampai 4 tahun seringkali memasukkan benda-benda asing yang ditemukan dan dijangkaunya ke dalam hidung atau ke mulutnya. Benda-benda itu dapat berupa biji-bijian, manik, gulungan kertas ataupun apa saja yang dianggapnya menarik. Seringkali ibu atau orang disekitarnya tidak mengetahui keadaan itu, sehingga setelah beberapa hari terdapat gejala berupa hidung tersumbat, banyak ingus serta berbau, kadang-kadang disertai demam. Pada pemeriksaan tampak sebelah hidung penuh dengan mukopus, sehingga disangka suatu sinusitis. Dalam hal ini meskipun diberikan antibiotik selama seminggu tidaklah akan sembuh, sebelum benda asingnya dikeluarkan. Cara mengeluarkan benda asing dari dalam hidung ialah dengan pengait (haak) yang dimasukkan ke dalam hidung bagian atas, sampai menyentuh nasofaring. Setelah itu pengait di turunkan sedikit dan ditarik ke depan, dengan cara ini benda asing itu akan ikut terbawa ke luar.

Epistaksis (Perdarahan hidung)

Epistaksis sering ditemukan sehari-hari, dan mungkin hampir 90% dapat berhenti dengan sendirinya (spontan) atau dengan tindakan sederhana yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan jalan menekan hidungnya. Pada epistaksis berat, walaupun jarang dijumpai, dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal, bila tidak ditolong dengan tepat. Etiologi Epistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan umum (kelainan sistemik). Sebab-sebab lokal

a. Trauma.
Epistaksis dapat terjadi setelah trauma ringan, misalnya waktu mengeluarkan ingus dengan kuat, bersin, mengorek hidung atau akibat trauma yang hebat, seperti terpukul, jatuh dan sebagainya. Selain dari itu iritasi oleh gas yang merangsang, benda asing di hidung dan trauma pada pembedahan, dapat juga menyebabkan epistaksis.

b. Infeksi
Infeksi hidung dan sinus paranasal, seperti rinitis, serta granuloma spesifik, sifilis, lupus, lepra dapat menyebabkan epistaksis.

c. Neoplasma.
Hemangioma, karsinoma serta angiofibroma dapat menyebabkan epistaksis berat.
D. Kelainan kongental.
Kelainan kongenital yang sering menyebabkan epistaksis ialah perdarahan teleangiektasis herediter.

Sebab-sebab sistemik.
A. Penyakit kardiovaskular.

Hipertensi dan kelainan pembuluh darah.
b. Kelainan darah. Misalnya trombositopenia, hemofilia, leukimia.
c. Infeksi. Demam tifoid, influensa dan morbili dapat menyebabkan epistaksis, yang paling sering ialah demam berdarah.
d. Perubahan tekanan atmosfir.
e. Gangguan endokrin. Pada wanita hamil, menstruasi, menopause sering terjadi epistaksis.

Sumber Perdarahan. Pada umumnya terdapat 2 sumber perdarahan, yaitu dari bagian anterior dan bagian posterior.

Terapi.
Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis, yaitu menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi, dan mencegah berulangnya epistaksis.
1. Menghentikan perdarahan.



Menghentikan perdarahan secara aktif, seperti kaustik dan pemasangan tampon, lebih baik daripada pemberian obat hemostatik sambil menunggu epistaksis dengan sendirinya. Jika pasien datang dengan epistaksis datang, maka pasien harus diperiksa dalam posisi duduk, tetapi bila sudah lemah, dengan meletakkan bantal di belakang punggungnya. Dengan bantuan alat penghisap untuk membersihkan hidung dari bekuan darah. Dicari sumber perdarahan, beri tampon yang telah dibasahi dengan adrenalin, masukkan ke dalam rongga hidung.







Friday, 19 June 2009

Tetap Sehat Dengan Makanan Siap Saji

1. Pilih dalam porsi kecil, atau hanya makan setengah porsi. 2. Hindari produk gorengan, pilih buah dan sayuran segar, seperti selada, sayuran atau yoghurt. 3. Pesan sandwich tanpa mayones, keju, lemak ataupun saus lemak. 4. Minta tambahan sayuran pada sandwich, seperti daun selada, tomat, dan bawang. 5. Pilih makanan yang di panggang. 6. Hindari daging yang digoreng, baik untuk sandwich maupun selada.

Thursday, 18 June 2009

Manajemen dan Prosedure Perawatan Luka


Manajemen dan Prosedure Perawatan Luka
Prinsip manajemen luka

* Penilaian
* Menghentikan Perdarahan
* Pemberian Obat Analgesi dan Anastesi lokal
* Pencucian daerah luka dan tindakan Jahit
* Penutupan dengan kassa steril
* Dressing
* Pencegahan infeksi
Menindak lanjuti *

Penilaian

* Jenis dari cedera; tumpul, tajam, ledakan
* Waktu cedera
* Jenis luka; kebocoran, baret, pengirisan, luka hancur, luka karena ledakan, gigitan
* Lokasi; kedekatan pembuluh darah utama (potensi kerusakan atau penyembuhan untuk suplai darah), organ
*Bentuk luka; garis lurus, lengkung, seperti bintang, Y, V terbalik, dan lain-lain
* Kedalaman dan arah; resiko terhadap bentuk kulit , striktur kulit
* Riwayat penyakit,
* Potensi struktural yang cedera; patah tulang, rupture tendon, perforasi organ

Perdarahan

Hal ini mungkin spontan. Namun, mungkin memerlukan:

* Tekanan
* Elevation
* Tourniquet
* Clamp / jahitan (untuk arterial bleeders)

Analgesia

Pemberian Analgesi untuk mengurangi rasa sakit dan memudahkan tindakan .

Lokal anestesi

* Topical: Chlor Ethyl atau Amethocaine-Lignocaine-adrenaline (ASN) kombinasi dapat digunakan pada anak-anak untuk luka dengan efek yang baik

* Infiltrative: Paling sering lignocaine (hingga 3mg/kg, BB, 1% solusi berisi 10mg/ml). Hati-hati dalam penggunaan adrenaline terutama didaerah pembuluh darah arterioles seperti di jari, penis dll, dosis lignocaine dapat ditingkatkan sampai 7 mg / kg. BB

Persiapan Kulit dan persiapan Pembersihan Luka
* Jangan memberikan alkohol atau deterjen pada luka.

.
* Irigasi:
Cuci dengan Larutan NaCl 9%/.
o Hal ini penting untuk menghindari risiko tinggi terjadinya infeksi.
o Tujuannya adalah untuk menghilangkan bakteri dan benda asing.
* Gunakan 50-100ml/cm saline dengan tekanan (jarum suntik dengan jarum 25G).
* Lakukan debridementuntuk membuang jaringan yang rusak.
* Jika perlu cukur rambut,.

Lanjutan...

Diterjemahkan dari http://www.patient.co.uk

Wednesday, 17 June 2009

Apa yang akan kita lakukan bila digigit ular berbisa

Satu
JANGAN PANIK !

Dua
Amankan posisi penolong dan korban
Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu “lagi”, lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular.

Tiga
Imobilisasi pasien dan Lakukan pembalutan elastis di atas luka gigitan untuk menghentikan dan memperlambat laju bisa menuju ke jantung




Empat
Tenangkan korban, jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat detak jantung

Lima
Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING !)
Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisa nya terhadap manusia.

Ingat perbedaan berbisa rendah dan berbisa tinggi ! ....dan yang utama.....
- Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi
- Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka nayak berarti tidak berbisa
- Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa tinggi dan

Selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri – ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk di bawa ke bagian medis .


Enam
Lakukan tindakan pertolongan pertama





Penanganan gigitan ular tidak berbisa.
Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.
- Lepaskan pembalut elastis
- Cuci luka dengan air dan sabun atau pembersih luka (Revanol)
- Beri obat antiseptik.
- Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............

Penanganan gigitan ular berbisa menengah
Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas – dingin sekitar 2 s.d. 7 hari.
- Lepaskan pembalut
- Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)
- Beri antiseptik
- Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
- Usahakan korban beristirahat sebentar
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
- Beri vitamin tambahan
Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............

Bila tergigit ular jenis raksasa, ular pyhton
Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.
- Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring
- Hentikan Pendarahan ! dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik torniquet.
- Istirahatkan dan tenangkan korban
- Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar tidak terbuka lagi.
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
- Beri vitamin tambahan

Ingat !
- ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak darah.
- saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut harus dibuka ! Perhatikan juga belitan ular.
- tidak perlu membunuh ular jenis ini kecuali.............................


Bila tergigit ular yang berbisa tinggi
Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular.
Efek gigitan pada umumnya :
o Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna
o Rasa sakit di seluruh persendian tubuh
o Mulut terasa kering
o Pusing, mata berkunang - kunang
o Demam, menggigil
o Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal, akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.

Infark Miokard Akut


Adalah kematian jaringan miokard jantung yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah koroner.
Faktor-faktor Resiko : Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap terjadinya aterosklerosis koroner pada individu. Faktor-faktor resiko ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dirubah dan faktor resiko yang dapat dirubah.

A.Faktor yang tidak dapat dirubah :

1. Usia, kerentanan aterosklerosis koroner meningkat dengan bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin, wanita agak relatif kebal terhadap penyakit ini sampai setelah menopause, dan kemudian menjadi sama rentannya dengan pria.
3. Ras,orang Amerika-Afrika lebih rentan terhadap aterosklerosis daripada orang kulit putih.
4.Riwayat keluarga, riwayat keluarga yang positif terhadap penyakit jantung koroner (saudara, orang tua yang menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun) meningkatkan kemungkinan timbulnya aterosklerosis prematur.

B. Faktor resiko yang dapat dirubah :
Faktor-faktor resiko yang dapat dirubah terdiri dari faktor resiko mayor (yaitu peningkatan kadar lipid serum, hipertensi, merokok, gangguan toleransi glukosa) dan faktor minor (yaitu gaya hidup yang kurang bergerak, stres psikologis, dan tipe kepribadian).

1. Hiperlipidemia merupakan peningkatan kolesterol dan/atau trigliserida serum di atas batas normal. Peningkatan kadar kolesterol di atas 180 mg/dl akan meningkatkan resiko penyakit arteri koronaria, dan peningkatan resiko ini akan lebih cepat terjadi bila kadarnya melebihi 240 mg/dl. Peningkatan kolosterol LDL dihubungkan dengan meningkatnya resiko penyakit arteri koronaria, sedangkan kadar kolesterol HDL yang tinggi berperan sebagai faktor pelindung terhadap penyakit ini.

2. Hipertensi, merupakan peningkatan tekanan darah sistolik (> 140 mmHg) dan/atau diastolik (> 90 mmHg).

3. Merokok, resiko merokok tergantung pada jumlah rokok yang dihisap perhari, yang diduga menjadi penyebab ada pengaruh nikotin terhadap pelepasan katelolamin oleh sistem saraf otonom.

4. Penyakit Diabetes Mellitus, penderita diabetes cenderung memiliki prevalensi aterosklerosis yang lebih tinggi.

5. Gaya hidup yang kurang bergerak, berperan pada timbulnya penyakit jantung koroner.

6. Stres Psikologik, stres menyebabkan peningkatan katekolamin yang bersifat aterogenik serta mempercepat terjadinya serangan.

7. Tipe kepribadian, pola tingkah laku tipe A memiliki hubungan menarik dengan proses aterogenetik yang dipercepat. Kepribadian yang termasuk dalam tipe A adalah mereka yang memperlihatkan persaingan yang kuat, ambisius, agresif dan merasa diburu waktu.

Perawatan Luka Modern


I. Pendahuluan

Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.

Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka. Dalam hal ini, perawat dituntut untuk memahami produk-produk tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada dasarnya, pemilihan produk yang tepat harus berdasarkan pertimbangan biaya (cost), kenyamanan (comfort), keamanan (safety). Secara umum, perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan pada intervensi yang melihat sisi klien dari berbagai dimensi, yaitu dimensi fisik, psikis, ekonomi, dan sosial.



II. Definisi Luka, Klasifikasi dan Proses Penyembuhan Luka

Secara definisi suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Adapun berdasarkan sifat yaitu : abrasi, kontusio, insisi, laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dll. Sedangkan klasifikasi berdasarkan struktur lapisan kulit meliputi: superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis dan dermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang. Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

A. Healing by primary intention

Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke ekseternal.



B. Healing by secondary intention

Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.



C. Delayed primary healing (tertiary healing)

Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi, diperlukan penutupan luka secara manual.



Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu: akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam jangka waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa dikategorikan luka akut jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah penyembuhan normal tetapi bisa juga dikatakan luka kronis jika mengalami keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau jika menunjukkan tanda-tanda infeksi.



III. Proses Penyembuhan Luka

A. Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap)

B. Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut

C. Fase penyembuhan luka :

1. Fase inflamasi :

· Hari ke 0-5

· Respon segera setelah terjadi injuri à pembekuan darah à untuk mencegah kehilangan darah

· Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa

· Fase awal terjadi haemostasis

· Fase akhir terjadi fagositosis

· Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi



2. Fase proliferasi or epitelisasi

· Hari 3 – 14

· Disebut juga dengan fase granulasi o.k adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka à luka nampak merah segar, mengkilat

· Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid

· Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka

· Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi



3. Fase maturasi atau remodelling

· Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2 tahun

· Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength)

· Terbentuk jaringan parut (scar tissue) à 50-80% sama kuatnya dengan jaringan sebelumnya

· Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular and vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan



IV. Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka

* Status Imunologi
* Kadar gula darah (impaired white cell function)
* Hidrasi (slows metabolism)
* Nutritisi
* Kadar albumin darah (‘building blocks’ for repair, colloid osmotic pressure - oedema)
* Suplai oksigen dan vaskularisasi
* Nyeri (causes vasoconstriction)
* Corticosteroids (depress immune function)



V. Pengkajian Luka

A. Kondisi luka

1. Warna dasar luka

· Slough (yellow)

· Necrotic tissue (black)

· Infected tissue (green)

· Granulating tissue (red)

· Epithelialising (pink)

2. Lokasi ukuran dan kedalaman luka

3. Eksudat dan bau

4. Tanda-tanda infeksi

5. Keadaan kulit sekitar luka : warna dan kelembaban

6. Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung

B. Status nutrisi klien : BMI, kadar albumin

C. Status vascular : Hb, TcO2

D. Status imunitas: terapi kortikosteroid atau obat-obatan immunosupresan yang lain

E. Penyakit yang mendasari : diabetes atau kelainan vaskularisasi lainnya



by : Hana Rizmadewi Agustina, SKp. MN

Tuesday, 16 June 2009

Perpisahan PAUD Qolam di Danau Pusri Palembang

Acara ini diselenggarakan di akhir tahun ajaran 2008/2009. Ya iyalah , namanya juga perpisahan. Sebenarnya murid2 PAUD Al Qolam lebih banyak yg tetep ngelanjutin. Sedangkan yang 4 anak dah pindah. 3 diantaranya karena dah cukup masuk SD, itupun siangnya pengen tetep di PAUD, karena jam sekolah PAUD yang dari jam 8-14.00 wib. Nah 1 lagi adalah Nabila, karena pindah ke Aceh.
Sekolah PAUD Qolam ini memang membatasi jumlah murid, yaitu 15 anak dengan 4 orang guru. Untuk menjaga intensitas perhatian masing2 murid. Terbuktu dg metode bermainnya, seumuran nabila yg belum 4 tahun, sudah bisa mengeja alphabet, Qiro'ati jilid 2, hapalan surat2 pendek sampai al kafirun dan doa2. Namun untuk tahun ajaran baru nanti dengan bertambahnya guru, jumlah murid pun bertambah menjadi 30 orang. Dan sebelum pendaftaran ditutup, ternyata quotanya sudah tercapai, jadi nolak2in murid.
Seru acaranya, soalnya hampir dihadiri seluruh ortu dan murid2 PAUD Qolam. Berikut foto2nya...


udah dibilangin jangan basah2an, teteup ...
dg CSnya yg kan segera berpisah ...

inilah 15 murid PAUD Qolam yang sholeh/ah, cerdas, sehat, dan berprestasi


Berdoa dan bernyanyi bersama




Hebboh ....








Tuesday, 9 June 2009

Vaksin Meningitis Mengandung Enzim Babi



Seperti yang telah diberitakan baik di media massa dan elektronik, bahwasanya kabar vaksin meningitis mengandung enzim babi benar adanya. Penggunaan enzim babi itu terungkap saat perusahaan Klaim Glaxo Smith Kline (GSK), mempresentasikan proses pembuatan produknya di Gedung Depkes pada Rabu, 20 Mei 2009. Meski pada hasil akhirnya vaksin meningitis itu tak lagi mengandung enzim babi, namun dalam prosesnya masih menggunakan enzim babi. Dari pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, karena telah bersentuhan dengan enzim babi sebenarnya MUI menyatakan status vaksin itu adalah haram. Namun, vaksin ini diwajibkan untuk jamaah haji dan umrah. Ini adalah peraturan yang ditetapkan Arab Saudi. Mau tidak mau kalau ingin mengunjungi Arab Saudi harus divaksin dulu. Untuk itu, kemungkinan hukumnya akan darurat dan tidak jadi masalah bagi umat Islam untuk menggunakannya, karena ini dalam keadaan terpaksa. Yang jadi masalah adalah bahwa sebenarnya kewajiban haji adalah sekali, bagaimana dengan ibadah haji yang telah dilakukan dua kali/lebih, apakah hukum darurat itu diberlakukan?. Dari pemikiran tersebut, MUI sendiri masih akan membahasnya untuk menetapkan fatwa tentang vaksin tersebut. Yang jelas pihak MUI menegaskan, status vaksin meningitis itu tak boleh darurat terus-menerus, harus secepatnya diganti dengan bahan halal, seperti tumbuhan atau hewan yang halal.

Nah ternyata, ada kabar bahwa Negara Malaysia telah memproduksi vaksin meningitis halal. Dari sini diberitakan bahwa produksi vaksin itu telah melibatkan 12 pakar USM yang dimulai bulan Desember ini dengan menggandeng Institut Farmasi Finlay di Cuba. Anggaran yang disediakan 3.6 juta Ringgit Malaysia.Menurut Menteri Pengajian Tinggi, Datuk Mustapa Mohamed, pada 23 Oktober 2007 lalu, produksi vaksin akan dilakukan selama dua tahun. Dengan demikian Malaysia merupakan negara pertama yang memproduksi vaksin halal untuk meningitis.

Dan ternyata vaksin meningitis Indonesia yang digunakan imunisasi itu diambil dari pabrik yang sama dengan yang digunakan oleh Malaysia, yakni PT Glaxo Smith Klin asal Belgia dan sudah dinyatakan halal. Berarti sama donk ... tunggu dulu ...

Yang saia dapat dari sini, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Ghafur Djawahir berkata " Meski demikian, kita harus melakukan penelitian lebih jauh terhadap vaksin itu, agar jelas halal atau haramnya ". Jadi gimana nih, jangan sampai menimbulkan keresahan pada masyarakat. Baluki Ahmad, pimpinan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil keputusan MUI. Baluki bertekad akan menyarankan jamaah umrah dan haji agar tidak perlu disuntik vaksin, jika MUI dan pemerintah menetapkan status darurat. “Saya lebih baik menyarankan tidak usah disuntik jika statusnya darurat. Ini harus ada legitimasi hukum yang jelas. Umat jangan dikorbankan karena persoalan-persoalan tertentu,” katanya menegaskan.

Wah berarti jamaah haji/umroh sebelum ini telah menggunakan enzim babi, astaghfirullah. Ya kan ga tahu. Dima'fu insyaallah. Semoga segera dapat solusi terbaik. Amiin.

Sunday, 7 June 2009

Weekend Habitual


Wah dah hari senin lagi nih. Lebih semangat kan? setelah bersantai di sabtu minggu kemaren. Hayyo weekend kemaren pada ngapain aja?. Pasti seru ya …

Nah ngomong2 ttg weekend nih, kegiatan apa aja sih yg biasa dilakukan di hari-hari tersebut?free day gituh, bebas kerjaan kantor. Jujur, weekend kemaren sih nothing special. Yang beda paling bisa maen seharian sama Nabila sama beli dvd’s, sekaligus nonton. Tapi ada satu hal kebiasaan di Sabtu pagi yang akan dirikyu ceritakan pada kalian semua. Sst rahasia loh, ini tentang kebiasaan suamiku hehehe. Penasaran ga siih … nggak ya … wah skip aja kalo gituh.

Gini nih ceritanya, wakakak nyeritain aib suami sendiri. Every Saturday morning at about 05.00 o’clock, setelah shalat subuh, si abi ambil hp nya n pencet2 tuh hp, bercakap2lah ia dengan 3 temannya/lebih. Memanfaatkan fasilitas xl yg gratisan sebelum jam 06.00 WIB. Bapak2 ngerumpi eui. Aku aja yang perempuan, males. Sebel deh kalo udah kayak gini, semuanya dicuekin. Awalnya annoying banget. But akhirnya, kusadari … *dengan lantunan lagunya Sheila Majid”. Ya dipikir2 banyak manfaatnya.

Jadi begini, peserta conference di morning Saturday itu adalah temen seangkatan seprofesi suami yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Atas dasar kesepakatan mereka, sabtu pagi ditetapkan sebagai jadual tetap untuk membahas suatu tema yang lagi in. eit Misalnya nih perkara/kasus yang mereka hadapi, UU terbaru yang baru diterbitkan terkait profesi mereka, tentang kinerja mereka, dll. Yang pada kesemuanya itu mereka punya visi misi yang sama untuk membangun keadilan di seluruh pelosok wilayah Indonesia. Antara satu dan yang lainnya saling menguatkan, support dan memotivasi untuk tetap lurus dan bersih dalam menjalankan tugas serta mencoba mereformasi system peradilan Indonesia yang seringkali masih kental dg KUHP *tauu kan?*. Yang jelas mau berbuat baik untuk kemajuan Negara ini, karena segala tindakan kan musti dipertanggungjawabkan pada yang Maha Kuasa. Gak ada niatan untuk konspirasi yg ga jelas, makar, kudeta apaan coba … mang siapa status dan jabatan mereka?

Ups cukup sekian lah, bisa2 dicekal ntar. Sambil lirik kanan kiri, takut ada oknum yang baca. Piss ^_^.

Kesimpulannya, saya sebagai istri mendukung saja akan gerakan sabtu pagi ini. Serta ikut mendoakan semoga mereka tetap istiqomah untuk selalu bersih dan untouchable terhadap godaan2 yang mengelilingi mereka.

Ya Rabb, mudahkanlah jalan mereka. Amiin.

Wednesday, 3 June 2009

Demo untuk RS Omni Internasional

Berikut ini saya teruskan kembali dari Cause on Facebook untuk Prita Mulyasari ...
Instruksinya disuruh copas, waaah kebeneran enak, ga usah mikir ...
Dengan teriring doa semoga kasus ini cepet selesai dengan baik, khususnya untuk Ibu Prita Mulyasari.

KAMPANYE EMAIL PADA RS OMNI INTERNATIONAL

KAMPANYE EMAIL PADA RS OMNI INTERNATIONAL

Mari masing-masing kita melakukan sesuatu secara nyata sebagai bentuk dukungan kita pada Prita Mulyasari.

Teman-teman jurnalis, media dan pengacara yang bersimpati sudah melakukan tindakan di bidang mereka masing-masing.

Apa yang bisa kita lakukan?

Mari mulai dengan KAMPANYE EMAIL ini. Bagaimana caranya?

1. Copy-paste email di bawah

2. Bubuhkan nama Anda sebagai pengirim

3. Kirimkan ke alamat info@omnihealthcare.co.id dan info@omni-hospitals.com cc kan ke pengacaranya Risma Situmorang, Heribertus & Partners di rhnp@cbn.net.id

4. Jika ingin lebih Anda bisa menyalurkan keluhan ini juga lewat telepon +622153125555 atau print dan fax +622153128666

4. Redaksional email dapat diubah, sesuai dengan keingingan Anda (jangan gunakan kata kasar/sara tentunya)

5. Tolong sebarkan KAMPANYE EMAIL ini melalui milis/forum atau email ke teman-teman Anda yang lain, ajak untuk mengirimkan email juga.


Semoga aksi nyata dan bentuk dukungan ini bisa efektif dan memberi dampak nyata pada kebebasan Prita Mulyasari secepatnya!

Ayo emailkan sekarang juga!


= = = = = = = = email untuk di copy-paste = = = = = = = = =
to: info@omnihealthcare.co.id , info@omni-hospitals.com
cc: rhnp@cbn.net.id

Yth.
Management RS OMNI International dan Pengacaranya
Tanggerang

Dengan hormat,

Berkenaan dengan kasus hukum Prita Mulyasari salah satu mantan pasien RS OMNI International tangerang dan pemberitaan yang kami baca melalui Internet dan media massa maka kami berpendapat bahwa tindakan dari Management RS OMNI International sangatlah BERLEBIHAN dan TIDAK PERLU.

Surat Pembaca dan Email Pribadi Prita Mulyasari yang dia tulis adalah ungkapan kekecewaan terhadap pelayanan yang RS OMNI International tangerang berikan.

Bukannya menanggapi keluhan pelanggan tersebut dengan baik dan menyelesaikan masalahnya, RS OMNI International tangerang malah melakukan tuntutan hukum PERDATA dan PIDANA dan dalam proses melakukan KRIMINALISASI pada pasien Anda sendiri.

Keluhan pelanggan/pasien yang mana hak-nya dijamin oleh UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Karena sebab diatas maka kami menuntut agar RS OMNI International tangerang agar:

- Menghentikan segera semua upaya tuntutan hukum Perdata maupun Pidana pada Prita Mulyasari

- Dalam kasus Perdata, karena terlanjur diputuskan: tidak melakukan banding dan tidak melakukan eksekusi hukumnan

- Dalam kasus Pidana, karena sudah terlanjur masuk persidangan, memberikan support pada Prita Mulyasari dan memberikan kesaksian yang meringankan

- Memberikan layanan yang terbaik, sesuai hukum dan kode etik pelayanan kesehatan bagi para pasiennya

- Tidak lagi mengkriminalisasi pasien-pasien dan pelanggan RS Omni International tangerang

Ini adalah suara publik dan pelanggan yang kami yakin akan Anda dengarkan dan pertimbangkan dengan serius dan masak-masak.

Mohon agar kasus ini dapat diselesaikan dengan segera dan tidak berlarut-larut.


Hormat saya,


[Nama pengirim]
[Alamat/Lokasi]
[Tanggal]

= = = = = = = = = = email untuk di copy-paste = = = = = = = = =

Wisata Danau Lombok Liwa

maen air, bassah deh

beautifull scene

keluarga kecil bahagia
subhanallah ...

Sebenernya, Wisata kecil ini terselenggara atas usul sepupu yg lagi maen ke rumah. Agak males juga dengan jalan menuju kesana. Tapi demi sang sepupu yang jauh2 dari jakarta, dah bantuin juga nyupirin mobil hehehe. Akhirnya sampailah kita kesana ... Agak kecewa juga siih, soalnya pemerintah setempat kurang perhatian. Padahal sudah ada bangunan hotel tapi pesisir danaunya kurang terawat. Walhasil walo hari libur, danau ini sepi pengunjung, prihatin deh jadinya ...

Fresh from the Oven

Huhuhu .. mumpung masih fresh nih lay out, jadi bikin post nih bawaannya. Soale dah cape2 utak atiknya huehuehue :D. Yah lumayan lah, jadi akhirnya 3 coloumn, soale selama ini blom pernah, walo template nya hasil unduh nyari2 dari mbah google.
Yap cukup sekian dulu, post perdana pasca newlayout huehuehue ^_^. Moga2 habis ini lebih update setelah sekian lama ditinggal2 mulu.
Have a nice day ...